Tuesday, February 5, 2019

Makalah Ilmu Ekonomi Lengkap


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Sebuah Negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai macam permasalah yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari pilihan-pilihan (study of choice). Ilmu ekonomi muncul karena ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Kenyataan ini mendorong manusia untuk melakukan pilhan-pilihan penggunaan sumber daya yang dimilikinya. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari ilmu ekonomi secara lebih mendalam agar dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena apapun yang kita kerjakan tidak akan lepas dari masalah ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi terdapat banyak hal yang perlu dipelajari, diantara lain yaitu tentang  konsep ilmu ekomoni, kebutuhan ekomoni, produsi, kosumsi dan distribusi. Hal tersebut sangat penting untuk dipelajari karena kita dapat mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melewati tahap-tahap tertentu sebelum mencapai tingkat yang tertinggi. Pembangunan ekonomi juga harus ditandai dengan perubahan dalam struktur sosial dan sikap mental masyarakat.
Masalah ekonomi timbul karena adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan yang tidak terbatas dan keterbatasan sumber daya ekonom I dan mengahsilkan barang dan jasa. Untuk itu, manusia harus dapat memanfaatkan sumber daya ekonomi secara efisen agar dapat mengahsilkan barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sebaik mungkin. Dengan demikian timbulah permasalahan ekonomi , yaitu apa yang diproduksi, bagaimana cara memproduksi  dan untuk siapa barang/jasa yang diproduksi. nah, ketiga permasalahan tersebut yang disebut sebagai masalah ekonomi.
Perekonomian sekarang merupakan kebutuhan primer bagi setiap individu di masyarakat. Perekonomian di masyarakat diartikan berhubungan erat dengan uang yang dipakai sebagai alat tukar dalam kehidupan sehari-hari . namun, dalam arti yang sebenarnya ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktifitas manusia yang berhubungan dengan produksi,distribusi,konsumsi terhadap barangt dan jasa.Perkembangan ekonomi dibagi atas sistem-sistem  yang memudahkan kita sebagai pelaku ekonomi. Sistem ekonomi adalah suatu kumpulan aturan-aturan ataukebijakan-kebijakan yang saling berkaitan dalam upaya memenuhi kebutuahn untuk mencapai kemakmuran.
Manusia dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari masalah-masalah upaya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas, selalu tumbuh dan berkembang dalam ragam dan bentuknya selaras dengan perkembangan budaya manusia itu sendiri. Padahal pertumbuhan dan perkembangan jumlah alat pemuas kebutuhan, baik yang berbentuk barang maupun jasa kurang sebanding atau selalu dalam kekurangan, lebih-lebih alat pemuas kebutuhan yang hanya tersedia dari alam secara langsung. Untuk mengimbangi pertumbuhan dan perkembangan kebutuhan harus dilakukan rekayasa produksi yang menggunakan teknologi untuk mempercepat penyediaan barang dan jasa dalam jumlah banyak dan beragam.
Untuk mencapai tingkat kemakmuran suatu Negara dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang dinamis, yaitu suatau keadaan yang menggambarkan peningkatan roduk domestik bruto dari masyarakat suatu Negara.

1.2              Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut :
2.1.1        Apa Pengertian Ilmu Ekonomi?
2.1.2        Apa masalah ekonomi?
2.1.3        Apa saja macam-macam kebutuhan?
2.1.4        Apa saja jenis-jenis Pasar?
2.1.5        Bagaimana terjadinya pembentukan harga?
2.1.6        Apa pengertian Produksi, Kosumsi dan distribusi?

  

BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Konsep Ilmu Ekonomi
2.1.1        Pengertian Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, oikonimia yang terdiri dari kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti aturan, sehingga dalam arti sempit ekonomi berarti aturan rumah tangga. Dalam arti luas, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi semua kebutuhan yang tak terbatas dengan menggunakan alat pemenuhan kebutuhan berupa barang dan jasa yang jumlahnya terbatas untuk mencapai kemakmuran.
Pengertian Ekonomi menurut para ahli:
1.      Adam Smith mendefinisikan ekonomi sebagai kajian tentang sebab-sebab terjadinya kekayaan.
2.      F.A. Walker menyatakan ekonomi adalah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan kekayaan.
3.      David Ricardo mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat.
4.      J.B. Say mendefinisikan ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang menentukan kekayaan.
5.      J.S. Mill mendefinisikan ekonomi sebagai suatu ilmu yang berhubungan dengan pengeluaran hasil negara.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran. Ilmu ekonomi timbul karena masalah pemilihan (problem of choice), dimana kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan terjadi kelangkaan sumber daya.

2.1.2        Pembagian Ilmu Ekonomi
Berdasarkan kajian-kajiannya, ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1.      Ilmu Ekonomi Teori, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang penyelidikan masalah-masalah ekonomi, menganalisa dan membuat suatu kesimpulan ekonomi.
2.      Ilmu Ekonomi Terapan, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang penerapan/mempraktekan segala sesuatu yang telah disimpulkan oleh ilmu ekonomi teori.
3.      Ilmu Ekonomi Gambaran, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang pemberian/penyampaian data-data ekonomi yang akurat.

2.1.3        Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari. Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas.
1.        Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara individua dalam pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam menawarkan barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga, sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi mikro lebih dititikberatkan kepada bagaimana membuat pilihan untuk:
a)      mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber, dan
b)      mencapai kepuasan yang maksimum.

2.      Ekonomi Makro
Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis produsen secara keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka yang diananlisis adalah seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran, perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory).
Adapun tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro antara lain membahas masalah sebagai berikut:
a.       Sisi permintaan agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi, dan
b.      Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan.

2.2              Masalah Ekonomi (Kelangkaan)
2.2.1        Pengangguran
1.      Pengertian  Pengangguran
Pengangguran adalah sebutan untuk suatu keadaan dimana masyarakat tidak bekerja sama sekali, sedamg mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang mencari pekerjaan yang layak.
Keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerja yang tersedia sama dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Namun pda kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih sedikit dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja mendapatkan pekerjaan maka timbullah pengangguran.
·         Definisi pengannguran menurut Sadono Sukirno, pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan namun belum dapat memperolehnya.
·         Definisi pengangguran menurut Payman J. Simanjuntak, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.       

2.      Macam-macam Pengangguran
Ada beberapa macam pengangguran yang di golongkan menjadi dua yaitu berdasarkan lama waktu dan penyebab terjadinya, antara lain :
a.       Macam Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja
·         Pengangguran terbuka (open unemployment), yakni tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan (tidak bekerja sama sekali). Pengangguran ini terjadi karena tidak adanya lapangan pekerjaan atau karena ketidaksesuaian lapangan kerja dengan latar belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja.
·         Setengah menganggur (under unemployment), yakni tenaga kerja yang bekerja, tetapi bila di ukur dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal. Biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
·         Pengangguran terselubung ( disguised unemployment ), yakni tenaga kerja yang bekerja tetapi tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang insinyur teknik, bekerja sebagai pelayan restoran.
b.      Macam Pengangguran Berdasarkan Penyebab Terjadinya
·         Pengangguran structural, yakni pengangguran yang di sebabkan oleh terjadinya perubahan struktur perekonomian. Misalnya, perubahan struktur dari agraris ke industri, perubahan ini menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu (misalnya keterampilan mengoprasikan mesin teknologi modern) untuk bisa bekerja di sektor industri.
·         Pengangguran konjungtural, yakni pengangguran yang di sebabkan oleh pergerakan naik turunnya kegiatan perekonomian suatu Negara. Ada masa pertumbuhan (naik), masa resesi (turun), dan masa depresi (turun). Pada masa resesi dan depresi, masyarakat mengalami penurunan daya beli sehingga permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun. Penurunan ini mengharuskan produsen mengurangi produksi barang dan jasa, diantaranya dengan cara mengurangi jumlah pekerja sehingga terjadilah pengangguran. PHK yang terjadi karena krisis ekonomi tahun 1997 di Indonesia adalah contoh pengangguran siklikal.
·         Pengangguran friksional, yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran (friksi) pekerja yang ingin bergeser (berpindah) dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam rangka mencari pekejaan yang lebih bagus dan cocok. Sementara mencari pekerjaan baru, tenaga kerja pun menganggur untuk sementara waktu, sambil mencari pekerjaan yang yang di inginkan. Oleh karena itu, pengangguran friksional disebut juga pengangguran sukarela, karena terjadi atas keinginan sendiri.
·         Pengangguran musiman, yakni pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim atau perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Misalnya pada masa pembangunan gedung, tukang bangunan bisa bekerja. Tetapi bila gedung telah selesai dibangun, tukang bangunan menjadi pengangguran musiman sambil menunggu pembangunan berikutnya.
3.      Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menimbulkan kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

2.2.2        Inflasi
1.      Pengertian inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga harga barang dan jasa secara umum dan trus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bilakenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dariharga barang-barang lain. Akibat inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena secara rieltingkat pendapatannya juga menurun.
2.      Jenis-jenis inflasi
a.       Jenis inflasi menurut sifatnya
Laju inflasi dapat berbeda antara satu Negara dengan Negara yang lainatau dalam satu Negara dalam waktu yang berbeda. Atas dasar besarnya laju inflasi maka dapat dibagi dalam 4 kategori yaitu:
·         Merayap/rendah Ccreeping inflation), yaitu inflasi yang besarnya  kurang dari 10% pertahun.
·         Infalsi menengah (galloping inflation), besarnya antara 10-30%.
·         Inflasi berat (high inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara 30-100% pertahun.
·         Inflasi sangat tinggi (hyper inflation), yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secra drastis hingga mencapai 4 digit (diatas 100%)
b.      Berdasarkan sebabnya infalsi dibagi menjadi 2, yaitu:
·         Infasi permintaan (demand-pull inflation), Inflasi ini timbul karena adanya permintaan masyarakat akan barang terlalu kuat.
·         Inflasi biaya (cost-push inflation), Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena naiknya biaya produksi.
·         Inflasi campuran, Kedua macam infalsi tersebut jarang ditemukan dalam praktek sehari hari. Pada umumnya inflasi di berbagai Negara merupakan capuran antara inflasi permintaan dan inflasi biaya.sehinnga inflasi campuran merupakan campuran anatra inflasi permintaan dan inflasi biaya.
c.       Berdasarkan asalnya inflasi dibgi 2, yaitu:
·         Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation). Hal ini bias terjadi Karen adanya deficit dalam pembiayaan dan belanja Negara yang terlihat pada anggaran belanja Negara
·         Inflasi yang berasal dari luar negeri(imported inflation) sebagai akibat dari naiknya barang import. Hal ini bia terjdi pda Negara yang berkembang karena sebagian bahan baku berasal dari luar negeri.
d.      Berdasarkan sumber atau penyebab kenaikan arga inflasi dibedakan dalam  3 bentuk yaitu:
·         Inflasi tarikan permintaan : kenaikan harga –harga barang yang disebabkan oleh pertambahan pengeluaran yang besar yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan memproduksi yang tersedia.
·         Inflasi desakan biaya : kenaikan harga–harga yang disebabkan oleh kenaikan dalam biaya produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah
·         Inflasi import : kenaikan harga–harga yang disebabkan oleh kenaikan harga barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.

2.2.3        Kemiskinan
1.      Pengertian Kemiskinan
Secara kamus besar Bahasa Indonesia, miskin itu berarti tidak berharta benda. Miskin juga berarti tidak mampu mengimbangi tingkat kebutuhan hidup standard dan tingkat penghasilan dan ekonominya rendah. Secara singkat kemiskinan dapat didefenisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standard kehidupan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan Secara umum kemiskinan diartikan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok atau dasar. Mereka yang dikatakan berada di garis kemiskinan adalah apabila tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.

2.      Jenis-Jenis Kemiskinan 
Dalam membicarakan masalah kemiskinan, kita akan menemui beberapa jenis-jenis kemiskinan yaitu:
·         Kemiskinan absolut. Seseorang dapat dikatakan miskin jika tidak mampu memenuhi kebutuhan minimum hidupnya untuk memelihara fisiknya agar dapat bekerja penuh dan efisien,
·         Kemiskinan relatif . Kemiskinan relatif muncul jika kondisi seseorang atau sekelompok orang dibandingkan dengan kondisi orang lain dalam suatu daerah, 
·         Kemiskinan Struktural.    Kemiskinan struktural lebih menuju kepada orang atau sekelompok orang yang tetap miskin atau menjadi miskin karena struktur masyarakatnya yang timpang, yang tidak menguntungkan bagi golongan yang lemah,
·         Kemiskinan Situsional atau kemiskinan natural. Kemiskinan situsional terjadi di daerah-daerah yang kurang menguntungkan dan oleh karenanya menjadi miskin. 
·         Kemiskinan kultural. Kemiskinan penduduk terjadi karena kultur atau budaya masyarakatnya yang sudah turun temurun yang membuat mereka menjadi miskin.
c.       Faktor-faktor terjadinya kemiskinan
Kemiskinan terjadi tentunya pasti ada faktor-faktor penyebabnya. Dibawah ini ada 2 Faktor-faktor penyebab manusia, yaitu:
·         Faktor-Faktor penyebab kemiskinan secara manusia:
-          Sikap dan pola pikir serta wawasan yang rendah, Malas berpikir dan bekerja, 
-          Kurang keterampilan, 
-          Pola hidup konsumtif, 
-          Sikap apatis/egois/pesimis,
-          Rendah diri, 
-          Adanya gep antara kaya dan miskin,
-          Belenggu adat dan kebiasaan, 
-          Adanya teknologi baru yang hanya menguntungkan kaum tertentu (kaya), 
-          Adanya perusakan lingkungan hidup, 
-          Pendidikan rendah, 
-          Populasi penduduk yang tinggi, 
-          Pemborosan dan kurang menghargai waktu, 
-          Kurang motivasi mengembangkan prestasi, 
·      Faktor-Faktor penyebab kemiskinan secara non manusia:
-          Faktor alam, lahan tidak subur/lahan sempit, 
-          Keterampilan atau keterisolasi desa, 
-          Sarana pehubungan tidak ada, 
-          Kurang Fasilitasi umum, 
-          Langkanya modal, 
-          Tidak stabilnya harga hasil bumi, 
-          Industrialisasi sangat minim
-          belum terjagkau media informasi,
-          Kurang berfungsinya lembaga-lembaga desa,

2.3              Macam-macam Kebutuhan Manusia
2.3.1        Kebutuhan menurut Intensitas Kegunaan
1.      Kebutuhan primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang jika tidak terpenuhi      akan mengganggu kelangsungan manusia. Yang termasuk kebutuhan primer adalah makan, minum, pakaian, rumah, dan kesehatan.
2.      Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang sangat penting, tetapi jika tidak terpenuhi tidak mengganggu kelangsungan hidup. Misalnya, telepon dan sarana angkutan.
3.      Kebutuhan tertier
Kebutuhan tertier adalah kebutuhan akan barang mewah. Kebutuhan ini lebih cenderung ditujukan untuk menunjukkan status sosial atau prestise seseorang di mata masyarakat. Penafsiran terhadap kebutuhan menurut intensitasnya dapat berbeda pada setiap orang. Bagi orang berpenghasilan tinggi mobil pribadi adalah kebutuhan sekunder, tetapi bagi yang berpenghasilan rendah mobil tersebut menjadi kebutuhan tertier.


2.3.2        Kebutuhan Menurut Waktu
1.      Kebutuhan sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga dan tidak dapat ditunda. Misalnya, obat bagi orang yang sakit.
2.      Kebutuhan masa depan
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat dilakukan di kemudian hari dan dapat ditunda karena sifatnya tidak mendesak. Misalnya, tabungan dan jas hujan pada musim panas.

2.3.3        Kebutuhan Menurut Sifatnya
1.      Kebutuhan jasmaniah
Kebutuhan jasmaniah adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik. Misalnya,makan, olahraga, dan istirahat.
2.      Kebutuhan rohaniah
Kebutuhan rohaniah adalah kebutuhan yang bersifat rohani, berhubungan dengan jiwa manusia. Misalnya, beribadah, bersosialisasi, rekreasi, dan hiburan.

2.3.4        Kebutuhan Menurut Subjek
1.      Kebutuhan individual
Kebutuhan Individual adalah kebutuhan perseorangan atau individu. Misalnya, seseorang membutuhkan alat bantu dengar atau kacamata.
2.      Kebutuhan kolektif
Kebutuhan Kolektif adalah kebutuhan bersama dalam suatu masyarakat dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Misalnya, jalan raya, rumah sakit, dan sekolah.

2.4              Pasar
2.4.1        Pengertian Pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian.


2.4.1        Jenis-Jenis Pasar
Jenis–jenis pasar dapat dibedakan menurut dengan bentuk kegiatan, cara bertransaksi, menurut waktunya, serta menurut jenis barangnya.
1.                  Jenis-Jenis Pasar Menurut Bentuk Kegiatannya
Jenis pasar ini dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata atau pasar tidak nyata.
1.      Pasar Nyata
Pasar nyata merupakan sebuah pasar dimana terdapat berbagai jenis barang yang diperjualbelikan serta dapat dibeli oleh pembeli. Contoh dari pasar nyata ialah pasar swalayan dan pasar tradisional.
2.      Pasar Abstrak
Pasar abstrak merupakan sebuah pasar dimana terdapat para pedagang yang tidak menawar berbagai jenis barang yang dijual serta tidak membeli secara langsung, namun hanya menggunakan surat dagangan saja. Contoh dari pasar abstrak adalah pasar online, pasar modal, pasar valuta asing, dan pasar saham.

2.                  Jenis-Jenis Pasar Menurut Cara Transaksinya
Jenis pasar ini dibedakan menjadi pasar tradisional serta pasar modern.
1.      Pasar Tradisional
Pasar tradisional ialah pasar yang sifatnya tradisional dimana para pembeli dan penjual dapat saling tawar menawar secara langsung. Berbagai jenis barang yang diperjualbelikan merupakan barang yang berupa barang kebutuhan pokok sehari-hari.
2.      Pasar Modern
Pasar modern merupakan suatu pasar yang sifatnya modern dimana terdapat berbagai macam barang diperjualbelikan dengan harga yang sudah pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya dari pasar modern adalah di plaza, mal, dan tempat-tempat yang lainnya.

3.                  Jenis-Jenis Pasar Menurut Jenis Barangnya
Terdapat beberapa pasar hanya menjual 1 jenis barang tertentu, misalnya seperti pasar sayur, pasar hewan, pasar ikan pasar buah, pasar daging, dan lain sebagainya.
1.      Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi merupakan suatu pasar yang memperjualbelikan berbagai jenis barang yang dapat dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia.
2.      Pasar Sumber Daya Produksi
Pasar sumber daya produksi merupakan suatu pasar yang memperjualbelikan tentang faktor-faktor produksi, contohnya : tenaga kerja, mesin-mesin, tanah, dan tenaga ahli.
                            
4.                  Jenis-Jenis Pasar Menurut Waktunya
Jenis pasar menurut waktunya dapat digolongkan ke dalam beberapa bentuk, antara lain :
1.      Pasar Harian
Pasar harian ialah tempat pasar di mana merupakan pertemuan antara pembeli serta penjual yang dapat dilakukan setiap harinya. Pasar harian pada umumnya menjual berbagai jenis barang kebutuhan konsumsi, kebutuhan jasa, kebutuhan bahan-bahan mentah, dan kebutuhan produksi.
2.      Pasar Mingguan
Pasar mingguan ialah pasar yang dilakukan setiap seminggu sekali. Biasanya pasar mingguan terdapat di daerah yang penduduknya masih, seperti di pedesaan.
3.      Pasar Bulanan
Pasar bulanan ialah pasar yang dilakukan sebulan sekali, dan terdapat di daerah-daerah tertentu. Biasanya terdapat para pembeli di pasar tersebut yang membeli barang-barang tertentu dan kemudian dijual kembali, contoh pasar bulanan adalah pasar hewan.
4.      Pasar Tahunan
Pasar tahunan ialah pasar yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Pasar tahunan pada umumnya bersifat nasional serta diperuntukkan untuk promosi terhadap suatu produk baru. Contoh pasar tahunan : Pameran Pembangunan, Pekan Raya Jakarta, dan lain sebagainya.
5.      Pasar Temporer
Pasar temporer ialah pasar yang diselenggarakan pada waktu tertentu serta pasar temporer dapat terjadi secara tidak rutin. Pada umumnya, pasar temporer dibuka guna merayakan peristiwa tertentu. Contoh dari pasar temporer adalah Bazar.

5.                  Jenis-Jenis Pasar Menurut Keleluasaan Distribusi
Terdapat jenis pasar ini dapat dibedakan menjadi :
1.      Pasar Daerah
Pasar daerah ialah suatu pasar yang membeli dan menjual produk di dalam 1 daerah produk tersebut dihasilkan. Dapat juga dikatakan bahwa pasar daerah melayani permintaan serta penawaran hanya dalam 1 daerah.
2.      Pasar Lokal
Pasar lokal merupakan suatu pasar yang membeli dan menjual produk di dalam 1 kota tempat produk tersebut dihasilkan. Dapat juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan serta penawaran hanya dalam 1 kota.
3.      Pasar Nasional
Pasar nasional merupakan suatu pasar yang membeli dan menjual produk di dalam 1 negara tempat produk tersebut dihasilkan. Dapat juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan serta penjualan dari dalam negeri.
4.      Pasar Internasional
Pasar internasional merupakan suatu pasar yang membeli dan menjual produk dari berbagai negara. Dapat juga dikatakan luas jangkauan dari pasar tersebut adalah di seluruh dunia. Contoh : Pasar kopi di Santos, Brazil.

6.                  Jenis-Jenis Pasar Menurut Bentuk serta Strukturnya
Jenis pasar ini dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, pasar oligopoli, serta pasar monopoli.
1.      Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna dapat disebut juga pasar persaingan murni yaitu merupakan pasar di mana terdapat banyak pembeli dan penjual serta mereka sudah mengetahui keadaan pasar.
Pasar persaingan sempurna mempunyai beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
·         Barang yang diperjualbelikan sifatnya homogen (sejenis).
·         Pembeli ataupun penjual mempunyai informasi yang lengkap mengenai pasar.
·         Terdapat banyak pembeli dan penjual.
·         Harga yang sudah ditentukan oleh pasar.
·         Semua faktor produksi dapat bebas keluar masuk pasar.
·         Tidak terdapat campur tangan dari pemerintah.
Kelebihan pasar persaingan sempurna :
·        Pembeli dapat dengan bebas memilih produk.
·        Tidak terdapat hambatan dalam mobilitas berbagai macam sumber ekonomi dari suatu usaha ke usaha lainnya.
·        Dapat memaksimalkan efesiensi.
·        Kebebasan memilih dan bertindak.
Kelemahan pasar persaingan sempurna :
·        Tidak mendorong inovasi.
·        Membatasi pilihan konsumen atau pembeli dalam satu barang tertentu.
·        Persaingan sempurna yang memberikan ongkos sosial.
·        Distribusi pendapatan yang tidak merata.
2.      Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar jenis ini merupakan kebalikan dari pasar persaingan sempurna. Untuk pasar persaingan tidak sempurna merupakan pasar yang terdiri dari sedikit penjual serta banyak pembeli. Pada pasar ini para penjual dapat untuk menentukan harga barang. Barang-barang yang diperjualbelikan tersebut memiliki jenis yang berbeda beda atau terdapat berbagai jenis barang. Jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna mempunyai bentuk-bentuk pasar, antara lain :
a.       Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan suatu pasar yang terjadi ketika seluruh penawaran terhadap sebuah barang pada pasar yang telah dikuasai oleh salah seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu.
Berikut ciri-ciri pasar monopoli :
·         Hanya terdapat 1 penjual sebagai pengambil keputusan harga (guna melakukan monopoli pasar).
·         Penjual lain tidak dapat menyaingi dagangannya.
·         Pedagang lain tidak dapat masuk, hal ini karena adanya hambatan dengan undang-undang atau karena terdapat teknik yang canggih.
·         Jenis barang yang diperjualbelikan tersebut hanya semacam.
·         Tidak ada campur tangan dari pemerintah dalam masalah penentuan harga.
Kelebihan pasar monopoli :
·         Keuntungan penjual yang relatif tinggi.
·         Bagi produk yang menguasai hajat hidup orang pada umumnya diatur oleh pemerintah.
Kelemahan pasar monopoli :
·         Pembeli atau konsumen tidak terdapat pilihan lain untuk membeli tersebut.
·         Keuntungan hanya terpusat ke 1 perusahaan.
·         Terjadinya eksploitasi pembeli.
b.      Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar jenis ini merupakan suatu dengan banyak penjual yang menjual barang yang berbeda corak. Pasar jenis ini banyak dijumpai di sektor perdagangan eceran dan jasa. Misalnya jasa salon, toko kelontong, angkutan, dan toko obat.
Pada pasar persaingan monopolistik memiliki ciri-ciri, antara lain :
·         Terdapat banyak penjual dan banyak pembeli.
·         Barang yang dihasilkan yaitu sejenis, namun coraknya berbeda. Seperti : sabun, minyak goreng, pasta gigi, dan lain sebagainya.
·         Terdapat banyak penjual yang memiliki besarnya sama, sehingga tidak terdapat satu penjual yang dapat menguasai pasar.
·         Penjual dapat dengan mudah menawarkan barangnya di pasar.
·         Penjual memiliki sedikit kekuasaan dalam memengaruhi dan menentukan harga pasar.
·         Adanya peluang guna bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual di pasar.
Kelebihan pasar persaingan monopolistik :
·         Penjual tidak sebanyak seperti pasar persaingan sempurna.
·         Produsen akan terpacu untuk berkreativitas.
·         Pembeli atau konsumen tidak mudah untuk berpindah dari produk satu ke produk yang lainnya.
Kelemahan pasar persaingan monopolistik :
·         Biaya yang mahal untuk ke pasar monopolistik, hal ini karena untuk masuk ke pangsa pasar tertentu dibutuhkan adanya riset dan pengembangan produk.
·         Persaingan yang sangat berat, hal ini karena pasar tersebut pada umumnya didominasi oleh berbagai jenis produk ternama.
c.      Pasar Oligopoli
Pasar jenis ini merupakan pasar yang terdiri dari beberapa penjual yang menjual suatu barang tertentu, sehingga penjual yang satu dengan yang lainnya dapat memengaruhi harga. Seperti : perusahaan rokok, perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan semen, dan industri telekomunikasi.
Pasar oligopoli memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Hanya terdapat sedikit penjual saja, sehingga keputusan dari salah satu penjual di pasar tersebut dapat memengaruhi penjual lainnya.
·         Produk-produknya yang berstandar.
·         Kemungkinan terdapat penjual lain untuk masuk ke pasar masih terbuka.
·         Adanya peran iklan yang sangat besar dalam penjualan produk tersebut.
Kelebihan pasar oligopoli :
·         Barang yang dihasilkan memiliki beragam corak.
·         Efesiensi di dalam menggunakan sumber daya.
·         Pengembangan teknologi serta inovasi.
Kelemahan pasar oligopoli :
·         Adanya persaingan harga yang ketat.
·         Banyaknya rintangan yang kuat guna masuk ke pasar oligopoli.

2.5              Pembentukan Harga
2.5.1        Permintaan
1.      Konsep Permintaan
Permintaan adalah kesanggupan pembeli untuk membeli berbagai jumlah barang dan jasa pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu.
2.      Faktor yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan jumlah barang yang diminta menjadi naik atau menjadi turun, diantaranya faktor harga. Jika harga suatu barang naik, jumlah barang yang diminta akan turun atau berkurang. Hal ini disebabkan, orang pada umumnya tidak suka membeli barang yang harganya berubah menjadi mahal. Selain harga, faktor yang bisa mempengaruhi jumlah barang yang diminta, yaitu faktor pendapatan pembeli atau konsumen. Jika pendapatan pembeli meningkat, pembeli atau konsumen akan cenderung akan menambah permintaan. Sebaliknya, jika pendapan perkurang, pembeli atau konsumen cenderung akan mengurangi permintaannya.


Berikut beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan, yaitu :
a.       Intensitas Kebutuhan
b.      Selera Masyarakat
c.       Perkiraan Pendapat
d.      Perkiraan Harga
e.       Adat dan Kebiasaan
f.       Harga Barang Substitusi
g.      Harga Barang Komplementer
3.      Jenis-Jenis Permintaan
Berikut macam-macam permintaan menut\rut daya beli konsumen, jumlah permintaan dan subjeknya.
A.    Permintaan menurut daya beli konsumen
1)      Permintaan Efektif, adalah permintaan yang disertai daya beli masyarakat atau konsumen.
2)      Permintaan Potensial, alah permintaan yang disertai dengan kemampuan membeli, tetapi belum melakukan transaksi.
3)      Permintaan Absolut, adalah permintaan yang tidak disertai daya beli masyarakat atau konsumen.
B.     Permintaan menurut jumlah permintaan
Permintaan individu adalah permintaan yang berasal dari perorangan, selain itu permintaan menurut jumlah permintaan ada yang disebut permintaan kolektif. Pada dasarnya, permintaan kolektif adalah permintaan yang merupakan kumpulan dari permintaan individu.
C.     Permintaan menurut subjeknya
1)      Permintaan Konsumen, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, konsumen memerlukan barang dan jasa. Hal ini akan memunculkan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa.
2)      Permintaan Produsen, untuk memproduksi barang dan jasa, pengusaha atau produsen akan memerlukan faktor produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja dan mesin.
3)      Permintaan Pemerintah, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah menganggarkan sejumlah uang untuk membiayai pembangunan. Pembangunan yang dilaksanakan pemerintah akan memunculkan permintaan pemerintah terhadap barang dan jasa.
4)      Permintaan Luar Negeri, adanya barang dan jasa dalam negeri dibutuhkan oleh konsumen, pengusaha, dan pemerintah luar negeri. Permintaan luar negeri menimbulkan kegiatan ekspor yang banyak mendakangkan devisa negara.

2.5.2        Penawaran
1.      Pengertian Penawaran
Dalam ilmu ekonomi, penawaran diartikan kesediaan penjual untuk menjual/menyerahkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu.
2.      Macam-macam Penawaran
Berdasarkan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan, penawaran dapat digolongkan menjadi penawaran individu dan kolektif.
1.      Penawaran Individul
Penawaran individual dalah penawaran yang datang dari penjual/produsen perorangan/individu.
2.      Penawaran Pasar
Penawaran pasar adalah penjumlahan penjumlahan secara horizontal (semata-mata merupakan gabungan) dari penjual-penjual individu yang ada di pasar.

2.5.3        Harga Keseimbangan
Pada dasarnya proses terbentuknya harga terjadi ketika tercapainya tingkat keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Dapat dikatakan bahwa harga keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price) adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Bila ditunjukkan dalam bentuk kurva, maka harga keseimbangan merupakan perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Dalam harga keseimbangan berlaku hukum permintaan dan penawaran yang berbunyi bila jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah penawaran, maka harga akan naik, sedangkan jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlag permintaan, maka harga akan turun.



2.6              Produksi, Kosumsi dan Distribusi
2.6.1        Produksi
1.      Pengertian Produksi
Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa. Berdasarkan dari pengertian produksi tersebut, terdapat dua konsep mengenai kegiatan produksi antara lain sebagai berikut :
a.       Kegiatan menghasilkan barang dan jasa
kegiatan produksi dalam menghasilkan barang dan jasa adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contohnya adalah usaha pertanian, peternakan dan perikanan.
b.      Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa
 kegiatan produksi dalam menambah nilai guna barang dan jasa adalah kegiatan yang menambah nilai guna barang dan jasa sehingga barang dan jasa menjadi lebih tinggi. Contohnya adalah tempe yang dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat dari singkong, dan pakaian yang dibuat berasal dari kain.
2.      Faktor-Faktor Produksi
Faktor-Faktor Produksi-Jalan kegiatan  produksi tergantung dari tersedianya faktor produksi. Faktor produksi adalah segala sesuatu yang perlukan dalam kegiatan produksi terhadap suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor-faktor produksi alam dan tenaga kerja adalah faktor produksi utama (asli), sedangkan modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi turunan. Berikut penjelasan faktor-faktor produksi, yaitu :
a.       Faktor Produksi Alam, adalah semua kekayaan yang ada di alam semesta digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam disebut faktor produksi utama atau asli. Faktor produksi alam terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, dan barang tambang.
b.      Faktor Produksi Tenaga Kerja, adalah faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja sebagai faktor produksi asli. Walaupun kini banyak kegiatan proses produksi diperankan oleh mesin, namun keberadaan manusia wajib diperlukan.
c.       Faktor Produksi Modal, adalah faktor penunjang yang mempercepat dan menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi dapat terdiri dari mesin-mesin, sarana pengangkutan, bangunan, dan alat pengangkutan.
d.      Faktor Produksi Keahlian, adalah keahlian atau keterampilan individu mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

2.6.2        Kosumsi
1.      Pengertian Konsumsi
Konsumsi merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan atau tindakan menghabiskan dan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa.
Jenis kebutuhan manusia:
·         Kebutuhan biologis untuk hidup
·         Kebutuhan yang timbul dari budaya peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri
·         Kebutuhan lain yang khas menurut masing-masing perorangan
2.      Perilaku Konsumen
Dugaan-dugaan ilmu ekonomi yang dijadikan dasar pembahasan perilaku konsumen:
·         Pendapatan konsumen tetap
·         Barang-barang pemuas kebutuhan adanya terbatas
·         Konsumen dengan pendapatan terbatas menghadapi suatu kenyataan bahwa harga barang-barang tidak pada titik nol
·         Setiap orang mengetahui preferensi kebutuhannya dengan baik
·         Konsumen dapat berperilaku rasional dalam melakukan konsumsinya
·         Selera konsumen tetap

2.6.3        Distribusi
1.      Pengertian Distribusi
Distribusi merupakan setiap tindakan atau usaha yang dilakukan baik oleh orang atau lembaga yang ditujukan untuk menyalurkan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Produsen perlu memikirkan saluran yang bagaimana yang akan dipilih untuk menyalurkan barang dan jasanya dengan tepat dan biaya murah.
2.      Membangun Saluran Distribusi
Secara ekonomi, kegiatan distribusi secara ekonomi merupakan suatu upaya untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat. Dalam memutuskan saluran distribusi biasanya melibatkan:
a.       Jumlah pedagang perantara yang akan dilibatkan
b.      Bagaimana memelihara saluran-saluran komunikasai antara berbagai tingkat dari pedagang perantara
c.       Seleksi pedagang perantara yang khusus
d.      Penempatan menurut letak geografis dari persediaan barang
e.       Lokasi dari pusat-pusat distribusi
3.      Jenis-jenis Saluran Distribusi
Menurut Vernon dan Jackson, berdasarkan intensitasnya, jenis saluran distribusi dapat dibagi dalam 3 jenis:
a.       Bentuk intensif, merupakan jenis saluran yang memanfaatkan banyak pedagang besar dan kecil
b.      Bentuk selektif, hanya memanfaatkan beberapa grosir dan sejumlah kecil pengecer (retailer).
c.       Bentuk eksklusif, hanya melibatkan satu perantara dalam lingkungan masyarakat tertentu untuk menangani produk.
4.      Saluran Distribusi (Distribution Channel)
a.       Distribusi langsung dari produsen ke konsumen
Perpindahan atau pergerakan material dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen. Contohnya adalah peternak mengirimkan susu ternaknya langsung ke rumah konsumen atau melalui toko pengecer miliknya sendiri dan melalui pos.
b.      Saluran tidak langsung
·         Produsen – pengecer – konsumen
Contoh barang yang didistribusikan dengan cara semacam ini adalah alat-alat rumah tangga, furniture, dan alat-alat sekolah. Terkadang produsen membuat gudang-gudang cabang untuk memenuhi permintaan produk di daerah lain.
·       Produsen – grosir – pengecer
Barang yang disitribusikan dengan cara ini adalah yang tahan lama dan mudah didapatkan seperti barang yang terbuat dari logam, obat-obatan, dan bahan makanan.




BAB III
PENUTUP

3.1              Simpulan
1.      Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usalah manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
2.      Permasalahan ekomoni, yaitu Pengannguran, Insflasi dan Kemiskinan.
3.      Macam-macam kebutuhan manusia terbagi atas beberapa kelompok menurut kebutuhan, yaitu kebutuhan menurut intensitas kegunaan, kebutuhan menurut waktu, kebutuhan menurut sifatnya dan kebutuhan menurut subjek.
4.      Jenis–jenis pasar dapat dibedakan menurut dengan bentuk kegiatan, cara bertransaksi, menurut waktunya, serta menurut jenis barangnya.
5.      Pembentukan harga terdiri dari permintaan, penawaran dan harga keseimbangan
6.      Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa. Konsumsi merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan atau tindakan menghabiskan dan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa. Distribusi merupakan setiap tindakan atau usaha yang dilakukan baik oleh orang atau lembaga yang ditujukan untuk menyalurkan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Produsen perlu memikirkan saluran yang bagaimana yang akan dipilih untuk menyalurkan barang dan jasanya dengan tepat dan biaya murah.

3.2              Saran
Saran dari penulis terhadap perkonomian khususnya di Indonesia, bahwa yang terjadi sekarang untuk memenuhi kebutuhan manusia sangat sulit karena tingginya harga barang, kurangnya ketenagakerjaan yang trampil atau berpendidikan rendah, kurangnya lapangan kerja sehingga banyaknya pengangguran. Akibatnya terjadilah kemiskinan dimana seseorang yang tidak dapat memenuhi bututuhannya karena tingginya harga barang. Untuk mengatasi pengangguran seseorang bisa memulai usaha sendiri mengan memanfaatkan lahan-lahan.


DAFTAR PUSTAKA

Supriana, Nana. Dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi). Jakarta : PT. Grafindo Media Pratama

Supriyanto, Ali Muhson. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Widjajanta, Bambang. Widyaningsih, Aristanti. 2001. Mengasah Kemampuan Ekomoni : Untuk Kelas X SMA/MA. Bandung : Penerbit Citra Praya



No comments:

Proposal Pembangunan Laboratorium SMP yang Benar

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Guna mendukung tercapainya Standar Pendidikan Nasional serta terwujudnya Program Wajar ...