Tuesday, February 5, 2019

Makalah Individu Keluarga Dan Masyarakat Lengkap

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  latar belakang

         Manusia sebagai individu ,keluarga,dan masyarakat dapat dikatakan sebagai makhluk sosial .yang selalu hidup berkelompok dan berorganisasi yang membutuhkan orang lain . masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara berdampingan . masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial , masyarakat terdiri dari ‘saya,anda ,dan mereka’, yang memiliki kehendak dan keinginan hidup bersama . manusia sebagai individu dan makhluk sosial memahami tugas dan kewajiban dalam tatanan kehidupan berkelompok dan dalam sruktur dan sistem sosial yang ada .
Individu ,keluarga,dan masyarakat merupakan satukesatuan yang utuh dan penting dalam menjalani kehidupan . masyarakat yang baik adalah masyarakat yang mempunyai karakter dan kepribadian yang baik pula . karakter dan kepribadian tersebut dapat dibentuk melalui lingkungan keluarga yang baik . keluarga yang baik adalah keluarga sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan dasar , seperti kebutuhan spiritual ,sandang , pangan , papan , kesehatan dan sebagainya . keluarga dapat menentukan suatu individu yang berkarakter dan berkepribadian .

1.2  Rumusan masalah

1.Apa yang diketahui tentang individu?
2.Apa yang diketahui tentang sruktur sosial budaya?
3.Apa  pentingnya pranata sosial budaya indonesia.?
4 .bagaimana terjadinya proses sosial budaya di Indonesia?
5 .apakah factor-faktor penyebabnya konflik?
6. apa yang terjadi dalam  individu dan keluarga menurut proses sosial budaya?
7.apakah hubungan individu,keluarga dan warga Negara?
8. apa yang dimaksud sruktur sosial budaya?
9. apa yang diketahui tentang pranata sosial budaya?
10.bagaimana proses sosial budaya?
11. apa yang disebabkan terjadinya konflik sosial?



1.3 Tujuan masalah
1.mengetahui tentang individu
2.Mengetahui tentang sruktur sosial budaya di indonesia
3.Mengetahui pentingnya pranata sosial budaya di Indonesia
4.mengetahui proses sosial budaya di Indonesia
5. mengetahui faktor sebab terjadinya konflik
6. mengetahui tentang individu dan masyarakat dalam proses sosial budaya
7.mengetahui hubungan individu, masyarakat dan warga Negara
8.mengetahui sruktur sosial budaya
9.mengetahui pranata sosial budaya
10.mengetahui proses sosial budaya
11mengetahui konflik sosial






















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan sebagai individu , warga negara dan warga Negara masyarakat dalam kontek sruktur

      Makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna dan paling tinggi derajatnya adalah manusia yang terlahir di dunia dilengkapai akal pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Dalam kehidupannya tidak ada satupun manusia di dunia ini yang sama dan tidak ada satupun manusia di dunia ini yang mampu hidup sendiri tanpa adanya yang lain. Dengan kondisi tersebut maka dapat dipastikan setiap manusia selalu melekat di dalam dirinya sua stataus yang tidak dapat dipisahkan, karena dua status yang sekaligus melekat dalam satu diri manusia, maka sering disebut sebagai makhluk “Monodualis”. Dua status tersebut adalah manusia sebagai makhluk individu dan  sebagai makhluk sosial.
1.   Manusia sebagai Makhluk Individu
1.         Manusia sebagai makhluk sosial
2.         Manusia dikodratkan  sebagai makhluk yang monodualis, yang artinya disamping sebagai makhluk individu (pribadi) sekaligus juga sebagai mahkluk social. Sebagai makhluk individu artinya bahwa manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa yang terdiri jiwa dan raga serta dilengkapi potensi atau kemampuan (akal,pikiran dan perasaan) yang berbeda – beda antara manusia dengan yang lain.
3.         Manusia sebagai Makhluk Sosial
4.         Sebagai makhluk social sebagaimana diungkapkan oleh Aristoteles bahwa manusia    merupakan makhluk “Zoon Politicon” yang artinya manusia merupakan makhluk yang pada dasarnya selalu ingin berkumpul dengan sesama manusia lainnya. Sebagai makhluk social, manusia dihadapkan pada realitas social yang sangat kompleks, terutama menyangkut usaha pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup. Manusia sering juga disebut sebagai makhluk Homo Homini Socius yang artinya manusia disebut sebagai makhluk social karena sifatnya yang suka bergaul satu dengan yang lain atau makhluk yang suka bermasyarakat.
5.         Ghozali Mengatakan bahwa manusia disebut sebagai makhluk social disebabkan karena beberapa factor.
6.         a)   Kebutuhan akan keturunan demi kelangsungan hidup umat manusia, hal ini hanya mungkin melalui pergaulan laki – laki dan perempuan serta keluarga.
7.         b)   Saling membutuhkan dalam penyediaan bahan makanan, pakaian dan pendidikan anak.
8.         Pendapat yang sama juga siungkapkan oleh Al Farabi dan Ibnu Robi bahwa manusia makhluk yang mempunyai kecenderungan alami untuk bermasyarakat karena tidak mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan yang lain.
9.         Disamping uraian di atas hakekat manusia Indonesia pada umumnya adalah :
10.     a.   Manusia adalah makhluk yang sanggup menumbuhkan dalam dirinya sifat – sifat luhur sebagaimana diperintahkan Tuhan Yang Maha Esa.
11.     b.   Manusia mempunyai sifat nisbi dan fitrahnya sendiri.
12.     c.   Manusia Indonesia memiliki sifat dan hakekat manusia universal.
13.     d.   Manusia adalah makhluk yang mempunyai dorongan, religious, kultur, social dan biologis.

Ciri-ciri Struktur Sosial
         Muncul pada kelompok masyarakat Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
        Berkaitan erat dengan kebudayaan Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.

2.2  Sruktur  sosial  budaya  indonesia
        Struktur sosial budaya dimaksudkan sebagai jalinan unsur- unsur sosial budaya yang pokok dalam masyarakat. Ia merupakan cara bertingkah laku yang menandai adanya kelompok sosial. Struktur sosial melekat kedalam institusi sosial yang dibentuk secara historis. Dasar hubungan dalam struktur sosial adalah hubungan antar manusia berdasarkan status dan peranan yang saling berkaitan sehingga hubungan itu menjadi terpolakan.

 Sruktur terbagi dua :
1.      Struktur Vertikal, secara vertikal struktur masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
2.      Struktur Horizontal, secara horizontal masyarakat Indonesia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan- kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat, dan kedaerahan. Perbedaan ini merupakan ciri masyrakat Indonesia yang majemuk.



Pergeseran sruktur sosial budaya di Indonesia
       Perubahan sosial disebabkan oleh faktor fisis geografis, faktor biologis, faktor teknologis, dan faktor kultural.
Perubahan sosial di Indonesia, sesudah PD II bersifat radikal dalam kehidupan politik, ekonomi, struktur sosial, dan struktur nilai. Unsur kebudayaan dari luar masuk ke Indonesia menimbulkan proses akulturasi, asimilasi dalam kehidupan masyarakat. Susunan masyarakat juga mengalami perubahan.

         Struktur sosial budaya masyarakat Indonesia kemudian mengalami perubahan setelah merdeka. Pada masa kemerdekaan ini dikenal struktur baru yaitu masa dan pemimpin, walaupun terdapat juga lapisan- lapisan sosial dengan bermacam- macam status dan peranannya.

2.3 Pentingnya pranata sosial budaya di indonesia
        Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat.secara umum,pranata sosial mempunyai beberapa fungsi.berikut ini fungsi-fungsi pranata sosial.
1.      Memberika pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan.
2.      Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat.
3.      Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengandalian sosial,artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

CIRI-CIRI PRANATA SOSIAL
·         Memiliki  lambang-lambang /simbol setiap pranata sosial .
Setiap pranata sosial memiliki simbol sendiri. Pemilihan simbol ini dimaksudkan untuk menandai kekhasan suatu pranata sosial dan memberikan identitas kepada warga masyarakat yang terlibat di dalamnya. Simbol ini juga dapat menggambarkan tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan. Contoh: simbol negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
·         Memiliki tata tertib dan tradisi pranata sosial.
Setiap pranata sosial memiliki tata tertib sendiri. Tata tertib merupakan bagian dari tradisi, baik tertulis maupun tidak tertulis. Tata tertib dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu pranata.
pranata sosial memiliki adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, nilai-nilai, dan unsur-unsur kebudayaan sendiri yang tergabung dalam satu unit. Ciri ini dapat terwujud karena adanya aktivitas-aktivitas di dalam suatu pranata. Contohnya pranata pendidikan yang mempunyai nilai-nilai untuk mencerdasakan kehidupan generasi muda, untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat, membentuk kepribadian, mempersiapkan angkatan kerja yang ahli dan terampil dalam bidang tertentu, dan lain-lain.

·         Memiliki satu atau beberapa tujuan pranata social
 Setiap pranata sosial memiliki satu tujuan atau beberapa tujuan. Contoh: pranata ekonomi bertujuan untuk mengatur perekonomian suatu masyarakat agar teratur, termasuk pengaturan harga-harga barang agar tidak sewenang-wenang.
·         Memiliki nilai pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola prilaku.
Jika kita mengamati aneka kegiatan warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan mereka, kita dapat membandingkan bahwa penampilan petani, nelayan, guru, polisi, dan aneka ragam profesi masing-masing menunjukkan pola khas. Perbedaan tersebut bukan hanya menyangkut penampilan lahiriah, melainkan juga dalam pola perilaku yang ditunjukkan. Pola perilaku seorang militer berbeda dengan pola perilaku dokter, berbeda pula dengan pola perilaku nelayan
·         Memiliki alat kelengkapan pranata sosial.
 Setiap pranata sosial memiliki perlengkapan sendiri. Alat-alat perlengkapan ini digunakan untuk mencapai tujuan pranata. Contoh: dalam pranata pendidikan diperlukan alat-alat perlengkapan seperti gedung sekolah, meja, kursi, papan tulis, perpustakaan, dan lain-lain yang berfungsi untuk mendukung proses belajar mengajar.

MACAM-MACAM PRANATA:
·         Pranata keluarga
Pranata keluarga mengatur hubungan-hubungan antara individu di dalam keluarga. Pranata ini lebih mendasarkan diri pada adat kebiasaan, norma kesusilaan, dan kesopanan yang membuahkan suatu sistem pengaturan hubungan antara individu dalam keluarga.

·         Pranata agama
Pranata agama merupakan pranata yang mengatur hubungan antara individu dengan Sang Pencipta termasuk hubungan-hubungan antara individu dengan individu yang lain dalam lingkup kehidupan beragama. Pranata agama ini akan berbeda-beda antara agama yang satu dengan agama yang lain. Tetapi pada dasarnya, semua akan mengarahkan perilaku manusia sedemikian rupa sehingga manusia dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Aturanaturan lebih lanjut mengenai pranata masing-masing agama diatur oleh hukum agama masing-masing.

·         Pranata ekonomi
Pranata ekonomi tidak hanya mengatur hubungan-hubungan yang menyangkut masalah bagaimana memproduksi barang, mendistribusikan barang dan mengonsumsi barang. Pranata ekonomi akan memberikan pengaturan perlindungan kepada pihak-pihak yang lemah misalnya adalah para konsumen yang cenderung dilanggar haknya oleh para pedagang tertentu dan oleh produsen barang tertentu.

·          Pendidikan
Pranata pendidikan mengatur pelaksanaan pemenuhan kebutuhan pendidikan oleh para orang tua bagi putra dan putrinya. Untuk melaksanakan pranata pendidikan di Indonesia didasarkan pada Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 Tahun 2003. Pranata ini menyangkut Departemen Pendidikan Nasional termasuk semua tenaga pendidik. Berdasarkan Undang-Undang Sisdiknas, para tenaga kependidikan dapat melayani pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi warga masyarakat sesuai dengan jenis dan jenjangnya.

·         Pranata politik
Untuk mengatur hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dalam kegiatan politik diperlukan pranata politik. Yang dimaksud dengan politik adalah semua aktivitas manusia baik secara individu maupun secara kelompok dalam rangka memperoleh kekuasaan dalam masyarakat, menjalankan kekuasaan, dan mempertahankan kekuasaan. Dalam kegiatan politik ini kita mengenal partai politik yang merupakan organisasi politik dengan organisasi-organisasi massa pendukungnya.

2.4 TERJADINYA PROSES SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA
        Pengertian perubahan sosial budaya menurut  Max Weber adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidak sesuaian unsur-unsur di dalamnya (ditulis dalam buku Sociological Writings)
Faktor perubahan sosial budaya
1.      Faktor pendorong perubahan sosial budaya
Proses perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat dapat berlangsung secara cepat atau lancar, dan dapat pula berlangsung secara tidak cepat atau tidak lancar, misalnya saja dengan cara yang lambat atau tersendat-sendat.
2.      Faktor pengambat perubahan sosial budaya
§  Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
§  Terlambatnya pengembangan ilmu pengetahuan
§  Sikap masyarakat yang masih sangat tradisisonal
§  Adanya sikap tertutup dan prasangka tentang hal baru

2.5 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK DAN AKIBATNYA           
        Faktor konflik sosial adalah proses sentral adalah kehidupan dalam kehidupan sosial karena setiap orang memiliki sifat sosial.
   Faktor-faktorpenyebab konflik sosial:
1.      Perbedaan individu
Perbedaan individu dapat menyebabkan terjadinya konflik. Perbedaan individu yang menyebabkan konflik meliputi perbedaan pendirian, perasaan, dan pendapat. Perbedaan individu terjadi karena manusia adalah makhluk individu, yaitu antara individu satu dengan yang lain tidak sama, Setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda.

2.      Perbedaan latar belakang budaya
Indonesia merupakan negara yang multikultur, artinya masyarakatnya terdiri dari berbagai macam budaya yang berbeda-beda. Perbedaan kebudayaan ini juga dapat menyebabkan terjadinya konflik sosial karena perbedaan kebudayaan yang ada di masyarakat akan berpengaruh pada pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan. Ditambah lagi tidak adanya rasa saling menghormati diantara anggota masyarakat.

      Contoh perbedaan kebudayaan yang menyebabkan terjadinya konflik sosial adalah seseorang yang dibesarkan pada lingkungan yang individualis dihadapkan pada lingkungan kelompok yang bersifat sosial. Tentu, ia akan mengalami kesulitan jika ia ditunjuk sebagai pembuat kebijakan kelompok. Biasanya ia akan cenderung melakukan pemaksaan kehendak sehingga kebijakan yang diputuskan hanya menguntungkan pihak tertentu saja. Kebijakan seperti itu akan di tentang oleh kelompok besar dan dapat menyebabkan terjadnya konflik.

     Contoh lainnya adalah misalnya orang papua dengan orang jawa yang mempunyai budaya berbeda, tentu hal ini akan membuat pola pikir dan kepribadian yang berbeda. Apabila dalam hal ini tak ada suatu hal yang bisa mempersatukan dua kebudayaan tersebut, tentu akan menyebabkan terjadinya konflik.

3.      Perbedaan kepentingan
Perbedaan kepentingan yang menjadi penyebab terjadinya konflik sosial sifatnya luas, perbedaan tersebut dapat terjadi dalam bidang politik, ekonomi, keamanan, dan sebagainya. Hal ini dapat terjadi karena setiap orang mempunyai kepentingan dan kebutuhan yang tidak sama dalam melihat suatu hal. Terkadang, agar kepentingan orang lain harus terwujud harus mengalahkan kepentingan yang lain. Inilah yangmenyebabkan terjadinya  konflik sosial. 

       Contoh perbedaan kepentingan yang menyebabkan terjadinya konflik sosial adalah ikut sertanya Indonesia dalam acara Miss Universe. Di sisi lain, pemerintah menyetujui Indonesia mengirimkan wakilnya untuk mengikuti acara tersebut, akan tetapi kam agamis menolak keputusan pemerintah, karena acara tersebut tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di Indonesia. Apalagi peserta harus memakai pakaian renang yang dipamerkan kepada orang lain untuk mengetahui lekuk tubuh peserta. Contoh lain yaitu sebuah perusahaan menginginkan adanya penghematan dalam biaya produksi, oleh karena itu manajeman terpaksa melakukan rasionalisasi pegawai atau pengurangan jumlah pegawai. Namun, para pegawai yang terkena kebijakan tersebut tidak menerima sehingga perbedaan kepentingan tersebut menyebabkan terjadinya konflik sosial.

4.      Perubahan nilai-nilai yang cepat
Kehidupan sosial yang ada di masyarakat bersifat dinamis, artinya akan selalu mengalami perubahan. Akan tetapi, perubahan yang yang terlalu cepat khususnya pada nilai-nilai yang bersifat dasar akan dalat menyebabkan terjadinya konflik sosial. Perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya disorganisasi serta perbedaan pendirian dari sistem nilai yang baru, sehingga akan memicu terjadinya konflik sosial.


Bentuk bentuk konflik sosial:
1.      Konflik individu
Konflik individu dapat terjadi karena adanya dua orang atau individu yang mangalami masalah pribadi dan tidak mau saling menyadari kesalahannya. Misalnya tawuran pelajar atau perselisihan paham.
2.      Konflik politik
Konflik politik terjadi manakala ada dua kelompok atau dua individu yang memiliki perbedaan pandangan ata priinsip tentang masalah ketatanegaraan yang berdampak pada munculnya perselisihan pandangan. Misalnya perselisihan antar partai politik dalam merumskan Undang-Undang
3.      Konflik antar kelompok social
konflik organisasi adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota–anggota atau kelompok–kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya–sumber daya yang terbatas atau kegiatan–kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan tujuan, status, nilai atau persepsi.contohnya: Tauran antar pelajar SMA & STM di kota besar Konflik antar Indonesia & Malaysia tentang batas wilayah Polisi melawan masa Kampanye Perang saudara Persaingan yang tidak sehat antara perusahaan dalam mempromosikan barang
4.      Konflik antar kelas sosial
Konflik antar kelas terjadi manakala sekelompok atau perorangan sedang mengalami masalah dengan individu lainnya dalam kelas yang berbeda. Kelas di sini berarti kedudukan seseorang atau kelompok dalam masyarakat secara vertikal yaitu kelas atas dengan kelas di bawahnya. Peristiwa yang sering terjadi dalam konflik antar kelas adalah tuntutan karyawan) dengan direksi, dimana karyawan adalah kelas bawah (buruh atau pegawai), sedangkan direksi (pengelola perusahaan) adalah kelas atas.
5.      Konflik antar generasi
konflik antar generasi adalah konflik yang terjadi antara generasi tua dengan generasi muda berkaitan dengan perbedaan pandangan mengenai suatu hal.
6.      Konflik internasional
Konflik internasional terjadi karena dua buah negara atau lebih mengalami kepentingan berbenturan dan tiap-tiap pihak tidak ada yang mau mengalah. Misalnya konflik antar negara untuk memperebutkan masalah perbatasan wilayah antara Indonesia dan Malaysia.
7.      Konflik antar penganut antar agama
Konflik antar agama dapat terjadi di antara para pemeluk agama yang ada dalam masyarakat Indonesia yang merupakan masyarakat heterogen dalam bidang agama ini (islam, kristen, katolik, buddha, hindu, dan konghucu) mempunyai beagam perbedaan. Perbedaan agama akan membawa perbedaan dalam kehidupan sehari-hari contohnya tata cara perkawinan, cara berpakaian, cara bergaul, tata cara peribadatan, penerapan hukum warisan, dan corak kese


2.6 Individu dan Masyarakat Dalam Proses Sosial Budaya
A. Pengertian Individu
            Individu adalah satu kesatuan utuh antara jasmani dan rohani. Setiap individu mempunyai ciri khas dan kebutuhan yang tersendiri. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, setiap individu membutuhkan individu lain. Karena itulah individu selalu hidup berkelompok membentuk masyarakat,dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecildari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Misalnya keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.

B. Manusia Selaku Makhluk Individu

            Individu adalah seseorang/seorang manusia secara utuh. Utuh di sini diartikan sebagai suatu sifat yang tidak dapt dibagi-bagi. Merupakan satu kesatuan antara jasmaniah dan rohaniah yang melekat pada diri seseorang.
Manusia selaku individu mempunyai 3 naluri,yaitu :

      a. Naluri untuk mempertahankan kelangsungan hidup.
      b.Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan.
      c. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.
     Manusia sebagai makhluk individu berarti dalam bertindak atau melakukan aktivitas hanya untuk kepentingan sendiri. Sebagai makhluk individu manusia memiliki 3 naluri yaitu : Naluri untuk mempertahankan hidup, keturunan dan keingintahuan serta naluri mencari kepuasan. Sebagai makhluk sosial manusia hanya mempunyai arti dalam kaitanya dengan manusia lain dalam kehidupan bermsayrakat. Manusia akan berarti jika dapat hidup bersama dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhannya.

C. Pengertian Masyarakat
            Masyarakat, dalam Bahasa Inggris disebut society artinya sekelompok manusia yang hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi,saling terikat satu sama lain sehingga melahirkan kebudayaan yang sama. Pengertian sekelompok manusia di sini tidak mempunyai batas yang jelas harus beberapa orang, tetapi jumlahnya minimal 2 orang. Anderson dan Parker(Astrid Susanto,1977) menyebutkan secara rinci bahwa masyarakat adalah:
a). Adanya sejumlah orang,
b). Tinggal dalm suatu  daerah tertentu,
c). Mengadakan hubungan satu sama lain,
d). Saling terikat satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama,
e).Merupakan satu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaaan solidaritas,
f). Adanya saling ketergantungan,
g).Masyarakat merupakan suatu system yg diatur oleh norma-norma/aturan-aturan tertentu,dan
Menghasilkan kebudayaan.

2.7 Hubungan individu,masyarakat,dan warga negara

Mengenai bagaimana hubungan antara individu dengan masayarakat, ada tiga alternative jawaban.
1.  Individu memiliki status yang relative dominan terhadap masyarakat
2.  Masyarakat memiliki status yang relative dominan terhadap individu
3.  Individu dan masyarakat saling tergantungan
Hubungan antara individu dengan masyarakat seperti dimaksud diatas menunjukkan bahwa individu memiliki status yang relative dominan terhadap masyarakat, sedangkan lainnya menganggap bahwa individu itu tunduk pada masyarakat. Sementara itu masih terdapat suatu hubungan lagi, yaitu adanya hubungan interpenden (saling ketergantungan) antara individu di dalam masyarakat yang tidak terbatas kuantitasnya. Setiap satuan individu itu masing-masing mempunyai kekhususan yang berpengaruh terhadap dinamika kehidupan masyarakat.
Dalam hal tersebut, Soepomo berpendapat, bahwa individu ialaah suatu makhluk dimana masyarakat mengkhususkan diri. Masyarakat adalah keseluruhan dari sekian anggota-anggota seorang-seorang. Karena itu, keinsafan individu kemasyarakatan dan keinsafan individu bercampur baur.
Walaupun demikian, bukan berarti kehidupan individu warga masyarakat sama sekali tidak peluang bagi kehidupan yang bersifat pribadi. Sebaliknya dalam kehidupan masyarakat yang telah mengalami proses serba individualis pun kehidupan bersama tetap tidak akan ditinggalkan.
2.8 Sruktur sosial budaya
        Sruktus sosial sebagai susunan terhadap sesuatu sesuatu yang memiliki bagian atau unsur- unsur dan membentuk suatu susunan . berdasarkan kamus sosiologi dan kependudukan sruktur sosial ialah jaringan antar unsur-unsur sosial yang pokok , yaitu kaidah-kaidah atau norma- norma sosial,lembaga-lembaga sosial , kelompok-kelompok,serta lapisan-lapisan sosial.
Ciri-ciri sruktur sosial
a.Bersifat Abstrak
       Struktur sosial bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba.
b.Terdapat Dimensi Vertikal Dan Horizontal
      Struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur yang terendah. Contohnya, dalam sebuah desa/kelurahan terdapat struktur pemerintahan yang berisi kepala desa, carik, para kepala dusun, dan lain-lain hingga ketua-ketua RW dan ketua RT. Sedangkan pada struktur sosial yang terjadi dalam struktur sosial dimensi horizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok sosial yang memiliki karakteristik sama. Misalnya suku bangsa, ras, agama, serta gender.
c.Sebagai Landasan Sebuah Proses Sosial Suatu Bangsa
      Cepat lambatnya proses sosil suatu masyarakat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
d.  Merupakan Bagian dari Sistem Pengaturan Tata Kelakuan dan Pola Hubungan masyarakat
      Struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.
e. Struktur  Sosial Selalu Berkembang dan Dapat Berubah
      Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.

2.9 pranata sosial budaya
1. Pranata Sosial adalah wadah yang memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi menurut pola perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku.-
2. Horton dan Hunt mengartikan pranata sosial sebagai suatu hubungan sosial yang terorganisir yang memperlihatkan nilai-nilai dan prosedur-prosedur yang sama dan yang memenuhi kebutuhan2 dasar teertentu dalam masyarakat.
      Contoh di skolah sbg lembaga sosial budaya untuk memperoleh pendidikan mempunyai aturan-aturan. setiap orang harus berperillaku sesuai dengan aturan-aturan tertentu sehingga proses pendidikan berjalan dg baik. Begitu juga di bank, mempunyai aturan sendiri, setiap karyawan hrs berperilaku sesuia dengan aturan yang berlaku.

2.10 proses sosial budaya
               Hubungan antar individu yang saling mempengaruhi dlm hal pengetahuan, sikap dan perilaku disebut interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi apabila tindakan atau perilaku sesorang dapat mempengaruhi, mengubah, memperbaiki, atau mendorong perilaku, pikiran, perasaan, emosi orang lain.
      a.       sifat interaksi sosial
      1.      Frekuensi interaksi makin sering makin kenal dan makin banyak pengaruhnya.
      2.      Keteraturannya interaksi, semakin teratur semakin jelas arah perubahan nya.
      3.      Ketersebaran interaksi, semakin banyak dan tersebar , semakin banyak yang dipengaruhi.
      4.      Keseimbangan interakasi, semakin seimbang posisi kedua belah pihak yang berinteraksi semakin besar pengaruhnya.
      5.      Langsung tidaknya interkasi, bila interaksi bersifat langsung kedua belah pihak bersifat aktif, maka pengaruhnya semakin besar.
      b.      interaksi dapat menimbulkan
Ø  Kerja sama (kooperation)
Ø  Persaingan (competition)
Ø  Pertikaian (conflik)

2.11 konflik sosial
     
Pertentangan antar individu atau kelompok baik yang terlihat dg jelas /terbuka (perkelaian ) maupun yang tidak. Akomodasi adalah usaha untuk mencegah, mengurangi, menghindari, dan menghentikan pertentangan.Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujukk pada suatu keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu :
1. Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham
2.   Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer
3.  Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.
4.  mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah
Akomodasi dapat dilakukan dengan cara:
1.  Mediation: penyelesaian pertikaian dengan menggunakan pihak ketiga sebagai wasit yang netral.
2. Arbitration: penyelesaian pertikaian dengan menggunakan pihak ketiga yang statusnya lebih tinggi
3. Consiliation: mempertemukan pihak yang berselisih untuk mencapai suatu persetujuan bersama
4. Toleransi: saling menyadari untuk menghindari pertikaian
5.  Stalemat: menyadari akan adanya kekuatan yang seimbang sehingga kalau diteruskan tidak akan ada yang menang dan yang kalah
6.  Adjudication ; upaya penyelesaian perkara melalui pengadilan
    Hasil-hasil Akomodasi
a. Akomondasi , intergraksi dan masyarakat ,Akomodasi dan intergrasi masyarakat telah berbuat banyak untuk menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan melahirkan pertentangan baru.
b. Menekankan Oposisi
c. Sering kali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu dan kerugian bagi pihak lain
·          Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
·         Perubahan lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah
·         Perubahan-perubahan dalam kedudukan
·         Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi
Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati.





























BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ø 3.1.1, manusia adalah makhluk sosial yang berkelompok dan berorganisasi yang membutuhkan orang lain.
Ø 3.1.2, sruktur sosial budaya dimaksudkan sebagai jalinan unsure-unsur sosial budaya yang pokok dalam masyarakat.
Ø 3.1.3,pranata sosial sustu sistem yang berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan dalam masyarakat.
Ø 3.1.4,perubahan sosial adalah suatu situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidak sesuaian.
Ø 3.1.5,berbagai faktor  konflik yang terdapat dalam sosial.
Ø 3.1.6,individu ,masyarakat dan warga Negara yang utuh dan saling membutuhkan
Ø 3.17,hubungan individu ,masyarakat dan warga Negara yang dominan terhadap masyarakat
Ø 3.1.8,sruktur sosial yang memiliki unsur dan membentuk suatu susunan
Ø 3.1.9, pranata sosial budaya ialah wadah yang memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi
Ø 3.1.10, hubungan antar individu saling berpengaruhi dalam pengetahuan
Ø 3.1.11,pertentangan antar individu ialah konflik sosial.


3.2 Saran
      Individu ,keluarga ,dan masyarakat adalah makhluk yang membutuhkan satu sama lain,jadi jika tidak berinteraksi satu sama lain,bukanlah masyarakat yang hidup dalam lingkungan sosial.











DAFTAR PUSTAKA
Http://www.google.com /search.client: firefox.b&9:kedudukan+warga+negara (14.20 AM)
Http://www.google.com/ search.dan warga negara+masyarakat+kontek+sruktur(14.20 AM)
http://www.google.com/ search.sruktur+sosial+budaya
http://www.google.com/ search.pentingnya+pratana+sosial+budaya
http://www.google.com/ search.terjadi+proses+sosial+budaya
muin idianto,2013.faktor penyebab konflik dan akibat,jakarta:PT Erlangga              
maryati kun ,2013.individu masyarakat dan negara,Jakarta :PT Erlangga
Saptono,Bambang suteng S,2006.konflik sosial,PT PHIEBETA

No comments:

Proposal Pembangunan Laboratorium SMP yang Benar

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Guna mendukung tercapainya Standar Pendidikan Nasional serta terwujudnya Program Wajar ...