Tuesday, February 5, 2019

Makalah Konsep, Fakta, dan Generalisasi Lengkap


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosilal) sudah tentu kita kenal Sejak Sekolah Dasar (SD) . Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar ( SD)  kita telah mempelajari dan mengenal pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang sering kita terapkan dalam kehidupan sehari–hari. Dalam pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Dasar) kita diwajibkan untuk saling berkomunikasi atau berinteraksi satu sama lainnya. Komunikasi adalah salah satu contoh nyata dari penerapan Ilmu Sosial di sekitar kita.
            Komunikasi adalah hal terpenting yang sangat kita perluhkan dalam penerapan Ilmu Pengetahuan Sosial  (IPS). Tanpa Komunikasi maka pengetahuan tentang IPS (Ilmu Pengetahuan Dasar) tidak akan pernah berjalan lancar dalam pengenalan perilaku manusia dalam ruang lingkup terkecil sekalipun.
Pengenalan manusia yang lain daripada dirinya sendiri atau di luar daripada dirinya tidak akan terbatas . Pengenalan ini bukan hanya mencakup dalam ruang lingkup keluarga namun juga mencakup teman sepermainan, warga masyarakat di lingkunganya sendiri, kerabat detan ataupun kerabat jauh dan seterusnya, sehingga hubungan sosial yang dialami akan semakin meluas dengan meluasnya komuniaksi pada diri kita sendiri.
            Dari pengenalan dan pengalaman  yang tumbuh akibat adanya komunikasi pada diri seseorang , maka secara otomatis pengetahan seseorang  tentang seluk beluk hidup bermasyarakat , tentang sifat-sifat individu lain, tempat-tempat kunjungan, serta halbaik maupun hal-hal buruk dalam bermasyarakat akan mudah di pahami, dan kemudian permasalahan akan lebih mudah terselesaikan. Maka jika komunikasi tidak berjalan lancar maka kita tidak akan memperoleh manfaat dari IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Sehingga pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial ) tidak akan pernah berlangsung dengan baik.
            Hal-hal lain yang seharusnya kita ketahui adalah Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran atau suatu program pendidikan memadukan konsep–konsep terpilih dari ilmu–ilmu sosial untuk membina warga negara yang baik. Di Sekolah Dasar (SD) kita telah memulai belajar Ilmu Pengetahuan Sosial,melalui pembelajaran tersebut diharapkan siswa dapat memiliki pengetahuan, wawasan dan menerapkan konsep–konsep dasar ilmu sehingga siswa akan memiliki kepekaan terhadap lingkungan disekitarnya, serta memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah–masalah sosial yang ada. Melalui pelajaran IPS ini, diharapkan siswa dapat menjadi warga negara yangbaik.
Disini, kita sebagai calon guru yang baik, dituntut untuk dapat menjelaskan, memahami, dan menerapkan konsep–konsep dasar IPS dengan baik karna kita dharus mengajar dan membina siswa agar mereka paham dengan apa yangkita sampaikan.
            Agar pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Dasar) mudah dimengerti oleh semua orang , tentu kita harus mengetahui sendiri bagaiman IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang sebenarnya. Untuk itu kembali lagi ke interaksi sosial yang harus diutamakan. Interaksi tersebut juga bisa berlangsung dengan baik dalam proses belajar mengajar.
            Sebagai seorang mahasiswa tentu kita mengetahui bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu program pendidikan yang memadukan konsep-konsep terpilh dari ilmu-ilmu sosial untuk membina masyrrakat dalam lingkungan kita sendiri maupun diluar lingkungan kita sendiri.
            Ilmu Pengetahuan Sosial juga memiliki ruang lingkup yang sangat luas . Namun Ilmu Pengetahun Sosial juga memiliki konsep-konsep dasar tersendiri yang terrangkum lebih jelasn, hal ini juga sangat mempermudah kita untuk dapat mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial.
            Ilmu Pengetahuan Sosial juga memiliki cara pandang bersifat terpadu, artinya bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS) merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti sejarah, ekonomi, geogravi, antropology, sosiologi, serta politik atau ilmu pemerintahan. Adapun perpaduan ini disebabkan karenan adanya kajian objek yang sama yaitu manusia dan lingkungan sekitar.
            Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) penting diberikan kepada semua siswa dan siswi pada jenjang pendidikan dasar, menegah, maupun atas, karena sebagai seorang siswa yang tinggal dilingkungan masyarakat akan lebih mudah mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa bisa juga belajar melaluimmedia cetak, media elektronik, maupun pengalaman langsung dalam kehidupannya.
            Sebagai calon guru kita dituntut untuk memiliki semangat dalam mempelajari IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Karena kita kita harus dapat menjelaskan , memahami, serta menerapakan konsep dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam proses belajar mengajar dengan baik agar siswa dapat dengan mudah memahami apa yang kita sampaikan kepada siswa di lingkungan sekolah nanti.
            Namun belakangan ini kita sering kali memperhatikan bahwa pengajar tidak terllu mengenal dan memahami hal-hal dasar Ilmu Pengetahuan Sosial seperti hubungan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dengan ilmu lainnya. Karena itu agar semua pelajar dapat lebih memahami bagaimana hubungan sebenarnya IPS (Ilmu Pengetahuan sosial) dengan ilmu-ilmu lainnya maka kami membuat sebuah makalah berjudul “Hubugan IPS dengan ilu-ilmu sosial” . Harapan kami semoga para pembaca bisa mengetahui bagaimana hubungan IPS dengan ilmu-ilmu lainnya.

1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Konsep, Fakta, dan Generalisasi?
2.      Apa konsep dara ilu-ilmu sosial (geogravi, ekonomi, sosiologi, politik/ilmu pemerintahan, sejarah, dan antropologi)?
3.      Bagaimana hubungan ilmu-ilmu sosial dengan IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial ) sosial?


1.3    Tujuan
1.      Membedakan pengertian fakta, konsep dan generalisasi dalam ilmu sosial dan hubungannya.
2.      Menjelaskan konsep–konsep dasar ilmu sosial.
3.      Menjelaskan hubungan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial

BAB II
MATERI
2.1 Pengertian Fakta, Konsep, dan Generalisasi
2.1.1 Fakta
Fakta  dapat didefinisikan sebagai  segala sesuatu baik dalam bentuk informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan yang dapat dipahami/dihayati dan dikumpulkan dimana kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
Menuruk Kamus besar Bahasa Indonesia(KBBI) Fakta adalah suatu yang benar-benar ada atau terjadi.  Dalam hal ini, fakta memiliki jangkauan penjelasan yang terbatas dimana merujuk pada suasana yang khusus dan keberlakannya terbatas (kurang bersifat umum).
·         Ciri-ciri kalimat fakta
1.      Bisa dibuktikan kebenarannya. Tempenya jelas atau nyata
2.      Memiliki data yang tepat serta akurat. Misalnya ; waktu, tempat
3.      Memiliki narasumber yang terpercaya. Sumber yang ada harus jelas kebenarannya.
4.      Bersifat objektif artinya data benar-benar ada dan bukan di buat-buat. Biasanya dilengkappi dengan data yang mengambarkan suatu objek.
5.      Mengandung 5W+1H
6.      Menunjukkkan kejadian yang pernah terjadi. Bukan khayalan.

·         Beberapa contoh sederhana fakta, yaitu:
a.              Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) tahun 2011 dilaksanakan mulai tanggal 6 agustus sampai 11 agustus  2011;
b.            Ramah Tamah Jurusan PGSD di ketuai oleh Ni Luh Putu Evytasari Pebriani.Fakta menjadi suatu hal yang penting dalam stuktur atau susunan ilmu karena fakta membantu dalam proses pembentukan konsep dan generalisasi,karena konsep dapat dicapai dalam suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang bersifat khusus tidakdipelajari dalam kekosongan (Savage dan Armstrong, 1996:24). Walau demikian untuk mampu memahami konsep dan generalisasi diperlukan pemilihan fakta-fakta yang efektif dari sekian fakta yang ada.
                Hubungan antara fakta dan konsep sangat erat,sebagai ilustrasi ada sebuah contoh,misalnya Kegiatan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK)UNDIKSHA tahun 2011 diadakan mulai tanggal 6 agustus sampai 11 agustus 2011. OKK UNDIKSHA 20011 diadakan di Kampus Tengah UNDIKSHA. Tata tertib dan perlengkap OKK di unggah di website UNDIKSHA.
                                                  
Dari fakta-fakta diatas tampak saling berhubungan danmembentuk suatu gagasan atau konsep tentang Orientasi Kehidupan Kampus (OKK). Sehingga apabila ada yang membaca fakta-fakta tersebut,maka fikirannya terbentuk suatu pengertian tentang konsep OKK.


2.1.2 Konsep
            Dalam KBBI , Konsep diartikan sebagai (1) rancangan , (2) gambaran mental dari objek, proses atau apaa yang ada diluar nahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal lain.
Secara sederhana konsep dapat diartikan sebagai suatu penamaan (pemberian label) untuk sesuatu yang membantu seseorang mengenal, mengerti, dan memahami sesuatu tersebut. Atau jika dikaitkan hubungannya dengan fakta diatas dapat dikatakan konsep adalah kumpulan beberapa fakta-fakta yang tersusun secara sistematik sesuai literatur  yang berlaku. Pengertian lainnya tentang konsep ialah sesuatu yang tersimpan dalam pikiran suatu pemikiran, suatu idea tau suatu gagasan (Moore Skeel,1995:30). Dari beberapa pengertian tentang  konsep,dapat dikatakan suatu konsep yang dihadapi akan berbeda tergantung latar belakang atau pengalaman orang yang melakukan konseptualisasi. Konsep dapat membantu mengorganisasikan informasi atau data yang dihadapi yang ditempatkan dalam kategori-kategori atau kelompok-kelompok dan mempertimbangkan hubungan antar datanya.
Konsep yang jika dikaitkan dengan fakta dapat dikatakan sebagai suatu keterkaitan antar sejumlah fakta yang nantinya diberikan lebel atau nama berupa kata-kata. Karakteristik yang dimiliki suatu konsep disebut atribut,dimana atribut nantinya akan menjadi penjelas dari konsep-konsep yang telah ditentukan. Sebagai contoh berikut misalnya memiliki konsep “sepeda motor” dimana atribut penjelasnya adalah: 1) kendaraan beroda dua, 2) digerakkan dengan mesin, 3) berbahan bakar premium. Mungkin konsep diatas dapat dijelaskan dengan beberapa atribut yang mudah, tapi ada beberapa konsep yang cukup sulit dijelaskan atributnya dengan kata-kata sederhana, seperti demokrasi, kebudayaan, keadilan, sosialisasi, dan konsep-konsep lainnya.



2.1.3 Generalisasi
Generalisasi berasal dari kata general yang berarti umum atau menyeluruh. Fakih Salmawi (1989:9) mengemukakan bahwa : “Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki karakteristik dan makna generalisasi adalah peryataan tentang hubungan diantar konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi”.
Dalam KBBI ,generalisi diartikan sebaga (1) perilal membentuk gagasan  atau simpulan umum dari suatu kejadian , (2) Penyamaratan
·         Ciri Generalisasi
1.      Menunjukkan hubungan antara dua konsep atau lebih
2.      Bersifat umum, Artinya tidak memihak pada satu persoalan tetapi umum
3.      Berisi peryataan-peryataan yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Definisi generalisasi secara singkat dapat dikatakan sebagai gabungan sebuah atau sejumlah konsep yang memiliki suatu keterkaitan makna. Keterkaitan konsep dalam generalisasi akan berdampak pada keikutsertaan fakta dalam hal ini, karena generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi yang kebenarannya diperlukan pembuktian dan tanggung jawab. Sehingga fakta-fakta yang terkumpul dan yang akan dijadikan sebagai suatu konsep harus spesifik dan terkait dengan konsep dan genaralisasi yang akan dibuat. Sebagai salah satu contoh misalnya:
·      “Ketika seorang siswa SMA/SMK meningkat menjadi seorang mahasiswa baru, tanggung jawabnya pun meningkat”.
Generalisasi berisi banyak konsep di dalamnya. Pada generalisasi di atas yang terdiri dari konsep-konsep seperti “siswa SMA/SMK”, “mahasiswa baru”, dan juga “tanggung jawab”. Jadi dapat dilihat pada contoh diatas generalisasi dibentuk dari beberapa konsep yang terkait satu sama lain.


2.2 Konsep Dasar Ilmu-ilmu Sosial dengan IPS Sosial ( Geogravi, Ekonomi, Politik, Sejarah, Sosiologi, Antropologi
2.2.1 Konsep Dasar  Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa arab “syajaratu” yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri sejarah disebut “tarikh”. Adapun kata tarikh dalam bahasa indonesia artinta kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata sejarah lebih dekat dengan bahsa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahsa inggris history, yang berarti masalalu manusia.
            Sejarah adalah ilmu yang mengkaji perbuatan-perbuatan manusia pada masa lampau dan sekarang.Unsur pokonya adalah manusia,, ruang dan waktu. Sifat objek adalah perbuatan/peristiwa-peristiwa terpilih yang mempunyai arti bagi manusia.Sedangkan sumber bahan adalah bahan tertulis dan tidak tertulis.
            Konsep pokok atau main Concepts seperti; perubahan, kontinuitas, waktu, dan lain-lain. Bahan kajiannya adlah kejadian peristiwa manusiawi yang mempunyai impact terhadap manusia, bangsa dalam gerak perkembangan atau sejarah seperti ;
1.      Usaha/perjuangan usaha manusia mengatasi tantangan alam,
2.      Kehidupan bernegara
3.      Kegiatan beragama dan kebudayaan dengan psang surutnya,
4.      Ide-ide dan paham-paham ; feodalisme, imperialisme, kapitalisme, nasionalisme, internasionalisme, dan sebagainya. Semua dipertautkan dengan konsep-konsep, karakteristik sejarah dan disiplin-disiplin yang lain.
            Sifat-sifat karakteristik yang perlu diperhatikan dalam sejarah antar lain adalah kejadian/data itu bersifat hanya sekali saa terjadi dan tidak mungkn terjadi lagi, perkembangan peristiwa/kejadian histories itu bersifat kasual, subyektivitas dalam penilaian dan interprestasi data.
            Beberapa konsep yang dikembangkan dalam sejarah seperti;
1.      Perubahan, konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepda sesuatu hal yang menjadi “tampil berbeda”
2.      Peristiwa, konsep ini memiliki arti sebagai suatu kejadian yang menarik maupun luar biasa karena memilki keunikan
3.      Sebab dan akibat, istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan fenomena pendahulu yang mendorong terjadinya suatu perbuatan , perubahan maupun peristiwa berikutnya, sekaligus sebagai suatu kondisi yang mendahului peristiwa. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang menjadikan kesudahan atau hasil suat perbuatan maupun dampak dari peristiwa.
4.      Nasionalisme, Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliki arti rasa kebangsaan, dimna kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5.      Kemerdekaan atau kebebasan, konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nilai utama dalam kehidupan politik bagi setiap negara dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa di agung-agungkan, sekalipun tidak selamanya dipraktiskan.
6.      Kolonialisme, konsepnya merujuk kepada bagian imperialisme dalam ekspansi bangsa-bangsa Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke-15 dan 16.
7.      Revolusi, Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial politik yang radikal, berlangsung cepat, dan besar-besaran. Revolusi terjadi ketika berbagai kesulitan perang dan krisis keuangan negara berhasil diatasi, namun memiliki institusi-institusi yang rentan terhadap revolusi. Skocpol yang mengidentifikasi tiga ciri kelembagaan yang menyebabkan kerentanan revolusi tersebut, yaitu:
a.       Lembaga militer negara sangat inferior terhadap militer dari negara-negara pesaingnya.
b.      Elite yang otonom mampu menentang atau menghadang implementasi kebijaksanaan yang dijalankan pemerintah pusat.
8.      Fasisme, Konsep fasisme atau facism adalah nama pengorganisasian pemerintah dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat memiliki rasa nasionalis yang sempit, rasialis, militeristis, dan imperialis.
9.      Komunisme. Pada dasarnya, konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap pengaturan sosial yang didasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan swapemerintahan yang diatur secara komunal atau bersama-sama.
10.    Peradaban, Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada suatu entitas kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup nilai, norma, institusi, dan pola pikir terpenting dari suatu masyarakat yang terwariskan dari generasi ke generasi (Bozeman dalam Hungtinton, 1998:41). Selain itu, peradaban menunjuk kepada suatu corak maupun tingkatan moral yang menyangkut penilaian terhadaptotalitas kebudayaan. Jadi, peradaban jauh melebihi luasnya dari suatu kebudayaan yang saling mempengaruhi.
11.   Perbudakan, Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau siavery adalah istilah yang meggambarkan suatu kondisi dmana seseorang maupun kelompok tidak memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia yang memiliki hak asasi sebagai manusia yang layak.
12.  Waktu, Konsep waktu dalam hal ini (hari,tanggal, bulan, tahun, windu, dan ahad) merupakan konsep esensial dalam sejarah. Begitu pentingnya mengenai waktu yang digunakan baik pada riset historis dan empiris dalam prespektif kronologis, fungsional, strukturalis, maupun simbolis. Secara alternatif, ilmuwan atau sejarawan dapat menggunakan penempatan subjektif darisaat kemarin, sekarang, dan akan datang. Mengenai pentingnya pemahaman tentang waktu, menurut Sztompka (2004: 58-59) terdapat enem fungsi waktu, yaitu (a) sebagai penyelaras tindakan, (b) sebagai koordinasi, (c) sebgai bagian dalam tahapan atau rentetan peristiwa, (d) menempati ketepatan,(e) menentukan ukuran, (f) untuk membedakan suatu masa tertentu dengan lainnya.
13.  Fenimisme,Istilah fenimisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari subordinasi pria. Menurut Maggie Humm (2000:354), semua gerakan feminis mengandung tiga unsur asumsi pokok. Pertama, gender adalah suatu konstruksi yang menekan kaum wanita sehingga cenderung menguntungkan pria. Kedua, konsp patriarki-dominasi kaum pria dalam lembaga-lembaga sosial melandasi konstruk tersebut. Ketiga, pengalaman dan pengetahuan kaum wanita harus dilibatkan untuk mengembangkan suatu masyarakatnonseksis di masa mendatang.
14.  Liberalisme, Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya hanya dapat diungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan nuansa-nuansa khusus.
15.  Konservatisme, Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang menyakini bahwa realitas suatu masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan sejarahnya. Oleh karena itu, pemerintah membatasi diri dalam campurtangan terhadap perilaku kehidupan masyarakatnya, dalam arti tidak boleh melupakan akar-akar sejarahnya (no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html)
                                     
                                                           
2.2.2. Konsep Geogravi
Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani).Geo artinya bumi dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian).Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
Pengorganisasian konsep dasar georavi yaitu;
1.     Distribusi keruangan (spatial distribution). Untuk dapat melihat distribusi keruangan diperluhkan, fakta yang cukup banyak. Faktanya memiliki 3 unsur kebersamaan ialah; waktu, lokasi dan kesamaan ciri.
2.     Wilayah / region adalah suatu daerah yang ditandai engan adanya keseragaman atas satu atau lebih fenomena atau kenampakan. Wilayah dapat dibedakan atas wilayah formal adalah  kawasan yang homogen. Wilayah formal dicirikan oleh sesuatu yang dimiliki atau melekat pada manusia dan alam secara umum, seperti bahasa tertentu yang digunakan penduduk. Dan wilayah Wilayah fungsional adalah suatu kawasan yang difungsikan, menurut jenis dan kekhususan, suatu wilayah yang saling berhubungan satu sama lain, misalnya kota, kecamatan, dan kelurahan yang selalu berhubungan.
3.     Asosiasi areal adalah suatu areal yang memungkinan terjadi seuatu wilaya formal. Misalnya adanya daratan rendah di adaerah pantai mungkin dapat menjadi aderah rawa.
4.     Interaksi keruangan yaitu adanya hubungan antara fakta dengan fakta lain di dalam satu ruang antar ruang dapt berwujud intraksi.
Prinsip adalah sesuatu yang menjiwai atau menjadi dasar pijakan dalam melaksanakan sesuatu. Apabila diamati dan dianalisis gejala goegrafi dalam kehidupan sehari-hari, maka para ahli geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip berikut;
1.      Prinsip Persebaran, yaitu suatu gejala yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan dan manusia. Contohnya tidak semua wilayah mengalami hujan salju karena hujan salju hanya terjadi di wilayah-wilayah tertentu.
2.      Salah satu morfologi yang tidak terdapat di semua tempat. Prinsip Interrelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait dalam ruang, antara gejala yang satu dengan yang lainnya. Contohnya peristiwa kabut asap yang terjadi di Kuala lumpur, padahal di kota tersebut tidak terjadi kebakaran, ternyata kabut asap disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di Indonesia.
3.      Prinsip Deskripsi, yaitu penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki/ dipelajari. Deskripsi, selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata, dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.
4.       Prinsip Korologi, yaitu gejala, fakta ataupun masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau sebarannya, interelasinya, interaksinya dan integrasinya dalam ruang tertentu, sebab ruang itu akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut
Konsep geografi menurut Hasil seminar IGI ada 10 yaitu:
1.      Konsep Lokasi
Konsep lokasi yang memiliki kaitan dengan kedudukan suatu objek di permukaan Bumi yang dapat digambarkan dengan lokasi absolut dan lokasi relatif.
Pengertian lokasi absolut dalam geografi adalah lokasi yang ditunjukkan berdasarkan garis lintang dan garis bujur sistem koordinat.
Sedangkan lokasi relatif berdasarkan kedudukan objek dengan objek lainnya. Contoh Kota Makassar yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan, posisi tersebut dapat berubah tergantung waktu.
2.      Konsep Jarak  
Konsep jarak mengenal adanya dua jarak yaitu jarak relatif dan jarak absolut. Pengertian Konsep jarak adalah ukuran ruang diantara objek.
Pengertian jarak absolut adalah jarak yang diukur dengan satuan panjang yang resmi. Sedangkan jarak relatif adalah jarak yang diukur tidak berdasarkan satuan panjang.
3.      Konsep Aksesibilitas
Pengertian konsep aksesibilitas adalah kemudahan untuk menjangkau suatu objek yang dimaksud. Ada banyak hal yang memengaruhi aksesibilitas dalam geografi seperti medan, jarak, dan ketersediaan sarana transportasi.
4.      Konsep Pola.
Pengertian konsep pola dalam geografi adalah susunan atau persebaran fenomena pada ruang muka bumi.
Contoh, kondisi topografi suatu wilayah akan selalu mempengaruhi pola permukiman serta struktur geologi pada daerah aliran sungai yang mempengaruhi pola aliran sungai.
5.      Konsep Morfologi
Pengertian konsep morfologi dalam geografi adalah bentuk muka bumi yang terjadi      akibat proses alam dan juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia.
Contoh konsep morfologi dalam geografi adalah bahwa morfologi suatu wilayah di permukaan Bumi akan selalu dipengaruhi oleh tingkat erosi, jenis batuan, penggunaan lahan, dan proses proses geologi.
Konsep morfologi juga dapat mempengaruhi keberadaan manusia yaitu dalam  masalah penggunaan lahan.
6.      Konsep Aglomerasi
Pengertian konsep aglomerasi adalah kecenderungan pengelompokan fenomena suatu objek pada suatu wilayah. Contoh konsep aglomerasi dalam geografi adalah daerah KI atau kawasan Industri seperti KIMA (kawasan Industri Makassar) dan pengelompokkan komunitas penduduk berdasarkan daerah asal ataupun profesi.
Contoh perumahan atau perkampungan CINA, perumahan dosen dan seterusnya.
7.      Konsep Nilai Kegunaan
Pengertian konsep nilai kegunaan dalam geografi adalah manfaat atau kelebihan yang dimiliki suatu wilayah atau tempat. Nilai kegunaan itu sendiri bersifat relatif karena nilai kegunaan akan sangat berbeda untuk tiap subjek yang memakainya.
Selain oleh subjek, nilai kegunaan itu sendiri akan relatif akibat waktu, serta jenis penggunaannya.
Contoh, daerah pesisir pantai Bali yang memiliki ombak tinggi akan memiliki nilai kegunaan lebih bila digunakan untuk lokasi wisata selancar.
8.      Konsep Interaksi dan Interpendensi
            Pengertian konsep interaksi dan interpendensi adalah kenyataaan tentang keberadaan suatu wilayah akan memengaruhi wilayah lainnya dan suatu wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
            Akibat dari adanya konsep interaksi dan interpendensi dalam geografi adalah terjadinya perdagangan, migrasi, eksport import serta komunikasi antar wilayah.
9.      Konsep Diferensiasi Wilayah
            Pengertian Konsep Diferensiasi Wilayah adalah suatu karakteristik yang unik dan khas suatu wilayah yang terjadi akibat interaksi dinamis dari unsur unsur keruangan pada wilayah tersebut.
Contoh konsep diferensiasi wilayah dalam geografi adalah wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan.
10.  Konsep Keterkaitan Keruangan
Pengertian konsep keterkaitan keruangan dalam geografi adalah tentang keberadaan dan perkembangan suatu wilayah terjadi yang berhubungan dengan wilayah lain.
Contoh, apabila terjadi fenomena di suatu wilayah, itu terjadi karena adanya fenomena di wilayah lain. Baik itu sama ataupun sedikit berbeda.
Contoh kebakaran hutan di hutan Kalimantan, dapat menyebabkan terjadinya polusi asap di Malaysia.


2.2.3 Konsep Dasar Ekonomi dan Koperasi
Ekonomi berasal dari kata “oikos” dan “nomos”. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengurus atau mengatur. Sedangkan, ilmu ekonomi adalah ilmu social yang mempelajari bagaimana cara manusia berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan secara optimal dalam usaha mencapai kemakmuran. Ekonomi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dimaksudkan sebagai kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan sebaik-baiknya melalui alat pemuas kebutuhan yang ada. Dengan kata lain seorang yang makmur adalah seorang yang relatif seluruh kebutuhannya telah terpenuhi (kebutuhan = alat pemuas kebutuhan).
Robert B. Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison mengatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai keinginan yang tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas demi memenuhi keinginan meraka. (“Economics is the study of how individual and societies, experiencing virtually limitless wants, choose to allocate scarce resources to best satisfy their wants.”)
Konsep dasar yang sentral dari ilmu ekonomi adalah konsep kelangkaan (scrcity), bahwa setiap masyarakat dihadapatkan pada masalah tentang kebutuhan yang tak terbatas dengan sumber-sumber produksi yang terbatas. Masalah ini dialami oleh masyarakat dengan sistem ekonomi apapun yang dianut. Seperti ekonomi kapitalisme, sosialisme, liberlisme dan komunisme.
Dari konsep kelanglaan timbulah sekelompok konsep yang baru.karena kelangkaan produksi baru, untuk menghasilkan lebih banyak dengan waktu yang lebih sedikit, atau lebih banyak hasil yang dihasilkan dengan lebih sedikit bahan dalam waktu yang lebih pendek.
Kebijakan pemerintah atau politik guna mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat, yang pada pokoknya mempunyai tujuan;
a.       Pertumbuhan ekonomi yang tepat tanpa inflasi
Pertumbuhan iflasi yang baik tidak akan menyebabkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan ekonomi. Inflasi ringan justru memberikan pertumbuhan ekonomi
b.      Ketentraman ekonomi
Dimana ekonomi bisa berjalan dengan baik seiring berjalannya waktu
c.       Kestabilan ekonomi yang diinginkan
Pertumbuhan ekonomi sejakan dengan ketetapan pemerintah sehingga ekonomi berjalan lancar.
d.      Kebebasan ekonomi
Kebebasan ekonomi bisa menciptakan keadilan dalam ekonomi itu sendiri 
Sementara dapatdikatakan konsep-konsep pokok ilmu ekonomi itu terdiri atas:
1.       Konsep scarcity (kelangkaan)
yaitu merupakan dasar yang sentral dari ilmu ekonomi. Masyarakat dihadapkan pada kebutuhan yang tak terbatas sedangkan alat pemuas keadaannya terbatas. Masalah ini dihadapi oleh masyarakat yang menganut sistem ekonomi manapun. Scarcity secara harfiah diterjemahkan menjadi kelangkaan.
Kelangkaan ini menggambarkan hubungan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya yang dimiliki. Prinsip kelangkaan menyebutkan bahwa kebutuhan manusia itu tak terbatas sedangkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan ini terbatas. Dari prinsip kelangkaan ini muncullah ilmu ekonomi yang mempelajari tata cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas yang dihadapkan pada sumber daya yang terbatas, baik dengan uang maupun tidak.
Prinsip kelangkaan juga bisa menggambarkan nilai dari suatu barang/jasa. Semakin langka suatu barang/jasa maka semakin tinggi nilai barang/jasa itu. Biasanya disebut dengan hukum kelangkaan. Hukum kelangkaan juga bisa digunakan untuk menggambarkan harga keseimbangan konsumen dan kurva penawaran.
Singkatnya :
   Konsep scarcity dalam ilmu ekonomi diungkapkan setelah disadari adanya kenyataan bahwa “tidak akan pernah ada sumber daya yang cukup untuk semuanya”, itulah sebabnya sumber-sumber daya yg dimiliki harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya kelangkaan, diikuti juga dengan adanya skala prioritas dan pilihan.
2.      Konsep spesialisasi yaitu konsep produksi yang baru yang dihasilkan dari kelangkaan sumber produksi, dikembangkan metode-metode produksi yang baru yang mampu menghasilkan jumlah yang banyak dengan sedikit waktu dan atau sedikit bahan.
Contohnya perkebunan di daerah puncak. Dari segi geografinya, lahan pada daerah puncak sangat cocok untuk sistem perkebunan karena udaranya yang sejuk sehingga mampu mendukung pertumbuhan tanaman perkebunan dengan baik. dari segi ekonominya, tanaman perkebunan dapat menghasilkan keuntungan yang luar biasa. contohnya tanaman teh, kopi, rempah-rempah dan lainnya.
3.      Konsep system moneter dan transformasi yaitu konsep yang tumbuh dari adanya spesialisasi yang mengakibatkan terjadinya saling ketergantungan. Ekonomi Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu negara.
4.      Konsep kesejahteraan masyarakat yaitu konsep keputusan pasar yang dipengaruhi kebijaksanaan atau politik pemerintah guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
5.      Konsep pasar, dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. dan dalam konsep pasar, terdapat pasar input dan pasar output.
                                                                                    
2.2.4 Konsep Dasar Politik atau Pemerintahan
Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah  proses  pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi  yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Konsep-konsep Ilmu Politik
1.      Negara
Negara ialah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Roger F.soultau mengatakan ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu. J Brens, Ilmu politik adalah yang mempelajari masyarakat dengan negara sebagai bagiannya.
2.       Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemapuan sekelompok atau suatu kelompok mempengaruhi prilaku atau kelompok lain, sesuai dengan keinginan para pelaku. Harold D. Leswell dan A. Kaplan dalam Power dan Scotity. Ilmu politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan. W.A. Robson, dalam The University Teaching Society Sciences,  mengatakan. “ ilmu politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat hakiki, dasar, proses-proses, ruang lingkup, dan hasil-hasil.
Ossip K. Fletcheim dalam fundamental of polical science menegaskan. Ilmu politik ialah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tidak resmi yang dapat memengaruhi negara Fletcheim juga menekankan bahwa kekuasaan politik dan tujuan politik saling memengaruhi dan bergantung satu sama lain
3.      Pengambilan Keputusan
Keputusan (decision) adalah hasil dari membuat pilihan antar beberapa alternatif,sedangkan istilah pengambilan keputusan (decision making) menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu terjadi.
4.      Kebijakan Umun (public policy,beleid)
            Kebijakan (policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik,dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu.
5.       Pembagian (distribucion) atau alokasi
            Pembagian distribucon dan alokasi adalah pembagian dan penjataan nilai-nilai dalam masyarakat.


2.2.5 Konsep Dasar Sosiologi
Istilah sosiologi berasal dari kata “socius”yang berarti kawan dan “logos” yang berarti ilmu Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat.
Adapun karakteristik yang membedakan sosiologi dengan ilmu sosial yang lain, yaitu:
Sosiologi termasuk kelompok ilmu sosial, yaitu kelompok ilmu yang mempelajari peristiwa atau gejala-gejala sosial
a.       Sosiologi bersifat kategoris yaitu tidak normatif, membicarakan obyeknya secara apa adanya dan bukan bagaimana seharusnya
b.      Sosiologi bersifat generalis, yaitu sosiologi meneliti atau mencari prinsip atau hukum-hukum umum interaksi manusia
Sosiologi bersifat abstrak yaitu wujud kesatuannya yang bersifat umum atau terpisah-pisah. Sosiologi merupakan ilmu yang umum, yaitu mempelajari umum yang ada pada setiap interaksi umum
Sosiologi termasuk ilmu murni yaitu tujuan penelitian sosiologi semata-mata demi perkembangan ilmu itu sendiri bukan untuk kepentingan kehidupan praktis.
 menurut Drs. Ary H. Gunawan mengatakan bahwa ruang lingkup kajian sosiologi adalah sebagai berikut:
a.       Struktur sosial adalah jalinan dari seluruh unsur-unsur sosial
b.      Unsur-unsur sosial, yang pokok adalah norma/kaidah sosial, lembaga sosial, kelompok sosial, dan lapisan sosial.
c.       Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
d.      Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, seperti nilai, sikap, dan sebagainya.
Kegunaan dan tujuan mempelajari ilmu sosiologi antara lain sebagai berikut:
a.       Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani, pedagang, buruh, pegawai, komunitas, keagamaan, militer, dan sebagainya)
b.      Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi, serta stratifikasi sosial.
c.       Hasil studi sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan suatu kebijakan (dari pemerintah,perusahaan,badan dunia,dan sebagainya)
d.      Hasil kajian sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah-masalah sosial
e.       Data-data masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan,mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil-hasilnya.

Atas pembahasan singkat yang telah dikemukakan di atas, dapat kita simpulkan beberapa konsep-konsep dasar sosiologi, antara lain:
1.      Interaksi sosial: interaksi ini bagaimanapun intensitasnya, selalu dialami oleh tiap individu dan selalu terjadi di masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial selalu melakukan interaksi dengan makhluk sosial lainya.
2.      Sosialisasi: proses penanaman nilai dan pembelajaran norma sosial dalam rangka pengembangan kepribadian individu yang bersangkutan.
3.      Kelompok sosial: kumpulan manusia paling tidak terdiri atas dua orang, namun biasanya lebih dari itu, diikat oleh nilai dan norma yang sama, serta memiliki rasa persatuan.
4.      Perlapisan sosial: dapat kita contohkan di dalam kelompok sosial terdapat orang-orang berpendidikan rendah, menengah, dan tinggi.
5.      Proses sosial: proses sosial ini dialami oleh semua lapisan masyarakat, proses sosial ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat, cepat atau lambat akan beranjak dari tingkat terbelakang ke tingkat berkembang.
6.      Perubahan sosial: perubahan sosial ini mengarah kepada kemajuan dan masyarakat tersebut mengalami proses modernisasi. Contohnya terjadi perubahan status dari lapisan bawah, ke lapisan tengah, bahkan sampai lapisan atas.
7.      Mobilisasi sosial: mobilitas sosial disini dapat di bedakan menjadi dua,yaitu yang pertama mobilitas vertikal dan yang kedua mobilitas horisontal.
8.      Modernisasi: proses dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya kemajuan yang positif.
9.      Patologi sosial: dalam kehidupan sosial terdapat hal-hal yang diangga[ sebagai penyakit masyarakat seperti kejahatan, pengangguran, pelacuran, gelandangan dan masih banyak lagi. Penyakit-penyakit masyarakat tersebut dikonsepkan sebagai pantologi sosial.


2.2.6 Konsep Dasar Antropologi
Antropologi berasal dari kata yunani antropos, yang berarti “manusia atau orang”, dan logos yang berarti studi (ilmu). Jadi, antropologi merupakan disiplin yang mempelajari manusia berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada henti- hentinya.
Antropologi merupakan salah satu cbang ilmu sosial yang mempelajari budaya masyarakat. Antropologi juga mempelajari manusia sebagai mahluk biologis sekaligus mahluk social. Ilmu ini lahir atau muncul dari keterkaitan orang- oang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, dan budaya yang berada di eropa. Antropologi mirip sosiologi apabila antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerh yang sama, sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Secara makro antropologi dapat dibagi menjadi kedalam dua bagian yakni:
a.        Antropologi fisik
      Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia  menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (spesies).
b.       Antropologi budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat.  Menurut Haviland cabang antropolgi budaya ini terbagi menjadi tiga yaitu: arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi. Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik social bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa dimana makna diciptakan dan diuj sebelum digunakan masyarakat manusia.
            Adapun yang merupakan contoh konsep-konsep antropologi, diantaranya:
a.       Kebudayaan
Istilah culture (kebudayaan) berasal dari bahasa latin, yakni cultura dari kata dasar colere yang berarti berkembang tumbuh. Namun, secara umum pengertian kebudayaan mngacu kepada kumpulan pengetahuan yanng secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Makna itu kontras dengan pengertian kebudayaan yang sehari-hari yang hanya merujuk kepada bagian-bagian tertentu warisan sosial, yakni tradisi sopan santun dan kesenian.
b.      Evolusi
Secara sederhana konsep evolusi mengacu ada sebuah transformasi yang berlangsung secara bertahap. walaupun istilah tersebut merupakan istilah umum yang dapat dipakai dalam berbagai bidang studi. Istilah evolusi yang merupakan gagasan bahwa bentuk-bentuk kehidupan berkembang dari suatu bentuk lain melalui mata rantai transformasi dan modifikasi yang tidsk pernah putus, pada umumnya diterima sebagai awal landasan berfikir meeka.
c.       Daerah Budaya (Culture Area)
Suatu daerah budaya (culture area) adalah suatu daerah geografis yang memiliki sejumlah ciri-ciri budaya dan kompleksitas lain yang dimilikinya. Menurut definisi di atas, suatu daerah kebudayaan pada mulanya berkaitan dengan pertumbuhan kebudayaan yang menyebabkan timbulnya unsur-unsur baru yang mendesak unsur-unsur lama kearah pinggir, sekeliling daerah pusat  pertumbuhan tersebut.
d.      Enkulturasi
Konsep enkulturasi mengacu pada suatu proses pembelajaran kebudayaan. dengan demikian pada hakikatnya setiap orang sejak kecil sampai tua, melakukan proses enkulturasi, mengingat manusia sebagai makhluk  yang dianugerahi kemampuan uuntuk berfikir  dan bernalar sangat memungkinkan untuk setiap waktu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya.
e.       Difusi
Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas tempat dimana kebudayaan ini timbul .dalam proses difusi ini erat kaitannya dengan konsep inovasi (pembaharuan).
Menurut Everett M. Rogers proses difusi sangat erat hubungannya dengan empat elemen yaitu:
1.      Sifat inovasi.
2.      Komunikasi dengan saluran tertentu.
3.      Tentang waktu.
4.      Tentang sistem sosial warga masyarakat.
f.       Akulturasi
Akulturasi adalah proses pertukaran ataupun saling memengaruhi dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sifatnya sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diakomodasikan dan diintegrasikan kedalam kebudayaan itu sendiri tanpa kehilangan kepribadiannya sendiri.
g.      Etnosentrisme
Adalah Tiap-tiap kelompok cenderung untuk berpikir bahwa kebudayaan dirinya itu adalah superior (lebih baik dan lebih segalanya) dari pada semua budaya yang lain,
h.      Tradisi
Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercyaan yang telah menjadi bagian dari suatu budaya yang telah lama dikenal sehingga menjadi adat istiadat dan kepercyaan yang secara turun-temurun.
i.         Ras dan etnik
Suatu ras adalah sekelompok orang yang memiliki sejumlah ciri biologi (fisik) tertentu atau suatu populasi yang memiliki suatu kesamaan dalam sejumlah unsur biologis atau fisik khas yang disebabkan oleh faktor hereditasatau keturunan.
Sedangkan etnik menurut Marger are groups within a larger society that display a unique set of cultures traits. Jadi, dalam kajian etnik lebih menekan kan sebagai kelompok sisial bagian dari ras yang memiliki ciri-ciri budaya yang sifatnya unik.
j.        Stereotip        
Stereotip (stereotype) adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu stereos yang berarti solid dan tupos yang berarti citra atau kesan. Suatu stereotip mulanya adalah suatu rencana cetakan yang begitu terbentuk sulit diubah.
k.      Kekerabatan (Kinship)
Istilah kekerabatan atau kinship menurut antropolog Robin Fox dalam karyanya Kinship and Marriage (1969) merupakan konsep inti dalam antropologi. Konsep kekerabatan tersebut merujuk kepada tipologi klasifikasi kerabat (kin) menurut penduduk tertentu berdasarkan aturan-aturan keturunan (descent) dan aturan-aturan perkawinan.
l.        Magis
Konsep magis menurut seorang pendiri antropologi di Inggris E.B Tylor dalam Primitive Culture (1871) merupakan ilmu pseudo dan salah satu khayalan paling merusak yang pernah menggrogoti umat manusia.
m.    Tabu
Istilah tabu berasal dari bahasa Polinesia yang berarti terlarang. Secara spesifik, apa yang dikatakan terlaranag adalah persentuhan antara hal-hal duniawi dan hal yang keramat, termasuk yang suci (misalnya, persentuhan dengan ketua suku) dan yang cemar (mayat).
n.      Perkawinan
Agak sulit mendefinisikan perkawinan, karena setiap istilah perkawinan tersebut memiliki banyak bentuk dan dipengaruhi oleh system nilai budaya masing-masing. Namun, secara umum konsep perkawinan tersebut mengacu kepada proses yang formal pemaduan hubungan antara dua individu yang berbeda jenis (walaupun kaum lesbi pun terjadi, namun itu bagian kasus) yang dilakukan secara serimonial-simbolis dan makin dikarakterisasi adanya kesederajatan, kerukunan, dan kebersamaan dalam memulai hidup baru dalam hidup berpasangan.


2.2.7 Konsep Dasar Psikologi
Psikologi berasal dari kata Yunani psyche yang artinya jiwa,dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa,baik mengenai macam-macam gejalanya,prosesnya maupun latar belakangnya.Dengan singkat disebut ilmu jiwa. Secara umum, psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.Atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia, prosesnya maupun latar belakangnya.
Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniyah atau organic behavior, yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar. Sedangkan jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi atau personal behavior dari hewan tingkat tinggi dan manusia.Jadi antara jiwa dan nyawa berbeda.
Konsep – konsep dasar psikologi sosial menjadi salah satu bagian dari kajian ilmu sosial sebagai berikut :
1.      Emosi terhadap objek sosial
Emosi dan reaksi emosional dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Ketajaman emosi dan reaksi emosional dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Pengendalian respon emosi sangat penting dalam kehidupan bersosial. Emosi merupakan kajian dari psikologi sosial yang memiliki peranan penting dalam pembentukan perilaku seseorang teradap respon dari stimulus dalam lingkungan sosial. Bahkan, emosi juga sebagai potensi kepribadian yang perlu dilakukan pembinaan psikologis misal bisa melalui pendidikan keagamaan.
2.      Perhatian        
Perhatian atau rasa peka terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan sosial seseorang juga mempengaruhi cara seorang individu bersikap terhadap hubungan sosialnya.
3.      Minat
Minat atau daya tarik individu terhadap hubungan sosialnya juga berpengaruh terhadap hubungan antar individu dan kelompok berkaitan dengan proses interaksi dan pemberian respon. Minat muncul dari dalam diri individu dan mungkin bisa dipengaruhi oleh subjek subjek dari luar seperti keluarga, budaya, lingkungan.
4.      Kemauan
Kemauan merupakan suatu potensi yang mendorong dalam diri individu untuk memperoleh dan mencapai suatu yang diinginkan. Keinginan yang kuat merupakan modal dasar dari suatu pencapaian. Kemauan menjadi landasan yang kuat untuk melakukan sesuatu untuk berprestasi.
5.      Motivasi
Motivasi sebagai konsep dasar yang timbul dari dalam diri sendiri dan juga bisa didapatkan dari lingkungan atau orang terdekat. Motivasi merupakan kekuatan yang mampu mendorong kemauan untuk mencapai sesuatu. Kemudian motivasi yang keras akan memperkuat perjuangan seorang individu untuk mencapai apa yang diinginkan.
6.      Kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial
Kecerdasan merupakan modal dasar yang ada dalam diri individu masing masing dan berbeda pada setiap individu. Kemudian juga merupakan modal dasar untuk memecahkan permasalahan sosial yang muncul. Potensi kecerdasan yang karakternya bersifat kognitif akan lebih mudah diukur. Sedangkan kecerdasan yang sifatnya afektif lebih sulit diukur dan dievaluasi dengan aspek kecerdasan. Kecerdasan juga sangatlah penting bagi individu untuk menjalani kehidupan dan masalah masalah hidup yang terus terjadi.
7.      Penghayatan
Penghayatan adalah proses kejiwaan yang sifatnya menuntut suasana yang tenang. Proses ini tidak hanya melibatkan sikap merasakan, memperhatikan, menikmati atau lainnya, namun lebih dari itu. Hal -hal yang terjadi dalam proses interaksi sosial, dirasakan serta diikuti dengan tenang sehingga menimbulkan kesan yang mendalam pada diri masing masing individu. Proses penghayatan ini dilakukan dalam kondisi penuh kesadaran. Penghayatan penuh akan lebih sulit dilakukan.
8.      Kesadaran
Kesadaran perlu ada dalam melakukan suatu tindakan, mengambil keputusan dalam interaksi dengan kehidupan sosial. Kesadaran pada individu ditentukan oleh individu itu sendiri setelah melihat apa yang terjadi pada lingkungan sosialnya sebagai respon psikologis yang positif.
9.      Harga diri
Harga diri merupakan konsep yang menciptakan manusia sebagai makhluk hidup yang bermartabat. Martabat atau harga diri yang terbina dan dipelihara akan menjadi perhitungan bagi pihak individu lain dalam memandang individu. Harga diri yang dijatuhkan akan merusak martabat individu dan dimanfaatkan oleh orang lain untuk hal yang tidak positif.
10.  Sikap mental
Sikap mental merupakan reaksi yang timbul dari diri masing-masing individu jika ada rangsangan yang datang. Reaksi mental bisa bersifat positif, negatif, dan juga netral. Hal tersebut tergantung pada kondisi diri masing masing individu serta bergantung pula pada sifat rangsangan yang datang. Rangsangan yang datang akan direspon oleh individu melalui sikap atau reaksi mental yang bisa dikatakan positi, negatif ataupun netral.
11.  Kepribadian
Kepribadian merupakan gagasan yang dinamika, sikap, dan kebiasaan yang dibina oleh potensi biologis secara psiko-fisiologikal dan secara sosial ditransmisikan melalui budaya, serta dipadukan dengan kemauan, dan tujuan individu berdasarkan keperluan pada lingkungan sosialnya.
Konsep dasar kepribadian menurut Brown bersaudara yaitu sebagai ungkapan denotatif, sedangkan yang dikemukakan oleh Hart dalam pengertian konotatif yang lebih komprehensif. Kepribadian itu bersifat unik yang memadukan potensi internal dengan faktor eksternal berupa lingkungan terbuka. Faktor eksternal seperti lingkungan itu sangat kuat. Faktor lingkungan mampu berperan aktif dalam memberikan pengaruh positif terhadap pembinaan kepribadian. Kepribadian yang kokoh dan kuat diperlukan untuk pembangunan kehidupan yang baik dan mengatasi tantangan tantangan atau persaingan yang semakin berat di lingkungan sosial.


2.2.8 Konsep dasar Hukum
Pada dasarnya Pengantar Ilmu Hukum adalah bidang pelajaran ilmu hukum yang merupakan pengantar dan berusaha untuk menjelaskan tentang pokok-pokok, prinsip-prinsip, keadaan, maksud dan tujuan dari bagian-bagian hokum yang paling mendasar serta keterkaitan/tata hubungan anntara bagian-bagian yang paling mendasar tersebut dengan hukum sebagai ilmu pengetahuan.
Menurut Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH bahwa : Pengantar Ilmu Hukum (PIH) oleh dunia studi hukum sering disebut dengan “Encyclopedia Hukum”, yaitu bidang studi hukum yang merupakan pengantar (introduction atau inleiding) untuk ilmu pengetahuan hukum. Ilmu pengetahuan ini berusaha menjelaskan tentang keadaan, inti, dan maksud tujuan dari bagian-bagian pentig dari hukum, serta pertalian antara berbagai bagan tersebut dengan ilmu pengetahuan hukum.
1.      Arti Penting Hukum  
Ketika manusia hidup bersama, salah satu bentuk sifat manusia yaitu zoon politicon (manusia makhluk sosial) dimana saling membutuhkan, dan sifat yang lebih kontradiktif adalah homo humini lupus dimana manusia adalah serigala bagi manusia yang lain, agar tidak terjadi yang demikian maka di bentuklah hukum (ubi sosiates ubius)
2.      Tujuan Hukum  
a. Teori  ettis (aristoteles)  yaitu untuk keadilan, ada 2 keadilan menurut aristoteles sbb:
*     Keadilan distributif (profesional) yaitu Keadilan yang diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya, bisa diartikan seseorang dihukum sesuai dengan kesalahan yang di perbuat.
*      Keadilan komulatif (sama rata) Yaitu Keadilan yang diberikan oleh hukum tidak mengenal ras, keturunan, dengan kata lain keadilan, hukum, undang-undang itu berlaku untuk semua orang.
b. Teori utility (jeremy bertham) Yaitu Tujuan hukum memberikan manfaat dengan kata lain tujuan hukum bermanfaat bagi yang menggunakan  hukum. Contoh:  seorang anak mencuri  uang bapaknya, berzina, dll.
c. Teori campuran (muchtar kusuma admaja) Yaitu Tujuan hukum untuk mencapai perdamaian.
Selain dala Al-Qur’an di jelaskan dalam QS Al  Maidah : 8 artinya “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu berdiri karena ALLAH, menjadi saksi dengan keadilan, janganlah kamu tertarik karena kebencian mu kepada satu kaum, sehingga kamu tidak berlaku adil. Berlaku adillah, karena keadilan itu lebih dekat kepada taqwa dan takutlah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa apa yang kamu kerjakan”.
3.      Ciri-Ciri Hukum
·                     Ada unsur perintah , larangan, dan kebolehan. Perintah ini bersifat memaksa.
·                     Ada sanksi yang tegas,
·                     Adanya perintah dan larangan,
·                     Perintah dan larangan harus ditaati.
4.      Unsur-Unsur Hukum
·                     Peraturan tingkah laku manusia,
·                      Di buat oleh badan berwenang,
·                     Bersifat memaksa walaupun tak dapat dipaksakan,
·                     Di sertai sanksi yang tegas.

5.      Fungsi Hukum
      Yaitu peran yang dimiliki dan harus di laksanakan oleh hokum. Adapun fungsinya sbb:
·                 Menyelesaikan pertikaian,
·                Memelihara dan mempertahankan ketertiban dan aturan-aturan, jika perlu  dengan kekerasan,
·                 Mengubah tata tertib dan aturan sesuai kebutuhan masyarakat,
·                 Memenuhi keadilan dan kepastian hokum,
·                 Direktip , Integratip, stabilitatip, proyektip dan korektip ( syachran basah ),
·                Sebagai alat penggerak pembangunan,
·                 Sebagai alat kritik ( fungsi kritis ) mengawasi masyarakat dan pejabat.
6.       Metode Mempelajari Hukum
·                 Metode idealis             : perwujudan nilai-nilai tertentu = keadilan,
·                Metode normative        : analisis hokum sebagai system abstrak otonom dan bebas nilai,
·                Metode sosiologi         :hokum sebagai alat untuk mengatur masyarakat, factor    yang mempengaruhi pembentukan hokum.
·                  Metode histories          : melihat sejarah hokum = masa lampau dan sekarang,
·                Metode sistematis        : hokum sebagai system,
·                Metode komparatif      : membandingkan antara tata hokum yang belaku disuatu Negara .

2.3 Hubungan Ilmu-ilmu Sosial dengan IPS Sosial
2.3.1 Hubungan IPS dengan Ilmu Sosial.
2.3.1.1 Ilmu IPS dengan ilmu sosial yang lain mempunyai hubungan sebagai berikut :
1.  IPS mengambil bahan-bahan dari ilmu sosial. Materi IPS berasal dari fusi dan integrasi ilmu-ilmu sosial yang disesuaikan, disederhanakan, dan dipilih sesuai tujuan intruksional disekolah. Social science merupakan sumber IPS, sebab materi-materi IPS berasal dari ilmu-ilmu sosial atau social science.
2. Tidak ada keharusan bahwa semua ilmu sosial perlu diturunkan dalam setiap pokok bahasan IPS, tapi disesuaikan dengan tujuan pengajaran dan perkembangan pesrerta didik. Jenjang pendidikan juga ikut menentukan jumlah dan bagian isi ilmu sosial yang akan diramu menjadi program IPS. Kesamaannya IPS dapat disusun dengan mengaitkan atau menggabungkan berbagai unsur ilmu sosial sehingga menjadi menarik.
2.3.1.2. Hubungan IPS dengan Ilmu-Ilmu Sosial.
1. Hubungan IPS dan Geografi.
IPS mengambil materi dari geografi yang terkait dengan ruang bumi, garis lintang, bujur, arah, jarak, lokasi ruang, kondisi alam, tata lingkungan, sumber daya alam, serta interaksi antar bangsa dan manusia dengan lingkungan.
Konsep dasar disiplin ilmu dan Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
a. Geografi adalah studi tentang penyebaran gejala-gejala pada ruang bumi.
b. Garis lintang, bujur, arah, skala dan jarak digunakan untuk memberikan gambaran tentang lokasi ruang.
c. Lokasi dipermukaan bumi ditentukan oleh kondisi alam, tat lingkungan dan sumber daya.
d. Interaksi antar bangsa akan terjadi apabila gagasan, prilaku dan objek penyebab dapat menyebar dalam masyarakat.
e. Manusia dan lingkungan saling ketergantungan.
2. Hubungan IPS dan Ilmu Ekonomi
IPS mengambil materi ilmu yang ekonomi terkait dengan usaha manusia untuk mencapai kemakmuran, dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul dari usaha tersebut.[ ]
Konsep dasar disiplin ilmu dan Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Kelangkaan dapat terjadi karena terdapat sumber daya yang terbatas, sedangkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas.
2. Dalam berproduksi setiap orang terikat antara satu dengan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhannya.
3. Jasa dan saling ketergantungan adalah harus terdapat prioritas dan pilihan digunakan dalam memenuhi kebutuhan atas barang dan jasa.
4. Dalam Pembagian kerja terdapat persaingan bebas dan sehat dalam mewujutkan system ekonomi yang bebas.
5. Dalam pertukaran sirkulasi, Pendapatan dan Efisiensi terdapat kerjasama dengan Negara penting.
3. Hubungan IPS dan Ilmu Politik
IPS mengambil ilmu politik yang membahas usaha manusia mengorganisasikan kekuasaan dalam mengatur manusia serta menyelenggarakan kepentingan rakyat dan bangsa.
Konsep dasar disiplin ilmu meliputi,: politik, politik dan hokum public, hokum dan perilaku politik, control social, Negara, kekuasaan, otoritas, kelompok peminat, sosialisasi politik dan budaya politik.
 Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang dan hokum menjamin stabilitas dan control social, kebersamaan, kemerdekaan individu, dan membatasi tingkah laku yang membahayakan kehidupan.
2. Pemerintahan dibutuhkan karena manusia saling tergantung satu sama lainnya.
3. Politik bisa terjadi dalam masyarakan, sekolah dan pemerintahan.
4. Kekuasaan merupakan energy dari system politik.
5. Otoritas merupakan kekuasaan yang sah.
6. Standart etika penting bagi system politik.
7. Hokum adalah alat tanpa kekerasan untuk mengendalikan masalah-masalah politik.
4. Hubungan IPS dan Ilmu Sejarah
 IPS mengambil materi ilmu sejarah yang terkait dengan cara penduduk, kelompok manusia memperoleh dan mengorganisir kepentingan yang dilihat dari kurun waktu masa lalu.[ ]
Konsep dasar disiplin ilmu diantaranya adalah sejarah, perubahan komunitas, manusia, ruang, waktu, terdapat konflik, revolusi, kehidupan Negara dan nasionalisme.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat atau manusia selalu mengalami perubahan terus-menerus.
2. Pengalaman manusia saling berlanjut dan saling berhubungan.  Kejadian-kejadian dipengarui oleh situasi yang mendahului.
3. Umat manusia adalah hasil dari masalalu.
4. Analogi antara masa sekarang dan masa lalu merupakan pemahaman yang berharga bagi perubhan masyarakat.
5. Setiap kejadian bersifat hanya sekali dan tidak mungkin terjadi lagi.
6. Perubahan peristiwa merupakan sebab-akibat.
5. Hubungan IPS dan Antropologi
IPS mengambil materi antropologi yang terkait dengan kajian ilmu yang mempelajari hasil budidaya manusia dalam menjaga eksistensinya dan usaha meningkatkan kehidupan baik aspek lahiriyah maupun batiniyah, serta mempelajari umat manusia dalam hubungan kelompok dan ruang.
Konsep dasar disiplin ilmu antara lain : antropologi, ruang kegiatan manusia, interaksi manusia, antropologi budaya, kebudayaan, unsure kebudayaan, wilayah budaya, akulturasi, tradisi, benda-benda budaya, manusia dan manusia dengan lingkungan.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Tokoh manusia dapat mengubah manusia.
2. Kebudayaan merupakan kesuluruhan dari semua tatanan kehidupan yang dibentuk oleh kelompok-kelompok manusia.
3. Keluarga adalah unit utama masyarakat dalam penyebaran kebudayaan.
4. Kebudayaan manusia merupakan hasil dari factor keturunandan lingkungan.
5. Kebudayaan berubaha karena penyesuaian manusia terhadap linkungan.
6. Hubungan IPS dan Sosiologi
          IPS mengambil materi sosiologi yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan atau umum dan hubungan antar individu serta masyarakat, serta mempelajari hubungan, pranata dan masyarakat tersebut.
Konsep dasar disiplin ilmu, antara lain: sosiologi, sosialisasi, peran, norma, saksi, nilai, status kebudayaan, lembaga, komunitas dan interaksi.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Semua perilaku manusia dipelajari dari orang ke orang melalui transaksi kelompok.
2. Setiap masyarakat mengembangkan budaya masing-masing.
3. Kebudayaan menyediakan aturan main dalam kehidupan bermasyarakat dan kekuasaan yang disebut kelas-kelas social.
4. Setiap masyarakat mengembangkan pranata untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. 
5. Masyarakat selalu berubah.
7. Hubungan IPS dan Psikologi Social
IPS mengambil materi psikologi sosial terkait dengan mempelajari perilaku individu, kelompok, dan masyarakat yang dipengaruhi oleh situasi sosial, pengetahuan, pemikiran, tanggapan, spekulasi, serta pengalaman dan tingkah laku individu manusia yang dipengaruhi atau yang dibutuhkan oleh situasi social.[ ]
Konsep dasar disiplin ilmu, diantarannya : psikologi, psikologi social, kejiwaan manusia, konsep diri atau individu, persepsi, motivasi, frustasi, perkembangan norma dan sikap social, serta hubungan antara manusia dan kelompok.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Setiap manusia berkembang dari balita, remaja, dewasa hingga lansia.
2. Manusia selaku individu dan social mampu melihat dan menyimpan dalam alam pikirannya kejadian dan pengalaman-pengalaman.
3. Ada proses individu dan individualism, social dan sosialisme.4. Ada interaksi kelompok
5. Ada kerjasama, persaingan dan kekuasaan
6. Tingkah laku ada karena pengaruh keadaan jiwa dan lingkungan.
8. Hubungan IPS dan Ilmu Hukum.
IPS mengambil materi ilmu hukum yang berkaitan dengan peraturan-peraturan tingkah laku dalam masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah.
Konsep dasar disiplin ilmu, diantarannya adalah: Hukum, sumber, kekuasaan, perintah, peraturan, larangan, perlindungan, peradilan, saksi, norma kesusilaan, etika, manusia dan Negara.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Keteraturan hidup tercipta melalui ketaatan.
2. Ada peraturan tingkah laku.
3. Ada perlindungan hokum terhadap individu dan masyarakat.


BAB III
PENUTUP
3.1              Kesimpulan
3.1.1 Fakta
Fakta  dapat didefinisikan sebagai  segala sesuatu baik dalam bentuk informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan yang dapat dipahami/dihayati dan dikumpulkan dimana kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
3.1.2 Konsep
Dalam KBBI , Konsep diartikan sebagai (1) rancangan , (2) gambaran mental dari objek, proses atau apaa yang ada diluar nahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal lain.
3.1.3 Generalisasi
Generalisasi berasal dari kata general yang berarti umum atau menyeluruh. Fakih Salmawi (1989:9) mengemukakan bahwa : “Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki karakteristik dan makna generalisasi adalah peryataan tentang hubungan diantar konsep.
3.1.4 Konsep Dasar  Sejarah
Beberapa konsep yang dikembangkan dalam sejarah seperti;
Perubahan,  peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, kemerdekaan atau kebebasan, kolonialisme, revolusi, fasisme, komunisme,  peradaban,  perbudakan, waktu, fenimisme, liberalismedan konservatisme. 
3.1.5. Konsep Geogravi
Konsep geografi menurut Hasil seminar IGI ada
 yaitu: Konsep lokasi, konsep jarak, konsep aksesibilitas, konsep pola, konsep morfologi, konsep aglomerasi, konsep nilai kegunaan, konsep interaksi dan interpendensi, diferensiasi wilayah dan konsep keterkaitan keruangan       
2.2.3        Konsep Dasar Ekonomi dan Koperasi
Sementara dapatdikatakan konsep-konsep pokok ilmu ekonomi itu terdiri atas:
Konsep scarcity (kelangkaan), konsep spesialisasi, konsep system moneter dan transformasi, konsep kesejahteraan dan konsep pasar
2.2.4        Konsep Dasar Politik atau Pemerintahan
Konsep-konsep Ilmu Politik             
Yaitu Negara,  Kekuasaan, Pengambilan Keputusan, Kebijakan Umun (public policy,beleid) dan Pembagian (distribucion) atau alokasi.     
2.2.5        Konsep Dasar Sosiologi
beberapa konsep-konsep dasar sosiologi, antara lain:
Interaksi sosial, Sosialisasi, Kelompok sosial, Perlapisan sosial, Proses sosial, Perubahan sosial, Mobilisasi sosial, Modernisasi dan Patologi sosial
           
3.1.9 Konsep Dasar Atropologi
Adapun yang merupakan contoh konsep-konsep antropologi, diantaranya:
 Kebudayaan, Evolusi      , Daerah Budaya (Culture Area), Enkulturasi, Difusi, Akulturasi, Etnosentrisme, Tradisi      , Ras dan etnik, Stereotip, Kekerabatan (Kinship), Magis, Tabu dan Perkawinan

3.1.10 Konsep Dasar Psikologi
Konsep – konsep dasar psikologi sosial menjadi salah satu bagian dari kajian ilmu sosial sebagai berikut :
Emosi terhadap objek sosial, Perhatian, Minat, Kemauan, Motivasi, Kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial, Penghayatan, Kesadaran, Harga diri, Sikap mental dan Kepribadian

3.1.11 Dasar Hukum
Ciri-Ciri Hukum
·                     Ada unsur perintah , larangan, dan kebolehan,
·                     Ada sanksi yang tegas,
·                     Adanya perintah dan larangan,
·                     Perintah dan larangan harus ditaati.
Unsur-Unsur Hukum
·                     Peraturan tingkah laku manusia,
·                      Di buat oleh badan berwenang,
·                     Bersifat memaksa walaupun tak dapat dipaksakan,
·                     Di sertai sanksi yang tegas.

3.1.12 Hubungan ips dengan ilmu-ilmu sosial
1.      Hubungan IPS dan Geografi, IPS mengambil materi dari Geografi yang terkait dengan ruang bumi, garis lintang, bujur, arah, jarak, lokasi ruang, kondisi alam, tata lingkungan, sumber daya alam, serta intraksi antar bangsa danmanusia dengan lingkungan.
2.      Hubungan IPS dan ilmu ekonomi, IPS mengambil materi ilmu yang ekonomi terkait dengan usaha manusia untuk mencapai kemakmuran, dan gejal-gejala serta hubungan yang timbul  dari usaha tersebut.
3.      Hubungan IPS dan ilmu politik, IPS mengambil materi ilmu politik yang membahas usaha manusia mengorganisasikan kekuasaan dalam mengatur manusia dan menyelenggarakan kepentingan rakyat dan bangsa.
4.      Hubungan IPS dan ilmu sejarah, IPS mengambil materi ilmu sejarah yang terkait dengan cara hidup manusia dilihat dari kurun waktu masa lalu.
5.      Hubungan IPS dan antropologi, IPS mengambil materi antropologi yang terkait dengan kajian hasil budaya manusia dalam menjaga eksistensinyadan usaha meningkatkan kehidupan, baik aspek lahiriah maupun batiniah.
6.      Hubungan IPS dan sosiologi, IPS mengambil materi sosiologi yang  mempelajari masyarakat secara keseluruhan dan hubungan antar individu dan masyarakat tersebut.
7.      Hubungan IPS dan psikologi social, IPS mengambil materi dari psikologi social yang mempelajari prilaku individu, kelompok, dan spekulasi.
8.       Hubungan IPS dan ilmu hokum, IPS mengambil materi ilmu hokum yang berkaitan dengan peraturan tingkah laku yang ditetapkan pemerintah.

3.2            Saran
Belakangan ini kita sering mendengar bahwa tidak adanya hubungan antara Ilmu Pengetahuan Sosial dengan ilmu sosial, menurut saya itu adalah peryataan yang kurang tepat. Memang kondisi akhir-akhir ini kita merasakan bahwa antara ilmu-ilmu sosial berjalan sendiri tanpa diiringi oleh ilmu-ilmu sosial lainnya. Saran saya agar ilmu sosial dan IPS sosial menjadi padu ialah agar kita kembali lagi ke Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) karena dengan kembali lagi ke IPS maka kita akan menyadari bahwa ilmu-ilmu sosial itu adalah kepaduan daripada imu IPS. Dengan begitu ketergantungan antara ilmu-ilmu sosial aemakin erat hubungannya.
  

DAFTAR PUSTAKA

Fahri.Zul.dkk.2008.Kamus Lengkap Bahasa indonesia.Jakarta.Erlangga
Marhijanto.Bambang Surajiyo, Sugeng A,. 2005.Dasar-dasar logika.Jakarta.Bumi aksara
Sri Andiani.1999.Kamus Bahasa Indonesia Masa Kini.Surabaya. Terbit Terang
Nursid. Sumaatmadja,dkk.1986.Buku Materi Pokok Konsep Dasar Imu Pengetahuan       Sosial,Modul 1-3. Jakarta; Karunika
Http;//cobah-ajah.blogspot.com/2012/01/hubungan-ips-dengan-ilmu-ilmu-sosial.html 21.38, 29 septemhttp;//cobah-ajah.blogspot.com/2012/01/hubugan-ips-dengan-ilmu-ilmu-sosial.html
Http;/www.google.com/search?q=hubungan+antara+ips+dengan+ilmu+sosial+lainnya&ie=utf-8&aq=t&rls=org.mozila:id:official&client=firefox-
Simeulue tanahku, muhammada arif.2017

No comments:

Proposal Pembangunan Laboratorium SMP yang Benar

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Guna mendukung tercapainya Standar Pendidikan Nasional serta terwujudnya Program Wajar ...