BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat
penting khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Hal itu
karena secara prinsip, guru memegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni
pengajaran dan pengelolaan kelas. Masalah pengajaran berkaitan dengan segala
usaha untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan
masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran
berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari
kegagalan itu seperti prestasi belajar siswa rendah, tidak sesuai dengan
standar atau batas ukuran yang ditentukan. Melalui pendekatan-pendekatan
dan metode serta aspek-aspek manajemen kelas, akan memberikan kemudahan
bagi guru dalam mengelola kelas.
3.2
Rumusan Masalah
1. Pengertian pendekatan dan manajemen kelas?
2. Macam-macam pendekatan manajemen kelas?
3. Pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas?
4. Pendekatan manajemen kelas yang efektif?
5. Menangani perilaku menyimpang dalam pendekatan
manajemen?
3.3
Tujuan
1. Mengetahui pengertian pendekatan dalam manajemen
2. Mengetahui pendekatan-pendekatan dalam
manajemen kelas.
3. Mengetahui pengaruh apa saja yang dapat digunakan
dalam manajemen kelas.
4. Mengetahui kefektifan pendekatan dalam manajemen
kelas.
5. Mengetahui cara menangani perilaku menyimpang dalam
pendekatan manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pendekatan
Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang dalam dalam proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang bersifat umum. Adapun pendekatan merupakan
unsur penting yang harus dikuasai pengajar sebelum mempersiapkan perencanaan. Sebagai
pekerja profesional, seorang guru harus mendalami kerangka acuan
pendekatan-pendekatan kelas, sebab didalam penggunaannya ia harus terlebih
dahulu meyakinkan bahwa pendekatan yang dipilihnya untuk menangani sesuatu
kasus pengelolan kelas merupakan alternatif yang terbaik sesuai dengan hakikat
masalahnya. Artinya seorang guru terlebih dahulu harus menetapkan bahwa
penggunaan sesuatu Artinya seorang guru terlebih dahulu harus menetapkan bahwa penggunaan
sesuatu pendekatan memang cocok dengan hakikat masalah yang ingin
ditanggulangi. Ini tentu tidak dimaksudkan mengatakan bahwa seorang guru akan
berhasil baik setiap kali menangani kasus pengelolaan kelas. Sebaliknnya,
keprofesionalan cara kerja seorang guru adalah demikian sehingga apabila
alternatif tindakannya yang pertama tidak memberikan hasil sebagaimana yang
diharapkan, maka ia masih mampu melakukan analisis ulang terhadap situasi untuk
kemudian tiba pada alternatif pendekat yang kedua dan seterusnya.
2.2
Macam-macam Pendekatan
Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri
sendiri, tetapi terkait dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah
faktor utama yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan
kegairahan siswa baik secara berkelompok maupun secara individu. Lahirnya
interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam
rangka pengelolaan kelas. Syaiful Bahri Djamarah menyebutkan ada berbagai
pendekatan sebagai berikut:
1. Pendekatan kekuasaan
Pengelolan
kelas diartikan sebgai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik.
Peranan guru disisni adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin
dalm kelas. Kedisiplina adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk
mentaatinya. Di dalamnya ada kekuasaan dan norma yng mengikat untuk ditaati
anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itu guru mendekatinya.
2. Pendekatan Ancaman
Dari
pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan adalah juga sebagai suatu
proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol
tingkah laku anak didik dilkukan dengan cara memberi ancaman, misalnya
melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.
3. Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan
dirtikn secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk
mengerjakan suatu kapan aja dan dimana saja. Peranan guru adalah mengusahakan
semaksimal mungkin kebebasan anak didik.
4. Pendekatan Resep
Pendekatan
resep ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapatt menggambarkan apa
yang harus dan apa yang harus tidak boleh dikrjakan oleh guru dalam mereaksi
semua masalah atau situasi yang terjadi dikelas.
5. Pendekatan pengajaran
Pendekatan
ini didasarkan suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksaan akan
mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu
bila tidak bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam
mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang
baik. Peranan guru adalah merencanakan an mengimplementasikan pelajaran yang
baik.
6. Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan
sosio-emosional akan terapai secara mksimal apabila hubungan antar pribadi yang
baik berkembabng di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi hubungan antara
guru dan siswa serta hubungan antar siswa. Di dalam ini guru merupakan kunci
pengembangan hubungan tersebut.
7. Pendekatan Kerja Kelompok
Dalam
pendekatan ini peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama kelompok.
Pengelolan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk
menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok
produktif, dan selain itu guru harus pula dapat menjaga kondisi kelas agar
tetap baik.
8. Pendekatan iklim sosio-emosional
Pendekatan
ini didasarkan pada asumsi bahwa pengelolaan kelas yang efektif memerlukan
hubungan positif dengan antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa.
Pendekatan iklim sosio-emosional akan tercapai secr maksimal apabila hubungan
antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas.
9. Pendekatan Proses Kelompok
Dalam
pendekatan ini, peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama
kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru
untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi
kelompok yang produktif, selain itu guru juga harus dapat menjaga kondisi itu
agar tetap baik. Untuk menjaga kondisi kelas tersebut guru harus dapat
mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi masalah-masalah
pengelolaan.
10. Pendekatan Elektris atau Pluralistik
Pendekatan
elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas,
kreativitas, dan inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai
pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan
itu dalam suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi lain
mungkin harus mengkombinasikan dua atau ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan
elektis disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang
berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk
dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar
mengajar berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara
bebas pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan, selama maksud dan
penggunaannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi
kemungkinan proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien.
2.3
Pengaruh
manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas pemelajaran di kelas
Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan
oleh pembaharuan kurikulum, fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang
simpatik, pembelajaran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas
tentang semua bidang, melainkan juga guru harus menguasai kiat memanejemeni
kelas. Pemahaman akan prinsip-prinsip manajemen kelas ini penting dikuasai
sebelum hal-hal khusus diketahui. Dengan dikuasainya prinsip-prinsip manajemen
kelas, hal ini akan menjadi filter-filter penyaring yang menghilangkan
kekeliruan umum dari manajemen kelas. Manajemen kelas dapat mempengaruhi
tingkat kualitas pembelajaran di kelas karena manajemen kelas benar-benar akan
mengelola susasana kelas menjadi sebaik mungkin agar siswa menjadi nyaman dan
senang selama mengikuti proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kualitas
belajar siswa seperti pencapaian hasil yang optimal dan kompetensi dasar yang
diharapkan dapat tercapai dengan baik dan memuaskan. Selain itu, manajemen
kelas juga akan menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan
mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
2.4
Pendekatan Manajemen Kelas yang efektif
1. Fokus utama pendekatan ini terletak pada perilaku
efektif guru dalam mengelola perilaku dan perbuatan siswa, khususnya
berkaitan dengan:
2. Keterampilan-keterampilan guru dalam
mengorganisasikan dan mengelola aktivitas kelas
3. Keterampilan-keterampilan guru dalam menyajikan
material belajar
4. Hubungan guru-siswa
2.5
Pendekatan Manajemen Kelas Oleh Seorang Guru
Guru sebagai pendidik di sekolah adalah profesi yang
sangat istimewa. Profesi pendidik memiliki misi, pengabdian, bahkan
merupakan sebuah ibadah yang memiliki
nilai lebih dibandingkan dengan jabatan dan profesi lainnya. Pendidik (guru)
adalah sebuah jabatan profesional yang memiliki visi, misi, dan aksi yang
khusus sebagai pemeran utama dalam pengembangan manusia sebagai sumber daya
alam. Upaya pengembangan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui tiga
pendekatan sekaligus, yaitu pendekatan substansi pendidikan, pendekatan teknis
pendidikan dan pendekatan pengelolaan pendidikan.
Untuk pendekatan pengelolaan pendidikan, Peran seorang
guru pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang menarik. Itu karena
secara prinsip guru memegang dua masalah pokok yaitu pengajaran dan
pengelolaan kelas. Masalah pengelolaan kelas berkaitan dengan usaha untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya
tujuan pembelajaran. Pengelolaan kelas merupakan aspek pendidikan yang sering
dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru, bahkan guru yang
telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan
optimal dalam arti guru mampu menyampaikan bahan pelajaran agar dapat diserap
peserta didik dengan baik.
Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran
berbanding lurus dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari
kegagalan itu seperti prestasi belajar murid rendah, tidak sesuai dengan
standar atau batas ukuran yang ditentukan. Karena itu, pengelolaan kelas
merupakan kompetensi guru yang sangat penting dikuasai dalam rangka proses
pembelajaran. Setiap guru dituntut memiliki kemampuan dalam mengelola kelas.
Moch. Uzer Usman (1995) dalam salah satu bukunya mengemukakan bahwa suatu
kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur murid dan
sarana pembelajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan
untuk mencapai tujuan pengajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang dalam proses pembelajaran yang merujuk pada pandangna
tentang terjadinya suatu proses yang bersifat umum. Dalam hal ini terdapat sepuuluh
pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan otoriter, pendekatan intimidasi,
pendekatan permisif, pendekatan resep, pendekatan intruksional, pendekatan
perubahan perilaku, pendekatan iklim sosio-emosional, pendekatan proses
kelompok, pendekatan eklektik, pendekatan analitik dan pluralistik,. Dengan
adanya pendekatan pembelajaran, guru dapat lebih menguasai kelas dengan
menggunakan pendekatan-pendekatan tersebut.
3.2
Saran
Dalam pelaksanaan manajemen kelas tetunya banyak cara
atau pendekatan yang dilakukan yangg kemudian diharapkan sistem manajemen kelas
agar lebih ditingkatkan lagi. Untuk itu, seorang guru harus pandai dalam
memilih dan melaksanakan pendekatan yang ada agar sesuai dengan situasi dan
kondisi.
DAFTAR
PUSTAKA
Mudasir.2011. Manajemen
Kelas. Pekanbaru: zanafa publishing. Hlm 29-30 cetakan ke-1
https://fathimah1.wordpress.com/2013/06/27/pendekatan-manajemen-kelas/
No comments:
Post a Comment