BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Guru
dituntut memiliki kemampuan mengelola komponen-komponen pembelajaran, yang
dapat membuat suasana proses belajar mengajar efektif. Ketertiban dalam proses belajar mengajar didambakan
oleh setiap para pendidik dan peserta didik, untuk itu guru harus mampu
merubah suasana kelas yang dapat membuat siswa
dalam proses belajar bersemangat,
mempunyai tantangan dan berkeleluasaan.
Seorang
guru idealnya menguasai teknik-teknik pengelolaan kelas. Guru yang dapat
menerapkan prinsip kehangatan dan keantusiasan dalam proses belajar mengajar
akan lebih disenangi oleh para peserta didik. Selain itu guru harus dapat
menerapkan prinsip tantangan dalam proses belajar sebagai bahan motivasi bagi
siswa untuk belajar lebih giat.
Inti
kegiatan suatu sekolah atau kelas adalah proses belajar mengajar (PBM).
Kualitas belajar siswa serta para lulusan banyak ditentukan oleh keberhasilan
pelaksanaan PBM tersebut atau dengan kata lain banyak ditentukan oleh fungsi
dan peran guru. Pada dewasa ini masih banyak permasalahan yang berkaitan dengan
PBM. Seringkali muncul berbagai keluhan atau kritikan para siswa, orang tua
siswa ataupun guru berkaitan dengan pelaksanaan PBM tersebut. Keluhan-keluhan
itu sebenarnya tidak perlu terjadi atau setidak-tidaknya dapat
diminimalisasikan, apabila semua pihak dapat berperan, terutama guru sebagai
pengelola kelas dalam fungsi yang tepat.
Sementara
ini pemahaman mengenai pengelolaan kelas nampaknya masih keliru. Seringkali
pengelolaan kelas dipahami sebagai pengaturan ruangan kelas yang berkaitan
dengan sarana seperti tempat duduk, lemari buku, dan alat-alat mengajar.
Padahal pengaturan sarana belajar mengajar di kelas hanyalah sebagian kecil
saja, yang terutama adalah pengkondisian kelas, artinya bagaimana guru merencanakan,
mengatur, melakukan berbagai kegiatan di kelas, sehingga proses belajar
mengajar dapat berjalan dan berhasil dengan baik.
Sejauh
pengamatan penulis jarang sekali ada sekolah di Indonesia yang melaksanakan
pengelolaan kelas dengan tepat, meskipun Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas) sudah memberikan dan mensosialisasikan pengelolaan kelas yang
seharusnya dilakukan. Depdiknas pernah melakukan pelatihan bagi guru dan kepala sekolah
mengenai pengelolaan kelas, namun hasilnya belum terlihat secara nyata dalam
pengelolaan kelas.
Dalam
pengelolaan kelas ada dua subjek yang memegang peranan yaitu guru dan siswa.
Guru sebagai pengelola, sebagai pemimpin mempunyai peranan yang lebih dominan
dari siswa. Motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan guru merupakan komponen
yang akan ikut menentukan sejauhmana keberhasilan guru dalam mengelola kelas. Namun
pada kenyataannya tidak semua guru mempunyai keterampilan kelas yang memadai
dalam proses belajar mengajar. Banyak di antaranya yang melaksanakan proses
belajar mengajar apa adanya saja. Proses belajar mengajar hanya berupa
penyampaian informasi dari guru kepada perserta didik. Terkadang guru tidak
memperhatikan hal-hal yang menunjang terlaksanakanya proses belajar mengajar
dengan baik dan efesien. Misalnya dengan tidak pernah menciptakan keakraban
dengan siswa, mengabaikan prinsip bervariasi belajar dan sebagainya.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan dalam makalah ini
sebagai berikut :
1.
Pengertian
Pengelolaan
2.
Pengertian
Manajemen
3.
Pengertian
Kelas
4.
Pengertian
Pengelolaan Kelas
5.
Pentingnya
pengelolaan kelas
6.
Tujuan
pengelolaan kelas
1.3
Tujuan
Makalah inu bertujuan untuk :
1.
Mengetahui
Pengertian Pengelolaan
2.
Mengetahui
Pengertian Manajemen
3.
Mengetahui
Pengertian Kelas
4.
Mengetahui
Pengertian Pengelolaan Kelas
5.
Mengetahui
Pentingnya pengelolaan kelas
6.
Mengetahui
Tujuan pengelolaan kelas
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pengelolaan
Pengelolaan
berasal dari kata kelola, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer
karangan Peter Salim dan Yenny
Salim (2002, hal. 695), berarti memimpin, mengendalikan, mengatur, dan
mengusahakan supaya lebih baik, lebih maju dan sebagianya serta bertanggung
jawab atas pekerjaan tertentu. Pengelolaan adalah proses yang membantu
merumuskan kebijaksanaan dan tujuan memberikan pengawasan pada semua hal yang
terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan (Peter Salim dan Yenny Salim,
2002:534)
Menurut Soewarno Handayaningrat (1997:9) pengelolaan
juga bisa diartikan penyelenggaraan suatu kegiatan. Pengelolaan bisa diartikan
manajemen, yaitu suatu proses kegiatan yang di mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan-penggunaan sumber daya
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditentukan.
Menurut
T.Hani Handoko, (1997:8) pengelolaan adalah proses yang membantu merumuskan
suatu kebijakan dan tujuan organisasi atau proses yang memberikan pengawasan
pada suatu yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan.
Pengelolaan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan organisasi dalam rangka penertiban,
pemeliharaan, pengaturan secara sistematika sumber-sumber yang ada dalam
organisasi. Pengelolaan merupakan tindakan pengusahakan pengorganisasian
sumber-sumber yang ada dalam organisasi dengan tujuan agar sumber-sumber
tersebut dapat bermanfaat untuk kepentingan organisasi. Dengan demikian
pengelolaan senantiasa berhubungan dengan seluruh elemen yang terdapat di dalam
suatu organisasi, seperti pengelolaan berkaitan dengan personal, administrasi,
ketatausahaan, peralatan ataupun prasarana yang ada di dalam organisasi.
Pengelolaan bidang keuangan/dana, bidang sumber daya manusia, bidang pemasaran
dan lainnya (Depdikbud, 1995/1996 : 1-2).
Pengelolaan
suatu sistem yang efektif untuk menginventarisasi semua usaha-usaha organisasi
dalam mengoptimalkan tujuan hendak di capai. Sistem manajemen yang teratur dengan tepat akan
meningkatkan kualitas-kualitas sumber daya yang terdapat di dalam organisasi. Berdasarkan
beberapa pendapat di atas pengelolaan tidak akan terlepas dari kegiatan sumber
daya manusia yang ada dalam suatu kantor atau instansi, pengelolaan kegiatan
ketatausahaan pada perguruan tinggi swasta merupakan hal yang pokok dalam
menjalan aktivitas perguruan tinggi antara lain : memberikan pelayanan terhadap kegiatan yang berhubungan
dengan perguruan tinggi baik secara internal maupun eksternal, menyusun program
kerja ketatausahaan, melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan/dana perguruan
tinggi sesuai dengan petunjuk atau pedoman dan peraturan yang berlaku untuk
mencapai tujuan. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan sumber daya
manusia yang punya kemampuan, dedikasi kerja yang baik dan mengerti dengan
tugas pokok dan fungsinya masing-masing agar tujuan dari perguruan tinggi
tercapai.
2.2
Pengertian Manajemen
Secara
umum pengertian manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan
pengunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan
sebelumnya. Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur, mengelola,
mengendalikan, dan mengembangkan.
Manajemen
dapat dikatakan sebagai seni. Manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui kerja sama dengan orang lain. Seni manajemen terdiri dari
kemampuan untuk melihat totalitas di bagian-bagian yang terpisah dari suatu
kesatuan gambaran tentang visi. Seni manajemen mencakup kemampuan komunikasi
visi tersebut. Aspek-aspek perencanaan kepemimpinan, komunikasi dan pengambilan
keputusan mengenai unsur manusia tentang cara menggunakan pendekatan manajemen
seni.
Pengertian
Manajemen Menurut Para Ahli
Manajemen
sebagai suatu ilmu pengetahuan yang secara sistematis untuk memahami mengapa
dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi kemanusiaan. Berikut beberapa definisi manajemen yang dikemukakan oleh
para ahli yaitu :
1.
Manullang
: Pengertian manajemen menurut Manullang adalah seni dan ilmu
pencatatan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, pengawasan terhadap
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.
John
D. Millet : Menurut John. D. Millet yang
berpendapat dalam bukunya yang berjudul Managemen in the public service bahwa
pengertian manajemen adalah proses dalam memberikan arahan pekerjaan kepada orang-orang
dalam suatu organisasi guna mencapai tujuan.
3.
Harold
Koontz dan Cyrill O' Donnel : Pengertian
manajemen menurut Harold Koontz dan Cyrill O'Donnel dalam bukunya The
Principles of Management yang mendefinisikan pengertian manajemen bahwa
manajemen adalah cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan yang
lain.
4.
George
R. Terry : Pengertian manajemen menurut
George R. Terry bahwa dalam bukunya ThePrinciples of Management yang
mengemukakan bahwa pengertian manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan kegiatan orang lain.
5.
Henry
Fayol : Menurut Henry Fayol, bahwa
pengertian manajemen dalam bukunya General Industrial Management bahwa
manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya manusia dan menggandakan
pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.
2.3
Pengertian Kelas
Pengertian umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa
pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Sementara, kelas menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu
pandangan dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa. Nawawi
memandang kelas dari dua sudut,
(a) Kelas dalam arti sempit yaitu, ruangan yang dibatasi oleh empat
dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar
mengajar. Kelas dalam pengertian ini, mengandung sifat statis karena sekedar
menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain
berdasarkan pada batas umur kronologis masing-masing. (b) Kelas dalam arti luas
yaitu suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah,
yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu
tujuan.
Sementara
itu, menurut Hamalik ”kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan
belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru” . Sedangkan menurut Ahmad (1995:1) “kelas ialah ruangan
belajar dan atau rombongan belajar”. Sulaeman (2009) mengartikan bahwa kelas
dalam arti umum menunjukkan kepada pengertian sekelompok siswa yang ada pada
waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula.
Kelas dalam arti luas merupakan bagian dari masyarakat kecil yang sebagian
adalah suatu masyarakat sekolah yang sebagian suatu kesatuan di organisasi
menjadi unit kerja secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan.
Menurut
Hamiseno (2009) kelas adalah ruangan yang digunakan untuk proses belajar
mengajar yang efektif dan menguntungkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai
kemampuan. Kelas merupakan taman belajar bagi siswa. Kelas adalah tempat bagi
para siswa untuk tumbuh dan berkembangnya potensi intelektual dan omosional. Mengingat kelas
hendaknya dimanajemen sedemikian rupa sehingga benar-benar merupakan belajar
yang nyaman dan menyenangkan. Sedangkan syarat-syarat kelas yang baik (a)
rapi,bersih,sehat, tidak lembab, (b) cukup cahaya yang meneranginya, (c)
sirkulasi udara cukup, (d) perabot dalam keadaan baik,cukup jumlah dan ditata
dengan rapi, dan (e) jumlah siswa tidak
lebih dari 40 orang.
2.4
Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan
kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu
sendiri akar katanya adalah “kelola”, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”.
Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen adalah kata yang
aslinya dari bahasa Inggris, yaitu management yang berarti ketatalaksanaan,
tata pimpinan, pengelolaan.(Djamarah 2006:175). “Pengelolaan adalah proses yang
memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan
dan pencapaian tujuan”Dekdibud (dalam Rachman 1997:11). Pengelolaan dalam
pengertian umum menurut Arikunto (dalam Djamarah 2006:175) adalah
pengadministrasian pengaturan atau penataan suatu kegiatan.
Menurut
Hamalik (dalam Djamarah 2006:175) ”kelas adalah suatu kelompok orang yang
melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru”
sedangkan menurut Ahmad (1995:1) “kelas ialah ruangan belajar dan atau
rombongan belajar”
Hadari Nawawi
memandang kelas dari dua sudut, yaitu:
1.
Kelas
dalam arti sempit yakni, ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat
sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam
pengertian tradisional ini mengandung sifat statis karena sekadar menunjuk
pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangan yang antara lain didasarkan
pada batas umur kronologis masing-masing.
2.
Kelas
dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan merupakan bagian
dari masyarakat sekolah yang sebagai suatu kesatuan diorganisasi menjadi unit
kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar mengajar
yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan (Djamarah2006:176)
Ahmad
(1995:1) menyatakan “Pengelolaan kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk
mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat
memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan.” Pengelolaan kelas
merupakan usaha sadar, untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara
sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada persiapan bahan belajar, penyiapan
sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi
proses belajar mengajar dan pengaturan, waktu, sehingga proses belajar mengajar
berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
Sedangkan
menurut Made Pidarta (dalam Djamarah, 2005:172) “Pengelolaan kelas adalah
proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi
kelas.” Guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem atau
organisasi kelas. Sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakat,
dan energinya pada tugas-tugas individual. Sudirman (dalam Djamarah 2006:172)”
Pengelolaan kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan potensi kelas.”kelas
mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses
interaksiedukatif, agar memberikan dorongan dan rangsangan terhadap anak didik
untuk belajar, kelas harus dikelola sebaik-baiknya oleh guru.
“Pengelolaan
kelas merupakan ketrampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.”
(Mulyasa 2006:91). Sedangkan menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:177) ”Pengelolaan
kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas.” Ditambahkan lagi oleh Nawawi
(dalam Djamarah 2006:177) ”Manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan
sebagai kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian
kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan
kegitan-kegiatan yang kreatif dan terarah .” Arikunto (dalam Djamarah 2006:177)
juga berpendapat “ bahwa penelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan
oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan
maksud agardicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar
yang seperti diharapkan.” Pengelolaan dapat dilihat dari dua segi, yaitu
pengelolaan yang menyangkut siswa dan pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat
pelajaran).
Berdasar
pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas
merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara
sistematis yang mengarah pada penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan
ruang belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar berjalan
dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
2.5
Pentingnya Pengelolaan Kelas
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.
Di
sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,
tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,
guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran
hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotorik) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan
sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan mengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran
yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas
pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar
yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan
pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap
dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desai pembelajaran yang baik,
ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat
peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
Maka
oleh karena itu, demi tercapainya pembelajaran yang efektif salah satunya
adalah pengaturan pengelolaan kelas. Jika hal tersebut dilakukan dengan baik
maka Kegiatan Belajar mengajar ( KBM ) akan dapat menyenangkan dan motivasi
belajar siswapun akan meningkat.
2.6
Tujuan Pengelolaan Kelas
Secara
umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual di
dalam kelas. Fasilitas yang disediakan memungkinkan siswa belajar dan bekerja,
terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplai,
perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa (
Sudirman N, 1991, 311 ). Tujuan lainnya adalah mengantarkan anak didik dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan dari tidak
berilmu menjadi berilmu.
Menurut Ahmad (
1995 : 2 ), tujuan pengelolaan kelas adalah :
1.
Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas
2.
Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar-mengajar.
3.
Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta perabot belajar.
4.
Membina
dan membimbing sesuia dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat
individu.
Pengelolaan
dan pembelajaran dapat dibedakan tetapi memiliki fungsi sama. Pengelolaan penekanannya
pada aspek pengaturan (management). Sementara pembelajaran (instruction)
penekanannya pada aspek mengelola atau memproses materi pembelajaran. Kedua hal
ini memiliki tujuan yang sama yaitu tujuan pembelajaran.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Pengelolaan
adalah proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan memberikan
pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan.
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengunaan sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Kelas
menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan
dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa.
3.2
Saran
Apa
yang kita bayangkan dalam pengelolaan kelas dapat menjadi tindakan nyata ketika
berdiri di depan kelas untuk memulai proses belajar mengajar. Mengelola kelas
dengan baik menjadikan suasana belajar mengajar
terasa menjadi kondusif dan menyenangkan, baik bagi murid maupun guru.
DAFTAR
PUSTAKA
Abbudin Nata, (2003), Manajemen Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati, (2001), Ilmu Pendidikan, :Jakarta:
Rineka Cipta
Ivor .K. Davies, (1985), Pengelolaan Belajar, Jakarta: CV Rajawali.
Peter Salim & Yeni Salim, (1991), Kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer, Jakarta: Modern English
Sodik.A . Kuncoro, Dkk, (1981), Pendidikan Ditinjau Kembali,
Jogjakarta: CV Nur Cahaya
Sotjipto Rapli Kosasi, (1999), Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka
Cipta.
Surya Subrata, (1990), Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka
Cipta.
Udin. S. Winata Putra, (2002), Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Usman, Moh. Uzer. (1996). Menjadi guru profesional. Bandung :
Remaja Rosda Karya.
No comments:
Post a Comment