BAB I
PENDAHULUAN
1.1
latar belakang
Manusia sebagai individu ,keluarga,dan
masyarakat dapat dikatakan sebagai makhluk sosial .yang selalu hidup
berkelompok dan berorganisasi yang membutuhkan orang lain . masyarakat
merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara berdampingan .
masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara
sosial , masyarakat terdiri dari ‘saya,anda ,dan mereka’, yang memiliki
kehendak dan keinginan hidup bersama . manusia sebagai individu dan makhluk
sosial memahami tugas dan kewajiban dalam tatanan kehidupan berkelompok dan
dalam sruktur dan sistem sosial yang ada .
Individu ,keluarga,dan masyarakat merupakan satukesatuan
yang utuh dan penting dalam menjalani kehidupan . masyarakat yang baik adalah
masyarakat yang mempunyai karakter dan kepribadian yang baik pula . karakter
dan kepribadian tersebut dapat dibentuk melalui lingkungan keluarga yang baik .
keluarga yang baik adalah keluarga sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan
dasar , seperti kebutuhan spiritual ,sandang , pangan , papan , kesehatan dan
sebagainya . keluarga dapat menentukan suatu individu yang berkarakter dan
berkepribadian .
1.2 Rumusan masalah
1.Apa yang diketahui tentang individu?
2.Apa yang diketahui tentang sruktur
sosial budaya?
3.Apa pentingnya
pranata sosial budaya indonesia.?
4 .bagaimana terjadinya
proses sosial budaya di Indonesia?
5 .apakah factor-faktor
penyebabnya konflik?
6. apa yang terjadi
dalam individu dan keluarga menurut
proses sosial budaya?
7.apakah hubungan
individu,keluarga dan warga Negara?
8. apa yang dimaksud
sruktur sosial budaya?
9. apa yang diketahui
tentang pranata sosial budaya?
10.bagaimana proses
sosial budaya?
11. apa yang disebabkan
terjadinya konflik sosial?
1.3 Tujuan masalah
1.mengetahui tentang individu
2.Mengetahui tentang sruktur
sosial budaya di indonesia
3.Mengetahui pentingnya
pranata sosial budaya di Indonesia
4.mengetahui proses
sosial budaya di Indonesia
5. mengetahui faktor
sebab terjadinya konflik
6. mengetahui tentang
individu dan masyarakat dalam proses sosial budaya
7.mengetahui hubungan
individu, masyarakat dan warga Negara
8.mengetahui
sruktur sosial budaya
9.mengetahui
pranata sosial budaya
10.mengetahui
proses sosial budaya
11mengetahui
konflik sosial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan
sebagai individu , warga negara
dan warga Negara masyarakat dalam kontek sruktur
Makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna dan paling tinggi derajatnya adalah
manusia yang terlahir di dunia dilengkapai akal pikiran yang tidak dimiliki
oleh makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Dalam kehidupannya tidak ada satupun
manusia di dunia ini yang sama dan tidak ada satupun manusia di dunia ini yang
mampu hidup sendiri tanpa adanya yang lain. Dengan kondisi tersebut maka dapat
dipastikan setiap manusia selalu melekat di dalam dirinya sua stataus yang
tidak dapat dipisahkan, karena dua status yang sekaligus melekat dalam satu
diri manusia, maka sering disebut sebagai makhluk “Monodualis”. Dua status
tersebut adalah manusia sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.
1.
Manusia sebagai Makhluk Individu
1.
Manusia sebagai
makhluk sosial
2.
Manusia
dikodratkan sebagai makhluk yang monodualis, yang artinya disamping
sebagai makhluk individu (pribadi) sekaligus juga sebagai mahkluk social.
Sebagai makhluk individu artinya bahwa manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa
yang terdiri jiwa dan raga serta dilengkapi potensi atau kemampuan
(akal,pikiran dan perasaan) yang berbeda – beda antara manusia dengan yang
lain.
3.
Manusia sebagai Makhluk Sosial
4.
Sebagai makhluk
social sebagaimana diungkapkan oleh Aristoteles bahwa manusia merupakan makhluk
“Zoon Politicon” yang artinya manusia merupakan makhluk yang pada dasarnya
selalu ingin berkumpul dengan sesama manusia lainnya. Sebagai makhluk social,
manusia dihadapkan pada realitas social yang sangat kompleks, terutama
menyangkut usaha pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup. Manusia sering
juga disebut sebagai makhluk Homo Homini Socius yang artinya manusia disebut
sebagai makhluk social karena sifatnya yang suka bergaul satu dengan yang lain
atau makhluk yang suka bermasyarakat.
5.
Ghozali Mengatakan
bahwa manusia disebut sebagai makhluk social disebabkan karena beberapa factor.
6.
a) Kebutuhan akan keturunan demi kelangsungan hidup umat manusia, hal ini
hanya mungkin melalui pergaulan laki – laki dan perempuan serta keluarga.
7.
b) Saling membutuhkan dalam penyediaan bahan makanan, pakaian dan pendidikan
anak.
8.
Pendapat yang
sama juga siungkapkan oleh Al Farabi dan Ibnu Robi bahwa manusia makhluk yang
mempunyai kecenderungan alami untuk bermasyarakat karena tidak mampu memenuhi
segala kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan yang lain.
9.
Disamping
uraian di atas hakekat manusia Indonesia pada umumnya adalah :
10.
a. Manusia adalah makhluk yang sanggup menumbuhkan dalam dirinya sifat – sifat
luhur sebagaimana diperintahkan Tuhan Yang Maha Esa.
11.
b. Manusia mempunyai sifat nisbi dan fitrahnya sendiri.
12.
c. Manusia Indonesia memiliki sifat dan hakekat manusia universal.
13.
d. Manusia adalah makhluk yang mempunyai dorongan, religious, kultur, social
dan biologis.
Ciri-ciri Struktur Sosial
Muncul pada kelompok masyarakat Struktur
sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran.
Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka
berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.Pada setiap sistem sosial
terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu
merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
Berkaitan erat dengan kebudayaan Kelompok
masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan
memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan
kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur
sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
2.2 Sruktur sosial budaya indonesia
Struktur sosial budaya dimaksudkan
sebagai jalinan unsur- unsur sosial budaya yang pokok dalam masyarakat. Ia
merupakan cara bertingkah laku yang menandai adanya kelompok sosial. Struktur
sosial melekat kedalam institusi sosial yang dibentuk secara historis. Dasar
hubungan dalam struktur sosial adalah hubungan antar manusia berdasarkan status
dan peranan yang saling berkaitan sehingga hubungan itu menjadi terpolakan.
Sruktur terbagi dua :
1. Struktur
Vertikal, secara vertikal struktur masyarakat Indonesia ditandai adanya
perbedaan antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
2. Struktur
Horizontal, secara horizontal masyarakat Indonesia ditandai oleh kenyataan
adanya kesatuan- kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama,
adat, dan kedaerahan. Perbedaan ini merupakan ciri masyrakat Indonesia yang
majemuk.
Pergeseran sruktur sosial
budaya di Indonesia
Perubahan sosial disebabkan
oleh faktor fisis geografis, faktor biologis, faktor teknologis, dan faktor
kultural.
Perubahan
sosial di Indonesia, sesudah PD II bersifat radikal dalam kehidupan politik,
ekonomi, struktur sosial, dan struktur nilai. Unsur kebudayaan dari luar masuk
ke Indonesia menimbulkan proses akulturasi, asimilasi dalam kehidupan
masyarakat. Susunan masyarakat juga mengalami perubahan.
Struktur sosial budaya masyarakat
Indonesia kemudian mengalami perubahan setelah merdeka. Pada masa kemerdekaan
ini dikenal struktur baru yaitu masa dan pemimpin, walaupun terdapat juga
lapisan- lapisan sosial dengan bermacam- macam status dan peranannya.
2.3 Pentingnya
pranata sosial budaya di indonesia
Pranata sosial adalah suatu
sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas
untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat.secara umum,pranata
sosial mempunyai beberapa fungsi.berikut ini fungsi-fungsi pranata sosial.
1.
Memberika pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku dan
bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan.
2.
Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat.
3.
Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengandalian
sosial,artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku
anggota-anggotanya.
CIRI-CIRI PRANATA SOSIAL
·
Memiliki lambang-lambang /simbol
setiap pranata sosial .
Setiap
pranata sosial memiliki simbol sendiri. Pemilihan simbol ini dimaksudkan untuk
menandai kekhasan suatu pranata sosial dan memberikan identitas kepada warga
masyarakat yang terlibat di dalamnya. Simbol ini juga dapat menggambarkan
tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan. Contoh: simbol negara Indonesia
yaitu Garuda Pancasila.
·
Memiliki tata tertib dan tradisi pranata sosial.
Setiap
pranata sosial memiliki tata tertib sendiri. Tata tertib merupakan bagian dari
tradisi, baik tertulis maupun tidak tertulis. Tata tertib dimaksudkan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu pranata.
pranata
sosial memiliki adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, nilai-nilai, dan
unsur-unsur kebudayaan sendiri yang tergabung dalam satu unit. Ciri ini dapat
terwujud karena adanya aktivitas-aktivitas di dalam suatu pranata. Contohnya
pranata pendidikan yang mempunyai nilai-nilai untuk mencerdasakan kehidupan
generasi muda, untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat,
membentuk kepribadian, mempersiapkan angkatan kerja yang ahli dan terampil
dalam bidang tertentu, dan lain-lain.
·
Memiliki satu atau beberapa tujuan pranata social
Setiap pranata sosial memiliki satu tujuan atau beberapa tujuan.
Contoh: pranata ekonomi bertujuan untuk mengatur perekonomian suatu masyarakat
agar teratur, termasuk pengaturan harga-harga barang agar tidak
sewenang-wenang.
·
Memiliki nilai pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan
pola-pola prilaku.
Jika kita mengamati aneka kegiatan warga masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan mereka, kita dapat
membandingkan bahwa penampilan petani, nelayan, guru, polisi, dan aneka ragam
profesi masing-masing menunjukkan pola khas. Perbedaan tersebut bukan hanya menyangkut
penampilan lahiriah, melainkan juga dalam pola perilaku yang ditunjukkan. Pola
perilaku seorang militer berbeda dengan pola perilaku dokter, berbeda pula
dengan pola perilaku nelayan
·
Memiliki alat kelengkapan pranata sosial.
Setiap pranata sosial memiliki perlengkapan sendiri.
Alat-alat perlengkapan ini digunakan untuk mencapai tujuan pranata. Contoh:
dalam pranata pendidikan diperlukan alat-alat perlengkapan seperti gedung
sekolah, meja, kursi, papan tulis, perpustakaan, dan lain-lain yang berfungsi
untuk mendukung proses belajar mengajar.
MACAM-MACAM PRANATA:
·
Pranata keluarga
Pranata keluarga mengatur hubungan-hubungan antara individu di
dalam keluarga. Pranata ini lebih mendasarkan diri pada adat kebiasaan, norma
kesusilaan, dan kesopanan yang membuahkan suatu sistem pengaturan hubungan
antara individu dalam keluarga.
·
Pranata agama
Pranata agama merupakan pranata yang mengatur hubungan antara
individu dengan Sang Pencipta termasuk hubungan-hubungan antara individu dengan
individu yang lain dalam lingkup kehidupan beragama. Pranata agama ini akan
berbeda-beda antara agama yang satu dengan agama yang lain. Tetapi pada
dasarnya, semua akan mengarahkan perilaku manusia sedemikian rupa sehingga
manusia dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Aturanaturan lebih lanjut mengenai pranata masing-masing agama diatur oleh
hukum agama masing-masing.
·
Pranata ekonomi
Pranata ekonomi tidak hanya mengatur hubungan-hubungan yang
menyangkut masalah bagaimana memproduksi barang, mendistribusikan barang dan
mengonsumsi barang. Pranata ekonomi akan memberikan pengaturan perlindungan
kepada pihak-pihak yang lemah misalnya adalah para konsumen yang cenderung
dilanggar haknya oleh para pedagang tertentu dan oleh produsen barang tertentu.
·
Pendidikan
Pranata
pendidikan mengatur pelaksanaan pemenuhan kebutuhan pendidikan oleh para orang
tua bagi putra dan putrinya. Untuk melaksanakan pranata pendidikan di Indonesia
didasarkan pada Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20
Tahun 2003. Pranata ini menyangkut Departemen Pendidikan Nasional termasuk
semua tenaga pendidik. Berdasarkan Undang-Undang Sisdiknas, para tenaga
kependidikan dapat melayani pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi warga masyarakat
sesuai dengan jenis dan jenjangnya.
·
Pranata politik
Untuk
mengatur hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dalam kegiatan
politik diperlukan pranata politik. Yang dimaksud dengan politik adalah semua
aktivitas manusia baik secara individu maupun secara kelompok dalam rangka
memperoleh kekuasaan dalam masyarakat, menjalankan kekuasaan, dan
mempertahankan kekuasaan. Dalam kegiatan politik ini kita mengenal partai
politik yang merupakan organisasi politik dengan organisasi-organisasi massa
pendukungnya.
2.4 TERJADINYA
PROSES SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA
Pengertian perubahan sosial
budaya menurut Max Weber adalah
perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidak sesuaian
unsur-unsur di dalamnya (ditulis dalam buku Sociological Writings)
Faktor perubahan sosial budaya
1. Faktor pendorong perubahan sosial budaya
Proses perubahan sosial yang
terjadi di dalam masyarakat dapat berlangsung secara cepat atau lancar, dan
dapat pula berlangsung secara tidak cepat atau tidak lancar, misalnya saja
dengan cara yang lambat atau tersendat-sendat.
2. Faktor pengambat perubahan sosial budaya
§ Kurangnya hubungan dengan masyarakat
lain
§ Terlambatnya pengembangan ilmu
pengetahuan
§ Sikap masyarakat yang masih sangat
tradisisonal
§ Adanya sikap tertutup dan prasangka
tentang hal baru
2.5 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK DAN AKIBATNYA
Faktor
konflik sosial adalah proses sentral adalah kehidupan dalam kehidupan sosial
karena setiap orang memiliki sifat sosial.
Faktor-faktorpenyebab
konflik sosial:
1.
Perbedaan individu
Perbedaan individu dapat menyebabkan terjadinya konflik. Perbedaan
individu yang menyebabkan konflik meliputi perbedaan pendirian, perasaan, dan
pendapat. Perbedaan individu terjadi karena manusia adalah makhluk individu,
yaitu antara individu satu dengan yang lain tidak sama, Setiap manusia
mempunyai karakter yang berbeda-beda.
2.
Perbedaan latar belakang budaya
Indonesia merupakan negara yang multikultur, artinya masyarakatnya
terdiri dari berbagai macam budaya yang berbeda-beda. Perbedaan kebudayaan ini
juga dapat menyebabkan terjadinya
konflik sosial karena perbedaan kebudayaan yang ada di masyarakat
akan berpengaruh pada pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan. Ditambah
lagi tidak adanya rasa saling menghormati diantara anggota masyarakat.
Contoh perbedaan kebudayaan yang menyebabkan terjadinya konflik sosial adalah
seseorang yang dibesarkan pada lingkungan yang individualis dihadapkan pada
lingkungan kelompok yang bersifat sosial. Tentu, ia akan mengalami kesulitan jika
ia ditunjuk sebagai pembuat kebijakan kelompok. Biasanya ia akan cenderung
melakukan pemaksaan kehendak sehingga kebijakan yang diputuskan hanya
menguntungkan pihak tertentu saja. Kebijakan seperti itu akan di tentang oleh
kelompok besar dan dapat menyebabkan terjadnya konflik.
Contoh lainnya adalah misalnya orang papua
dengan orang jawa yang mempunyai budaya berbeda, tentu hal ini akan membuat
pola pikir dan kepribadian yang berbeda. Apabila dalam hal ini tak ada suatu
hal yang bisa mempersatukan dua kebudayaan tersebut, tentu akan menyebabkan
terjadinya konflik.
3.
Perbedaan kepentingan
Perbedaan kepentingan yang menjadi penyebab terjadinya konflik sosial sifatnya
luas, perbedaan tersebut dapat terjadi dalam bidang politik, ekonomi, keamanan,
dan sebagainya. Hal
ini dapat terjadi karena setiap orang mempunyai kepentingan dan kebutuhan yang
tidak sama dalam melihat suatu hal. Terkadang, agar kepentingan orang lain
harus terwujud harus mengalahkan kepentingan yang lain. Inilah yangmenyebabkan terjadinya konflik sosial.
Contoh perbedaan
kepentingan yang menyebabkan terjadinya konflik sosial adalah ikut sertanya
Indonesia dalam acara Miss Universe. Di sisi lain, pemerintah menyetujui
Indonesia mengirimkan wakilnya untuk mengikuti acara tersebut, akan tetapi kam
agamis menolak keputusan pemerintah, karena acara tersebut tidak sesuai dengan
nilai dan norma yang berlaku di Indonesia. Apalagi peserta harus memakai
pakaian renang yang dipamerkan kepada orang lain untuk mengetahui lekuk tubuh
peserta. Contoh lain yaitu sebuah perusahaan menginginkan adanya penghematan
dalam biaya produksi, oleh karena itu manajeman terpaksa melakukan
rasionalisasi pegawai atau pengurangan jumlah pegawai. Namun, para pegawai yang
terkena kebijakan tersebut tidak menerima sehingga perbedaan kepentingan
tersebut menyebabkan terjadinya konflik sosial.
4.
Perubahan nilai-nilai yang cepat
Kehidupan sosial yang ada di masyarakat bersifat dinamis, artinya
akan selalu mengalami perubahan. Akan tetapi, perubahan yang yang terlalu cepat
khususnya pada nilai-nilai yang bersifat dasar akan dalat menyebabkan
terjadinya konflik sosial. Perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya
disorganisasi serta perbedaan pendirian dari sistem nilai yang baru, sehingga
akan memicu terjadinya konflik sosial.
Bentuk bentuk konflik sosial:
1. Konflik individu
Konflik individu dapat terjadi karena adanya dua
orang atau individu yang mangalami masalah pribadi dan tidak mau saling
menyadari kesalahannya. Misalnya tawuran pelajar atau perselisihan paham.
2. Konflik politik
Konflik politik terjadi manakala ada dua kelompok
atau dua individu yang memiliki perbedaan pandangan ata priinsip tentang
masalah ketatanegaraan yang berdampak pada munculnya perselisihan pandangan.
Misalnya perselisihan antar partai politik dalam merumskan Undang-Undang
3. Konflik antar kelompok social
konflik organisasi adalah ketidak sesuaian
antara dua atau lebih anggota–anggota atau kelompok–kelompok organisasi yang
timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya–sumber
daya yang terbatas atau kegiatan–kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa
mereka mempunyai perbedaan tujuan, status, nilai atau persepsi.contohnya:
Tauran antar pelajar SMA & STM di kota besar Konflik antar Indonesia
& Malaysia tentang batas wilayah Polisi melawan masa Kampanye Perang
saudara Persaingan yang tidak sehat antara perusahaan dalam mempromosikan
barang
4. Konflik antar kelas sosial
Konflik antar kelas terjadi manakala sekelompok
atau perorangan sedang mengalami masalah dengan individu lainnya dalam kelas
yang berbeda. Kelas di sini berarti kedudukan seseorang atau kelompok dalam
masyarakat secara vertikal yaitu kelas atas dengan kelas di bawahnya. Peristiwa
yang sering terjadi dalam konflik antar kelas adalah tuntutan karyawan) dengan
direksi, dimana karyawan adalah kelas bawah (buruh atau pegawai), sedangkan direksi
(pengelola perusahaan) adalah kelas atas.
5. Konflik antar generasi
konflik antar generasi
adalah konflik yang terjadi antara generasi tua dengan generasi muda berkaitan
dengan perbedaan pandangan mengenai suatu hal.
6. Konflik internasional
Konflik internasional terjadi karena dua buah
negara atau lebih mengalami kepentingan berbenturan dan tiap-tiap pihak tidak
ada yang mau mengalah. Misalnya konflik antar negara untuk memperebutkan
masalah perbatasan wilayah antara Indonesia dan Malaysia.
7. Konflik antar penganut antar agama
Konflik antar agama dapat terjadi di
antara para pemeluk agama yang ada dalam masyarakat Indonesia yang merupakan
masyarakat heterogen dalam bidang agama ini (islam, kristen, katolik, buddha,
hindu, dan konghucu) mempunyai beagam perbedaan. Perbedaan agama akan membawa perbedaan dalam
kehidupan sehari-hari contohnya tata cara perkawinan, cara berpakaian, cara
bergaul, tata cara peribadatan, penerapan hukum warisan, dan corak kese
2.6 Individu dan Masyarakat Dalam Proses Sosial Budaya
A. Pengertian Individu
Individu adalah satu kesatuan utuh antara jasmani
dan rohani. Setiap individu mempunyai ciri khas dan kebutuhan yang tersendiri.
Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, setiap individu membutuhkan individu lain.
Karena itulah individu selalu hidup berkelompok membentuk masyarakat,dalam ilmu
sosial individu merupakan bagian terkecildari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Misalnya keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu
dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian
pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak
dapat lebih dari satu.
B. Manusia Selaku Makhluk Individu
Individu adalah seseorang/seorang manusia secara utuh. Utuh di sini
diartikan sebagai suatu sifat yang tidak dapt dibagi-bagi. Merupakan satu
kesatuan antara jasmaniah dan rohaniah yang melekat pada diri seseorang.
Manusia selaku individu mempunyai 3 naluri,yaitu :
a. Naluri untuk mempertahankan kelangsungan hidup.
b.Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan.
c. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.
Manusia
sebagai makhluk individu berarti dalam bertindak atau melakukan aktivitas hanya
untuk kepentingan sendiri. Sebagai makhluk individu manusia memiliki 3 naluri
yaitu : Naluri untuk mempertahankan hidup, keturunan dan keingintahuan serta
naluri mencari kepuasan. Sebagai makhluk sosial manusia hanya mempunyai arti
dalam kaitanya dengan manusia lain dalam kehidupan bermsayrakat. Manusia akan
berarti jika dapat hidup bersama dengan manusia lain dalam memenuhi
kebutuhannya.
Masyarakat, dalam Bahasa Inggris disebut society artinya sekelompok
manusia yang hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi,saling terikat satu sama lain sehingga
melahirkan kebudayaan yang sama. Pengertian sekelompok manusia di sini tidak
mempunyai batas yang jelas harus beberapa orang, tetapi jumlahnya minimal 2
orang. Anderson dan Parker(Astrid Susanto,1977) menyebutkan secara rinci bahwa
masyarakat adalah:
a). Adanya sejumlah orang,
b). Tinggal dalm suatu
daerah tertentu,
c). Mengadakan hubungan satu sama
lain,
d). Saling terikat satu sama lain
karena mempunyai kepentingan bersama,
e).Merupakan satu kesatuan
sehingga mereka mempunyai perasaaan solidaritas,
f). Adanya saling ketergantungan,
g).Masyarakat merupakan suatu
system yg diatur oleh norma-norma/aturan-aturan tertentu,dan
Menghasilkan kebudayaan.
2.7 Hubungan
individu,masyarakat,dan warga negara
Mengenai bagaimana hubungan antara individu dengan masayarakat, ada tiga
alternative jawaban.
1. Individu
memiliki status yang relative dominan terhadap masyarakat
2. Masyarakat memiliki status yang relative
dominan terhadap individu
3. Individu dan
masyarakat saling tergantungan
Hubungan antara individu dengan masyarakat seperti dimaksud diatas
menunjukkan bahwa individu memiliki status yang relative dominan terhadap
masyarakat, sedangkan lainnya menganggap bahwa individu itu tunduk pada
masyarakat. Sementara itu masih terdapat suatu hubungan lagi, yaitu adanya
hubungan interpenden (saling ketergantungan) antara individu di dalam
masyarakat yang tidak terbatas kuantitasnya. Setiap satuan individu itu masing-masing
mempunyai kekhususan yang berpengaruh terhadap dinamika kehidupan masyarakat.
Dalam hal tersebut, Soepomo berpendapat, bahwa
individu ialaah suatu makhluk dimana masyarakat mengkhususkan diri. Masyarakat
adalah keseluruhan dari sekian anggota-anggota seorang-seorang. Karena itu,
keinsafan individu kemasyarakatan dan keinsafan individu bercampur baur.
Walaupun demikian, bukan berarti kehidupan individu
warga masyarakat sama sekali tidak peluang bagi kehidupan yang bersifat
pribadi. Sebaliknya dalam kehidupan masyarakat yang telah mengalami proses
serba individualis pun kehidupan bersama tetap tidak akan ditinggalkan.
2.8 Sruktur sosial budaya
Sruktus sosial sebagai
susunan terhadap sesuatu sesuatu yang memiliki bagian atau unsur- unsur dan
membentuk suatu susunan . berdasarkan kamus sosiologi dan kependudukan sruktur
sosial ialah jaringan antar unsur-unsur sosial yang pokok , yaitu kaidah-kaidah
atau norma- norma sosial,lembaga-lembaga sosial , kelompok-kelompok,serta
lapisan-lapisan sosial.
Ciri-ciri sruktur sosial
a.Bersifat
Abstrak
Struktur sosial bersifat abstrak,
artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba.
b.Terdapat
Dimensi Vertikal Dan Horizontal
Struktur sosial pada dimensi vertikal
adalah hierarki status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu
sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga
struktur yang terendah. Contohnya, dalam sebuah desa/kelurahan terdapat
struktur pemerintahan yang berisi kepala desa, carik, para kepala dusun, dan
lain-lain hingga ketua-ketua RW dan ketua RT. Sedangkan pada struktur sosial
yang terjadi dalam struktur sosial dimensi horizontal, seluruh masyarakat
berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok sosial yang memiliki
karakteristik sama. Misalnya suku bangsa, ras, agama, serta gender.
c.Sebagai Landasan Sebuah Proses Sosial Suatu Bangsa
Cepat lambatnya proses sosil suatu
masyarakat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
d.
Merupakan Bagian dari Sistem Pengaturan Tata Kelakuan dan Pola Hubungan masyarakat
Struktur sosial yang dimiliki suatu
masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di
dalam masyarakat tersebut.
e.
Struktur Sosial Selalu Berkembang dan Dapat Berubah
Struktur sosial merupakan tahapan
perubahan dan perkembangan masyarakat.
2.9 pranata sosial
budaya
1.
Pranata Sosial adalah wadah yang memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi
menurut pola perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku.-
2.
Horton dan Hunt mengartikan pranata sosial sebagai suatu hubungan sosial yang
terorganisir yang memperlihatkan nilai-nilai dan prosedur-prosedur yang sama
dan yang memenuhi kebutuhan2 dasar teertentu dalam masyarakat.
Contoh di skolah sbg lembaga sosial budaya
untuk memperoleh pendidikan mempunyai aturan-aturan. setiap orang harus
berperillaku sesuai dengan aturan-aturan tertentu sehingga proses pendidikan berjalan
dg baik. Begitu juga di bank, mempunyai aturan sendiri, setiap karyawan hrs
berperilaku sesuia dengan aturan yang berlaku.
2.10 proses sosial
budaya
Hubungan antar individu yang saling mempengaruhi dlm hal pengetahuan, sikap
dan perilaku disebut interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi apabila
tindakan atau perilaku sesorang dapat mempengaruhi, mengubah, memperbaiki, atau
mendorong perilaku, pikiran, perasaan, emosi orang lain.
a. sifat interaksi sosial
1. Frekuensi interaksi makin sering makin kenal dan makin banyak pengaruhnya.
2. Keteraturannya interaksi, semakin teratur semakin jelas arah perubahan nya.
3. Ketersebaran interaksi, semakin banyak dan tersebar , semakin banyak yang dipengaruhi.
4. Keseimbangan interakasi, semakin seimbang posisi kedua belah pihak yang
berinteraksi semakin besar pengaruhnya.
5. Langsung tidaknya interkasi, bila interaksi bersifat langsung kedua belah
pihak bersifat aktif, maka pengaruhnya semakin besar.
b. interaksi
dapat menimbulkan
Ø
Kerja sama (kooperation)
Ø
Persaingan (competition)
Ø
Pertikaian (conflik)
2.11 konflik
sosial
Pertentangan antar individu atau kelompok baik
yang terlihat dg jelas /terbuka (perkelaian ) maupun yang tidak. Akomodasi
adalah usaha untuk mencegah, mengurangi, menghindari, dan menghentikan
pertentangan.Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujukk pada
suatu keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada
keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan
nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses
akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan
yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah
suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu
proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam
biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia
yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi
ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya. Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang
dihadapinya, yaitu :
1. Untuk mengurangi pertentangan
antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham
2. Mencegah meledaknya
suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer
3. Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang
hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan,
seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.
4. mengusahakan
peleburan antara kelompok sosial yang terpisah
Akomodasi dapat dilakukan dengan cara:
1. Mediation: penyelesaian pertikaian dengan
menggunakan pihak ketiga sebagai wasit yang netral.
2. Arbitration: penyelesaian
pertikaian dengan menggunakan pihak ketiga yang statusnya lebih tinggi
3. Consiliation: mempertemukan pihak yang berselisih untuk mencapai suatu
persetujuan bersama
4. Toleransi: saling menyadari
untuk menghindari pertikaian
5. Stalemat: menyadari akan adanya kekuatan yang
seimbang sehingga kalau diteruskan tidak akan ada yang menang dan yang kalah
6. Adjudication ; upaya penyelesaian perkara
melalui pengadilan
Hasil-hasil Akomodasi
a. Akomondasi , intergraksi dan masyarakat ,Akomodasi dan intergrasi masyarakat telah berbuat banyak untuk
menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan
melahirkan pertentangan baru.
b. Menekankan Oposisi
c. Sering kali suatu
persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu dan kerugian
bagi pihak lain
· Koordinasi
berbagai kepribadian yang berbeda
·
Perubahan lembaga kemasyarakatan agar sesuai
dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah
·
Perubahan-perubahan dalam kedudukan
·
Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi
Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan
timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ø 3.1.1, manusia adalah makhluk sosial
yang berkelompok dan berorganisasi yang membutuhkan orang lain.
Ø 3.1.2, sruktur sosial budaya dimaksudkan
sebagai jalinan unsure-unsur sosial budaya yang pokok dalam masyarakat.
Ø 3.1.3,pranata sosial sustu sistem yang
berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan dalam masyarakat.
Ø 3.1.4,perubahan sosial adalah suatu
situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidak sesuaian.
Ø 3.1.5,berbagai faktor konflik yang terdapat dalam sosial.
Ø 3.1.6,individu ,masyarakat dan warga
Negara yang utuh dan saling membutuhkan
Ø 3.17,hubungan individu ,masyarakat dan
warga Negara yang dominan terhadap masyarakat
Ø 3.1.8,sruktur sosial yang memiliki unsur
dan membentuk suatu susunan
Ø 3.1.9, pranata sosial budaya ialah wadah
yang memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi
Ø 3.1.10, hubungan antar individu saling
berpengaruhi dalam pengetahuan
Ø 3.1.11,pertentangan antar individu ialah
konflik sosial.
3.2 Saran
Individu ,keluarga ,dan masyarakat adalah
makhluk yang membutuhkan satu sama lain,jadi jika tidak berinteraksi satu sama
lain,bukanlah masyarakat yang hidup dalam lingkungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Http://www.google.com
/search.client: firefox.b&9:kedudukan+warga+negara (14.20 AM)
Http://www.google.com/ search.dan
warga negara+masyarakat+kontek+sruktur(14.20 AM)
http://www.google.com/
search.sruktur+sosial+budaya
http://www.google.com/
search.pentingnya+pratana+sosial+budaya
http://www.google.com/ search.terjadi+proses+sosial+budaya
muin
idianto,2013.faktor
penyebab konflik dan akibat,jakarta:PT Erlangga
maryati
kun ,2013.individu
masyarakat dan negara,Jakarta :PT Erlangga
Saptono,Bambang suteng S,2006.konflik sosial,PT PHIEBETA
No comments:
Post a Comment