Tuesday, February 5, 2019

Makalah Manusia dan Lingkungan Lengkap


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Setiap saat manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk berbagai tujuan. Terutama untuk mempertahankan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraannya. Tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa lingkungannya,manusia akan kesulitan mencari makanan, dan tidak dapat meneruskan kehidupannya (punah).
            Lingkungan (milleu) memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan mempengaruhi sikap dan prilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah diakuai para pemikir dan tokoh sejak dahulu. Aristoteles menyatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan lembaga politik. Montequieu menyatakan bahwa iklim mempengaruhi prilaku politik dan semanga manusia. Anold Toynbee menyatakan peradaban manusia akan tumbuh pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan sehingga melahirkan elan vital. Henry Thomas Bucle menyatak iklim,tanaman dan tanah saling berkaitan dalam mempengaruhi karakter dan sifat  manusia.
Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa factor lingkungan (tanah,iklim,topografi,dan sumber daya alam) dapat menjadi prakondisi bagi sifat dan prilaku manusia.Lingkungan menjadi salah satu variable yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.Manusia sebagai makhluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya sesuai ketika tindakan-tindakan yang ia ambil, dan sebagai mahkluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. 
Alam  yang indah dan lestari adalah suatu dambaan umat manusia. Alam yang indah dan lestari merupakan jaminan bagi kelangsungan hidup manusia dan segala lapisan kehidupan yang ada di dalamnya. Namun, kenyataan memperlihatkan bahwa alam sudah banyak mengalami kerusakan, bahkan sudah berada di lambang kepunahannya, karena ulah manusia sendiri.
 Penyebabnya berawal dari pandangan yang kurang bahkan tidak tepat terhadap alam, yang memandang alam sebagai sumber kekayaan, yang selalu siap di eksploitasi kapan dan di mana saja, dan oleh siapa saja, untuk mengambil hal-hal yang diperlukan dan membiarkan begitu saja hal-hal yang tidak diperlukan. Untuk menjamin kelangsungan hidup kita dan kelangsungan hidup generasi yang akan datang, dalam suasana baik dan menyenangkan dan untuk menjamin kelangsungan berbagai lapisan kehidupan yang ada di alam, maka mau tak mau kita harus merubah dalam memandang dan memperlakukan alam.
Perubahan sikap ini bukan hanya karena alam begitu penting bagi manusia, melainkan karena alam dengan berbagai lapisan kehidupan yang ada di dalamnya, memiliki nilai dalam dirinya sendiri, yang harus dihormati dan dilindungi. Dengan pandangan dan perlakuan yang semakin baik dan tepat terhadap alam, maka lingkungan semakin baik dan tepat terhadap alam, maka lingkungan dan pembangunan, dua hal penting dan sangat mendasar bagi kehidupan manusia, dapat dikembangkan secara bersamaan, dalam hubungan saling mendukung.
Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh besar satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia  lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif. Manusia memiliki kemampuan eksploitatif terhadap alam sehingga mampu mengubahnya sesuai yang dikehendakinya.
Dan walaupun alam tidak memilikim keinginan dan kemampuan aktif-eksploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi pasti, apa yang terjadi pada alam, langsung atau tidak langsung, akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Lingkungan yang indah dan lestari akan membawa pengaruh positif bagi kesehatan dan bahkan keselamatan manusia; sebaliknya, lingkungan yang buruk bagi kehidupan manusia.
 Tindakan eksploitatif manipulatif terhadap alam akan mengakibatkan kerusakan langsung terhadap alam, dan secara tidak langsung hal itu akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia khususnya, dan kehidupan berbagai mahluk lain pada umumnya. Sebaliknya, apabila manusia menunjukkan kasih sayang yang besar terhadap alam, dengan memelihara dan melestarikannya, maka alam akan menjamin kelangsungan hidup manusia dalam suasana nyaman dan menyenangkan.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka dalam penulisan karya ilmiah ini penulisi merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan jenis dan karakteristik lingkungan?  
2.      Bagaimana hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan?
3.      Bagaimana pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan social budaya?
4.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan Karakteristik lingkungan social budaya?
5.      Bagaimana Hubungan antara manusia dengan lingkungan social budaya?
6.      Bagaimana cara agar bias Membiasakan Diri Bersikap Peka Dan Adaptif  Terhadap Lingkungan Sekitar Guna Memelihara Dan Memanfaatkan Sumber Daya Alam Serta Megembangkan Kehidupan Yang Harmonis Dalam Kebinekaan?
7.      Saling Ketergantungan Antara Manusia Dengan Lingkungan ?
8.      Apa saja Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap Kehidupan Manusia Dan Usaha Pelestarian Lingkungan ?

1.3  Tujuan Penulisan
            Ada pun manfaat dari penulisan makalah ini ialah :
1.      Pembaca di harapkan  mampu mengetahui lebih luas tentang jenis dan karakteristik lingkungan  .
2.       Mengetahui adanya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan.
3.      Mengetahui  lebih luas tentang pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan social budaya.
4.      Mengetahui Karakteristik lingkungan social budaya.
5.      Mengetahui Hubungan antara manusia dengan lingkungan social budaya?
6.      Mengetahui bagaimana cara Membiasakan Diri Bersikap Peka Dan Adaptif  Terhadap Lingkungan Sekitar Guna Memelihara Dan Memanfaatkan Sumber Daya Alam Serta Megembangkan Kehidupan Yang Harmonis Dalam Kebinekaan
7.      Mengetahui  adanya Saling Ketergantungan Antara Manusia Dengan Lingkungan
8.      Mengetahui adanya Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap Kehidupan Manusia Dan Usaha Pelestarian Lingkungan























BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis Dan Karakteristik Lingkungan Alam
Apabila kita ditanyakan mengenai apa itu lingkungan, mungkin kita akan mengetahui bahwasannya lingkungan adalah semua yang berada di alam. Namun tahukah Anda, seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwasannya bagian dari lingkungan tidak hanya tentang yang diciptakan oleh Tuhan, namun juga apa yang diciptakan oleh manusia. Dengan demikian kita juga dapat memberikan suatu pernyataan bahwasannya lingkungan dibagi menjadi dua macam yakni lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung optimal bagi ke langsungan hidup manusia pada suatu wilayah. Kualitas lingkungan dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang merasa betah atau kerasan tinggal di tempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar atau primer, meliputi makan, minum, perumahan, sampai kebutuhan rohani atau spiritual meliputi pendidikan, rasa aman, dan sarana ibadah. Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan berdasarkan karakteristik biofisik, sosial-ekonomi, dan budaya.
1.      Lingkungan Alam
Jenis lingkungan yang pertama adalah jenis lingkungan alam. Lingkungan alam merupakan lingkungan yang terjadi dengan sendirinya dan tanpa adanya campur tangan dari manusia. dengan kata lain lingkungan alam merupakan lingkungan yang sudah ada dari saat seseorang belum dilahirkan. Lingkungan alam merupakan lingkungan yang diciptakan oleh Tuhan. Ada banyak sekali contoh lingkungan alam yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari- hari. contoh dari lingkungan alam antara lain  :
Ø  Daratan
adalah bagian dari permukaan bumi yang secara tetap tidak tertutup oleh air laut. Secara umum istilah yang banyak digunakan adalah darat daripada daratan karena daratan lebih difokuskan pada batasan geografis. Sebenarnya, bagian permukaan bumi yang tertutup oleh air seperti rawa, sungai dan danau juga menjadi bagian dari daratan, namun secara umum mereka tidak disebut sebagai darat. Selain itu, daratan menjadi tempat hidup bagi sebagian besar mahkluk hidup baik itu tumbuhan, sebagian besar hewan, dan manusia yang bergantung baik secara langsung maupun secara tidak langsung dari daratan. Lingkungan darat juga masih dibagi lagi menjadi beberapa kelompok yaitu dataran rendah, dataran tinggi, pantai, pegunungan, dan gunung.
Ø  Dataran Rendah
Dataran rendah merupakan hamparan tanah yang luas dengan tingkat ketinggian antara 0 sampai 500 meter di atas permukaan laut. Suhu udara di daerah dataran rendah, terutama untuk wilayah di Indonesia sekitar 23 derajat Celsius hingga 28 derajat Celsius sepanjang tahunnya sehingga udara di dataran rendah memang cenderung cukup panas. Namun, di daerah dataran rendah inilah yang sebagian besar manusia dijadikan sebagai tempat tempat tinggal dan bermata pencaharian. Umumnya, dataran rendah digunakan untuk persawahan dan perkantoran.
Ø  Dataran  Tinggi
I          ini merupakan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan air laut. Dataran tinggi atau plateau terbentuk sebagai hasil sedimentasi dan hasil erosi. Dataran tinggi memiliki suhu udara yang lebih dingin daripada dataran rendah sehingga daerah ini sangat cocok untuk perkebunan. Contoh dataran tinggi misalnya adalah dataran tinggi Dieng, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Tibet, dan masih banyak lagi.
Ø  Pantai
Pantai merupakan bentuk geografis yang terdiri atas pasir. Pantai terdapat di daerah pesisir laut. Pada dasarnya, pantai merupakan batas antara perairan laut dan daratan. Berdasarkan koreksi PBB pada tahun 2008, Indonesia menjadi negara dengan pantai terpanjang yang keempat di dunia setelah AS, Kanada, dan Rusia.
Ø  Pegunungan
Pegunungan merupakan bentang lama dan terjadi akibat dari proses struktural. Contohnya adalah Pegunungan Selatan yang merupakan pegunungan dari hasil proses pengangkatan mulai dari Akhir Tersier atau awal Kuarter.
Ø  Gunung
Gunung merupakan tanah perbukitan tinggi dan besar jika dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Menurut Van Zuidam, gunung adalah dataran dengan ketinggian antara 500 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Contohnya adalah Gunung Merapi, Gunung Bromo, Gunung Merbabu, dll.
Lingkungan alam yang berlawanan dengan daratan adalah perairan. Lingkungan alam yang berupa perairan adalah sungai, danau, rawa, dan laut.
Ø  Sungai
Sungai merupakan lingkungan alam berupa aliran air yang panjang dan besar dari pegunungan. Contoh sungai di antaranya adalah Sungai Musi, Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, dll.
Ø  Danau
Danau adalah lingkungan alam dengan genangan air sangat luas dan dikelilingi daratan. Contohnya adalah Danau Toba, Danau Kelimutu, dll.
Ø  Rawa
Rawa merupakan daratan yang dikeliling air dan banyak tumbuhannya. Tumbuhan yang biasa hidup di daerah rawa-rawa adalah pohon bakau atau mangrove.
Ø  Lautan
Laut merupakan kumpulan air asin yang sangat luas. Air laut terdiri dari campuran air murni dan material lainnya seperi gas-gas terlarut, bahan organik, garam, dan partikel tak terlarut lainnya.
2.      Lingkungan Buatan
Berbeda dengan lingkungan alam yang dapat terbentuk dengan sendirinya, lingkungan buatan justru melibatkan kreativitas dan keuletan dari tangan manusia. Ya, lingkungan buatan merupakan kebalikan dari lingkungan alam. Lingkungan buatan merupakan lingkungan yang terbentuk karena adanya tindakan oleh manusia. Sehingga tanpa adanya tindakan dari manusia, maka lingkungan buatan tidak akan ada untuk digunakan manusia atau masyarakat banyak. Ada berbagai macam contoh lingkungan buatan yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari- hari pula. Beberapa contoh dari lingkungan buatan antara lain taman bunga, kebun buah, waduk, bendungan, dan lain sebagainya. Lingkungan buatan yang semacam ini juga meruapakan lingkungan yang tidak asing dan sering kali kita temui di sekitar tempat tinggal kita.

Jenis- jenis Lingkungan Buatan

Ada banyak sekali lingkungan buatan yang ada di sekitar kita. kita bahkan sudah mengetahuinya dari awal namun bisa juga tidak menyadari akan keberadaannya. Berikut ini akan dipaparkan mengenai apa saja yang termasuk ke dalam lingkungan buatan.
·         Waduk
Lingkungan buatan yang pertama adalah waduk  Mungkin hal ini juga sudah sering disinggung sebelumnya bahwasannya waduk yang terkadang menyerupai danau adalah buatan manusia. Ya, waduk yang merupakan cekungan besar dan terisi air ini sengaja dibuat oleh manusia dalam kaitannya mengairi lahan persawahan atau ladang yang ada di sekitarnya. Namun tidak hanya itu saja, bahwa kenyataannya waduk juga banyak digunakan sebagai pembangkit listrik bahkan ada pula yang telah dilegkapi berbagai wahan air untuk dapat sisewa oleh pengunjng waduk yang datang,
·         Bendungan
Tidak jauh berbeda dengan waduk, bendungan pun jug amemiliki fungsi dasar yang sama. Bendungan dibuat oleh manusia dengan cara membendung aliran sungai . Tujuan dari bendungan ini dibuat selain untuk membuat sumber air juga agar aliran air sungai tidak terlalu deras. Dan pada akhirnya akan banyak manfaat yang akan diperoleh manusia karena adanya bendungan ini.
·         Taman Bunga
Taman bungan juga merupakan contoh dari lingkungan buatan. Di Indonesia  sendiri mungkin taman bunga akan jarang kita temui. Namun apabila kita menggegser kaki kita ke negara lain, mungkin kita akan dengan mudahnya menemukan tanaman bunga. Sebagai contoh adalah di Jepang. Di Jepang, taman bunga merupakan tempat yang familiar.
Tidak hanya bunga warna warni yang ditanam secara indah, bahkan di Jepang bunga ditanam hingga menyerupai karikatur tokoh- tokoh anime Jepang. Hal ini sangat menambah nilai keindahan. Karena adanya taman bunga unik dan indah inilah maka tempat tersebut dijadikan tempat wisata atau rekreasi baik secara pribadi manupun beramai- ramai
·         Kebun Buah
Kebun buah juga merupakan salah satu contih lingkungan buatan. Meskipun tanaman buah sendiri merupakan ciptaan Tuhan, namun tanaman- tanaman di kebun buah tersebut ditanam oleh manusia. Sehingga kebun buah tersebut dikatakan sebagai lingkungan buatan manusia. ada banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari adanya kebun buah ini. Selain sebagai tempat rekreasi, biasanya pengunjung juga diperbolehkan memakan buah- buahan yang tumbuh secara gratis. Selain itu apabila buah yang matang terlalu banyak maka bisa dijual kembali. Berwisata di kebun buah selain menyenangkan karena biasanya tempatnya sejuk, juga mengenyangkan.
·         Taman Bermain
Taman bermain merupakan contoh lingkungan buatan yang semakin dikembangkan oleh manusia di zaman yang modern ini. Ada banyak sekali taman bermain yang telah dibangun dan sukses menarik hati para pengunjung, bukan hanya anak- anak namun juga remaja dan bahkan dewasa. Di dalam taman bermain kita akan menjumpai berbagai macam wahana- wahana permainan dari yang cukup menyenangkan sampai yang ekstrim. Di taman bermain inilah kita dapat menguji adrenalin yang kita miliki.
·         Pasar
Pasar yang setiap harinya ramai dikunjungi oleh orang-orang juga merupakan contoh lingkungan buatan. Pasar adalah tempat jual beli yang menghidupkan perekonomian masyarakat. Selain itu pasar juga merupakan tempat wisata, yakni wisata belanja. Dan dari pasar ini pula manusia bisa mendapatkan beragam barang untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.

·         Mall
Selain pasar, ada pula pusat perbelanjaan lainnya, yakni mall. Mall merupakan gaya hidup manusia modern. Manusia zaman sekarang leboh menyukai berkunjung ke mall daripada ke tempat- tempat wisata yang bernuansa alam. Beragam aktivitas bisa dilakukan di mall, dari berbelanja, jalan- jalan, atau sekedar nongkrong- nongkrong dan hang out.
Itulah beberapa macam atau jenis- jenis dari lingkungan buatan manusia. selain yang telah disebutkan di atas masih banyak lagi contoh lingkungan buatan manusia. Apapun jenis lingkungan buatan, kita harus selalu menjaganya agar tetap lestari dan bisa menghasilka fungsi seperti yang diinginkan bersama.

  2.2    Hubugan Timbal Balik  Antara Manusia Dengan Lingkungan Alam
Interaksi merupakan merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Interaksi manusia bukan hanya dengan individu dan kelompok saja, melainkan mencakup interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi. Dalam interaksi tersebut, terjadi berbagai macam permasalahan yang disebut dengan dinamika interaksi. Dinamika ini, mendorong terbentuknya suatu perubahan kepada hal yang baik atau pun hal yang sebaliknya.
Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Interaksi antara manusia dan lingkungan hidup merupakan proses saling mempengaruhi antara satu dan lainnya. Lingkungan hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia karena merupakan komponen penting dari kehidupan manusia. Begitupun sebaliknya, manusia memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan hidup dalam hal pemeliharaan dan pelestarian. Lingkungan hidup manusia terdiri atas lingkungan alam, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi.

·         Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Lingkungan alam mencakup semua benda hidup dan tak hidup yang terjadi secara alamiah di bumi. Lingkungan alam terdiri atas komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan yang bukan makhluk hidup. Lingkungan biotik adalah segala benda hidup yang ada di lingkungan.
Dalam lingkungan alam terjadi interaksi antara lingkungan abiotik dengan lingkungan biotik atau sebaliknya. Bahkan, antar komponen lingkungan biotik dan antar komponen lingkungan abiotik juga terjadi saling keterkaitan. Contoh interaksi antara komponen abiotik dengan biotik adalah tanah, suhu dan curah hujan yang memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh suatu daerah.
Lingkungan biotik juga dapat memengaruhi lingkungan abiotik. Contohnya daerah yang banyak tumbuhannya akan membuat suhu udara menjadi lebih sejuk. Daerah yang masih banyak tumbuhannya juga dapat menyimpan air tanah lebih banyak karena tanah di bawahnya dapat menyerap air lebihbanyak. Interaksi antara manusia dan alam dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu interaksi yang menyesuaikan diri dengan alam dan interaksi yang mendominasi alam
·         Interaksi manusia yang menyesuaikan diri dengan alam contohnya adalah hidup dekat dengan sumber makanannya. Manusia menyesuaikan waktu tanam dengan musim penghujan, waktu untuk berlayar menyesuaikan dengan keadaan cuaca, menghindari tinggal di daerah rawan bencana alam, dan lain-lain.
·         Interaksi manusia yang mendominasi alam. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia cenderung melakukan upaya mengambil sumber daya alam. Bahkan, manusia berupaya memodifikasi cuaca dengan mengembangkan teknologi hujan buatan.
Namun demikian, sampai saat ini manusia belum mampu memperkirakan kapan gempa bumi akan terjadi, jam berapa gunung akan meletus, dan seterusnya. Manusia juga tidak mampu menghentikan gelombang tsunami, menghentikan banjir dan lain-lain. Dalam hal ini manusia cenderung berupaya menyesuaikan diri. Sebagai contoh, penduduk yang tinggal di daerah gempa mengembangkan teknologi rumah atau bangunan yang tahan gempa.

2.3 Karakteristik lingkungan social budaya
Karakteristik social budaya adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang  di dalam budaya serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan m. Selain itu, karakteristik merupakan ciri atau karateristik yang secara alamiah melekat pada diri seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin, ras/suku, pengetahuan, agama/ kepercayaan dan sebagainya. Adapun ciri-ciri yang akan kita teliti sebagai berikut:Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan berdasarkan karakteristik biofisik, sosial-ekonomi, dan budaya.
a. Lingkungan Biofisik
Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling memengaruhi satu dengan lainnya. Komponen biotik merupakan makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, dan manusia. Adapun komponen abiotik terdiri atas benda- benda mati, seperti tanah, air, udara, dan cahaya matahari. Kualitas ling- kungan biofisik disebut baik jika interaksi antarkomponen berlangsung dengan seimbang.
b. Lingkungan Sosial-Ekonomi
Lingkungan sosial ekonomi adalah lingkungan manusia dalam hubungannya dengan sesama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial-ekonomi disebut baik jika kehidupan manusia akan kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kebutuhan hidup lainnya dapat terpenuhi.
c. Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya adalah segala kondisi baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan manusia melalui aktivitas dan kreativitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata, dan juga termasuk nonmateri, seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, dan sistem politik. Standar kualitas lingkungan budaya dikatakan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman dan sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
Hal lain yang tidak kalah penting untuk diketahui di dalam me- mahami kualitas lingkungan adalah daya dukung lingkungan (carrying capacity). Daya dukung lingkungan adalah ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah kumpulan atau populasi jenis makhluk hidup tertentu untuk dapat hidup dalam suatu lingkungan tertentu.
Lingkungan tersebut dapat berupa sebidang lahan, wilayah tertentu, atau ekosistem tertentu. Misalnya, lahan pertanian sawah, perkebunan, hutan, rawa, sungai, danau, pantai, desa, kota, permukiman, dan kawasan industri. Adapun sejumlah individu atau kelompok tertentu dapat berupa tumbuh-tumbuhan, binatang, ataupun manusia. Jika membahas mengenai individu atau kelompok manusia, maka yang dimaksud daya dukung lingkungan di sini adalah ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah individu atau kelompok manusia untuk dapat hidup dengan wajar dalam lingkungan tersebut.
Lingkungan yang ada di sekitar manusia sangatlah beragam, begitu pula dengan daya dukung lingkungannya. Pada lingkungan yang ber- beda maka akan memiliki daya dukung yang berbeda pula. Daya dukung lingkungan tidak mutlak, tetapi berkembang sesuai faktor atau sumber daya yang memengaruhinya, antara lain faktor geografi dan sosial-budaya. Adapun yang dimaksud dengan faktor-faktor geografi dan sosial budaya di antaranya sebagai berikut.
a. Faktor geografi, seperti iklim, kesuburan tanah, dan erosi.
b. Faktor sosial-budaya, seperti ilmu, pengetahuan, dan teknologi.
Daya dukung lingkungan sangat berkaitan erat dengan kepadatan (densitas) suatu populasi atau jumlah makhluk hidup yang terdapat dalam suatu lingkungan tertentu. Dengan mengetahui daya dukung atau kemampuan lingkungan dalam mendukung populasi di atasnya, dapat dihitung kemampuan tertinggi (maksimal) lingkungan tersebut. Berapakah yang dapat didukung lingkungan yang bersangkutan agar sejumlah makhluk hidup (populasi) dapat hidup dengan wajar.
Tingkat kepadatan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Tingkat kepadatan maksimum (tertinggi).
b. Tingkat kepadatan optimum (cukup/sedang/wajar).
c. Tingkat kepadatan berlebih (kelebihan populasi).

2.4 Hubungan antara manusia dengan lingkungan social budaya
Dalam hal membahas tentang hubungan antara manusia, masyarakat, dan kebuayaan ketiganya saling berhubungan satu sama lain . Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungandengan kebudayaan. Mc Iver pakar sosiologi politik pernah mengatakan:”Manusia adalah makhluk yang dijerat oleh jaring – jaring yang dirajutnya sendiri”. Jaring – jaring itu adalah kebudayaan. Mc Iver ingin mengatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang diciptakan oleh masyarakat tetapi pada gilirannya merupakan suatu kekuatan yang mengatur bahkan memaksa manusia untuk melakukan tindakan dengan “pola tertentu”.  Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu .
Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu konsepsi tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat.

2.5  Membiasakan Diri Bersikap Peka Dan Adaptif  Terhadap Lingkungan Sekitar Guna Memelihara Dan Memanfaatkan Sumber Daya Alam Serta Mengembangkan Kehidupan Yang Harmonis Dalam Kebinekaan
Dalam pemanfaatan suber daya alam, manusia perlu secara arif. Artinya, tidak merusak ekosistem, pengambian secara efisien dan memikirkan kelanjutan sumer daya alam tersebut. Ada dua pendapat mengenai pengelolaan sumber daya alam yang ber kelanjutan yaitu menurut paktisi lingkungan dan praktisi pembangunan ; 
1.      Menurut praktisi lingkungan → pembagunan yang berkelanjutan harus memikirkan kelestarian sumber daya alam untuk masa yang akan datang. Pendapat ini menekankan pada kelestarian Sumber Daya Alam
2.      Menurut praktisi pembangunan → pebangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terdsedianya program, sarana-prasarana, sumber daya manusia, dan dana untuk memenuhi kesejahteraan manusia. Ini menekankan pada penggunaan segala sumber daya yang ada untuk pelaksanaan pembangunan.

Upaya dilakukan sebagai berikut:
ü  Menyatukan persepsi tentang pelestarian / konservasi biosvir
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. 
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992.
ü  Menstabilkan populasi bumi baik di darat maupun di laut Sebagai manusia kita wajib menjaga populasi bumi baik itu di darat maupun di laut.
Laut adalah salah satu daerah terbanyak di bumi. laut adalah habitat bagi ikan serta terumbu karang. Ikan adalah salah satu sumber protein bagi manusia. Selain terumbu karang menyimpan keindahan serta tempat timbuh bagi rumput laut. Rumput laut adalah salah satu jenis tumbuhan yang memilki berbagai macam manfaat bagi manusia. Selain itu laut berfungsi sebagai pengatur suhu di bumi. Laut mampu membawa udara panas dari khatulistiwa menuju kutup. Begitu juga sebaliknya.
Sehingga suhu udara di bumi seimbang. Tidak ada daerah yang terlalu panas dan daerah yang terlalu dingin. Hanya saja, akibat ulah manusia, alam laut mulai mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut akibat manusia yang membuang limbah sembarangan ke laut. Selain itu tumpahan minyak ke laut akibat kegiatan pengeboran minyak lepas pantai, juga merusak alam di laut. Nelayan dengan memakai pukat harimau dan bom menyebabkan keseimbangan ekosistem di laut menjadi terancam. Keseimbangan ekosistem penting untuk dijaga. Karena ekosistem yang seimbang sama saja dengan melesarikan alam. Cara melestarikan alam laut dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut:
  1. Tidak membuang sampah sembarangan. Di laut maupun di sungai. Sungai adalah aliran air yang akan bermuara ke laut. Jika air sungai kotor, maka laut ikut kotor.
  2. Tidak membuang limbah pabrik ke laut.
  3. Tidak memakai pukat harimau atau bom dalam menjaring ikan. Hal ini akan melestarikan dan menjaga populasi ikan tetap seimbang.
  4. Tidak membuang sampah di pantai. Pantai adalah daratan yang paling dekat dengan laut. Jika pantai kotor, akan berdampak pada kebersihan laut.
  5. Tidak menyentuh terumbu karang saat sedang menyelam di laut.
  6. Tidak membunuh hewan yang terancam punah di laut.
  7. Melakukan penanaman kembali terumbu karang.
  8. Memberikan sangsi tegas pada pelaku pengerusakan hewan laut.
ü  Melanjutkan dan mengamankan penggunaan sumber daya
Dikarenakan Indonesia masih merupakan Negara berkembang, Indonesia masih mengalami berbagai macam hambatan-hambatan dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam. Terutama dalam segi kesiapan Sumber Daya Manusia Indonesia yang masih kurang.Berikut ini adalah hambatan-hambatan umum yang dihadapi Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam.
1.Kurangnya tenaga ahli dalam bidang Sumber Daya Alam.
2.Mahalnya sarana dan prasarana untuk pengolahan SDA.
3.Kerjasama
dengan perusahaan asing yang merugikan.
4. Transportasi ke daerah SDA terbatas mengingat Indonesia merupakan kepulauan.
5. SDM yang belum memenuhi kualifikasi.

Ø  Menggunakan sumber daya secara evisien dan tidak membahayakan biosfir
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip evesien. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien, dan memikirkan kelanjutan sumber daya alam itu.
Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Hal itu berarti, prioritas utama pengelolaan sumber daya alam adalah pada upaya pelestarian lingkungan.Ada dua pendapat mengenai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Pendapat pertama dikemukakan oleh praktisi pembangunan dan pendapat kedua oleh para praktisi lingkungan (environment).
ü  Mengembangkan dan menerapkan teknologi maju untuk mendukung penglolaan dan pengembagan lingkungan.
Perkembangan teknologi tidak hanya memberikan keuntungan saja pada manusia, tetapi ada faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya masalah dalam lingkungan.Ada 2 masalah yang dianggap mengganggu stabilitas lingkungan, yaitu :
1.      Perusakan lingkungan : perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar, secara langsung  atau tidak langsung mengakibatkan rusaknya suatu lingkungan. Misalnya : Penebangan hutan secara besar – besaran tanpa menanam tanaman  baru yang nantinya akan menyebakan banjir, penggalian tanah atau batu – batu tanpa melihat keadaan sekitarnya yang nantinya akan menyebabkan terjadi bencana tanah longsor. Perburuan hewan tanpa memperhatikan peraturan – [eraturan yang berlaku atau sudah di tetapkan yang nantinya akan menyebabkan punahnya hewan –hewan yang diburu tersebut.
2.      Pencemaran lingkungan : Masuk atau dimasukannya makhluk hhidup, zat, energi atau komponen lain kedalam suatu lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam yang mengakibatkan turunnya kualitas lingkungan, sehingga tidak dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Proses alam juga dapat menyebabkan tercemarnya suatu lingkungan, misalanya hujan abu atau bau belarang yang di keluarkan dari letusan gunung berapi.
ü  Mendukung program ekonomi baru yang memiliki strategi berkelanjutan dalam pengelolaan Pemanfaatan sumber daya alam dalam hubunganya dengan pembangunan berkelanjutan perlu sumber daya dan pembangunan lingkungan.
Dari sisi ekonomi Fauzi (2004) setidaknya ada tiga alasan utama mengapapembangunan ekonomi harus berkelanjutan.
·         Pertama
menyangkut alasan moral.Generasi kini menikmati barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya alam danlingkungan sehingga secara moral perlu untuk memperhatikan ketersediaan sumberdaya alam tersebut untuk generasi mendatang. Kewajiban moral tersebut mencakuptidak mengekstraksi sumber daya alam yang dapat merusak lingkungan, yang dapatmenghilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk menikmati layanan yangsama.
·         Kedua
menyangkut alasan ekologi, Keanekaragaman hayati misalnya, memilikinilai ekologi yang sangat tinggi, oleh karena itu aktivitas ekonomi semestinya tidakdiarahkan pada kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan semata yangpada akhirnya dapat mengancam fungsi ekologi.
·         Faktor ketiga
yang menjadi alasanperlunya memperhatiakan aspek keberlanjutan adalah alasan ekonomi. Alasan darisisi ekonomi memang masih terjadi perdebatan karena tidak diketahui apakahaktivitas ekonomi selama ini sudah atau belum memenuhi kriteria keberlanjutan,seperti kita ketahui, bahwa dimensi ekonomi berkelanjutan sendiri cukup kompleks,sehingga sering aspek keberlanjutan dari sisi ekonomi ini hanya dibatasi padapengukuran kesejahteraan antargenerasi(intergeneration welfare maximization).
 Sutamihardja (2004), dalam konsep pembangunan berkelanjutan, tabrakan kebijakan yang memungkin dapat terjadi antara kebutuhan menggali sumberdaya alam untukmemerangi kemiskinan dan kebutuhan mencegah terjadinya degredasi lingkunganperlu dihindari serta sejauh mungkin dapat berjalan secara berimbang. Pembangunan berkelanjutan juga mengharuskan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat danadanya kesempatan yang luas kepada warga masyarakat untuk mengejar cita-cita akankehidupan yang lebih baik dengan tanpa mengorbankan generasi yang akan datang.
ü  Mengaktifan implementasi peraturan-peraturan konservasi keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-undang tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

2.6  Saling Ketergantungan Antara Manusia Dengan Lingkungan
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan hidupnya.  Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
Pada lingkungan alam terjadi interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan dengan segala unsur abiotik, seperti tanah/batuan, air, udara, dan lain sebagainya.
            Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisasi dengan lingkungannya dan lainnya.bersal dari kata yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu).ekologi berarti ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup lainnya. Istilah ekologi pertama kali ditemukan oleh Ernest Haeckel (1834-1914). Dalam ekologi, mkhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungan.
2.7  Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap Kehidupan Manusia Dan Usaha Pelestarian Lingkungan
Perubahan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kehidupan bumi akhir-akhir ini mulai dibahas dalam forum internasional. Lingkungan dapat diartikan sebagai suatu kesatuan ruang, dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sebagai makhluk hidup, manusia merupakan komponen dalam ekosistem. Dengan begitu, kehidupannya juga dipengaruhi oleh perubahan lingkungan tempat hidupnya. Dalam keadaan normal,lingkungan membentuk suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan dimanis (dynamic equilibrium).
Dalam kondisi keseimbangan ini, komponen-komponen yang menyusun ekosistem saling mendukung satu sama lain dan tidak boleh ada perubahan yang mempengaruhi kehidupan. Komponen-komponen tersebut terdiri atas komponen biotik dan komponen abiotik atau lingkungan. Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Sedangkan lingkungan abiotik terdiri atas benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, kelembaban, dan suhu atau temperatur. Lingkungan abiotik merupakan faktor penting yang mendukung kehidupan.

Contoh lingkungan yang seimbang dan tidak ada perubahan lingkungan adalah hutan dibawah ini:
Di dalam lingkungan ekosistem hutan yang masih alami, terdapat pohon-pohon atau tumbuhan lain yang berperan sebagai produsen. Sebagai produsen, tumbuhan merupakan penghasil makanan (energi) dan oksigen, karena mampu melakukan fotosintesis. Fotosintesis menghasilkan karbohidrat sebagai sumber energi bagi konsumennya, termasuk manusia. Tumbuhan juga mempunyai fungsi sebagai tempat berlindung atau tempat tinggal bagi berbagai jenis hewan. Selain untuk makanan, sumber daya hutan juga dimanfaatkan manusia untuk memenuhi keperluan lain, seperti aneka jenis kayu dan rotan yang digunakan untuk bahan bangunan dan peralatan rumah tangga.
       
     Dengan kecerdasan yang dimiliki, serta ilmu pengetahuan dan teknologinya, manusia mampu membuat peradaban dan mengubah bentang alam. Semua aktivitas tersebut akhirnya memengaruhi keseimbangan lingkungan, dan seringkali menimbulkan kerusakan lingkungan dan perubahan lingkungan yang signifikan. Meskipun perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam dan manusia, tetapi manusialah yang berperan penting karena pada dasarnya manusia sangat bergantung pada lingkungan. Manusia memelihara dan menjaga lingkungan karena mendapatkan berbagai manfaat. Dari lingkungan, semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Lingkungan juga merupakan sumber air dan oksigen yang merupakan unsur vital dalam kehidupan. Tetapi ironisnya, dalam usaha memenuhi kesejahteraan hidupnya, perilaku manusia justru seringkali menurunkan kualitas lingkungan dan menimbulkan berbagai kerusakan perubahanlingkungan.

Dampak  perubahan  lingkunan
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia akan berdampak pada keseimbangan alam. Apabila hal ini terjadi, maka kualitas lingkungan akan menurun, dan pada akhirnya manusia juga yang akan merasakan akibatnya. Berbagai dampak perusakan lingkungan yang sering dilakukan manusia adalah penebangan hutan secara liar, konversi lahan subur menjadi permukiman, serta efek samping intensifi kasi pertanian. Manusia memang bergantung pada alam, sehingga wajar apabila kita mengambil berbagai sumber daya hutan, seperti menebang pohon untuk diambil kayunya. Penebangan hutan harus memerhatikan kelestarian lingkungan, misalnya dengan sistem tebang pilih dan diikuti reboisasi. Sehingga hutan mampu tumbuh kembali. Namun yang sering dilakukan manusia adalah sebaliknya, yaitu penebangan hutan secara liar (illegal logging). Perhatikan gambar penebangan hutan berikut ini.
Penebangan liar ini dilakukan oleh oknum-oknum yang hanya berorientasi pada kepentingan pribadi dan mengabaikan kelestarian lingkungan. Eksploitasi alam secara tidak bertanggung jawab ini pada akhirnya akan beerdampak mengurangi berbagai fungsi hutan, terutama berkurangnya kemampuan hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang dan memengaruhi kehidupan satwa liar di dalamnya dan juga kehidupan manusia. Selain itu, akibat penebangan liar, hutan pun menjadi gundul, sehingga apabila musim hujan tiba dapat timbul bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Selain penebangan hutan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia juga membangun rumah atau permukiman. Karena pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, maka ketersediaan lahan yang terbatas menyebabkan daya tampung lingkungan menurun. Dan pada akhirnya karena kebutuhan yang sangat tinggi akan rumah tinggal, manusia rela melakukan pembangunan rumah di tanah-tanah yang subur, misalnya sawah, ladang, kebun, bahkan membuka hutan. Konversi lahan subur menjadi area permukiman ini menyebabkan berkurangnya lahan pertanian, sehingga dampaknya akan mengancam ketahanan pangan nasional.
Sebagai makhluk heterotrof, manusia memerlukan makanan dari tumbuhan dan hewan. Untuk mencukupi kebutuhan pangan tersebut, manusia melakukan budidaya tanaman atau pertanian. Namun, karena lahan pertanian berkurang seiring pertambahan penduduk dan konversi lahan pertanian menjadi perumahan, maka untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut kita melakukan berbagai upaya, misalnya dengan menerapkan intensifi kasi pertanian.
Tujuannya adalah peningkatan produksi pertanian tanpa harus menambah luas lahan (ekstensifi kasi pertanian). Penerapan intensifi kasi pertanian dengan Panca Usaha Tani, di satu sisi dapat meningkatkan ketersediaan pangan, tetapi di sisi lain bisa merugikan manusia sendiri. Pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan untuk meningkatkan hasil produksi dapat menyebabkan terjadinya polusi atau pencemaran. Pemilihan bibit unggul atau mementingkan komoditas tertentu menyebabkan petani hanya menanam satu jenis tanaman dalam satu lahan (pertanian monokultur). Pertanian monokultur akan menurunkan keanekaragaman organisme sehingga menyebabkan damapak terganggunya keseimbangan ekosistem dan berpotensi menyebabkan terjadinya ledakan hama tertentu. Misalnya hama wereng atau tikus yang menyerang area tanaman padi.Selain akibat ulah manusia, perubahan lingkungan juga terjadi karena peristiwa alam. Contoh peristiwa alam yang mengubah lingkungan tersebut adalah letusan gunung berapi, badai, angin, gempa bumi, musim kemarau yang panjang, kebakaran hutan, banjir, dan tanah longsor. Di antara peristiwa tersebut juga ada yang dipengaruhi oleh campur tangan manusia, misalnya kemarau panjang, kebakaran hutan, banjir, dan tanah longsor yang dipicu oleh penebangan hutan. Perubahan akibat faktor alam bersifat mendadak dan sulit diatasi. Umumnya menimbulkan dampak yang serius bagi lingkungan. Letusan gunung berapi yang disertai muntahan lahar, awan panas, gas, partikel debu, dan hujan abu, menimbulkan dampak kerusakan berupa rusaknya lingkungan dan matinya tumbuhan, hewan, serta manusia.

Kemarau panjang juga merupakan peristiwa alam yang menimbulkan dampak perubahan lingkungan. Kemarau me-nimbulkan kekeringan, sehingga banyak tumbuhan yang mati. Di bidang pertanian timbul dampak negatif berupa gagal panen atau penurunan produksi. Di daerah Jawa Barat, misalnya, areal pertanian seluas 1 hektar yang biasanya menghasilkan 3 ton beras, mengalami penurunan produksi menjadi 9 kwintal beras per hektar akibat keke ringan. Namum demikian, terjadinya kemarau panjang dan perubahan iklim yang ekstrim bisa pula terjadi akibat aktivitas manusia, seperti pemanasan global dan penipisan lapisan ozon. Kemarau panjang juga bisa memicu kebakaran hutan, seperti yang terjadi di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
      Dampaknya adalah hilangnya keaneka ragaman hayati, terjadi kabut asap, dan pemanasan global atau global warming. Perlu kalian ketahui, kebakaran hutan di daerah tropis seperti negara kita ini bukan murni terjadi akibat peristiwa alam, tetapi dipicu oleh kegiatan manusia seperti pembukaan hutan dengan pembakaran dan kecerobohan manusia meninggalkan sumber api ketika beraktivitas di dalam hutan. Sedangkan di daerah temperate atau daerah empat musim, kebakaran hutan merupakan salah satu kejadian alami yang merupakan ciri ekosistem tersebut. Di sana, kebakaran merupakan salah satu mekanisme alam untuk menjaga kese imbangan dinamisnya.
2.8  Karakteristik ligkungan budaya
Lingkungan budaya adalah segala kondisi baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan manusia melalui aktivitas dan kreativitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata, dan juga termasuk nonmateri, seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, dan sistem politik. Standar kualitas lingkungan budaya dikatakan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman dan sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan                                                                              
1.       karakteristik lingkungan alam adalah kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung optimal bagi ke langsungan hidup manusia pada suatu wilayah.
2.      hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan adalah proses saling mempengaruhi antara satu dn lainnya.lingkungan hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia karena lingkungan merupakan komponen penting dari kehidupan manusia.
3.      Karakteristik social budaya adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang  di dalam budaya serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan m. Selain itu, karakteristik merupakan ciri atau karateristik yang secara alamiah melekat pada diri seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin, ras/suku, pengetahuan, agama/ kepercayaan dan sebagainya. Bagaimana Hubungan antara manusia dengan lingkungan social budaya.
4.      Hubungan antara manusia dengan lingkungan social budaya adalah saling ketergantungan  karena kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu konsepsi tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat.
5.      Membiasakan diri bersikap peka dan adaptif terhadap lingkungan sekitar adalah Dalam pemanfaatan suber daya alam, manusia perlu secara arif. Artinya, tidak merusak ekosistem, pengambian secara efisien dan memikirkan kelanjutan sumer daya alam tersebut.
6.      Saling ketergantungan antara antara manusia dengan lingkungan Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan hidupnya.  Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
7.      Dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia adalah Perubahan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kehidupan bumi akhir-akhir ini mulai dibahas dalam forum internasional. Lingkungan dapat diartikan sebagai suatu kesatuan ruang, dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sebagai makhluk hidup, manusia merupakan komponen dalam ekosistem. Dengan begitu, kehidupannya juga dipengaruhi oleh perubahan lingkungan tempat hidupnya.
8.      Karakteristik lingkungan budaya adalah segala kondisi baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan manusia melalui aktivitas dan kreativitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata, dan juga termasuk nonmateri, seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, dan sistem politik.


3.2  Saran
            Manusia harus menjaga lingkungan alam  yang ada di sekitar agar tidak terjadinya banjir, longsor,gempa bumi gunung meletus dan lain sebainya. manusia  harus menjaga kelestarian alam.Bila manusia melakukan penebangan hutan maka manusia juga harus melakukan reboisasi(penanaman kembali) hutan yang telah gundul karena ulah manusia. Agar tidak terjadinya bajir akibat ulah manusia itu ssendiri.








DAFTAR PUSTAKA
Suratman, et.al. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Malang: Intermedia.
Soelaiman, Munandar. 1989. Ilmu Sosial Dasar, Teori dan Konsep Ilmu      Sosial. Bandung: PT. Eresco.
Ridha Mardatilla. 2013. ISBD. Mansusia dan Lingkungan.








No comments:

Proposal Pembangunan Laboratorium SMP yang Benar

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Guna mendukung tercapainya Standar Pendidikan Nasional serta terwujudnya Program Wajar ...