BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap
saat manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk berbagai tujuan. Terutama untuk
mempertahankan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraannya. Tidak ada manusia yang
dapat hidup tanpa lingkungannya,manusia akan kesulitan mencari makanan, dan
tidak dapat meneruskan kehidupannya (punah).
Lingkungan (milleu) memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan mempengaruhi
sikap dan prilaku manusia, demikian
pula kehidupan manusia akan mempengaruhi tempat hidupnya. Hubungan antara
lingkungan dan kehidupan manusia sudah diakuai para pemikir dan tokoh sejak
dahulu. Aristoteles menyatakan
manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan lembaga politik. Montequieu
menyatakan bahwa iklim mempengaruhi prilaku politik dan semanga manusia. Anold Toynbee
menyatakan peradaban manusia akan tumbuh pada lingkungan yang sukar dan penuh
tantangan sehingga melahirkan elan vital. Henry Thomas Bucle
menyatak iklim,tanaman dan tanah saling berkaitan dalam mempengaruhi karakter
dan sifat manusia.
Dari
beberapa pendapat diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa factor
lingkungan (tanah,iklim,topografi,dan sumber daya alam) dapat menjadi
prakondisi bagi sifat dan prilaku manusia.Lingkungan menjadi salah satu
variable yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi
lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.Manusia sebagai makhluk
individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya sesuai ketika
tindakan-tindakan yang ia ambil, dan sebagai mahkluk sosial yang saling
berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
Kehidupan
manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali
lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan
sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Alam yang indah dan lestari adalah suatu dambaan umat manusia.
Alam yang indah dan lestari merupakan jaminan bagi kelangsungan hidup manusia
dan segala lapisan kehidupan yang ada di dalamnya. Namun, kenyataan
memperlihatkan bahwa alam sudah banyak mengalami kerusakan, bahkan sudah berada
di lambang kepunahannya, karena ulah manusia sendiri.
Penyebabnya berawal dari pandangan yang kurang
bahkan tidak tepat terhadap alam, yang memandang alam sebagai sumber kekayaan,
yang selalu siap di eksploitasi kapan dan di mana saja, dan oleh siapa saja,
untuk mengambil hal-hal yang diperlukan dan membiarkan begitu saja hal-hal yang
tidak diperlukan. Untuk menjamin kelangsungan hidup kita dan kelangsungan hidup
generasi yang akan datang, dalam suasana baik dan menyenangkan dan untuk
menjamin kelangsungan berbagai lapisan kehidupan yang ada di alam, maka mau tak
mau kita harus merubah dalam memandang dan memperlakukan alam.
Perubahan sikap ini bukan hanya
karena alam begitu penting bagi manusia, melainkan karena alam dengan berbagai
lapisan kehidupan yang ada di dalamnya, memiliki nilai dalam dirinya sendiri,
yang harus dihormati dan dilindungi. Dengan pandangan dan perlakuan yang
semakin baik dan tepat terhadap alam, maka lingkungan semakin baik dan tepat
terhadap alam, maka lingkungan dan pembangunan, dua hal penting dan sangat
mendasar bagi kehidupan manusia, dapat dikembangkan secara bersamaan, dalam
hubungan saling mendukung.
Manusia dan lingkungan hidup (alam)
memiliki hubungan sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh
besar satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh
manusia terhadap alam lebih bersifat aktif. Manusia memiliki kemampuan
eksploitatif terhadap alam sehingga mampu mengubahnya sesuai yang
dikehendakinya.
Dan walaupun alam tidak memilikim
keinginan dan kemampuan aktif-eksploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi
pasti, apa yang terjadi pada alam, langsung atau tidak langsung, akan terasa
pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Lingkungan yang indah dan lestari akan
membawa pengaruh positif bagi kesehatan dan bahkan keselamatan manusia;
sebaliknya, lingkungan yang buruk bagi kehidupan manusia.
Tindakan eksploitatif manipulatif terhadap
alam akan mengakibatkan kerusakan langsung terhadap alam, dan secara tidak
langsung hal itu akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia khususnya, dan
kehidupan berbagai mahluk lain pada umumnya. Sebaliknya, apabila manusia
menunjukkan kasih sayang yang besar terhadap alam, dengan memelihara dan
melestarikannya, maka alam akan menjamin kelangsungan hidup manusia dalam
suasana nyaman dan menyenangkan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka
dalam penulisan karya ilmiah ini penulisi merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa yang
dimaksud dengan jenis dan karakteristik
lingkungan?
2.
Bagaimana
hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan?
3.
Bagaimana pengaruh
timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan social budaya?
4.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Karakteristik lingkungan social budaya?
5.
Bagaimana
Hubungan antara manusia dengan lingkungan social budaya?
6.
Bagaimana
cara agar bias Membiasakan Diri Bersikap Peka Dan Adaptif Terhadap
Lingkungan Sekitar Guna Memelihara Dan Memanfaatkan Sumber Daya Alam Serta
Megembangkan Kehidupan Yang Harmonis Dalam Kebinekaan?
7.
Saling
Ketergantungan Antara Manusia Dengan Lingkungan ?
8.
Apa
saja Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap Kehidupan Manusia Dan Usaha
Pelestarian Lingkungan ?
1.3
Tujuan Penulisan
Ada pun manfaat dari penulisan
makalah ini ialah :
1.
Pembaca di
harapkan mampu mengetahui lebih luas
tentang jenis dan karakteristik
lingkungan .
2.
Mengetahui adanya hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungan.
3.
Mengetahui lebih luas tentang pengaruh timbal balik
antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan social budaya.
4.
Mengetahui Karakteristik
lingkungan social budaya.
5.
Mengetahui Hubungan
antara manusia dengan lingkungan social budaya?
6.
Mengetahui
bagaimana cara Membiasakan Diri Bersikap Peka Dan
Adaptif Terhadap Lingkungan
Sekitar Guna Memelihara Dan Memanfaatkan Sumber Daya Alam Serta Megembangkan
Kehidupan Yang Harmonis Dalam Kebinekaan
7.
Mengetahui adanya Saling
Ketergantungan Antara Manusia Dengan Lingkungan
8.
Mengetahui
adanya Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap
Kehidupan Manusia Dan Usaha Pelestarian Lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis
Dan Karakteristik Lingkungan Alam
Apabila kita ditanyakan mengenai apa itu lingkungan, mungkin
kita akan mengetahui bahwasannya lingkungan adalah semua yang berada di alam.
Namun tahukah Anda, seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwasannya bagian
dari lingkungan tidak hanya tentang yang diciptakan oleh Tuhan, namun juga apa
yang diciptakan oleh manusia. Dengan demikian kita juga dapat memberikan suatu
pernyataan bahwasannya lingkungan dibagi menjadi dua macam yakni lingkungan
alam dan lingkungan buatan.
Secara sederhana kualitas
lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan
daya dukung optimal bagi ke langsungan hidup manusia pada suatu wilayah.
Kualitas lingkungan dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang merasa
betah atau kerasan tinggal di tempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup
terpenuhi dari kebutuhan dasar atau primer, meliputi makan, minum, perumahan,
sampai kebutuhan rohani atau spiritual meliputi pendidikan, rasa aman, dan
sarana ibadah. Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan berdasarkan
karakteristik biofisik, sosial-ekonomi, dan budaya.
1.
Lingkungan Alam
Jenis lingkungan yang pertama adalah jenis lingkungan alam.
Lingkungan alam merupakan lingkungan yang terjadi dengan sendirinya dan tanpa
adanya campur tangan dari manusia. dengan kata lain lingkungan alam merupakan
lingkungan yang sudah ada dari saat seseorang belum dilahirkan. Lingkungan alam
merupakan lingkungan yang diciptakan oleh Tuhan. Ada banyak sekali contoh
lingkungan alam yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari- hari. contoh dari
lingkungan alam antara lain :
Ø
Daratan
adalah bagian dari
permukaan bumi yang secara tetap tidak tertutup oleh air laut. Secara umum
istilah yang banyak digunakan adalah darat daripada daratan karena daratan
lebih difokuskan pada batasan geografis. Sebenarnya, bagian permukaan bumi yang
tertutup oleh air seperti rawa, sungai dan danau juga menjadi bagian dari
daratan, namun secara umum mereka tidak disebut sebagai darat. Selain itu,
daratan menjadi tempat hidup bagi sebagian besar mahkluk hidup baik itu
tumbuhan, sebagian besar hewan, dan manusia yang bergantung baik secara
langsung maupun secara tidak langsung dari daratan. Lingkungan darat juga masih
dibagi lagi menjadi beberapa kelompok yaitu dataran rendah, dataran tinggi,
pantai, pegunungan, dan gunung.
Ø Dataran Rendah
Dataran
rendah merupakan hamparan tanah yang luas dengan tingkat ketinggian antara 0
sampai 500 meter di atas permukaan laut. Suhu udara di daerah dataran rendah,
terutama untuk wilayah di Indonesia sekitar 23 derajat Celsius hingga 28
derajat Celsius sepanjang tahunnya sehingga udara di dataran rendah memang
cenderung cukup panas. Namun, di daerah dataran rendah inilah yang sebagian
besar manusia dijadikan sebagai tempat tempat tinggal dan bermata pencaharian.
Umumnya, dataran rendah digunakan untuk persawahan dan perkantoran.
Ø
Dataran Tinggi
I ini merupakan daerah
yang mempunyai ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan air laut. Dataran
tinggi atau plateau terbentuk sebagai hasil sedimentasi dan hasil erosi.
Dataran tinggi memiliki suhu udara yang lebih dingin daripada dataran rendah
sehingga daerah ini sangat cocok untuk perkebunan. Contoh dataran tinggi
misalnya adalah dataran tinggi Dieng, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi
Tibet, dan masih banyak lagi.
Ø Pantai
Pantai merupakan bentuk geografis yang terdiri atas pasir. Pantai terdapat di daerah pesisir laut. Pada dasarnya, pantai merupakan batas antara perairan laut dan daratan. Berdasarkan koreksi PBB pada tahun 2008, Indonesia menjadi negara dengan pantai terpanjang yang keempat di dunia setelah AS, Kanada, dan Rusia.
Pantai merupakan bentuk geografis yang terdiri atas pasir. Pantai terdapat di daerah pesisir laut. Pada dasarnya, pantai merupakan batas antara perairan laut dan daratan. Berdasarkan koreksi PBB pada tahun 2008, Indonesia menjadi negara dengan pantai terpanjang yang keempat di dunia setelah AS, Kanada, dan Rusia.
Ø Pegunungan
Pegunungan merupakan bentang lama dan terjadi akibat dari proses struktural. Contohnya adalah Pegunungan Selatan yang merupakan pegunungan dari hasil proses pengangkatan mulai dari Akhir Tersier atau awal Kuarter.
Pegunungan merupakan bentang lama dan terjadi akibat dari proses struktural. Contohnya adalah Pegunungan Selatan yang merupakan pegunungan dari hasil proses pengangkatan mulai dari Akhir Tersier atau awal Kuarter.
Ø Gunung
Gunung merupakan tanah perbukitan tinggi dan besar jika dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Menurut Van Zuidam, gunung adalah dataran dengan ketinggian antara 500 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Contohnya adalah Gunung Merapi, Gunung Bromo, Gunung Merbabu, dll.
Gunung merupakan tanah perbukitan tinggi dan besar jika dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Menurut Van Zuidam, gunung adalah dataran dengan ketinggian antara 500 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Contohnya adalah Gunung Merapi, Gunung Bromo, Gunung Merbabu, dll.
Lingkungan
alam yang berlawanan dengan daratan adalah perairan. Lingkungan alam yang
berupa perairan adalah sungai, danau, rawa, dan laut.
Ø Sungai
Sungai merupakan lingkungan alam berupa aliran air yang panjang dan besar dari pegunungan. Contoh sungai di antaranya adalah Sungai Musi, Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, dll.
Sungai merupakan lingkungan alam berupa aliran air yang panjang dan besar dari pegunungan. Contoh sungai di antaranya adalah Sungai Musi, Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, dll.
Ø Danau
Danau adalah lingkungan alam dengan genangan air sangat luas dan dikelilingi daratan. Contohnya adalah Danau Toba, Danau Kelimutu, dll.
Danau adalah lingkungan alam dengan genangan air sangat luas dan dikelilingi daratan. Contohnya adalah Danau Toba, Danau Kelimutu, dll.
Ø Rawa
Rawa merupakan daratan yang dikeliling air dan banyak tumbuhannya. Tumbuhan yang biasa hidup di daerah rawa-rawa adalah pohon bakau atau mangrove.
Rawa merupakan daratan yang dikeliling air dan banyak tumbuhannya. Tumbuhan yang biasa hidup di daerah rawa-rawa adalah pohon bakau atau mangrove.
Ø Lautan
Laut merupakan kumpulan air asin yang sangat luas. Air laut terdiri dari campuran air murni dan material lainnya seperi gas-gas terlarut, bahan organik, garam, dan partikel tak terlarut lainnya.
Laut merupakan kumpulan air asin yang sangat luas. Air laut terdiri dari campuran air murni dan material lainnya seperi gas-gas terlarut, bahan organik, garam, dan partikel tak terlarut lainnya.
2.
Lingkungan Buatan
Berbeda dengan lingkungan alam yang dapat terbentuk dengan
sendirinya, lingkungan buatan justru melibatkan kreativitas dan keuletan dari
tangan manusia. Ya, lingkungan buatan merupakan kebalikan dari lingkungan alam.
Lingkungan buatan merupakan lingkungan yang terbentuk karena adanya tindakan
oleh manusia. Sehingga tanpa adanya tindakan dari manusia, maka lingkungan
buatan tidak akan ada untuk digunakan manusia atau masyarakat banyak. Ada
berbagai macam contoh lingkungan buatan yang dapat kita temui dalam kehidupan
sehari- hari pula. Beberapa contoh dari lingkungan buatan antara lain taman
bunga, kebun buah, waduk, bendungan, dan lain sebagainya. Lingkungan buatan
yang semacam ini juga meruapakan lingkungan yang tidak asing dan sering kali
kita temui di sekitar tempat tinggal kita.
Jenis-
jenis Lingkungan Buatan
Ada banyak sekali lingkungan buatan yang ada di sekitar kita. kita
bahkan sudah mengetahuinya dari awal namun bisa juga tidak menyadari akan
keberadaannya. Berikut ini akan dipaparkan mengenai apa saja yang termasuk ke
dalam lingkungan buatan.
·
Waduk
Lingkungan buatan yang pertama adalah waduk Mungkin hal ini juga
sudah sering disinggung sebelumnya bahwasannya waduk yang terkadang menyerupai
danau adalah buatan manusia. Ya, waduk yang merupakan cekungan besar dan terisi
air ini sengaja dibuat oleh manusia dalam kaitannya mengairi lahan persawahan
atau ladang yang ada di sekitarnya. Namun tidak hanya itu saja, bahwa
kenyataannya waduk juga banyak digunakan sebagai pembangkit listrik bahkan ada
pula yang telah dilegkapi berbagai wahan air untuk dapat sisewa oleh pengunjng
waduk yang datang,
·
Bendungan
Tidak jauh berbeda dengan waduk, bendungan pun jug amemiliki fungsi
dasar yang sama. Bendungan dibuat oleh manusia dengan cara membendung aliran
sungai . Tujuan dari bendungan ini dibuat selain untuk membuat sumber air juga
agar aliran air sungai tidak terlalu deras. Dan pada akhirnya akan banyak
manfaat yang akan diperoleh manusia karena adanya bendungan ini.
·
Taman Bunga
Taman bungan juga merupakan contoh dari lingkungan buatan. Di
Indonesia sendiri mungkin taman bunga
akan jarang kita temui. Namun apabila kita menggegser kaki kita ke negara lain,
mungkin kita akan dengan mudahnya menemukan tanaman bunga. Sebagai contoh
adalah di Jepang. Di Jepang, taman bunga merupakan tempat yang familiar.
Tidak hanya
bunga warna warni yang ditanam secara indah, bahkan di Jepang bunga ditanam
hingga menyerupai karikatur tokoh- tokoh anime Jepang. Hal ini sangat menambah
nilai keindahan. Karena adanya taman bunga unik dan indah inilah maka tempat
tersebut dijadikan tempat wisata atau rekreasi baik secara pribadi manupun
beramai- ramai
·
Kebun Buah
Kebun buah juga merupakan salah satu contih lingkungan buatan. Meskipun
tanaman buah sendiri merupakan ciptaan Tuhan, namun tanaman- tanaman di kebun
buah tersebut ditanam oleh manusia. Sehingga kebun buah tersebut dikatakan
sebagai lingkungan buatan manusia. ada banyak sekali manfaat yang bisa diambil
dari adanya kebun buah ini. Selain sebagai tempat rekreasi, biasanya pengunjung
juga diperbolehkan memakan buah- buahan yang tumbuh secara gratis. Selain itu
apabila buah yang matang terlalu banyak maka bisa dijual kembali. Berwisata di
kebun buah selain menyenangkan karena biasanya tempatnya sejuk, juga
mengenyangkan.
·
Taman Bermain
Taman bermain merupakan contoh lingkungan buatan yang semakin
dikembangkan oleh manusia di zaman yang modern ini. Ada banyak sekali taman
bermain yang telah dibangun dan sukses menarik hati para pengunjung, bukan
hanya anak- anak namun juga remaja dan bahkan dewasa. Di dalam taman bermain
kita akan menjumpai berbagai macam wahana- wahana permainan dari yang cukup
menyenangkan sampai yang ekstrim. Di taman bermain inilah kita dapat menguji adrenalin
yang kita miliki.
·
Pasar
Pasar yang setiap harinya ramai dikunjungi oleh orang-orang juga
merupakan contoh lingkungan buatan. Pasar adalah tempat jual beli yang
menghidupkan perekonomian masyarakat. Selain itu pasar juga merupakan tempat
wisata, yakni wisata belanja. Dan dari pasar ini pula manusia bisa mendapatkan
beragam barang untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.
·
Mall
Selain pasar, ada pula pusat perbelanjaan lainnya, yakni mall. Mall
merupakan gaya hidup manusia modern. Manusia zaman sekarang leboh menyukai
berkunjung ke mall daripada ke tempat- tempat wisata yang bernuansa alam.
Beragam aktivitas bisa dilakukan di mall, dari berbelanja, jalan- jalan, atau
sekedar nongkrong- nongkrong dan hang out.
Itulah beberapa macam atau jenis- jenis dari lingkungan buatan manusia.
selain yang telah disebutkan di atas masih banyak lagi contoh lingkungan buatan
manusia. Apapun jenis lingkungan buatan, kita harus selalu menjaganya agar
tetap lestari dan bisa menghasilka fungsi seperti yang diinginkan bersama.
2.2 Hubugan
Timbal Balik Antara Manusia Dengan
Lingkungan Alam
Interaksi merupakan
merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik antara individu dengan individu,
individu dan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Interaksi manusia bukan
hanya dengan individu dan kelompok saja, melainkan mencakup interaksi manusia
dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi. Dalam interaksi tersebut,
terjadi berbagai macam permasalahan yang disebut dengan dinamika interaksi.
Dinamika ini, mendorong terbentuknya suatu perubahan kepada hal yang baik atau
pun hal yang sebaliknya.
Manusia
berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Interaksi antara manusia dan
lingkungan hidup merupakan proses saling mempengaruhi antara satu dan lainnya.
Lingkungan hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia karena merupakan komponen
penting dari kehidupan manusia. Begitupun sebaliknya, manusia memiliki pengaruh
besar terhadap lingkungan hidup dalam hal pemeliharaan dan pelestarian.
Lingkungan hidup manusia terdiri atas lingkungan alam, lingkungan, sosial,
budaya dan ekonomi.
·
Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah lingkungan
yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Lingkungan alam
mencakup semua benda hidup dan tak hidup yang terjadi secara alamiah di bumi.
Lingkungan alam terdiri atas komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik
adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan yang bukan makhluk hidup.
Lingkungan biotik adalah segala benda hidup yang ada di lingkungan.
Dalam lingkungan alam terjadi interaksi antara lingkungan
abiotik dengan lingkungan biotik atau sebaliknya. Bahkan, antar komponen
lingkungan biotik dan antar komponen lingkungan abiotik juga terjadi saling
keterkaitan. Contoh interaksi antara komponen abiotik dengan biotik adalah
tanah, suhu dan curah hujan yang memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh suatu
daerah.
Lingkungan biotik juga dapat
memengaruhi lingkungan abiotik. Contohnya daerah yang banyak tumbuhannya akan
membuat suhu udara menjadi lebih sejuk. Daerah yang masih banyak tumbuhannya
juga dapat menyimpan air tanah lebih banyak karena tanah di bawahnya dapat
menyerap air lebihbanyak. Interaksi antara manusia dan alam dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu interaksi yang menyesuaikan diri dengan alam dan interaksi
yang mendominasi alam
·
Interaksi manusia yang menyesuaikan
diri dengan alam contohnya adalah hidup dekat dengan sumber makanannya. Manusia
menyesuaikan waktu tanam dengan musim penghujan, waktu untuk berlayar
menyesuaikan dengan keadaan cuaca, menghindari tinggal di daerah rawan bencana
alam, dan lain-lain.
·
Interaksi manusia yang mendominasi
alam. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia cenderung
melakukan upaya mengambil sumber daya alam. Bahkan, manusia berupaya
memodifikasi cuaca dengan mengembangkan teknologi hujan buatan.
Namun demikian, sampai saat ini
manusia belum mampu memperkirakan kapan gempa bumi akan terjadi, jam berapa
gunung akan meletus, dan seterusnya. Manusia juga tidak mampu menghentikan
gelombang tsunami, menghentikan banjir dan lain-lain. Dalam hal ini manusia
cenderung berupaya menyesuaikan diri. Sebagai contoh, penduduk yang tinggal di
daerah gempa mengembangkan teknologi rumah atau bangunan yang tahan gempa.
2.3 Karakteristik
lingkungan social budaya
Karakteristik social budaya
adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang di dalam budaya serta
nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih
konsisten dan m. Selain itu, karakteristik merupakan ciri atau karateristik
yang secara alamiah melekat pada diri seseorang yang meliputi umur, jenis
kelamin, ras/suku, pengetahuan, agama/ kepercayaan dan sebagainya. Adapun
ciri-ciri yang akan kita teliti sebagai berikut:Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan berdasarkan karakteristik
biofisik, sosial-ekonomi, dan budaya.
a.
Lingkungan Biofisik
Lingkungan biofisik adalah lingkungan
yang terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling
memengaruhi satu dengan lainnya. Komponen biotik merupakan makhluk hidup,
seperti hewan, tumbuhan, dan manusia. Adapun komponen abiotik terdiri atas
benda- benda mati, seperti tanah, air, udara, dan cahaya matahari. Kualitas
ling- kungan biofisik disebut baik jika interaksi antarkomponen berlangsung
dengan seimbang.
b.
Lingkungan Sosial-Ekonomi
Lingkungan sosial ekonomi adalah
lingkungan manusia dalam hubungannya dengan sesama untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial-ekonomi disebut baik jika
kehidupan manusia akan kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, dan
kebutuhan hidup lainnya dapat terpenuhi.
c.
Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya adalah segala
kondisi baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan manusia
melalui aktivitas dan kreativitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan,
peralatan, pakaian, senjata, dan juga termasuk nonmateri, seperti tata nilai,
norma, adat istiadat, kesenian, dan sistem politik. Standar kualitas lingkungan
budaya dikatakan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman
dan sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan
mengembangkan sistem budayanya.
Hal lain yang tidak kalah penting
untuk diketahui di dalam me- mahami kualitas lingkungan adalah daya dukung
lingkungan (carrying capacity). Daya dukung lingkungan adalah
ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah kumpulan atau populasi
jenis makhluk hidup tertentu untuk dapat hidup dalam suatu lingkungan tertentu.
Lingkungan tersebut dapat berupa
sebidang lahan, wilayah tertentu, atau ekosistem tertentu. Misalnya, lahan
pertanian sawah, perkebunan, hutan, rawa, sungai, danau, pantai, desa, kota,
permukiman, dan kawasan industri. Adapun sejumlah individu atau kelompok
tertentu dapat berupa tumbuh-tumbuhan, binatang, ataupun manusia. Jika membahas
mengenai individu atau kelompok manusia, maka yang dimaksud daya dukung
lingkungan di sini adalah ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah
individu atau kelompok manusia untuk dapat hidup dengan wajar dalam lingkungan
tersebut.
Lingkungan yang ada di sekitar
manusia sangatlah beragam, begitu pula dengan daya dukung lingkungannya. Pada
lingkungan yang ber- beda maka akan memiliki daya dukung yang berbeda pula.
Daya dukung lingkungan tidak mutlak, tetapi berkembang sesuai faktor atau
sumber daya yang memengaruhinya, antara lain faktor geografi dan sosial-budaya.
Adapun yang dimaksud dengan faktor-faktor geografi dan sosial budaya di
antaranya sebagai berikut.
a. Faktor geografi, seperti iklim,
kesuburan tanah, dan erosi.
b. Faktor sosial-budaya, seperti
ilmu, pengetahuan, dan teknologi.
Daya dukung lingkungan sangat berkaitan erat dengan
kepadatan (densitas) suatu populasi atau jumlah makhluk hidup yang
terdapat dalam suatu lingkungan tertentu. Dengan mengetahui daya dukung atau
kemampuan lingkungan dalam mendukung populasi di atasnya, dapat dihitung
kemampuan tertinggi (maksimal) lingkungan tersebut. Berapakah yang dapat
didukung lingkungan yang bersangkutan agar sejumlah makhluk hidup (populasi)
dapat hidup dengan wajar.
Tingkat kepadatan dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Tingkat kepadatan maksimum
(tertinggi).
b. Tingkat kepadatan optimum
(cukup/sedang/wajar).
c. Tingkat kepadatan berlebih
(kelebihan populasi).
2.4 Hubungan
antara manusia dengan lingkungan social budaya
Dalam hal membahas tentang hubungan antara manusia,
masyarakat, dan kebuayaan ketiganya saling berhubungan satu sama lain .
Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungandengan
kebudayaan. Mc Iver pakar sosiologi politik pernah mengatakan:”Manusia adalah
makhluk yang dijerat oleh jaring – jaring yang dirajutnya sendiri”. Jaring –
jaring itu adalah kebudayaan. Mc Iver ingin mengatakan bahwa kebudayaan adalah
sesuatu yang diciptakan oleh masyarakat tetapi pada gilirannya merupakan
suatu kekuatan yang mengatur bahkan memaksa manusia untuk melakukan tindakan
dengan “pola tertentu”. Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan
kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu
.
Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola
sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam
suatu kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu konsepsi tentang apa
yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah
atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian tumbuh norma
yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur perilaku manusia di
dalam masyarakat.
2.5
Membiasakan Diri Bersikap Peka Dan Adaptif Terhadap Lingkungan Sekitar Guna Memelihara Dan
Memanfaatkan Sumber Daya Alam Serta Mengembangkan Kehidupan Yang Harmonis Dalam
Kebinekaan
Dalam pemanfaatan suber daya alam,
manusia perlu secara arif. Artinya, tidak merusak ekosistem, pengambian secara
efisien dan memikirkan kelanjutan sumer daya alam tersebut. Ada dua pendapat
mengenai pengelolaan sumber daya alam yang ber kelanjutan yaitu menurut paktisi
lingkungan dan praktisi pembangunan ;
1. Menurut
praktisi lingkungan → pembagunan yang berkelanjutan harus memikirkan
kelestarian sumber daya alam untuk masa yang akan datang. Pendapat ini
menekankan pada kelestarian Sumber Daya Alam
2. Menurut
praktisi pembangunan → pebangunan yang berkelanjutan bertujuan pada
terdsedianya program, sarana-prasarana, sumber daya manusia, dan dana untuk
memenuhi kesejahteraan manusia. Ini menekankan pada penggunaan segala
sumber daya yang ada untuk pelaksanaan pembangunan.
Upaya dilakukan sebagai berikut:
ü Menyatukan
persepsi tentang pelestarian / konservasi biosvir
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak
bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau
pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari
balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan
lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi
terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur
bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti
dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai
pembangunan berwawasan
lingkungan.Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha
meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan
Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT
Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992.
ü Menstabilkan
populasi bumi baik di darat maupun di laut Sebagai manusia kita wajib menjaga
populasi bumi baik itu di darat maupun di laut.
Laut adalah salah satu daerah terbanyak di bumi. laut adalah habitat
bagi ikan serta terumbu karang. Ikan adalah salah satu sumber protein bagi
manusia. Selain terumbu karang menyimpan keindahan serta tempat timbuh bagi
rumput laut. Rumput laut adalah salah satu jenis tumbuhan yang memilki berbagai
macam manfaat bagi manusia. Selain itu laut berfungsi sebagai pengatur suhu di
bumi. Laut mampu membawa udara panas dari khatulistiwa menuju kutup. Begitu
juga sebaliknya.
Sehingga suhu udara di bumi seimbang.
Tidak ada daerah yang terlalu panas dan daerah yang terlalu dingin. Hanya saja,
akibat ulah manusia, alam laut mulai mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut
akibat manusia yang membuang limbah sembarangan ke laut. Selain itu tumpahan
minyak ke laut akibat kegiatan pengeboran minyak lepas pantai, juga merusak
alam di laut. Nelayan dengan memakai pukat harimau dan bom menyebabkan
keseimbangan ekosistem di laut menjadi terancam. Keseimbangan ekosistem penting
untuk dijaga. Karena ekosistem yang seimbang sama saja dengan melesarikan alam.
Cara melestarikan alam laut dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut:
- Tidak membuang sampah
sembarangan. Di laut maupun di sungai. Sungai adalah aliran air yang akan
bermuara ke laut. Jika air sungai kotor, maka laut ikut kotor.
- Tidak membuang limbah pabrik ke
laut.
- Tidak memakai pukat harimau atau
bom dalam menjaring ikan. Hal ini akan melestarikan dan menjaga populasi
ikan tetap seimbang.
- Tidak membuang sampah di pantai.
Pantai adalah daratan yang paling dekat dengan laut. Jika pantai kotor,
akan berdampak pada kebersihan laut.
- Tidak menyentuh terumbu karang
saat sedang menyelam di laut.
- Tidak membunuh hewan yang
terancam punah di laut.
- Melakukan penanaman kembali
terumbu karang.
- Memberikan sangsi tegas pada
pelaku pengerusakan hewan laut.
ü Melanjutkan
dan mengamankan penggunaan sumber daya
Dikarenakan
Indonesia masih merupakan Negara berkembang, Indonesia masih mengalami berbagai
macam hambatan-hambatan dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya
Alam. Terutama dalam segi kesiapan Sumber Daya Manusia Indonesia yang masih kurang.Berikut
ini adalah hambatan-hambatan umum yang dihadapi Indonesia dalam pengelolaan dan
pemanfaatan Sumber Daya Alam.
1.Kurangnya tenaga ahli dalam bidang Sumber Daya Alam.
2.Mahalnya sarana dan prasarana untuk pengolahan SDA.
3.Kerjasama dengan perusahaan asing yang merugikan.
4. Transportasi ke daerah SDA terbatas mengingat Indonesia merupakan kepulauan.
5. SDM yang belum memenuhi kualifikasi.
1.Kurangnya tenaga ahli dalam bidang Sumber Daya Alam.
2.Mahalnya sarana dan prasarana untuk pengolahan SDA.
3.Kerjasama dengan perusahaan asing yang merugikan.
4. Transportasi ke daerah SDA terbatas mengingat Indonesia merupakan kepulauan.
5. SDM yang belum memenuhi kualifikasi.
Ø Menggunakan sumber daya secara
evisien dan tidak membahayakan biosfir
Dalam
memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip evesien.
Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien, dan memikirkan
kelanjutan sumber daya alam itu.
Pembangunan
yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk
mendukung kesejahteraan manusia. Hal itu berarti, prioritas utama pengelolaan
sumber daya alam adalah pada upaya pelestarian lingkungan.Ada dua pendapat
mengenai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Pendapat pertama
dikemukakan oleh praktisi pembangunan dan pendapat kedua oleh para praktisi
lingkungan (environment).
ü Mengembangkan
dan menerapkan teknologi maju untuk mendukung penglolaan dan pengembagan lingkungan.
Perkembangan
teknologi tidak hanya memberikan keuntungan saja pada manusia, tetapi ada
faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya masalah dalam lingkungan.Ada 2
masalah yang dianggap mengganggu stabilitas lingkungan, yaitu :
1.
Perusakan lingkungan : perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar atau tidak
sadar, secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan rusaknya suatu
lingkungan. Misalnya : Penebangan hutan secara besar – besaran tanpa menanam
tanaman baru yang nantinya akan menyebakan banjir, penggalian tanah atau
batu – batu tanpa melihat keadaan sekitarnya yang nantinya akan menyebabkan
terjadi bencana tanah longsor. Perburuan hewan tanpa memperhatikan peraturan –
[eraturan yang berlaku atau sudah di tetapkan yang nantinya akan menyebabkan
punahnya hewan –hewan yang diburu tersebut.
2.
Pencemaran lingkungan : Masuk atau dimasukannya makhluk hhidup, zat, energi
atau komponen lain kedalam suatu lingkungan dan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam yang mengakibatkan turunnya
kualitas lingkungan, sehingga tidak dapat berfungsi dengan sebagaimana
mestinya. Proses alam juga dapat menyebabkan tercemarnya suatu lingkungan,
misalanya hujan abu atau bau belarang yang di keluarkan dari letusan gunung
berapi.
ü Mendukung
program ekonomi baru yang memiliki strategi berkelanjutan dalam pengelolaan
Pemanfaatan sumber daya alam dalam hubunganya dengan pembangunan berkelanjutan
perlu sumber daya dan pembangunan lingkungan.
Dari
sisi ekonomi Fauzi (2004) setidaknya ada tiga alasan utama mengapapembangunan
ekonomi harus berkelanjutan.
·
Pertama
menyangkut
alasan moral.Generasi kini menikmati barang dan jasa yang dihasilkan dari
sumber daya alam danlingkungan sehingga secara moral perlu untuk memperhatikan
ketersediaan sumberdaya alam tersebut untuk generasi mendatang. Kewajiban moral
tersebut mencakuptidak mengekstraksi sumber daya alam yang dapat merusak
lingkungan, yang dapatmenghilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk
menikmati layanan yangsama.
·
Kedua
menyangkut
alasan ekologi, Keanekaragaman hayati misalnya, memilikinilai ekologi yang
sangat tinggi, oleh karena itu aktivitas ekonomi semestinya tidakdiarahkan pada
kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan semata yangpada akhirnya
dapat mengancam fungsi ekologi.
·
Faktor ketiga
yang
menjadi alasanperlunya memperhatiakan aspek keberlanjutan adalah alasan
ekonomi. Alasan darisisi ekonomi memang masih terjadi perdebatan karena tidak
diketahui apakahaktivitas ekonomi selama ini sudah atau belum memenuhi kriteria
keberlanjutan,seperti kita ketahui, bahwa dimensi ekonomi berkelanjutan sendiri
cukup kompleks,sehingga sering aspek keberlanjutan dari sisi ekonomi ini hanya
dibatasi padapengukuran kesejahteraan antargenerasi(intergeneration
welfare maximization).
Sutamihardja
(2004), dalam konsep pembangunan berkelanjutan, tabrakan
kebijakan yang memungkin dapat terjadi antara kebutuhan menggali sumberdaya alam untukmemerangi
kemiskinan dan kebutuhan mencegah terjadinya degredasi lingkunganperlu dihindari
serta sejauh mungkin dapat berjalan secara berimbang.
Pembangunan berkelanjutan juga mengharuskan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat danadanya
kesempatan yang luas kepada warga masyarakat untuk mengejar cita-cita
akankehidupan yang lebih baik dengan tanpa mengorbankan generasi yang akan
datang.
ü Mengaktifan
implementasi peraturan-peraturan konservasi keanekaragaman hayati
Keanekaragaman
hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk,
penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk
hidup.
Menurut UU
No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di
antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan,
dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang
merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies,
antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-undang
tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
2.6
Saling Ketergantungan Antara Manusia Dengan
Lingkungan
Manusia
hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya,
manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha
menyesuaikan hidupnya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula
mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
Pada lingkungan alam terjadi
interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Termasuk di dalamnya
manusia, hewan, tumbuhan dengan segala unsur abiotik, seperti tanah/batuan,
air, udara, dan lain sebagainya.
Ekologi adalah ilmu
yang mempelajari interaksi antara organisasi dengan lingkungannya dan
lainnya.bersal dari kata yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu).ekologi
berarti ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup lainnya. Istilah ekologi pertama kali ditemukan
oleh Ernest Haeckel (1834-1914). Dalam ekologi, mkhluk hidup dipelajari sebagai
kesatuan atau sistem dengan lingkungan.
2.7
Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap Kehidupan
Manusia Dan Usaha Pelestarian Lingkungan
Perubahan lingkungan yang sangat
berpengaruh pada kehidupan bumi akhir-akhir ini mulai dibahas dalam forum
internasional. Lingkungan dapat diartikan sebagai suatu kesatuan ruang, dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. Sebagai makhluk hidup, manusia merupakan komponen dalam
ekosistem. Dengan begitu, kehidupannya juga dipengaruhi oleh perubahan
lingkungan tempat hidupnya. Dalam keadaan
normal,lingkungan membentuk suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan
dimanis (dynamic equilibrium).
Dalam kondisi keseimbangan ini,
komponen-komponen yang menyusun ekosistem saling mendukung satu sama lain dan
tidak boleh ada perubahan yang mempengaruhi kehidupan. Komponen-komponen
tersebut terdiri atas komponen biotik dan komponen abiotik atau lingkungan.
Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan,
dan mikroorganisme. Sedangkan lingkungan abiotik terdiri atas benda-benda tidak
hidup, seperti tanah, air, udara, kelembaban, dan suhu atau temperatur.
Lingkungan abiotik merupakan faktor penting yang mendukung kehidupan.
Contoh lingkungan yang seimbang dan tidak ada perubahan lingkungan adalah hutan dibawah ini:
Contoh lingkungan yang seimbang dan tidak ada perubahan lingkungan adalah hutan dibawah ini:
Di dalam lingkungan ekosistem hutan yang masih alami,
terdapat pohon-pohon atau tumbuhan lain yang berperan sebagai produsen. Sebagai
produsen, tumbuhan merupakan penghasil makanan (energi) dan oksigen, karena
mampu melakukan fotosintesis. Fotosintesis menghasilkan karbohidrat sebagai
sumber energi bagi konsumennya, termasuk manusia. Tumbuhan juga mempunyai
fungsi sebagai tempat berlindung atau tempat tinggal bagi berbagai jenis hewan.
Selain untuk makanan, sumber daya hutan juga dimanfaatkan manusia untuk
memenuhi keperluan lain, seperti aneka jenis kayu dan rotan yang digunakan
untuk bahan bangunan dan peralatan rumah tangga.
Dengan kecerdasan yang dimiliki, serta ilmu pengetahuan dan teknologinya, manusia mampu membuat peradaban dan mengubah bentang alam. Semua aktivitas tersebut akhirnya memengaruhi keseimbangan lingkungan, dan seringkali menimbulkan kerusakan lingkungan dan perubahan lingkungan yang signifikan. Meskipun perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam dan manusia, tetapi manusialah yang berperan penting karena pada dasarnya manusia sangat bergantung pada lingkungan. Manusia memelihara dan menjaga lingkungan karena mendapatkan berbagai manfaat. Dari lingkungan, semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Lingkungan juga merupakan sumber air dan oksigen yang merupakan unsur vital dalam kehidupan. Tetapi ironisnya, dalam usaha memenuhi kesejahteraan hidupnya, perilaku manusia justru seringkali menurunkan kualitas lingkungan dan menimbulkan berbagai kerusakan perubahanlingkungan.
Dampak perubahan lingkunan
Dengan kecerdasan yang dimiliki, serta ilmu pengetahuan dan teknologinya, manusia mampu membuat peradaban dan mengubah bentang alam. Semua aktivitas tersebut akhirnya memengaruhi keseimbangan lingkungan, dan seringkali menimbulkan kerusakan lingkungan dan perubahan lingkungan yang signifikan. Meskipun perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam dan manusia, tetapi manusialah yang berperan penting karena pada dasarnya manusia sangat bergantung pada lingkungan. Manusia memelihara dan menjaga lingkungan karena mendapatkan berbagai manfaat. Dari lingkungan, semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Lingkungan juga merupakan sumber air dan oksigen yang merupakan unsur vital dalam kehidupan. Tetapi ironisnya, dalam usaha memenuhi kesejahteraan hidupnya, perilaku manusia justru seringkali menurunkan kualitas lingkungan dan menimbulkan berbagai kerusakan perubahanlingkungan.
Dampak perubahan lingkunan
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia akan
berdampak pada keseimbangan alam. Apabila hal ini terjadi, maka kualitas
lingkungan akan menurun, dan pada akhirnya manusia juga yang akan merasakan
akibatnya. Berbagai dampak perusakan lingkungan yang sering dilakukan manusia
adalah penebangan hutan secara liar, konversi lahan subur menjadi permukiman,
serta efek samping intensifi kasi pertanian. Manusia memang bergantung pada
alam, sehingga wajar apabila kita mengambil berbagai sumber daya hutan, seperti
menebang pohon untuk diambil kayunya. Penebangan hutan harus memerhatikan
kelestarian lingkungan, misalnya dengan sistem tebang pilih dan diikuti
reboisasi. Sehingga hutan mampu tumbuh kembali. Namun yang sering dilakukan
manusia adalah sebaliknya, yaitu penebangan hutan secara liar (illegal
logging). Perhatikan gambar penebangan hutan berikut ini.
Penebangan liar ini dilakukan oleh oknum-oknum
yang hanya berorientasi pada kepentingan pribadi dan mengabaikan kelestarian
lingkungan. Eksploitasi alam secara tidak bertanggung jawab ini pada akhirnya
akan beerdampak mengurangi berbagai fungsi hutan, terutama berkurangnya
kemampuan hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi
berkurang dan memengaruhi kehidupan satwa liar di dalamnya dan juga kehidupan
manusia. Selain itu, akibat penebangan liar, hutan pun menjadi gundul, sehingga
apabila musim hujan tiba dapat timbul bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Selain penebangan hutan, untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya manusia juga membangun rumah atau permukiman. Karena
pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, maka ketersediaan lahan yang terbatas
menyebabkan daya tampung lingkungan menurun. Dan pada akhirnya karena kebutuhan
yang sangat tinggi akan rumah tinggal, manusia rela melakukan pembangunan rumah
di tanah-tanah yang subur, misalnya sawah, ladang, kebun, bahkan membuka hutan.
Konversi lahan subur menjadi area permukiman ini menyebabkan berkurangnya lahan
pertanian, sehingga dampaknya akan mengancam ketahanan pangan nasional.
Sebagai makhluk heterotrof, manusia
memerlukan makanan dari tumbuhan dan hewan. Untuk mencukupi kebutuhan pangan
tersebut, manusia melakukan budidaya tanaman atau pertanian. Namun, karena
lahan pertanian berkurang seiring pertambahan penduduk dan konversi lahan
pertanian menjadi perumahan, maka untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut kita
melakukan berbagai upaya, misalnya dengan menerapkan intensifi kasi pertanian.
Tujuannya adalah peningkatan produksi
pertanian tanpa harus menambah luas lahan (ekstensifi kasi pertanian).
Penerapan intensifi kasi pertanian dengan Panca Usaha Tani, di satu sisi dapat
meningkatkan ketersediaan pangan, tetapi di sisi lain bisa merugikan manusia
sendiri. Pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan untuk meningkatkan hasil
produksi dapat menyebabkan terjadinya polusi atau pencemaran. Pemilihan bibit
unggul atau mementingkan komoditas tertentu menyebabkan petani hanya menanam
satu jenis tanaman dalam satu lahan (pertanian monokultur). Pertanian
monokultur akan menurunkan keanekaragaman organisme sehingga menyebabkan
damapak terganggunya keseimbangan ekosistem dan berpotensi menyebabkan
terjadinya ledakan hama tertentu. Misalnya hama wereng atau tikus yang menyerang area tanaman padi.Selain akibat
ulah manusia, perubahan lingkungan juga terjadi karena peristiwa alam. Contoh
peristiwa alam yang mengubah lingkungan tersebut adalah letusan gunung berapi,
badai, angin, gempa bumi, musim kemarau yang panjang, kebakaran hutan, banjir,
dan tanah longsor. Di antara peristiwa tersebut juga ada yang dipengaruhi oleh
campur tangan manusia, misalnya kemarau panjang, kebakaran hutan, banjir, dan
tanah longsor yang dipicu oleh penebangan hutan. Perubahan akibat faktor alam
bersifat mendadak dan sulit diatasi. Umumnya menimbulkan dampak yang serius
bagi lingkungan. Letusan gunung berapi yang disertai muntahan lahar, awan
panas, gas, partikel debu, dan hujan abu, menimbulkan dampak kerusakan berupa
rusaknya lingkungan dan matinya tumbuhan, hewan, serta manusia.
Kemarau panjang juga merupakan peristiwa alam yang menimbulkan dampak perubahan lingkungan. Kemarau me-nimbulkan kekeringan, sehingga banyak tumbuhan yang mati. Di bidang pertanian timbul dampak negatif berupa gagal panen atau penurunan produksi. Di daerah Jawa Barat, misalnya, areal pertanian seluas 1 hektar yang biasanya menghasilkan 3 ton beras, mengalami penurunan produksi menjadi 9 kwintal beras per hektar akibat keke ringan. Namum demikian, terjadinya kemarau panjang dan perubahan iklim yang ekstrim bisa pula terjadi akibat aktivitas manusia, seperti pemanasan global dan penipisan lapisan ozon. Kemarau panjang juga bisa memicu kebakaran hutan, seperti yang terjadi di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Dampaknya adalah hilangnya keaneka ragaman hayati, terjadi kabut asap,
dan pemanasan global atau global warming. Perlu kalian ketahui, kebakaran hutan
di daerah tropis seperti negara kita ini bukan murni terjadi akibat peristiwa
alam, tetapi dipicu oleh kegiatan manusia seperti pembukaan hutan dengan
pembakaran dan kecerobohan manusia meninggalkan sumber api ketika beraktivitas
di dalam hutan. Sedangkan di daerah temperate atau daerah empat musim,
kebakaran hutan merupakan salah satu kejadian alami yang merupakan ciri
ekosistem tersebut. Di sana, kebakaran merupakan salah satu mekanisme alam
untuk menjaga kese imbangan dinamisnya.
2.8
Karakteristik ligkungan budaya
Lingkungan budaya adalah segala kondisi baik berupa materi
(benda) maupun nonmateri yang dihasilkan manusia melalui aktivitas dan
kreativitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian,
senjata, dan juga termasuk nonmateri, seperti tata nilai, norma, adat istiadat,
kesenian, dan sistem politik. Standar kualitas lingkungan budaya dikatakan baik
jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman dan sejahtera bagi semua
anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
karakteristik lingkungan
alam adalah kualitas
lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan
daya dukung optimal bagi ke langsungan hidup manusia pada suatu wilayah.
2.
hubungan
timbal balik antara manusia dengan lingkungan adalah proses saling mempengaruhi
antara satu dn lainnya.lingkungan hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia
karena lingkungan merupakan komponen penting dari kehidupan manusia.
3.
Karakteristik
social budaya adalah mengacu kepada
karakter dan gaya hidup seseorang di
dalam budaya serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah
laku menjadi lebih konsisten dan m. Selain itu, karakteristik merupakan ciri
atau karateristik yang secara alamiah melekat pada diri seseorang yang meliputi
umur, jenis kelamin, ras/suku, pengetahuan, agama/ kepercayaan dan sebagainya. Bagaimana
Hubungan antara manusia dengan lingkungan social budaya.
4.
Hubungan
antara manusia dengan lingkungan social budaya adalah saling
ketergantungan karena kebudayaan merupakan kekuatan
pembentuk pola sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur
paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu
konsepsi tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk
(nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah
kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur
perilaku manusia di dalam masyarakat.
5.
Membiasakan
diri bersikap peka dan adaptif terhadap lingkungan sekitar adalah Dalam pemanfaatan suber daya alam,
manusia perlu secara arif. Artinya, tidak merusak ekosistem, pengambian secara
efisien dan memikirkan kelanjutan sumer daya alam tersebut.
6.
Saling
ketergantungan antara antara manusia dengan lingkungan Manusia hidup pasti mempunyai
hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal
lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan
hidupnya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan
hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
7.
Dampak
perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia adalah Perubahan lingkungan yang sangat
berpengaruh pada kehidupan bumi akhir-akhir ini mulai dibahas dalam forum
internasional. Lingkungan dapat diartikan sebagai suatu kesatuan ruang, dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. Sebagai makhluk hidup, manusia merupakan komponen dalam
ekosistem. Dengan begitu, kehidupannya juga dipengaruhi oleh perubahan
lingkungan tempat hidupnya.
8.
Karakteristik
lingkungan budaya adalah
segala kondisi baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan
manusia melalui aktivitas dan kreativitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa
bangunan, peralatan, pakaian, senjata, dan juga termasuk nonmateri, seperti
tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, dan sistem politik.
3.2
Saran
Manusia harus menjaga lingkungan alam
yang ada di sekitar agar tidak terjadinya banjir, longsor,gempa bumi
gunung meletus dan lain sebainya. manusia harus menjaga kelestarian alam.Bila manusia
melakukan penebangan hutan maka manusia juga harus melakukan
reboisasi(penanaman kembali) hutan yang telah gundul karena ulah manusia. Agar
tidak terjadinya bajir akibat ulah manusia itu ssendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Suratman, et.al. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Malang:
Intermedia.
Soelaiman, Munandar. 1989. Ilmu
Sosial Dasar, Teori dan Konsep Ilmu Sosial.
Bandung: PT. Eresco.
Ridha Mardatilla. 2013. ISBD. Mansusia dan Lingkungan.
http://ridhamardhatillah94.blogspot.co.id/2013/08/isbd-manusia-dan
lingkungan_1785.html. diunduh pada
tanggal 02 Oktober 2017.
No comments:
Post a Comment