BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pelajaran IPS (Ilmu
Pengetahuan Sosilal) sudah tentu kita kenal Sejak Sekolah Dasar (SD) . Sejak
duduk di bangku Sekolah Dasar ( SD) kita
telah mempelajari dan mengenal pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang
sering kita terapkan dalam kehidupan sehari–hari. Dalam pembelajaran IPS (Ilmu
Pengetahuan Dasar) kita diwajibkan untuk saling berkomunikasi atau berinteraksi
satu sama lainnya. Komunikasi adalah salah satu contoh nyata dari penerapan
Ilmu Sosial di sekitar kita.
Komunikasi
adalah hal terpenting yang sangat kita perluhkan dalam penerapan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Tanpa Komunikasi
maka pengetahuan tentang IPS (Ilmu Pengetahuan Dasar) tidak akan pernah
berjalan lancar dalam pengenalan perilaku manusia dalam ruang lingkup terkecil
sekalipun.
Pengenalan manusia yang
lain daripada dirinya sendiri atau di luar daripada dirinya tidak akan terbatas
. Pengenalan ini bukan hanya mencakup dalam ruang lingkup keluarga namun juga
mencakup teman sepermainan, warga masyarakat di lingkunganya sendiri, kerabat
detan ataupun kerabat jauh dan seterusnya, sehingga hubungan sosial yang dialami
akan semakin meluas dengan meluasnya komuniaksi pada diri kita sendiri.
Dari
pengenalan dan pengalaman yang tumbuh
akibat adanya komunikasi pada diri seseorang , maka secara otomatis pengetahan
seseorang tentang seluk beluk hidup
bermasyarakat , tentang sifat-sifat individu lain, tempat-tempat kunjungan,
serta halbaik maupun hal-hal buruk dalam bermasyarakat akan mudah di pahami,
dan kemudian permasalahan akan lebih mudah terselesaikan. Maka jika komunikasi
tidak berjalan lancar maka kita tidak akan memperoleh manfaat dari IPS (Ilmu
Pengetahuan Sosial). Sehingga pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial ) tidak
akan pernah berlangsung dengan baik.
Hal-hal lain yang seharusnya kita
ketahui adalah Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran atau suatu
program pendidikan memadukan konsep–konsep terpilih dari ilmu–ilmu sosial untuk
membina warga negara yang baik. Di Sekolah Dasar (SD) kita telah memulai
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial,melalui pembelajaran tersebut diharapkan
siswa dapat memiliki pengetahuan, wawasan dan menerapkan konsep–konsep dasar
ilmu sehingga siswa akan memiliki kepekaan terhadap lingkungan disekitarnya,
serta memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah–masalah sosial yang
ada. Melalui pelajaran IPS ini, diharapkan siswa dapat menjadi warga negara
yangbaik.
Disini, kita sebagai
calon guru yang baik, dituntut untuk dapat menjelaskan, memahami, dan
menerapkan konsep–konsep dasar IPS dengan baik karna kita dharus mengajar dan
membina siswa agar mereka paham dengan apa yangkita sampaikan.
Agar
pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Dasar) mudah dimengerti oleh semua orang ,
tentu kita harus mengetahui sendiri bagaiman IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang
sebenarnya. Untuk itu kembali lagi ke interaksi sosial yang harus diutamakan.
Interaksi tersebut juga bisa berlangsung dengan baik dalam proses belajar
mengajar.
Sebagai
seorang mahasiswa tentu kita mengetahui bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
suatu program pendidikan yang memadukan konsep-konsep terpilh dari ilmu-ilmu
sosial untuk membina masyrrakat dalam lingkungan kita sendiri maupun diluar
lingkungan kita sendiri.
Ilmu
Pengetahuan Sosial juga memiliki ruang lingkup yang sangat luas . Namun Ilmu
Pengetahun Sosial juga memiliki konsep-konsep dasar tersendiri yang terrangkum
lebih jelasn, hal ini juga sangat mempermudah kita untuk dapat mempelajari Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Ilmu
Pengetahuan Sosial juga memiliki cara pandang bersifat terpadu, artinya bahwa
Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS) merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran
seperti sejarah, ekonomi, geogravi, antropology, sosiologi, serta politik atau
ilmu pemerintahan. Adapun perpaduan ini disebabkan karenan adanya kajian objek
yang sama yaitu manusia dan lingkungan sekitar.
Pendidikan
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) penting diberikan kepada semua siswa dan siswi
pada jenjang pendidikan dasar, menegah, maupun atas, karena sebagai seorang
siswa yang tinggal dilingkungan masyarakat akan lebih mudah mengenal masyarakat
dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa bisa juga belajar
melaluimmedia cetak, media elektronik, maupun pengalaman langsung dalam
kehidupannya.
Sebagai
calon guru kita dituntut untuk memiliki semangat dalam mempelajari IPS (Ilmu
Pengetahuan Sosial). Karena kita kita harus dapat menjelaskan , memahami, serta
menerapakan konsep dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam proses belajar
mengajar dengan baik agar siswa dapat dengan mudah memahami apa yang kita
sampaikan kepada siswa di lingkungan sekolah nanti.
Namun
belakangan ini kita sering kali memperhatikan bahwa pengajar tidak terllu
mengenal dan memahami hal-hal dasar Ilmu Pengetahuan Sosial seperti hubungan
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dengan ilmu lainnya. Karena itu agar semua
pelajar dapat lebih memahami bagaimana hubungan sebenarnya IPS (Ilmu Pengetahuan
sosial) dengan ilmu-ilmu lainnya maka kami membuat sebuah makalah berjudul
“Hubugan IPS dengan ilu-ilmu sosial” . Harapan kami semoga para pembaca bisa
mengetahui bagaimana hubungan IPS dengan ilmu-ilmu lainnya.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian Konsep,
Fakta, dan Generalisasi?
2.
Apa konsep dara
ilu-ilmu sosial (geogravi, ekonomi, sosiologi, politik/ilmu pemerintahan,
sejarah, dan antropologi)?
3.
Bagaimana
hubungan ilmu-ilmu sosial dengan IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial ) sosial?
1.3 Tujuan
1. Membedakan
pengertian fakta, konsep dan generalisasi dalam ilmu sosial dan hubungannya.
2. Menjelaskan
konsep–konsep dasar ilmu sosial.
3.
Menjelaskan hubungan
IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial
BAB II
MATERI
2.1 Pengertian Fakta, Konsep, dan
Generalisasi
2.1.1 Fakta
Fakta dapat didefinisikan
sebagai segala sesuatu baik dalam bentuk informasi atau data yang
ada/terjadi dalam kehidupan yang dapat dipahami/dihayati dan dikumpulkan dimana
kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
Menuruk Kamus besar
Bahasa Indonesia(KBBI) Fakta adalah suatu yang benar-benar ada atau
terjadi. Dalam hal ini, fakta memiliki
jangkauan penjelasan yang terbatas dimana merujuk pada suasana yang khusus dan
keberlakannya terbatas (kurang bersifat umum).
·
Ciri-ciri
kalimat fakta
1.
Bisa dibuktikan
kebenarannya. Tempenya jelas atau nyata
2.
Memiliki data
yang tepat serta akurat. Misalnya ; waktu, tempat
3.
Memiliki
narasumber yang terpercaya. Sumber yang ada harus jelas kebenarannya.
4.
Bersifat
objektif artinya data benar-benar ada dan bukan di buat-buat. Biasanya
dilengkappi dengan data yang mengambarkan suatu objek.
5.
Mengandung 5W+1H
6.
Menunjukkkan
kejadian yang pernah terjadi. Bukan khayalan.
·
Beberapa contoh
sederhana fakta, yaitu:
a. Orientasi
Kehidupan Kampus (OKK) tahun 2011 dilaksanakan mulai tanggal 6 agustus sampai
11 agustus 2011;
b. Ramah
Tamah Jurusan PGSD di ketuai oleh Ni Luh Putu Evytasari Pebriani.Fakta menjadi
suatu hal yang penting dalam stuktur atau susunan ilmu karena fakta membantu
dalam proses pembentukan konsep dan generalisasi,karena konsep dapat dicapai
dalam suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang bersifat khusus
tidakdipelajari dalam kekosongan (Savage dan Armstrong, 1996:24). Walau
demikian untuk mampu memahami konsep dan generalisasi diperlukan pemilihan
fakta-fakta yang efektif dari sekian fakta yang ada.
Hubungan
antara fakta dan konsep sangat erat,sebagai ilustrasi ada sebuah
contoh,misalnya Kegiatan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK)UNDIKSHA tahun 2011
diadakan mulai tanggal 6 agustus sampai 11 agustus 2011. OKK UNDIKSHA 20011
diadakan di Kampus Tengah UNDIKSHA. Tata tertib dan perlengkap OKK di unggah di
website UNDIKSHA.
Dari fakta-fakta diatas
tampak saling berhubungan danmembentuk suatu gagasan atau konsep tentang Orientasi
Kehidupan Kampus (OKK). Sehingga apabila ada yang membaca fakta-fakta
tersebut,maka fikirannya terbentuk suatu pengertian tentang konsep OKK.
2.1.2 Konsep
Dalam
KBBI , Konsep diartikan sebagai (1) rancangan , (2) gambaran mental dari objek,
proses atau apaa yang ada diluar nahasa yang digunakan oleh akal budi untuk
memahami hal lain.
Secara sederhana konsep
dapat diartikan sebagai suatu penamaan (pemberian label) untuk sesuatu yang
membantu seseorang mengenal, mengerti, dan memahami sesuatu tersebut. Atau jika
dikaitkan hubungannya dengan fakta diatas dapat dikatakan konsep adalah
kumpulan beberapa fakta-fakta yang tersusun secara sistematik sesuai
literatur yang berlaku. Pengertian lainnya tentang konsep ialah
sesuatu yang tersimpan dalam pikiran suatu pemikiran, suatu idea tau suatu
gagasan (Moore Skeel,1995:30). Dari beberapa pengertian
tentang konsep,dapat dikatakan suatu konsep yang dihadapi akan
berbeda tergantung latar belakang atau pengalaman orang yang melakukan
konseptualisasi. Konsep dapat membantu mengorganisasikan informasi atau data
yang dihadapi yang ditempatkan dalam kategori-kategori atau kelompok-kelompok
dan mempertimbangkan hubungan antar datanya.
Konsep yang jika
dikaitkan dengan fakta dapat dikatakan sebagai suatu keterkaitan antar sejumlah
fakta yang nantinya diberikan lebel atau nama berupa kata-kata. Karakteristik
yang dimiliki suatu konsep disebut atribut,dimana atribut nantinya akan menjadi
penjelas dari konsep-konsep yang telah ditentukan. Sebagai contoh berikut misalnya
memiliki konsep “sepeda motor” dimana atribut penjelasnya adalah: 1) kendaraan
beroda dua, 2) digerakkan dengan mesin, 3) berbahan bakar premium. Mungkin
konsep diatas dapat dijelaskan dengan beberapa atribut yang mudah, tapi ada
beberapa konsep yang cukup sulit dijelaskan atributnya dengan kata-kata
sederhana, seperti demokrasi, kebudayaan, keadilan, sosialisasi, dan
konsep-konsep lainnya.
2.1.3 Generalisasi
Generalisasi berasal
dari kata general yang berarti umum atau menyeluruh. Fakih Salmawi (1989:9)
mengemukakan bahwa : “Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki
karakteristik dan makna generalisasi adalah peryataan tentang hubungan diantar
konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi”.
Dalam KBBI ,generalisi
diartikan sebaga (1) perilal membentuk gagasan
atau simpulan umum dari suatu kejadian , (2) Penyamaratan
·
Ciri
Generalisasi
1. Menunjukkan
hubungan antara dua konsep atau lebih
2. Bersifat
umum, Artinya tidak memihak pada satu persoalan tetapi umum
3. Berisi
peryataan-peryataan yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Definisi generalisasi
secara singkat dapat dikatakan sebagai gabungan sebuah atau sejumlah konsep
yang memiliki suatu keterkaitan makna. Keterkaitan konsep dalam generalisasi
akan berdampak pada keikutsertaan fakta dalam hal ini, karena generalisasi
mengungkapkan sejumlah besar informasi yang kebenarannya diperlukan pembuktian
dan tanggung jawab. Sehingga fakta-fakta yang terkumpul dan yang akan dijadikan
sebagai suatu konsep harus spesifik dan terkait dengan konsep dan genaralisasi
yang akan dibuat. Sebagai salah satu contoh misalnya:
· “Ketika
seorang siswa SMA/SMK meningkat menjadi seorang mahasiswa baru, tanggung
jawabnya pun meningkat”.
Generalisasi berisi banyak konsep di
dalamnya. Pada generalisasi di atas yang terdiri dari konsep-konsep seperti
“siswa SMA/SMK”, “mahasiswa baru”, dan juga “tanggung jawab”. Jadi dapat
dilihat pada contoh diatas generalisasi dibentuk dari beberapa konsep yang
terkait satu sama lain.
2.2 Konsep Dasar Ilmu-ilmu Sosial dengan
IPS Sosial ( Geogravi, Ekonomi, Politik, Sejarah, Sosiologi, Antropologi
2.2.1 Konsep Dasar Sejarah
Kata sejarah berasal
dari bahasa arab “syajaratu” yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri
sejarah disebut “tarikh”. Adapun kata tarikh dalam bahasa indonesia artinta
kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata sejarah lebih dekat dengan
bahsa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam
bahsa inggris history, yang berarti masalalu manusia.
Sejarah
adalah ilmu yang mengkaji perbuatan-perbuatan manusia pada masa lampau dan
sekarang.Unsur pokonya adalah manusia,, ruang dan waktu. Sifat objek adalah
perbuatan/peristiwa-peristiwa terpilih yang mempunyai arti bagi
manusia.Sedangkan sumber bahan adalah bahan tertulis dan tidak tertulis.
Konsep
pokok atau main Concepts seperti; perubahan, kontinuitas, waktu, dan lain-lain.
Bahan kajiannya adlah kejadian peristiwa manusiawi yang mempunyai impact
terhadap manusia, bangsa dalam gerak perkembangan atau sejarah seperti ;
1.
Usaha/perjuangan
usaha manusia mengatasi tantangan alam,
2.
Kehidupan
bernegara
3.
Kegiatan
beragama dan kebudayaan dengan psang surutnya,
4.
Ide-ide dan
paham-paham ; feodalisme, imperialisme, kapitalisme, nasionalisme,
internasionalisme, dan sebagainya. Semua dipertautkan dengan konsep-konsep,
karakteristik sejarah dan disiplin-disiplin yang lain.
Sifat-sifat karakteristik yang perlu
diperhatikan dalam sejarah antar lain adalah kejadian/data itu bersifat hanya
sekali saa terjadi dan tidak mungkn terjadi lagi, perkembangan
peristiwa/kejadian histories itu bersifat kasual, subyektivitas dalam penilaian
dan interprestasi data.
Beberapa
konsep yang dikembangkan dalam sejarah seperti;
1.
Perubahan,
konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepda sesuatu hal yang menjadi “tampil
berbeda”
2.
Peristiwa,
konsep ini memiliki arti sebagai suatu kejadian yang menarik maupun luar biasa
karena memilki keunikan
3.
Sebab dan
akibat, istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan
fenomena pendahulu yang mendorong terjadinya suatu perbuatan , perubahan maupun
peristiwa berikutnya, sekaligus sebagai suatu kondisi yang mendahului
peristiwa. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang menjadikan kesudahan atau hasil
suat perbuatan maupun dampak dari peristiwa.
4.
Nasionalisme,
Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliki arti rasa kebangsaan, dimna
kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian besar dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
5.
Kemerdekaan atau
kebebasan, konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nilai utama dalam kehidupan
politik bagi setiap negara dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa di
agung-agungkan, sekalipun tidak selamanya dipraktiskan.
6.
Kolonialisme,
konsepnya merujuk kepada bagian imperialisme dalam ekspansi bangsa-bangsa Eropa
Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke-15 dan 16.
7.
Revolusi, Konsep
revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial politik yang
radikal, berlangsung cepat, dan besar-besaran. Revolusi terjadi ketika berbagai
kesulitan perang dan krisis keuangan negara berhasil diatasi, namun memiliki
institusi-institusi yang rentan terhadap revolusi. Skocpol yang
mengidentifikasi tiga ciri kelembagaan yang menyebabkan kerentanan revolusi
tersebut, yaitu:
a. Lembaga
militer negara sangat inferior terhadap militer dari negara-negara pesaingnya.
b. Elite
yang otonom mampu menentang atau menghadang implementasi kebijaksanaan yang
dijalankan pemerintah pusat.
8.
Fasisme, Konsep
fasisme atau facism adalah nama pengorganisasian pemerintah dan
masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat
memiliki rasa nasionalis yang sempit, rasialis, militeristis, dan imperialis.
9.
Komunisme. Pada
dasarnya, konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap pengaturan sosial
yang didasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan swapemerintahan yang
diatur secara komunal atau bersama-sama.
10.
Peradaban,
Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada
suatu entitas kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup nilai,
norma, institusi, dan pola pikir terpenting dari suatu masyarakat yang
terwariskan dari generasi ke generasi (Bozeman dalam Hungtinton, 1998:41).
Selain itu, peradaban menunjuk kepada suatu corak maupun tingkatan moral yang
menyangkut penilaian terhadaptotalitas kebudayaan. Jadi, peradaban jauh
melebihi luasnya dari suatu kebudayaan yang saling mempengaruhi.
11.
Perbudakan,
Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau siavery adalah istilah yang
meggambarkan suatu kondisi dmana seseorang maupun kelompok tidak memiliki
kedudukan dan peranan sebagai manusia yang memiliki hak asasi sebagai manusia
yang layak.
12.
Waktu, Konsep
waktu dalam hal ini (hari,tanggal, bulan, tahun, windu, dan ahad) merupakan
konsep esensial dalam sejarah. Begitu pentingnya mengenai waktu yang digunakan
baik pada riset historis dan empiris dalam prespektif kronologis, fungsional,
strukturalis, maupun simbolis. Secara alternatif, ilmuwan atau sejarawan dapat
menggunakan penempatan subjektif darisaat kemarin, sekarang, dan akan datang.
Mengenai pentingnya pemahaman tentang waktu, menurut Sztompka (2004: 58-59)
terdapat enem fungsi waktu, yaitu (a) sebagai penyelaras tindakan, (b) sebagai
koordinasi, (c) sebgai bagian dalam tahapan atau rentetan peristiwa, (d)
menempati ketepatan,(e) menentukan ukuran, (f) untuk membedakan suatu masa
tertentu dengan lainnya.
13.
Fenimisme,Istilah
fenimisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari subordinasi pria.
Menurut Maggie Humm (2000:354), semua gerakan feminis mengandung tiga unsur
asumsi pokok. Pertama, gender adalah suatu konstruksi yang menekan kaum wanita
sehingga cenderung menguntungkan pria. Kedua, konsp patriarki-dominasi kaum
pria dalam lembaga-lembaga sosial melandasi konstruk tersebut. Ketiga,
pengalaman dan pengetahuan kaum wanita harus dilibatkan untuk mengembangkan
suatu masyarakatnonseksis di masa mendatang.
14.
Liberalisme,
Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya hanya dapat
diungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan nuansa-nuansa
khusus.
15.
Konservatisme,
Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang menyakini bahwa realitas
suatu masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan sejarahnya. Oleh karena itu,
pemerintah membatasi diri dalam campurtangan terhadap perilaku kehidupan
masyarakatnya, dalam arti tidak boleh melupakan akar-akar sejarahnya (no name.
2012. http:/direktoratfile.UPI/html)
2.2.2. Konsep Geogravi
Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani).Geo artinya bumi
dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi
(pemerian).Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan
yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan
dengan bumi.
Pengorganisasian konsep dasar georavi yaitu;
1. Distribusi
keruangan (spatial distribution). Untuk dapat melihat distribusi keruangan
diperluhkan, fakta yang cukup banyak. Faktanya memiliki 3 unsur kebersamaan
ialah; waktu, lokasi dan kesamaan ciri.
2. Wilayah
/ region adalah suatu daerah yang ditandai engan adanya keseragaman atas satu
atau lebih fenomena atau kenampakan. Wilayah dapat dibedakan atas wilayah
formal adalah kawasan yang homogen. Wilayah formal dicirikan oleh
sesuatu yang dimiliki atau melekat pada manusia dan alam secara umum, seperti
bahasa tertentu yang digunakan penduduk. Dan wilayah Wilayah fungsional adalah suatu kawasan yang difungsikan, menurut jenis
dan kekhususan, suatu wilayah yang saling berhubungan satu sama lain, misalnya
kota, kecamatan, dan kelurahan yang selalu berhubungan.
3. Asosiasi
areal adalah suatu areal yang memungkinan terjadi seuatu wilaya formal.
Misalnya adanya daratan rendah di adaerah pantai mungkin dapat menjadi aderah
rawa.
4. Interaksi
keruangan yaitu adanya hubungan antara fakta dengan fakta lain di dalam satu
ruang antar ruang dapt berwujud intraksi.
Prinsip adalah sesuatu
yang menjiwai atau menjadi dasar pijakan dalam melaksanakan sesuatu. Apabila
diamati dan dianalisis gejala goegrafi dalam kehidupan sehari-hari, maka para
ahli geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip berikut;
1.
Prinsip
Persebaran, yaitu suatu gejala yang tersebar tidak merata di permukaan bumi
yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan dan manusia. Contohnya tidak semua
wilayah mengalami hujan salju karena hujan salju hanya terjadi di
wilayah-wilayah tertentu.
2.
Salah satu
morfologi yang tidak terdapat di semua tempat. Prinsip Interrelasi, yaitu suatu
hubungan saling terkait dalam ruang, antara gejala yang satu dengan yang
lainnya. Contohnya peristiwa kabut asap yang terjadi di Kuala lumpur, padahal
di kota tersebut tidak terjadi kebakaran, ternyata kabut asap disebabkan oleh
kebakaran yang terjadi di Indonesia.
3.
Prinsip
Deskripsi, yaitu penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki/
dipelajari. Deskripsi, selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata, dapat
juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.
4.
Prinsip Korologi, yaitu gejala, fakta ataupun
masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau sebarannya, interelasinya,
interaksinya dan integrasinya dalam ruang tertentu, sebab ruang itu akan
memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut
Konsep geografi menurut Hasil seminar
IGI ada 10 yaitu:
1.
Konsep Lokasi
Konsep
lokasi yang memiliki kaitan dengan kedudukan suatu objek di permukaan Bumi yang
dapat digambarkan dengan lokasi absolut dan lokasi relatif.
Pengertian
lokasi absolut dalam geografi adalah lokasi yang ditunjukkan berdasarkan garis
lintang dan garis bujur sistem koordinat.
Sedangkan
lokasi relatif berdasarkan kedudukan objek dengan objek lainnya. Contoh Kota
Makassar yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan, posisi tersebut dapat
berubah tergantung waktu.
2.
Konsep Jarak
Konsep
jarak mengenal adanya dua jarak yaitu jarak relatif dan jarak absolut.
Pengertian Konsep jarak adalah ukuran ruang diantara objek.
Pengertian
jarak absolut adalah jarak yang diukur dengan satuan panjang yang resmi.
Sedangkan jarak relatif adalah jarak yang diukur tidak berdasarkan satuan
panjang.
3.
Konsep Aksesibilitas
Pengertian
konsep aksesibilitas adalah kemudahan untuk menjangkau suatu objek yang
dimaksud. Ada banyak hal yang memengaruhi aksesibilitas dalam geografi seperti
medan, jarak, dan ketersediaan sarana transportasi.
4.
Konsep Pola.
Pengertian konsep
pola dalam geografi adalah susunan atau persebaran fenomena pada ruang muka
bumi.
Contoh,
kondisi topografi suatu wilayah akan selalu mempengaruhi pola permukiman serta
struktur geologi pada daerah aliran sungai yang mempengaruhi pola aliran
sungai.
5.
Konsep Morfologi
Pengertian
konsep morfologi dalam geografi adalah bentuk muka bumi yang terjadi akibat proses alam dan juga dipengaruhi
oleh aktivitas manusia.
Contoh
konsep morfologi dalam geografi adalah bahwa morfologi suatu wilayah di
permukaan Bumi akan selalu dipengaruhi oleh tingkat erosi, jenis batuan,
penggunaan lahan, dan proses proses geologi.
Konsep
morfologi juga dapat mempengaruhi keberadaan manusia yaitu dalam masalah penggunaan lahan.
6.
Konsep
Aglomerasi
Pengertian
konsep aglomerasi adalah kecenderungan pengelompokan fenomena suatu objek pada
suatu wilayah. Contoh konsep aglomerasi dalam geografi adalah daerah KI atau
kawasan Industri seperti KIMA (kawasan Industri Makassar) dan pengelompokkan
komunitas penduduk berdasarkan daerah asal ataupun profesi.
Contoh
perumahan atau perkampungan CINA, perumahan dosen dan seterusnya.
7.
Konsep Nilai
Kegunaan
Pengertian
konsep nilai kegunaan dalam geografi adalah manfaat atau kelebihan yang
dimiliki suatu wilayah atau tempat. Nilai kegunaan itu sendiri bersifat relatif
karena nilai kegunaan akan sangat berbeda untuk tiap subjek yang memakainya.
Selain
oleh subjek, nilai kegunaan itu sendiri akan relatif akibat waktu, serta jenis
penggunaannya.
Contoh,
daerah pesisir pantai Bali yang memiliki ombak tinggi akan memiliki nilai
kegunaan lebih bila digunakan untuk lokasi wisata selancar.
8.
Konsep Interaksi
dan Interpendensi
Pengertian konsep interaksi dan
interpendensi adalah kenyataaan tentang keberadaan suatu wilayah akan
memengaruhi wilayah lainnya dan suatu wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri.
Akibat dari adanya konsep interaksi
dan interpendensi dalam geografi adalah terjadinya perdagangan, migrasi,
eksport import serta komunikasi antar wilayah.
9.
Konsep
Diferensiasi Wilayah
Pengertian Konsep Diferensiasi
Wilayah adalah suatu karakteristik yang unik dan khas suatu wilayah yang
terjadi akibat interaksi dinamis dari unsur unsur keruangan pada wilayah
tersebut.
Contoh
konsep diferensiasi wilayah dalam geografi adalah wilayah Indonesia yang berbentuk
kepulauan.
10.
Konsep
Keterkaitan Keruangan
Pengertian
konsep keterkaitan keruangan dalam geografi adalah tentang keberadaan dan
perkembangan suatu wilayah terjadi yang berhubungan dengan wilayah lain.
Contoh,
apabila terjadi fenomena di suatu wilayah, itu terjadi karena adanya fenomena
di wilayah lain. Baik itu sama ataupun sedikit berbeda.
Contoh
kebakaran hutan di hutan Kalimantan, dapat menyebabkan terjadinya polusi asap
di Malaysia.
2.2.3 Konsep Dasar Ekonomi dan Koperasi
Ekonomi berasal dari kata “oikos” dan “nomos”. Oikos berarti
rumah tangga dan nomos berarti mengurus atau mengatur. Sedangkan, ilmu ekonomi
adalah ilmu social yang mempelajari bagaimana cara manusia berusaha untuk dapat
memenuhi kebutuhan secara optimal dalam usaha mencapai kemakmuran. Ekonomi
adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran
dimaksudkan sebagai kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan
sebaik-baiknya melalui alat pemuas kebutuhan yang ada. Dengan kata lain seorang
yang makmur adalah seorang yang relatif seluruh kebutuhannya telah terpenuhi
(kebutuhan = alat pemuas kebutuhan).
Robert B. Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison mengatakan
bahwa ilmu ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai keinginan
yang tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas demi
memenuhi keinginan meraka. (“Economics is the study of how individual and
societies, experiencing virtually limitless wants, choose to allocate scarce
resources to best satisfy their wants.”)
Konsep dasar yang
sentral dari ilmu ekonomi adalah konsep kelangkaan (scrcity), bahwa setiap
masyarakat dihadapatkan pada masalah tentang kebutuhan yang tak terbatas dengan
sumber-sumber produksi yang terbatas. Masalah ini dialami oleh masyarakat
dengan sistem ekonomi apapun yang dianut. Seperti ekonomi kapitalisme,
sosialisme, liberlisme dan komunisme.
Dari konsep kelanglaan
timbulah sekelompok konsep yang baru.karena kelangkaan produksi baru, untuk
menghasilkan lebih banyak dengan waktu yang lebih sedikit, atau lebih banyak
hasil yang dihasilkan dengan lebih sedikit bahan dalam waktu yang lebih pendek.
Kebijakan pemerintah atau politik guna
mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat, yang pada pokoknya mempunyai tujuan;
a.
Pertumbuhan
ekonomi yang tepat tanpa inflasi
Pertumbuhan
iflasi yang baik tidak akan menyebabkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan
ekonomi. Inflasi ringan justru memberikan pertumbuhan ekonomi
b.
Ketentraman
ekonomi
Dimana
ekonomi bisa berjalan dengan baik seiring berjalannya waktu
c.
Kestabilan
ekonomi yang diinginkan
Pertumbuhan
ekonomi sejakan dengan ketetapan pemerintah sehingga ekonomi berjalan lancar.
d.
Kebebasan
ekonomi
Kebebasan
ekonomi bisa menciptakan keadilan dalam ekonomi itu sendiri
Sementara
dapatdikatakan konsep-konsep pokok ilmu ekonomi itu terdiri atas:
1.
Konsep scarcity (kelangkaan)
yaitu
merupakan dasar yang sentral dari ilmu ekonomi. Masyarakat dihadapkan pada
kebutuhan yang tak terbatas sedangkan alat pemuas keadaannya terbatas. Masalah
ini dihadapi oleh masyarakat yang menganut sistem ekonomi manapun. Scarcity
secara harfiah diterjemahkan menjadi kelangkaan.
Kelangkaan ini menggambarkan hubungan antara
kebutuhan manusia dengan sumber daya yang dimiliki. Prinsip kelangkaan
menyebutkan bahwa kebutuhan manusia itu tak terbatas sedangkan sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan ini terbatas. Dari prinsip kelangkaan ini muncullah
ilmu ekonomi yang mempelajari tata cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya
yang tak terbatas yang dihadapkan pada sumber daya yang terbatas, baik dengan
uang maupun tidak.
Prinsip kelangkaan juga bisa menggambarkan nilai
dari suatu barang/jasa. Semakin langka suatu barang/jasa maka semakin tinggi
nilai barang/jasa itu. Biasanya disebut dengan hukum kelangkaan. Hukum
kelangkaan juga bisa digunakan untuk menggambarkan harga keseimbangan konsumen
dan kurva penawaran.
Singkatnya :
Konsep scarcity dalam ilmu ekonomi diungkapkan setelah disadari adanya kenyataan bahwa “tidak akan pernah ada sumber daya yang cukup untuk semuanya”, itulah sebabnya sumber-sumber daya yg dimiliki harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya kelangkaan, diikuti juga dengan adanya skala prioritas dan pilihan.
Singkatnya :
Konsep scarcity dalam ilmu ekonomi diungkapkan setelah disadari adanya kenyataan bahwa “tidak akan pernah ada sumber daya yang cukup untuk semuanya”, itulah sebabnya sumber-sumber daya yg dimiliki harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya kelangkaan, diikuti juga dengan adanya skala prioritas dan pilihan.
2.
Konsep
spesialisasi yaitu konsep produksi yang baru yang dihasilkan dari kelangkaan
sumber produksi, dikembangkan metode-metode produksi yang baru yang mampu
menghasilkan jumlah yang banyak dengan sedikit waktu dan atau sedikit bahan.
Contohnya perkebunan di daerah puncak. Dari segi geografinya, lahan pada daerah puncak sangat cocok untuk sistem perkebunan karena udaranya yang sejuk sehingga mampu mendukung pertumbuhan tanaman perkebunan dengan baik. dari segi ekonominya, tanaman perkebunan dapat menghasilkan keuntungan yang luar biasa. contohnya tanaman teh, kopi, rempah-rempah dan lainnya.
Contohnya perkebunan di daerah puncak. Dari segi geografinya, lahan pada daerah puncak sangat cocok untuk sistem perkebunan karena udaranya yang sejuk sehingga mampu mendukung pertumbuhan tanaman perkebunan dengan baik. dari segi ekonominya, tanaman perkebunan dapat menghasilkan keuntungan yang luar biasa. contohnya tanaman teh, kopi, rempah-rempah dan lainnya.
3.
Konsep system
moneter dan transformasi yaitu konsep yang tumbuh dari adanya spesialisasi yang
mengakibatkan terjadinya saling ketergantungan. Ekonomi Moneter merupakan suatu
cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang peranan uang dalam mempengaruhi
tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu negara.
4.
Konsep
kesejahteraan masyarakat yaitu konsep keputusan pasar yang dipengaruhi
kebijaksanaan atau politik pemerintah guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
5.
Konsep pasar,
dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan
informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. dan dalam
konsep pasar, terdapat pasar input dan pasar output.
2.2.4 Konsep Dasar Politik atau Pemerintahan
Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang
berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara),
adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain
berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya
penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Konsep-konsep Ilmu Politik
1.
Negara
Negara
ialah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Roger F.soultau mengatakan ilmu politik
mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan
melaksanakan tujuan itu. J Brens, Ilmu politik adalah yang mempelajari
masyarakat dengan negara sebagai bagiannya.
2.
Kekuasaan
Kekuasaan
adalah kemapuan sekelompok atau suatu kelompok mempengaruhi prilaku atau
kelompok lain, sesuai dengan keinginan para pelaku. Harold D. Leswell dan A.
Kaplan dalam Power dan Scotity. Ilmu politik mempelajari pembentukan dan
pembagian kekuasaan. W.A. Robson, dalam The University Teaching Society
Sciences, mengatakan. “ ilmu politik mempelajari kekuasaan dalam
masyarakat, yaitu sifat hakiki, dasar, proses-proses, ruang lingkup, dan
hasil-hasil.
Ossip
K. Fletcheim dalam fundamental of polical science menegaskan. Ilmu politik
ialah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara sejauh
negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari
gejala-gejala kekuasaan lain yang tidak resmi yang dapat memengaruhi negara
Fletcheim juga menekankan bahwa kekuasaan politik dan tujuan politik saling
memengaruhi dan bergantung satu sama lain
3.
Pengambilan
Keputusan
Keputusan (decision) adalah hasil dari membuat
pilihan antar beberapa alternatif,sedangkan istilah pengambilan keputusan
(decision making) menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu
terjadi.
4.
Kebijakan Umun
(public policy,beleid)
Kebijakan
(policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau
kelompok politik,dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu.
5.
Pembagian
(distribucion) atau alokasi
Pembagian
distribucon dan alokasi adalah pembagian dan penjataan nilai-nilai dalam
masyarakat.
2.2.5 Konsep Dasar Sosiologi
Istilah sosiologi
berasal dari kata “socius”yang berarti kawan dan “logos” yang
berarti ilmu Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di
masyarakat.
Adapun karakteristik
yang membedakan sosiologi dengan ilmu sosial yang lain, yaitu:
Sosiologi termasuk kelompok ilmu sosial,
yaitu kelompok ilmu yang mempelajari peristiwa atau gejala-gejala sosial
a.
Sosiologi
bersifat kategoris yaitu tidak normatif, membicarakan obyeknya secara apa
adanya dan bukan bagaimana seharusnya
b.
Sosiologi
bersifat generalis, yaitu sosiologi meneliti atau mencari prinsip atau
hukum-hukum umum interaksi manusia
Sosiologi bersifat
abstrak yaitu wujud kesatuannya yang bersifat umum atau terpisah-pisah. Sosiologi
merupakan ilmu yang umum, yaitu mempelajari umum yang ada pada setiap interaksi
umum
Sosiologi termasuk ilmu
murni yaitu tujuan penelitian sosiologi semata-mata demi perkembangan ilmu itu
sendiri bukan untuk kepentingan kehidupan praktis.
menurut Drs. Ary H. Gunawan
mengatakan bahwa ruang lingkup kajian sosiologi adalah sebagai berikut:
a.
Struktur sosial
adalah jalinan dari seluruh unsur-unsur sosial
b.
Unsur-unsur
sosial, yang pokok adalah norma/kaidah sosial, lembaga sosial, kelompok sosial,
dan lapisan sosial.
c.
Proses sosial
adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
d.
Perubahan sosial
adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial dalam
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, seperti nilai, sikap, dan
sebagainya.
Kegunaan dan tujuan
mempelajari ilmu sosiologi antara lain sebagai berikut:
a.
Dapat dijadikan
alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani, pedagang, buruh,
pegawai, komunitas, keagamaan, militer, dan sebagainya)
b.
Sebagai alat
untuk memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi, serta stratifikasi
sosial.
c.
Hasil studi
sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar untuk
menetapkan suatu kebijakan (dari pemerintah,perusahaan,badan dunia,dan
sebagainya)
d.
Hasil kajian
sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah-masalah sosial
e.
Data-data
masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan,mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil-hasilnya.
Atas pembahasan singkat
yang telah dikemukakan di atas, dapat kita simpulkan beberapa konsep-konsep
dasar sosiologi, antara lain:
1.
Interaksi
sosial: interaksi ini bagaimanapun intensitasnya, selalu dialami oleh tiap
individu dan selalu terjadi di masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial
selalu melakukan interaksi dengan makhluk sosial lainya.
2.
Sosialisasi: proses
penanaman nilai dan pembelajaran norma sosial dalam rangka pengembangan
kepribadian individu yang bersangkutan.
3.
Kelompok
sosial: kumpulan manusia paling tidak terdiri atas dua orang, namun
biasanya lebih dari itu, diikat oleh nilai dan norma yang sama, serta memiliki
rasa persatuan.
4.
Perlapisan
sosial: dapat kita contohkan di dalam kelompok sosial terdapat orang-orang
berpendidikan rendah, menengah, dan tinggi.
5.
Proses
sosial: proses sosial ini dialami oleh semua lapisan masyarakat, proses
sosial ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat, cepat atau lambat akan
beranjak dari tingkat terbelakang ke tingkat berkembang.
6.
Perubahan
sosial: perubahan sosial ini mengarah kepada kemajuan dan masyarakat
tersebut mengalami proses modernisasi. Contohnya terjadi perubahan status dari
lapisan bawah, ke lapisan tengah, bahkan sampai lapisan atas.
7.
Mobilisasi
sosial: mobilitas sosial disini dapat di bedakan menjadi dua,yaitu yang
pertama mobilitas vertikal dan yang kedua mobilitas horisontal.
8.
Modernisasi: proses
dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya
kemajuan yang positif.
9.
Patologi
sosial: dalam kehidupan sosial terdapat hal-hal yang diangga[ sebagai
penyakit masyarakat seperti kejahatan, pengangguran, pelacuran, gelandangan dan
masih banyak lagi. Penyakit-penyakit masyarakat tersebut dikonsepkan sebagai
pantologi sosial.
2.2.6 Konsep Dasar Antropologi
Antropologi berasal
dari kata yunani antropos, yang berarti “manusia atau orang”, dan logos yang
berarti studi (ilmu). Jadi, antropologi merupakan disiplin yang mempelajari
manusia berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada henti- hentinya.
Antropologi merupakan
salah satu cbang ilmu sosial yang mempelajari budaya masyarakat. Antropologi
juga mempelajari manusia sebagai mahluk biologis sekaligus mahluk social. Ilmu
ini lahir atau muncul dari keterkaitan orang- oang eropa yang melihat ciri-ciri
fisik, adat istiadat, dan budaya yang berada di eropa. Antropologi mirip
sosiologi apabila antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal, dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerh yang
sama, sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Secara makro
antropologi dapat dibagi menjadi kedalam dua bagian yakni:
a.
Antropologi fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia
sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut
evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (spesies).
b.
Antropologi budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada
kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Menurut
Haviland cabang antropolgi budaya ini terbagi menjadi tiga yaitu: arkeologi,
antropologi linguistik, dan etnologi. Antropologi budaya juga merupakan studi
tentang praktik-praktik social bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa
dimana makna diciptakan dan diuj sebelum digunakan masyarakat manusia.
Adapun
yang merupakan contoh konsep-konsep antropologi, diantaranya:
a.
Kebudayaan
Istilah
culture (kebudayaan) berasal dari bahasa latin, yakni cultura dari kata dasar
colere yang berarti berkembang tumbuh. Namun, secara umum pengertian kebudayaan
mngacu kepada kumpulan pengetahuan yanng secara sosial diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Makna itu kontras dengan pengertian kebudayaan
yang sehari-hari yang hanya merujuk kepada bagian-bagian tertentu warisan
sosial, yakni tradisi sopan santun dan kesenian.
b. Evolusi
Secara
sederhana konsep evolusi mengacu ada sebuah transformasi yang berlangsung
secara bertahap. walaupun istilah tersebut merupakan istilah umum yang dapat
dipakai dalam berbagai bidang studi. Istilah evolusi yang merupakan gagasan
bahwa bentuk-bentuk kehidupan berkembang dari suatu bentuk lain melalui mata
rantai transformasi dan modifikasi yang tidsk pernah putus, pada umumnya
diterima sebagai awal landasan berfikir meeka.
c.
Daerah Budaya
(Culture Area)
Suatu
daerah budaya (culture area) adalah suatu daerah geografis yang memiliki
sejumlah ciri-ciri budaya dan kompleksitas lain yang dimilikinya. Menurut
definisi di atas, suatu daerah kebudayaan pada mulanya berkaitan dengan
pertumbuhan kebudayaan yang menyebabkan timbulnya unsur-unsur baru yang
mendesak unsur-unsur lama kearah pinggir, sekeliling daerah
pusat pertumbuhan tersebut.
d.
Enkulturasi
Konsep enkulturasi mengacu pada suatu proses
pembelajaran kebudayaan. dengan demikian pada hakikatnya setiap orang sejak
kecil sampai tua, melakukan proses enkulturasi, mengingat manusia sebagai
makhluk yang dianugerahi kemampuan uuntuk berfikir dan
bernalar sangat memungkinkan untuk setiap waktu meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotornya.
e.
Difusi
Difusi
adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati
batas tempat dimana kebudayaan ini timbul .dalam proses difusi ini erat
kaitannya dengan konsep inovasi (pembaharuan).
Menurut
Everett M. Rogers proses difusi sangat erat hubungannya dengan empat elemen
yaitu:
1. Sifat
inovasi.
2. Komunikasi
dengan saluran tertentu.
3. Tentang
waktu.
4. Tentang
sistem sosial warga masyarakat.
f.
Akulturasi
Akulturasi
adalah proses pertukaran ataupun saling memengaruhi dari suatu kebudayaan asing
yang berbeda sifatnya sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat
laun diakomodasikan dan diintegrasikan kedalam kebudayaan itu sendiri tanpa
kehilangan kepribadiannya sendiri.
g.
Etnosentrisme
Adalah
Tiap-tiap kelompok cenderung untuk berpikir bahwa kebudayaan dirinya itu adalah
superior (lebih baik dan lebih segalanya) dari pada semua budaya yang lain,
h.
Tradisi
Tradisi
adalah suatu pola perilaku atau kepercyaan yang telah menjadi bagian dari suatu
budaya yang telah lama dikenal sehingga menjadi adat istiadat dan kepercyaan
yang secara turun-temurun.
i.
Ras dan etnik
Suatu
ras adalah sekelompok orang yang memiliki sejumlah ciri biologi (fisik)
tertentu atau suatu populasi yang memiliki suatu kesamaan dalam sejumlah unsur
biologis atau fisik khas yang disebabkan oleh faktor hereditasatau keturunan.
Sedangkan
etnik menurut Marger are groups within a larger society that display a unique set
of cultures traits. Jadi, dalam kajian etnik lebih menekan kan sebagai kelompok
sisial bagian dari ras yang memiliki ciri-ciri budaya yang sifatnya unik.
j.
Stereotip
Stereotip
(stereotype) adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu stereos yang
berarti solid dan tupos yang berarti citra atau kesan. Suatu stereotip mulanya
adalah suatu rencana cetakan yang begitu terbentuk sulit diubah.
k.
Kekerabatan
(Kinship)
Istilah
kekerabatan atau kinship menurut antropolog Robin Fox dalam
karyanya Kinship and Marriage (1969) merupakan konsep inti dalam
antropologi. Konsep kekerabatan tersebut merujuk kepada tipologi klasifikasi
kerabat (kin) menurut penduduk tertentu berdasarkan aturan-aturan keturunan
(descent) dan aturan-aturan perkawinan.
l.
Magis
Konsep
magis menurut seorang pendiri antropologi di Inggris E.B Tylor dalam Primitive
Culture (1871) merupakan ilmu pseudo dan salah satu khayalan paling merusak
yang pernah menggrogoti umat manusia.
m.
Tabu
Istilah
tabu berasal dari bahasa Polinesia yang berarti terlarang. Secara spesifik, apa
yang dikatakan terlaranag adalah persentuhan antara hal-hal duniawi dan hal
yang keramat, termasuk yang suci (misalnya, persentuhan dengan ketua suku) dan
yang cemar (mayat).
n.
Perkawinan
Agak
sulit mendefinisikan perkawinan, karena setiap istilah perkawinan tersebut
memiliki banyak bentuk dan dipengaruhi oleh system nilai budaya masing-masing.
Namun, secara umum konsep perkawinan tersebut mengacu kepada proses yang formal
pemaduan hubungan antara dua individu yang berbeda jenis (walaupun kaum lesbi
pun terjadi, namun itu bagian kasus) yang dilakukan secara serimonial-simbolis
dan makin dikarakterisasi adanya kesederajatan, kerukunan, dan kebersamaan
dalam memulai hidup baru dalam hidup berpasangan.
2.2.7 Konsep Dasar Psikologi
Psikologi berasal dari
kata Yunani psyche yang artinya jiwa,dan logos yang artinya ilmu pengetahuan.
Jadi secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa,baik
mengenai macam-macam gejalanya,prosesnya maupun latar belakangnya.Dengan singkat
disebut ilmu jiwa. Secara umum, psikologi diartikan ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia.Atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa
manusia, prosesnya maupun latar belakangnya.
Nyawa adalah daya
jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan
badaniyah atau organic behavior, yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses
belajar. Sedangkan jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang
menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi atau
personal behavior dari hewan tingkat tinggi dan manusia.Jadi antara jiwa dan
nyawa berbeda.
Konsep – konsep dasar
psikologi sosial menjadi salah satu bagian dari kajian ilmu sosial sebagai
berikut :
1. Emosi
terhadap objek sosial
Emosi
dan reaksi emosional dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Ketajaman emosi dan
reaksi emosional dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Pengendalian
respon emosi sangat penting dalam kehidupan bersosial. Emosi merupakan kajian
dari psikologi sosial yang memiliki peranan penting dalam pembentukan perilaku
seseorang teradap respon dari stimulus dalam lingkungan sosial. Bahkan, emosi
juga sebagai potensi kepribadian yang perlu dilakukan pembinaan psikologis
misal bisa melalui pendidikan keagamaan.
2.
Perhatian
Perhatian
atau rasa peka terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan sosial seseorang juga
mempengaruhi cara seorang individu bersikap terhadap hubungan sosialnya.
3. Minat
Minat
atau daya tarik individu terhadap hubungan sosialnya juga berpengaruh terhadap
hubungan antar individu dan kelompok berkaitan dengan proses interaksi dan
pemberian respon. Minat muncul dari dalam diri individu dan mungkin bisa
dipengaruhi oleh subjek subjek dari luar seperti keluarga, budaya, lingkungan.
4. Kemauan
Kemauan
merupakan suatu potensi yang mendorong dalam diri individu untuk memperoleh dan
mencapai suatu yang diinginkan. Keinginan yang kuat merupakan modal dasar dari
suatu pencapaian. Kemauan menjadi landasan yang kuat untuk melakukan sesuatu
untuk berprestasi.
5. Motivasi
Motivasi
sebagai konsep dasar yang timbul dari dalam diri sendiri dan juga bisa
didapatkan dari lingkungan atau orang terdekat. Motivasi merupakan kekuatan
yang mampu mendorong kemauan untuk mencapai sesuatu. Kemudian motivasi yang
keras akan memperkuat perjuangan seorang individu untuk mencapai apa yang
diinginkan.
6. Kecerdasan
dalam menanggapi persoalan sosial
Kecerdasan
merupakan modal dasar yang ada dalam diri individu masing masing dan berbeda
pada setiap individu. Kemudian juga merupakan modal dasar untuk memecahkan
permasalahan sosial yang muncul. Potensi kecerdasan yang karakternya bersifat
kognitif akan lebih mudah diukur. Sedangkan kecerdasan yang sifatnya afektif
lebih sulit diukur dan dievaluasi dengan aspek kecerdasan. Kecerdasan juga
sangatlah penting bagi individu untuk menjalani kehidupan dan masalah masalah
hidup yang terus terjadi.
7. Penghayatan
Penghayatan
adalah proses kejiwaan yang sifatnya menuntut suasana yang tenang. Proses ini
tidak hanya melibatkan sikap merasakan, memperhatikan, menikmati atau lainnya,
namun lebih dari itu. Hal -hal yang terjadi dalam proses interaksi sosial,
dirasakan serta diikuti dengan tenang sehingga menimbulkan kesan yang mendalam
pada diri masing masing individu. Proses penghayatan ini dilakukan dalam
kondisi penuh kesadaran. Penghayatan penuh akan lebih sulit dilakukan.
8.
Kesadaran
Kesadaran
perlu ada dalam melakukan suatu tindakan, mengambil keputusan dalam interaksi
dengan kehidupan sosial. Kesadaran pada individu ditentukan oleh individu itu
sendiri setelah melihat apa yang terjadi pada lingkungan sosialnya sebagai
respon psikologis yang positif.
9. Harga
diri
Harga
diri merupakan konsep yang menciptakan manusia sebagai makhluk hidup yang
bermartabat. Martabat atau harga diri yang terbina dan dipelihara akan menjadi
perhitungan bagi pihak individu lain dalam memandang individu. Harga diri yang
dijatuhkan akan merusak martabat individu dan dimanfaatkan oleh orang lain
untuk hal yang tidak positif.
10. Sikap
mental
Sikap
mental merupakan reaksi yang timbul dari diri masing-masing individu jika ada
rangsangan yang datang. Reaksi mental bisa bersifat positif, negatif, dan juga
netral. Hal tersebut tergantung pada kondisi diri masing masing individu serta
bergantung pula pada sifat rangsangan yang datang. Rangsangan yang datang akan direspon
oleh individu melalui sikap atau reaksi mental yang bisa dikatakan positi,
negatif ataupun netral.
11. Kepribadian
Kepribadian
merupakan gagasan yang dinamika, sikap, dan kebiasaan yang dibina oleh potensi
biologis secara psiko-fisiologikal dan secara sosial ditransmisikan melalui
budaya, serta dipadukan dengan kemauan, dan tujuan individu berdasarkan
keperluan pada lingkungan sosialnya.
Konsep dasar kepribadian menurut Brown
bersaudara yaitu sebagai ungkapan denotatif, sedangkan yang dikemukakan
oleh Hart dalam pengertian konotatif yang lebih komprehensif. Kepribadian itu
bersifat unik yang memadukan potensi internal dengan faktor eksternal berupa
lingkungan terbuka. Faktor eksternal seperti lingkungan itu sangat kuat. Faktor
lingkungan mampu berperan aktif dalam memberikan pengaruh positif terhadap
pembinaan kepribadian. Kepribadian yang kokoh dan kuat diperlukan untuk
pembangunan kehidupan yang baik dan mengatasi tantangan tantangan atau
persaingan yang semakin berat di lingkungan sosial.
2.2.8 Konsep dasar Hukum
Pada dasarnya Pengantar
Ilmu Hukum adalah bidang pelajaran ilmu hukum yang merupakan pengantar dan
berusaha untuk menjelaskan tentang pokok-pokok, prinsip-prinsip, keadaan,
maksud dan tujuan dari bagian-bagian hokum yang paling mendasar serta
keterkaitan/tata hubungan anntara bagian-bagian yang paling mendasar tersebut
dengan hukum sebagai ilmu pengetahuan.
Menurut Dr. Soedjono
Dirdjosisworo, SH bahwa : Pengantar Ilmu Hukum (PIH) oleh dunia studi hukum
sering disebut dengan “Encyclopedia Hukum”, yaitu bidang studi hukum yang
merupakan pengantar (introduction atau inleiding) untuk ilmu pengetahuan hukum.
Ilmu pengetahuan ini berusaha menjelaskan tentang keadaan, inti, dan maksud
tujuan dari bagian-bagian pentig dari hukum, serta pertalian antara berbagai
bagan tersebut dengan ilmu pengetahuan hukum.
1. Arti Penting Hukum
Ketika
manusia hidup bersama, salah satu bentuk sifat manusia yaitu zoon politicon
(manusia makhluk sosial) dimana saling membutuhkan, dan sifat yang lebih
kontradiktif adalah homo humini lupus dimana manusia adalah serigala bagi
manusia yang lain, agar tidak terjadi yang demikian maka di bentuklah hukum
(ubi sosiates ubius)
2. Tujuan
Hukum
a. Teori ettis
(aristoteles) yaitu untuk keadilan, ada 2 keadilan menurut
aristoteles sbb:
* Keadilan
distributif (profesional) yaitu Keadilan yang diberikan kepada seseorang
sesuai dengan kebutuhannya, bisa diartikan seseorang dihukum sesuai dengan
kesalahan yang di perbuat.
* Keadilan komulatif
(sama rata) Yaitu Keadilan yang diberikan oleh hukum tidak mengenal ras,
keturunan, dengan kata lain keadilan, hukum, undang-undang itu berlaku untuk
semua orang.
b. Teori utility (jeremy bertham) Yaitu
Tujuan hukum memberikan manfaat dengan kata lain tujuan hukum bermanfaat bagi
yang menggunakan hukum. Contoh: seorang anak mencuri uang
bapaknya, berzina, dll.
c. Teori campuran (muchtar kusuma
admaja) Yaitu Tujuan hukum untuk mencapai perdamaian.
Selain dala Al-Qur’an di jelaskan dalam QS
Al Maidah : 8 artinya “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu
berdiri karena ALLAH, menjadi saksi dengan keadilan, janganlah kamu
tertarik karena kebencian mu kepada satu kaum, sehingga kamu tidak berlaku
adil. Berlaku adillah, karena keadilan itu lebih dekat kepada taqwa dan
takutlah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa apa yang kamu
kerjakan”.
3.
Ciri-Ciri Hukum
·
Ada unsur perintah
, larangan, dan kebolehan. Perintah ini bersifat memaksa.
·
Ada sanksi yang
tegas,
·
Adanya perintah
dan larangan,
·
Perintah dan
larangan harus ditaati.
4.
Unsur-Unsur
Hukum
·
Peraturan
tingkah laku manusia,
·
Di buat
oleh badan berwenang,
·
Bersifat memaksa
walaupun tak dapat dipaksakan,
·
Di sertai sanksi
yang tegas.
5.
Fungsi Hukum
Yaitu
peran yang dimiliki dan harus di laksanakan oleh hokum. Adapun fungsinya sbb:
·
Menyelesaikan
pertikaian,
·
Memelihara dan
mempertahankan ketertiban dan aturan-aturan, jika perlu dengan kekerasan,
·
Mengubah
tata tertib dan aturan sesuai kebutuhan masyarakat,
·
Memenuhi
keadilan dan kepastian hokum,
·
Direktip ,
Integratip, stabilitatip, proyektip dan korektip ( syachran basah ),
·
Sebagai alat
penggerak pembangunan,
·
Sebagai
alat kritik ( fungsi kritis ) mengawasi masyarakat dan pejabat.
6.
Metode Mempelajari Hukum
·
Metode
idealis :
perwujudan nilai-nilai tertentu = keadilan,
·
Metode
normative : analisis hokum
sebagai system abstrak otonom dan bebas nilai,
·
Metode
sosiologi :hokum sebagai
alat untuk mengatur masyarakat, factor yang mempengaruhi pembentukan hokum.
·
Metode
histories : melihat
sejarah hokum = masa lampau dan sekarang,
·
Metode
sistematis : hokum sebagai
system,
·
Metode
komparatif : membandingkan antara tata hokum
yang belaku disuatu Negara .
2.3 Hubungan Ilmu-ilmu Sosial dengan IPS
Sosial
2.3.1 Hubungan IPS dengan Ilmu Sosial.
2.3.1.1 Ilmu IPS dengan ilmu sosial
yang lain mempunyai hubungan sebagai berikut :
1.
IPS mengambil bahan-bahan dari ilmu
sosial. Materi IPS berasal dari fusi dan integrasi ilmu-ilmu sosial yang
disesuaikan, disederhanakan, dan dipilih sesuai tujuan intruksional disekolah.
Social science merupakan sumber IPS, sebab materi-materi IPS berasal dari
ilmu-ilmu sosial atau social science.
2.
Tidak ada keharusan bahwa semua ilmu sosial perlu diturunkan dalam setiap pokok
bahasan IPS, tapi disesuaikan dengan tujuan pengajaran dan perkembangan
pesrerta didik. Jenjang pendidikan juga ikut menentukan jumlah dan bagian isi
ilmu sosial yang akan diramu menjadi program IPS. Kesamaannya IPS dapat disusun
dengan mengaitkan atau menggabungkan berbagai unsur ilmu sosial sehingga
menjadi menarik.
2.3.1.2. Hubungan IPS dengan Ilmu-Ilmu
Sosial.
1. Hubungan IPS dan Geografi.
IPS
mengambil materi dari geografi yang terkait dengan ruang bumi, garis lintang,
bujur, arah, jarak, lokasi ruang, kondisi alam, tata lingkungan, sumber daya
alam, serta interaksi antar bangsa dan manusia dengan lingkungan.
Konsep
dasar disiplin ilmu dan Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai
berikut :
a. Geografi adalah studi tentang penyebaran gejala-gejala pada ruang bumi.
b. Garis lintang, bujur, arah, skala dan jarak digunakan untuk memberikan gambaran tentang lokasi ruang.
a. Geografi adalah studi tentang penyebaran gejala-gejala pada ruang bumi.
b. Garis lintang, bujur, arah, skala dan jarak digunakan untuk memberikan gambaran tentang lokasi ruang.
c.
Lokasi dipermukaan bumi ditentukan oleh kondisi alam, tat lingkungan dan sumber
daya.
d. Interaksi antar bangsa akan terjadi apabila gagasan, prilaku dan objek penyebab dapat menyebar dalam masyarakat.
d. Interaksi antar bangsa akan terjadi apabila gagasan, prilaku dan objek penyebab dapat menyebar dalam masyarakat.
e.
Manusia dan lingkungan saling ketergantungan.
2. Hubungan IPS dan Ilmu Ekonomi
IPS
mengambil materi ilmu yang ekonomi terkait dengan usaha manusia untuk mencapai
kemakmuran, dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul dari usaha tersebut.[
]
Konsep dasar disiplin ilmu dan Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Kelangkaan dapat terjadi karena terdapat sumber daya yang terbatas, sedangkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas.
Konsep dasar disiplin ilmu dan Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Kelangkaan dapat terjadi karena terdapat sumber daya yang terbatas, sedangkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas.
2.
Dalam berproduksi setiap orang terikat antara satu dengan yang lainnya dalam
memenuhi kebutuhannya.
3.
Jasa dan saling ketergantungan adalah harus terdapat prioritas dan pilihan
digunakan dalam memenuhi kebutuhan atas barang dan jasa.
4.
Dalam Pembagian kerja terdapat persaingan bebas dan sehat dalam mewujutkan
system ekonomi yang bebas.
5.
Dalam pertukaran sirkulasi, Pendapatan dan Efisiensi terdapat kerjasama dengan
Negara penting.
3. Hubungan IPS dan Ilmu Politik
IPS
mengambil ilmu politik yang membahas usaha manusia mengorganisasikan kekuasaan
dalam mengatur manusia serta menyelenggarakan kepentingan rakyat dan bangsa.
Konsep dasar disiplin ilmu meliputi,: politik, politik dan hokum public, hokum dan perilaku politik, control social, Negara, kekuasaan, otoritas, kelompok peminat, sosialisasi politik dan budaya politik.
Konsep dasar disiplin ilmu meliputi,: politik, politik dan hokum public, hokum dan perilaku politik, control social, Negara, kekuasaan, otoritas, kelompok peminat, sosialisasi politik dan budaya politik.
Generalisasi
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang dan hokum menjamin stabilitas dan control social, kebersamaan, kemerdekaan individu, dan membatasi tingkah laku yang membahayakan kehidupan.
2. Pemerintahan dibutuhkan karena manusia saling tergantung satu sama lainnya.
3. Politik bisa terjadi dalam masyarakan, sekolah dan pemerintahan.
1. Undang-undang dan hokum menjamin stabilitas dan control social, kebersamaan, kemerdekaan individu, dan membatasi tingkah laku yang membahayakan kehidupan.
2. Pemerintahan dibutuhkan karena manusia saling tergantung satu sama lainnya.
3. Politik bisa terjadi dalam masyarakan, sekolah dan pemerintahan.
4.
Kekuasaan merupakan energy dari system politik.
5.
Otoritas merupakan kekuasaan yang sah.
6.
Standart etika penting bagi system politik.
7.
Hokum adalah alat tanpa kekerasan untuk mengendalikan masalah-masalah politik.
4. Hubungan IPS dan Ilmu Sejarah
IPS
mengambil materi ilmu sejarah yang terkait dengan cara penduduk, kelompok
manusia memperoleh dan mengorganisir kepentingan yang dilihat dari kurun waktu
masa lalu.[ ]
Konsep dasar disiplin ilmu diantaranya adalah sejarah, perubahan komunitas, manusia, ruang, waktu, terdapat konflik, revolusi, kehidupan Negara dan nasionalisme.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat atau manusia selalu mengalami perubahan terus-menerus.
2. Pengalaman manusia saling berlanjut dan saling berhubungan. Kejadian-kejadian dipengarui oleh situasi yang mendahului.
Konsep dasar disiplin ilmu diantaranya adalah sejarah, perubahan komunitas, manusia, ruang, waktu, terdapat konflik, revolusi, kehidupan Negara dan nasionalisme.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat atau manusia selalu mengalami perubahan terus-menerus.
2. Pengalaman manusia saling berlanjut dan saling berhubungan. Kejadian-kejadian dipengarui oleh situasi yang mendahului.
3.
Umat manusia adalah hasil dari masalalu.
4.
Analogi antara masa sekarang dan masa lalu merupakan pemahaman yang berharga
bagi perubhan masyarakat.
5.
Setiap kejadian bersifat hanya sekali dan tidak mungkin terjadi lagi.
6.
Perubahan peristiwa merupakan sebab-akibat.
5. Hubungan IPS dan Antropologi
IPS
mengambil materi antropologi yang terkait dengan kajian ilmu yang mempelajari
hasil budidaya manusia dalam menjaga eksistensinya dan usaha meningkatkan
kehidupan baik aspek lahiriyah maupun batiniyah, serta mempelajari umat manusia
dalam hubungan kelompok dan ruang.
Konsep
dasar disiplin ilmu antara lain : antropologi, ruang kegiatan manusia,
interaksi manusia, antropologi budaya, kebudayaan, unsure kebudayaan, wilayah
budaya, akulturasi, tradisi, benda-benda budaya, manusia dan manusia dengan
lingkungan.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1.
Tokoh manusia dapat mengubah manusia.
2.
Kebudayaan merupakan kesuluruhan dari semua tatanan kehidupan yang dibentuk
oleh kelompok-kelompok manusia.
3.
Keluarga adalah unit utama masyarakat dalam penyebaran kebudayaan.
4. Kebudayaan manusia merupakan hasil dari factor keturunandan lingkungan.
5. Kebudayaan berubaha karena penyesuaian manusia terhadap linkungan.
4. Kebudayaan manusia merupakan hasil dari factor keturunandan lingkungan.
5. Kebudayaan berubaha karena penyesuaian manusia terhadap linkungan.
6. Hubungan IPS dan Sosiologi
IPS mengambil materi sosiologi yang mempelajari
masyarakat secara keseluruhan atau umum dan hubungan antar individu serta
masyarakat, serta mempelajari hubungan, pranata dan masyarakat tersebut.
Konsep
dasar disiplin ilmu, antara lain: sosiologi, sosialisasi, peran, norma, saksi,
nilai, status kebudayaan, lembaga, komunitas dan interaksi.
Generalisasi
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1.
Semua perilaku manusia dipelajari dari orang ke orang melalui transaksi
kelompok.
2. Setiap masyarakat mengembangkan budaya masing-masing.
2. Setiap masyarakat mengembangkan budaya masing-masing.
3.
Kebudayaan menyediakan aturan main dalam kehidupan bermasyarakat dan kekuasaan
yang disebut kelas-kelas social.
4.
Setiap masyarakat mengembangkan pranata untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.
5.
Masyarakat selalu berubah.
7. Hubungan IPS dan Psikologi Social
IPS
mengambil materi psikologi sosial terkait dengan mempelajari perilaku individu,
kelompok, dan masyarakat yang dipengaruhi oleh situasi sosial, pengetahuan,
pemikiran, tanggapan, spekulasi, serta pengalaman dan tingkah laku individu
manusia yang dipengaruhi atau yang dibutuhkan oleh situasi social.[ ]
Konsep dasar disiplin ilmu, diantarannya : psikologi, psikologi social, kejiwaan manusia, konsep diri atau individu, persepsi, motivasi, frustasi, perkembangan norma dan sikap social, serta hubungan antara manusia dan kelompok.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Setiap manusia berkembang dari balita, remaja, dewasa hingga lansia.
2. Manusia selaku individu dan social mampu melihat dan menyimpan dalam alam pikirannya kejadian dan pengalaman-pengalaman.
Konsep dasar disiplin ilmu, diantarannya : psikologi, psikologi social, kejiwaan manusia, konsep diri atau individu, persepsi, motivasi, frustasi, perkembangan norma dan sikap social, serta hubungan antara manusia dan kelompok.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1. Setiap manusia berkembang dari balita, remaja, dewasa hingga lansia.
2. Manusia selaku individu dan social mampu melihat dan menyimpan dalam alam pikirannya kejadian dan pengalaman-pengalaman.
3.
Ada proses individu dan individualism, social dan sosialisme.4. Ada interaksi
kelompok
5.
Ada kerjasama, persaingan dan kekuasaan
6.
Tingkah laku ada karena pengaruh keadaan jiwa dan lingkungan.
8. Hubungan IPS dan Ilmu Hukum.
IPS
mengambil materi ilmu hukum yang berkaitan dengan peraturan-peraturan tingkah
laku dalam masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah.
Konsep dasar disiplin ilmu, diantarannya adalah: Hukum, sumber, kekuasaan, perintah, peraturan, larangan, perlindungan, peradilan, saksi, norma kesusilaan, etika, manusia dan Negara.
Konsep dasar disiplin ilmu, diantarannya adalah: Hukum, sumber, kekuasaan, perintah, peraturan, larangan, perlindungan, peradilan, saksi, norma kesusilaan, etika, manusia dan Negara.
Generalisasi
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1.
Keteraturan hidup tercipta melalui ketaatan.
2.
Ada peraturan tingkah laku.
3.
Ada perlindungan hokum terhadap individu dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.1.1 Fakta
Fakta dapat
didefinisikan sebagai segala sesuatu baik dalam bentuk informasi
atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan yang dapat dipahami/dihayati dan
dikumpulkan dimana kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
3.1.2 Konsep
Dalam KBBI , Konsep diartikan sebagai
(1) rancangan , (2) gambaran mental dari objek, proses atau apaa yang ada
diluar nahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal lain.
3.1.3 Generalisasi
Generalisasi berasal
dari kata general yang berarti umum atau menyeluruh. Fakih Salmawi (1989:9)
mengemukakan bahwa : “Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki
karakteristik dan makna generalisasi adalah peryataan tentang hubungan diantar
konsep.
3.1.4 Konsep Dasar Sejarah
Beberapa konsep yang dikembangkan dalam
sejarah seperti;
Perubahan, peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme,
kemerdekaan atau kebebasan, kolonialisme, revolusi, fasisme, komunisme,
peradaban, perbudakan, waktu, fenimisme, liberalismedan
konservatisme.
3.1.5. Konsep Geogravi
Konsep geografi menurut Hasil seminar
IGI ada
yaitu: Konsep lokasi,
konsep jarak, konsep aksesibilitas, konsep pola, konsep morfologi, konsep
aglomerasi, konsep nilai kegunaan, konsep interaksi dan interpendensi,
diferensiasi wilayah dan konsep keterkaitan keruangan
2.2.3
Konsep Dasar
Ekonomi dan Koperasi
Sementara dapatdikatakan konsep-konsep
pokok ilmu ekonomi itu terdiri atas:
Konsep
scarcity (kelangkaan), konsep spesialisasi, konsep system moneter dan
transformasi, konsep kesejahteraan dan konsep pasar
2.2.4
Konsep Dasar
Politik atau Pemerintahan
Konsep-konsep Ilmu
Politik
Yaitu Negara,
Kekuasaan, Pengambilan Keputusan, Kebijakan Umun (public policy,beleid)
dan Pembagian (distribucion) atau alokasi.
2.2.5
Konsep Dasar
Sosiologi
beberapa konsep-konsep dasar sosiologi,
antara lain:
Interaksi
sosial, Sosialisasi, Kelompok sosial, Perlapisan sosial, Proses sosial,
Perubahan sosial, Mobilisasi sosial, Modernisasi dan Patologi sosial
3.1.9 Konsep Dasar Atropologi
Adapun yang merupakan contoh
konsep-konsep antropologi, diantaranya:
Kebudayaan, Evolusi , Daerah Budaya (Culture Area), Enkulturasi, Difusi,
Akulturasi, Etnosentrisme, Tradisi ,
Ras dan etnik, Stereotip, Kekerabatan (Kinship), Magis, Tabu dan Perkawinan
3.1.10 Konsep Dasar Psikologi
Konsep – konsep dasar
psikologi sosial menjadi salah satu bagian dari kajian ilmu sosial sebagai
berikut :
Emosi terhadap
objek sosial, Perhatian, Minat, Kemauan, Motivasi, Kecerdasan dalam menanggapi
persoalan sosial, Penghayatan, Kesadaran, Harga diri, Sikap mental dan
Kepribadian
3.1.11 Dasar Hukum
Ciri-Ciri Hukum
·
Ada unsur
perintah , larangan, dan kebolehan,
·
Ada sanksi yang
tegas,
·
Adanya perintah
dan larangan,
·
Perintah dan larangan
harus ditaati.
Unsur-Unsur
Hukum
·
Peraturan
tingkah laku manusia,
·
Di buat
oleh badan berwenang,
·
Bersifat memaksa
walaupun tak dapat dipaksakan,
·
Di sertai sanksi
yang tegas.
3.1.12
Hubungan ips
dengan ilmu-ilmu sosial
1. Hubungan
IPS dan Geografi, IPS mengambil materi dari Geografi yang terkait dengan ruang
bumi, garis lintang, bujur, arah, jarak, lokasi ruang, kondisi alam, tata
lingkungan, sumber daya alam, serta intraksi antar bangsa danmanusia dengan
lingkungan.
2. Hubungan
IPS dan ilmu ekonomi, IPS mengambil materi ilmu yang ekonomi terkait dengan
usaha manusia untuk mencapai kemakmuran, dan gejal-gejala serta hubungan yang
timbul dari usaha tersebut.
3. Hubungan
IPS dan ilmu politik, IPS mengambil materi ilmu politik yang membahas usaha
manusia mengorganisasikan kekuasaan dalam mengatur manusia dan menyelenggarakan
kepentingan rakyat dan bangsa.
4. Hubungan
IPS dan ilmu sejarah, IPS mengambil materi ilmu sejarah yang terkait dengan
cara hidup manusia dilihat dari kurun waktu masa lalu.
5. Hubungan
IPS dan antropologi, IPS mengambil materi antropologi yang terkait dengan
kajian hasil budaya manusia dalam menjaga eksistensinyadan usaha meningkatkan
kehidupan, baik aspek lahiriah maupun batiniah.
6. Hubungan
IPS dan sosiologi, IPS mengambil materi sosiologi yang mempelajari
masyarakat secara keseluruhan dan hubungan antar individu dan masyarakat
tersebut.
7. Hubungan
IPS dan psikologi social, IPS mengambil materi dari psikologi social yang
mempelajari prilaku individu, kelompok, dan spekulasi.
8. Hubungan
IPS dan ilmu hokum, IPS mengambil materi ilmu hokum yang berkaitan dengan
peraturan tingkah laku yang ditetapkan pemerintah.
3.2
Saran
Belakangan
ini kita sering mendengar bahwa tidak adanya hubungan antara Ilmu Pengetahuan
Sosial dengan ilmu sosial, menurut saya itu adalah peryataan yang kurang tepat.
Memang kondisi akhir-akhir ini kita merasakan bahwa antara ilmu-ilmu sosial
berjalan sendiri tanpa diiringi oleh ilmu-ilmu sosial lainnya. Saran saya agar
ilmu sosial dan IPS sosial menjadi padu ialah agar kita kembali lagi ke Ilmu
pengetahuan Sosial (IPS) karena dengan kembali lagi ke IPS maka kita akan
menyadari bahwa ilmu-ilmu sosial itu adalah kepaduan daripada imu IPS. Dengan
begitu ketergantungan antara ilmu-ilmu sosial aemakin erat hubungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Fahri.Zul.dkk.2008.Kamus Lengkap Bahasa indonesia.Jakarta.Erlangga
Marhijanto.Bambang Surajiyo, Sugeng A,.
2005.Dasar-dasar logika.Jakarta.Bumi
aksara
Sri Andiani.1999.Kamus Bahasa Indonesia Masa Kini.Surabaya. Terbit Terang
Nursid. Sumaatmadja,dkk.1986.Buku Materi Pokok Konsep Dasar Imu
Pengetahuan Sosial,Modul 1-3.
Jakarta; Karunika
Http;//cobah-ajah.blogspot.com/2012/01/hubungan-ips-dengan-ilmu-ilmu-sosial.html
21.38, 29 septemhttp;//cobah-ajah.blogspot.com/2012/01/hubugan-ips-dengan-ilmu-ilmu-sosial.html
Http;/www.google.com/search?q=hubungan+antara+ips+dengan+ilmu+sosial+lainnya&ie=utf-8&aq=t&rls=org.mozila:id:official&client=firefox-
Simeulue tanahku, muhammada arif.2017
No comments:
Post a Comment