BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sebuah
Negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai macam permasalah yang
berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang memiliki
jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang
mempelajari pilihan-pilihan (study of choice). Ilmu ekonomi muncul karena
ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang terbatas. Kenyataan ini mendorong manusia untuk melakukan
pilhan-pilihan penggunaan sumber daya yang dimilikinya. Oleh karena itu,
penting untuk mempelajari ilmu ekonomi secara lebih mendalam agar dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena apapun yang kita kerjakan
tidak akan lepas dari masalah ekonomi.
Dalam ilmu
ekonomi terdapat banyak hal yang perlu dipelajari, diantara lain yaitu
tentang konsep ilmu ekomoni, kebutuhan
ekomoni, produsi, kosumsi dan distribusi. Hal tersebut sangat penting untuk
dipelajari karena kita dapat mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara. Pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan
melewati tahap-tahap tertentu sebelum mencapai tingkat yang tertinggi.
Pembangunan ekonomi juga harus ditandai dengan perubahan dalam struktur sosial
dan sikap mental masyarakat.
Masalah
ekonomi timbul karena adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan yang tidak
terbatas dan keterbatasan sumber daya ekonom I dan mengahsilkan barang dan
jasa. Untuk itu, manusia harus dapat memanfaatkan sumber daya ekonomi secara
efisen agar dapat mengahsilkan barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sebaik mungkin. Dengan demikian timbulah permasalahan ekonomi , yaitu
apa yang diproduksi, bagaimana cara memproduksi
dan untuk siapa barang/jasa yang diproduksi. nah, ketiga permasalahan
tersebut yang disebut sebagai masalah ekonomi.
Perekonomian
sekarang merupakan kebutuhan primer bagi setiap individu di masyarakat.
Perekonomian di masyarakat diartikan berhubungan erat dengan uang yang dipakai
sebagai alat tukar dalam kehidupan sehari-hari . namun, dalam arti yang
sebenarnya ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktifitas
manusia yang berhubungan dengan produksi,distribusi,konsumsi terhadap barangt
dan jasa.Perkembangan ekonomi dibagi atas sistem-sistem yang memudahkan kita sebagai pelaku ekonomi.
Sistem ekonomi adalah suatu kumpulan aturan-aturan ataukebijakan-kebijakan yang
saling berkaitan dalam upaya memenuhi kebutuahn untuk mencapai kemakmuran.
Manusia
dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari masalah-masalah upaya untuk
memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas,
selalu tumbuh dan berkembang dalam ragam dan bentuknya selaras dengan
perkembangan budaya manusia itu sendiri. Padahal pertumbuhan dan perkembangan
jumlah alat pemuas kebutuhan, baik yang berbentuk barang maupun jasa kurang
sebanding atau selalu dalam kekurangan, lebih-lebih alat pemuas kebutuhan yang
hanya tersedia dari alam secara langsung. Untuk mengimbangi pertumbuhan dan
perkembangan kebutuhan harus dilakukan rekayasa produksi yang menggunakan
teknologi untuk mempercepat penyediaan barang dan jasa dalam jumlah banyak dan
beragam.
Untuk
mencapai tingkat kemakmuran suatu Negara dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang
dinamis, yaitu suatau keadaan yang menggambarkan peningkatan roduk domestik
bruto dari masyarakat suatu Negara.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
permasalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut :
2.1.1
Apa Pengertian Ilmu Ekonomi?
2.1.2
Apa masalah ekonomi?
2.1.3
Apa saja macam-macam kebutuhan?
2.1.4
Apa saja jenis-jenis Pasar?
2.1.5
Bagaimana terjadinya pembentukan
harga?
2.1.6
Apa pengertian Produksi, Kosumsi dan
distribusi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep Ilmu
Ekonomi
2.1.1
Pengertian Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi
berasal dari bahasa Yunani, oikonimia yang terdiri dari kata oikos
dan nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti aturan, sehingga
dalam arti sempit ekonomi berarti aturan rumah tangga. Dalam arti luas, ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi semua
kebutuhan yang tak terbatas dengan menggunakan alat pemenuhan kebutuhan berupa
barang dan jasa yang jumlahnya terbatas untuk mencapai kemakmuran.
Pengertian Ekonomi menurut para
ahli:
1. Adam Smith
mendefinisikan ekonomi sebagai kajian tentang sebab-sebab terjadinya kekayaan.
2. F.A. Walker
menyatakan ekonomi adalah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan kekayaan.
3. David
Ricardo mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu kajian tentang hukum berbagai
jenis golongan masyarakat.
4. J.B. Say
mendefinisikan ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang menentukan kekayaan.
5. J.S. Mill
mendefinisikan ekonomi sebagai suatu ilmu yang berhubungan dengan pengeluaran
hasil negara.
Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya untuk memenuhi
kebutuhan guna mencapai kemakmuran. Ilmu ekonomi timbul karena masalah pemilihan
(problem of choice), dimana kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan terjadi
kelangkaan sumber daya.
2.1.2
Pembagian Ilmu Ekonomi
Berdasarkan kajian-kajiannya, ilmu
ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1. Ilmu Ekonomi
Teori, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang penyelidikan masalah-masalah
ekonomi, menganalisa dan membuat suatu kesimpulan ekonomi.
2. Ilmu Ekonomi
Terapan, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang penerapan/mempraktekan segala
sesuatu yang telah disimpulkan oleh ilmu ekonomi teori.
3. Ilmu Ekonomi
Gambaran, yaitu ilmu ekonomi yang kajianya tentang pemberian/penyampaian
data-data ekonomi yang akurat.
2.1.3
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memiliki
ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari. Keduanya memberikan
batasan dan asumsi yang jelas.
1.
Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu
ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari
keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara
lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara individua dalam
pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan pendapatan yang
diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam menawarkan
barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga,
sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi
mikro lebih dititikberatkan kepada bagaimana membuat pilihan untuk:
a) mewujudkan
efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber, dan
b) mencapai
kepuasan yang maksimum.
2. Ekonomi
Makro
Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu
ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu
keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang
tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan. Apabila
yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis produsen secara
keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka yang diananlisis adalah seluruh
konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang
dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan,
penawaran, perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis
penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga
ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory).
Adapun tujuan dan sasaran analisis
ekonomi makro antara lain membahas masalah sebagai berikut:
a. Sisi
permintaan agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi, dan
b. Pentingnya
kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan
ekonomi yang diinginkan.
2.2
Masalah Ekonomi
(Kelangkaan)
2.2.1
Pengangguran
1.
Pengertian Pengangguran
Pengangguran
adalah sebutan untuk suatu keadaan dimana masyarakat tidak bekerja sama sekali,
sedamg mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau
seseorang yang sedang mencari pekerjaan yang layak.
Keadaan
yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerja yang tersedia sama dengan
besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan
pekerjaan. Namun pda kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya
kesempatan kerja lebih sedikit dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua
angkatan kerja mendapatkan pekerjaan maka timbullah pengangguran.
·
Definisi pengannguran
menurut Sadono Sukirno, pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang
tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan namun belum dapat
memperolehnya.
·
Definisi pengangguran
menurut Payman J. Simanjuntak, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja
berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
2.
Macam-macam Pengangguran
Ada
beberapa macam pengangguran yang di golongkan menjadi dua yaitu berdasarkan
lama waktu dan penyebab terjadinya, antara lain :
a.
Macam Pengangguran Berdasarkan
Lama Waktu Kerja
·
Pengangguran terbuka (open
unemployment), yakni tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan
(tidak bekerja sama sekali). Pengangguran ini terjadi karena tidak adanya
lapangan pekerjaan atau karena ketidaksesuaian lapangan kerja dengan latar
belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja.
·
Setengah menganggur (under
unemployment), yakni tenaga kerja yang bekerja, tetapi bila di ukur dari sudut
jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal.
Biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja
kurang dari 35 jam selama seminggu.
·
Pengangguran terselubung (
disguised unemployment ), yakni tenaga kerja yang bekerja tetapi tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang insinyur
teknik, bekerja sebagai pelayan restoran.
b.
Macam Pengangguran Berdasarkan
Penyebab Terjadinya
·
Pengangguran structural,
yakni pengangguran yang di sebabkan oleh terjadinya perubahan struktur
perekonomian. Misalnya, perubahan struktur dari agraris ke industri, perubahan
ini menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu (misalnya keterampilan
mengoprasikan mesin teknologi modern) untuk bisa bekerja di sektor industri.
·
Pengangguran konjungtural,
yakni pengangguran yang di sebabkan oleh pergerakan naik turunnya kegiatan
perekonomian suatu Negara. Ada masa pertumbuhan (naik), masa resesi (turun),
dan masa depresi (turun). Pada masa resesi dan depresi, masyarakat mengalami
penurunan daya beli sehingga permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun.
Penurunan ini mengharuskan produsen mengurangi produksi barang dan jasa,
diantaranya dengan cara mengurangi jumlah pekerja sehingga terjadilah
pengangguran. PHK yang terjadi karena krisis ekonomi tahun 1997 di Indonesia
adalah contoh pengangguran siklikal.
·
Pengangguran friksional,
yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran (friksi) pekerja yang ingin
bergeser (berpindah) dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam rangka
mencari pekejaan yang lebih bagus dan cocok. Sementara mencari pekerjaan baru,
tenaga kerja pun menganggur untuk sementara waktu, sambil mencari pekerjaan
yang yang di inginkan. Oleh karena itu, pengangguran friksional disebut juga
pengangguran sukarela, karena terjadi atas keinginan sendiri.
·
Pengangguran musiman, yakni
pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim atau perubahan permintaan
tenaga kerja secara berkala. Misalnya pada masa pembangunan gedung, tukang
bangunan bisa bekerja. Tetapi bila gedung telah selesai dibangun, tukang
bangunan menjadi pengangguran musiman sambil menunggu pembangunan berikutnya.
3.
Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja
tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menimbulkan kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
2.2.2
Inflasi
1.
Pengertian inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga harga barang dan jasa
secara umum dan trus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak disebut inflasi, kecuali bilakenaikan tersebut meluas kepada (atau
mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dariharga barang-barang lain. Akibat
inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena secara rieltingkat
pendapatannya juga menurun.
2.
Jenis-jenis inflasi
a.
Jenis inflasi menurut sifatnya
Laju
inflasi dapat berbeda antara satu Negara dengan Negara yang lainatau dalam satu
Negara dalam waktu yang berbeda. Atas dasar besarnya laju inflasi maka dapat
dibagi dalam 4 kategori yaitu:
·
Merayap/rendah Ccreeping
inflation), yaitu inflasi yang besarnya
kurang dari 10% pertahun.
·
Infalsi menengah (galloping
inflation), besarnya antara 10-30%.
·
Inflasi berat (high
inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara 30-100% pertahun.
·
Inflasi sangat tinggi
(hyper inflation), yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secra drastis
hingga mencapai 4 digit (diatas 100%)
b.
Berdasarkan sebabnya infalsi
dibagi menjadi 2, yaitu:
·
Infasi permintaan
(demand-pull inflation), Inflasi ini timbul karena adanya permintaan masyarakat
akan barang terlalu kuat.
·
Inflasi biaya (cost-push
inflation), Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena naiknya biaya
produksi.
·
Inflasi campuran, Kedua
macam infalsi tersebut jarang ditemukan dalam praktek sehari hari. Pada umumnya
inflasi di berbagai Negara merupakan capuran antara inflasi permintaan dan
inflasi biaya.sehinnga inflasi campuran merupakan campuran anatra inflasi
permintaan dan inflasi biaya.
c.
Berdasarkan asalnya inflasi dibgi
2, yaitu:
·
Inflasi yang berasal dari
dalam negeri (domestic inflation). Hal ini bias terjadi Karen adanya deficit
dalam pembiayaan dan belanja Negara yang terlihat pada anggaran belanja Negara
·
Inflasi yang berasal dari
luar negeri(imported inflation) sebagai akibat dari naiknya barang import. Hal
ini bia terjdi pda Negara yang berkembang karena sebagian bahan baku berasal
dari luar negeri.
d.
Berdasarkan sumber atau penyebab
kenaikan arga inflasi dibedakan dalam 3
bentuk yaitu:
·
Inflasi tarikan permintaan
: kenaikan harga –harga barang yang disebabkan oleh pertambahan pengeluaran
yang besar yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan memproduksi yang tersedia.
·
Inflasi desakan biaya :
kenaikan harga–harga yang disebabkan oleh kenaikan dalam biaya produksi sebagai
akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah
·
Inflasi import : kenaikan
harga–harga yang disebabkan oleh kenaikan harga barang impor yang digunakan
sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.
2.2.3
Kemiskinan
1.
Pengertian Kemiskinan
Secara
kamus besar Bahasa Indonesia, miskin itu berarti tidak berharta benda. Miskin
juga berarti tidak mampu mengimbangi tingkat kebutuhan hidup standard dan
tingkat penghasilan dan ekonominya rendah. Secara singkat kemiskinan dapat
didefenisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan
standard kehidupan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan
Secara umum kemiskinan diartikan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
hidup pokok atau dasar. Mereka yang dikatakan berada di garis kemiskinan adalah
apabila tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
2.
Jenis-Jenis Kemiskinan
Dalam
membicarakan masalah kemiskinan, kita akan menemui beberapa jenis-jenis
kemiskinan yaitu:
·
Kemiskinan absolut.
Seseorang dapat dikatakan miskin jika tidak mampu memenuhi kebutuhan minimum
hidupnya untuk memelihara fisiknya agar dapat bekerja penuh dan efisien,
·
Kemiskinan relatif .
Kemiskinan relatif muncul jika kondisi seseorang atau sekelompok orang
dibandingkan dengan kondisi orang lain dalam suatu daerah,
·
Kemiskinan Struktural. Kemiskinan struktural lebih menuju kepada
orang atau sekelompok orang yang tetap miskin atau menjadi miskin karena
struktur masyarakatnya yang timpang, yang tidak menguntungkan bagi golongan
yang lemah,
·
Kemiskinan Situsional atau
kemiskinan natural. Kemiskinan situsional terjadi di daerah-daerah yang kurang
menguntungkan dan oleh karenanya menjadi miskin.
·
Kemiskinan kultural.
Kemiskinan penduduk terjadi karena kultur atau budaya masyarakatnya yang sudah
turun temurun yang membuat mereka menjadi miskin.
c.
Faktor-faktor terjadinya
kemiskinan
Kemiskinan
terjadi tentunya pasti ada faktor-faktor penyebabnya. Dibawah ini ada 2
Faktor-faktor penyebab manusia, yaitu:
·
Faktor-Faktor penyebab
kemiskinan secara manusia:
-
Sikap dan pola pikir serta wawasan
yang rendah, Malas berpikir dan bekerja,
-
Kurang keterampilan,
-
Pola hidup konsumtif,
-
Sikap apatis/egois/pesimis,
-
Rendah diri,
-
Adanya gep antara kaya dan miskin,
-
Belenggu adat dan kebiasaan,
-
Adanya teknologi baru yang hanya
menguntungkan kaum tertentu (kaya),
-
Adanya perusakan lingkungan hidup,
-
Pendidikan rendah,
-
Populasi penduduk yang
tinggi,
-
Pemborosan dan kurang menghargai
waktu,
-
Kurang motivasi mengembangkan
prestasi,
·
Faktor-Faktor penyebab
kemiskinan secara non manusia:
-
Faktor alam, lahan tidak
subur/lahan sempit,
-
Keterampilan atau keterisolasi
desa,
-
Sarana pehubungan tidak ada,
-
Kurang Fasilitasi umum,
-
Langkanya modal,
-
Tidak stabilnya harga hasil
bumi,
-
Industrialisasi sangat minim
-
belum terjagkau media informasi,
-
Kurang berfungsinya
lembaga-lembaga desa,
2.3
Macam-macam Kebutuhan
Manusia
2.3.1
Kebutuhan menurut Intensitas
Kegunaan
1. Kebutuhan primer
Kebutuhan
primer adalah kebutuhan yang jika tidak
terpenuhi akan mengganggu kelangsungan
manusia. Yang termasuk kebutuhan primer adalah makan, minum, pakaian, rumah,
dan kesehatan.
2. Kebutuhan sekunder
Kebutuhan
sekunder adalah kebutuhan yang sangat penting, tetapi jika tidak terpenuhi
tidak mengganggu kelangsungan hidup. Misalnya, telepon dan sarana angkutan.
3. Kebutuhan tertier
Kebutuhan
tertier adalah kebutuhan akan barang mewah. Kebutuhan ini lebih cenderung
ditujukan untuk menunjukkan status sosial atau prestise seseorang di mata
masyarakat. Penafsiran terhadap kebutuhan menurut intensitasnya dapat berbeda
pada setiap orang. Bagi orang berpenghasilan tinggi mobil pribadi adalah
kebutuhan sekunder, tetapi bagi yang berpenghasilan rendah mobil tersebut
menjadi kebutuhan tertier.
2.3.2
Kebutuhan Menurut Waktu
1. Kebutuhan sekarang
Kebutuhan
sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga dan tidak dapat ditunda.
Misalnya, obat bagi orang yang sakit.
2. Kebutuhan masa depan
Kebutuhan
masa depan adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat dilakukan di kemudian hari
dan dapat ditunda karena sifatnya tidak mendesak. Misalnya, tabungan dan jas
hujan pada musim panas.
2.3.3
Kebutuhan Menurut Sifatnya
1. Kebutuhan jasmaniah
Kebutuhan
jasmaniah adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik.
Misalnya,makan, olahraga, dan istirahat.
2. Kebutuhan rohaniah
Kebutuhan
rohaniah adalah kebutuhan yang bersifat rohani, berhubungan dengan jiwa
manusia. Misalnya, beribadah, bersosialisasi, rekreasi, dan hiburan.
2.3.4
Kebutuhan Menurut Subjek
1.
Kebutuhan individual
Kebutuhan
Individual adalah kebutuhan perseorangan atau individu. Misalnya,
seseorang membutuhkan alat bantu dengar atau kacamata.
2.
Kebutuhan kolektif
Kebutuhan
Kolektif adalah kebutuhan bersama dalam suatu masyarakat dan
dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Misalnya, jalan raya, rumah sakit, dan
sekolah.
2.4
Pasar
2.4.1
Pengertian Pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem,
institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual
barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang
dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian.
2.4.1
Jenis-Jenis Pasar
Jenis–jenis pasar dapat dibedakan menurut
dengan bentuk kegiatan, cara bertransaksi, menurut waktunya, serta menurut
jenis barangnya.
1.
Jenis-Jenis Pasar Menurut Bentuk
Kegiatannya
Jenis
pasar ini dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata atau pasar tidak nyata.
1.
Pasar Nyata
Pasar
nyata merupakan sebuah pasar dimana terdapat berbagai jenis barang yang
diperjualbelikan serta dapat dibeli oleh pembeli. Contoh dari pasar nyata ialah
pasar swalayan dan pasar tradisional.
2.
Pasar Abstrak
Pasar
abstrak merupakan sebuah pasar dimana terdapat para pedagang yang tidak menawar
berbagai jenis barang yang dijual serta tidak membeli secara langsung, namun
hanya menggunakan surat dagangan saja. Contoh dari pasar abstrak adalah pasar
online, pasar modal, pasar valuta asing, dan pasar saham.
2.
Jenis-Jenis Pasar Menurut Cara
Transaksinya
Jenis pasar ini dibedakan menjadi pasar
tradisional serta pasar modern.
1.
Pasar Tradisional
Pasar
tradisional ialah pasar yang sifatnya tradisional dimana para pembeli dan
penjual dapat saling tawar menawar secara langsung. Berbagai jenis barang yang
diperjualbelikan merupakan barang yang berupa barang kebutuhan pokok
sehari-hari.
2.
Pasar Modern
Pasar
modern merupakan suatu pasar yang sifatnya modern dimana terdapat berbagai
macam barang diperjualbelikan dengan harga yang sudah pas dan dengan layanan
sendiri. Tempat berlangsungnya dari pasar modern adalah di plaza, mal, dan
tempat-tempat yang lainnya.
3.
Jenis-Jenis Pasar Menurut Jenis
Barangnya
Terdapat
beberapa pasar hanya menjual 1 jenis barang tertentu, misalnya seperti pasar
sayur, pasar hewan, pasar ikan pasar buah, pasar daging, dan lain sebagainya.
1.
Pasar Barang Konsumsi
Pasar
barang konsumsi merupakan suatu pasar yang memperjualbelikan berbagai jenis
barang yang dapat dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia.
2.
Pasar Sumber Daya Produksi
Pasar
sumber daya produksi merupakan suatu pasar yang memperjualbelikan tentang
faktor-faktor produksi, contohnya : tenaga kerja, mesin-mesin, tanah, dan
tenaga ahli.
4.
Jenis-Jenis Pasar Menurut Waktunya
Jenis
pasar menurut waktunya dapat digolongkan ke dalam beberapa bentuk, antara lain
:
1.
Pasar Harian
Pasar
harian ialah tempat pasar di mana merupakan pertemuan antara pembeli serta
penjual yang dapat dilakukan setiap harinya. Pasar harian pada umumnya menjual
berbagai jenis barang kebutuhan konsumsi, kebutuhan jasa, kebutuhan bahan-bahan
mentah, dan kebutuhan produksi.
2.
Pasar Mingguan
Pasar
mingguan ialah pasar yang dilakukan setiap seminggu sekali. Biasanya pasar
mingguan terdapat di daerah yang penduduknya masih, seperti di pedesaan.
3.
Pasar Bulanan
Pasar
bulanan ialah pasar yang dilakukan sebulan sekali, dan terdapat di
daerah-daerah tertentu. Biasanya terdapat para pembeli di pasar tersebut yang
membeli barang-barang tertentu dan kemudian dijual kembali, contoh pasar
bulanan adalah pasar hewan.
4.
Pasar Tahunan
Pasar
tahunan ialah pasar yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Pasar
tahunan pada umumnya bersifat nasional serta diperuntukkan untuk promosi
terhadap suatu produk baru. Contoh pasar tahunan : Pameran Pembangunan, Pekan
Raya Jakarta, dan lain sebagainya.
5.
Pasar Temporer
Pasar
temporer ialah pasar yang diselenggarakan pada waktu tertentu serta pasar
temporer dapat terjadi secara tidak rutin. Pada umumnya, pasar temporer dibuka
guna merayakan peristiwa tertentu. Contoh dari pasar temporer adalah Bazar.
5.
Jenis-Jenis Pasar Menurut
Keleluasaan Distribusi
Terdapat jenis pasar ini dapat dibedakan
menjadi :
1.
Pasar Daerah
Pasar
daerah ialah suatu pasar yang membeli dan menjual produk di dalam 1 daerah
produk tersebut dihasilkan. Dapat juga dikatakan bahwa pasar daerah melayani
permintaan serta penawaran hanya dalam 1 daerah.
2.
Pasar Lokal
Pasar
lokal merupakan suatu pasar yang membeli dan menjual produk di dalam 1 kota
tempat produk tersebut dihasilkan. Dapat juga dikatakan pasar lokal melayani
permintaan serta penawaran hanya dalam 1 kota.
3.
Pasar Nasional
Pasar
nasional merupakan suatu pasar yang membeli dan menjual produk di dalam 1
negara tempat produk tersebut dihasilkan. Dapat juga dikatakan pasar nasional
melayani permintaan serta penjualan dari dalam negeri.
4.
Pasar Internasional
Pasar
internasional merupakan suatu pasar yang membeli dan menjual produk dari
berbagai negara. Dapat juga dikatakan luas jangkauan dari pasar tersebut adalah
di seluruh dunia. Contoh : Pasar kopi di Santos, Brazil.
6.
Jenis-Jenis Pasar Menurut Bentuk
serta Strukturnya
Jenis
pasar ini dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu pasar persaingan sempurna,
persaingan monopolistik, pasar oligopoli, serta pasar monopoli.
1.
Pasar Persaingan Sempurna
Jenis
pasar persaingan sempurna dapat disebut juga pasar persaingan murni yaitu merupakan
pasar di mana terdapat banyak pembeli dan penjual serta mereka sudah mengetahui
keadaan pasar.
Pasar
persaingan sempurna mempunyai beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
·
Barang yang
diperjualbelikan sifatnya homogen (sejenis).
·
Pembeli ataupun penjual mempunyai
informasi yang lengkap mengenai pasar.
·
Terdapat banyak pembeli dan
penjual.
·
Harga yang sudah ditentukan
oleh pasar.
·
Semua faktor produksi dapat
bebas keluar masuk pasar.
·
Tidak terdapat campur
tangan dari pemerintah.
Kelebihan
pasar persaingan sempurna :
·
Pembeli dapat dengan bebas
memilih produk.
·
Tidak terdapat hambatan
dalam mobilitas berbagai macam sumber ekonomi dari suatu usaha ke usaha
lainnya.
·
Dapat memaksimalkan
efesiensi.
·
Kebebasan memilih dan
bertindak.
Kelemahan
pasar persaingan sempurna :
·
Tidak mendorong inovasi.
·
Membatasi pilihan konsumen
atau pembeli dalam satu barang tertentu.
·
Persaingan sempurna yang
memberikan ongkos sosial.
·
Distribusi pendapatan yang
tidak merata.
2.
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar
jenis ini merupakan kebalikan dari pasar persaingan sempurna. Untuk pasar
persaingan tidak sempurna merupakan pasar yang terdiri dari sedikit penjual
serta banyak pembeli. Pada pasar ini para penjual dapat untuk menentukan harga
barang. Barang-barang yang diperjualbelikan tersebut memiliki jenis yang
berbeda beda atau terdapat berbagai jenis barang. Jenis-jenis pasar persaingan
tidak sempurna mempunyai bentuk-bentuk pasar, antara lain :
a.
Pasar Monopoli
Pasar
monopoli merupakan suatu pasar yang terjadi ketika seluruh penawaran terhadap
sebuah barang pada pasar yang telah dikuasai oleh salah seorang penjual atau
sejumlah penjual tertentu.
Berikut
ciri-ciri pasar monopoli :
·
Hanya terdapat 1 penjual
sebagai pengambil keputusan harga (guna melakukan monopoli pasar).
·
Penjual lain tidak dapat
menyaingi dagangannya.
·
Pedagang lain tidak dapat
masuk, hal ini karena adanya hambatan dengan undang-undang atau karena terdapat
teknik yang canggih.
·
Jenis barang yang diperjualbelikan
tersebut hanya semacam.
·
Tidak ada campur tangan
dari pemerintah dalam masalah penentuan harga.
Kelebihan
pasar monopoli :
·
Keuntungan penjual yang
relatif tinggi.
·
Bagi produk yang menguasai
hajat hidup orang pada umumnya diatur oleh pemerintah.
Kelemahan
pasar monopoli :
·
Pembeli atau konsumen tidak
terdapat pilihan lain untuk membeli tersebut.
·
Keuntungan hanya terpusat
ke 1 perusahaan.
·
Terjadinya eksploitasi
pembeli.
b.
Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar
jenis ini merupakan suatu dengan banyak penjual yang menjual barang yang
berbeda corak. Pasar jenis ini banyak dijumpai di sektor perdagangan eceran dan
jasa. Misalnya jasa salon, toko kelontong, angkutan, dan toko obat.
Pada
pasar persaingan monopolistik memiliki ciri-ciri, antara lain :
·
Terdapat banyak penjual dan
banyak pembeli.
·
Barang yang dihasilkan
yaitu sejenis, namun coraknya berbeda. Seperti : sabun, minyak goreng, pasta
gigi, dan lain sebagainya.
·
Terdapat banyak penjual
yang memiliki besarnya sama, sehingga tidak terdapat satu penjual yang dapat
menguasai pasar.
·
Penjual dapat dengan mudah
menawarkan barangnya di pasar.
·
Penjual memiliki sedikit
kekuasaan dalam memengaruhi dan menentukan harga pasar.
·
Adanya peluang guna
bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual di pasar.
Kelebihan
pasar persaingan monopolistik :
·
Penjual tidak sebanyak
seperti pasar persaingan sempurna.
·
Produsen akan terpacu untuk
berkreativitas.
·
Pembeli atau konsumen tidak
mudah untuk berpindah dari produk satu ke produk yang lainnya.
Kelemahan
pasar persaingan monopolistik :
·
Biaya yang mahal untuk ke
pasar monopolistik, hal ini karena untuk masuk ke pangsa pasar tertentu
dibutuhkan adanya riset dan pengembangan produk.
·
Persaingan yang sangat
berat, hal ini karena pasar tersebut pada umumnya didominasi oleh berbagai
jenis produk ternama.
c.
Pasar Oligopoli
Pasar
jenis ini merupakan pasar yang terdiri dari beberapa penjual yang menjual suatu
barang tertentu, sehingga penjual yang satu dengan yang lainnya dapat
memengaruhi harga. Seperti : perusahaan rokok, perusahaan menjual mobil dan
sepeda motor, perusahaan semen, dan industri telekomunikasi.
Pasar
oligopoli memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
Hanya terdapat sedikit
penjual saja, sehingga keputusan dari salah satu penjual di pasar tersebut
dapat memengaruhi penjual lainnya.
·
Produk-produknya yang
berstandar.
·
Kemungkinan terdapat
penjual lain untuk masuk ke pasar masih terbuka.
·
Adanya peran iklan yang
sangat besar dalam penjualan produk tersebut.
Kelebihan
pasar oligopoli :
·
Barang yang dihasilkan
memiliki beragam corak.
·
Efesiensi di dalam
menggunakan sumber daya.
·
Pengembangan teknologi
serta inovasi.
Kelemahan
pasar oligopoli :
·
Adanya persaingan harga
yang ketat.
·
Banyaknya rintangan yang
kuat guna masuk ke pasar oligopoli.
2.5
Pembentukan Harga
2.5.1
Permintaan
1.
Konsep
Permintaan
Permintaan
adalah kesanggupan pembeli untuk membeli berbagai jumlah barang dan jasa pada
berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu.
2.
Faktor
yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa
Ada
banyak faktor yang bisa menyebabkan jumlah barang yang diminta menjadi naik
atau menjadi turun, diantaranya faktor harga. Jika harga suatu barang naik,
jumlah barang yang diminta akan turun atau berkurang. Hal ini disebabkan, orang
pada umumnya tidak suka membeli barang yang harganya berubah menjadi mahal.
Selain harga, faktor yang bisa mempengaruhi jumlah barang yang diminta, yaitu
faktor pendapatan pembeli atau konsumen. Jika pendapatan pembeli meningkat,
pembeli atau konsumen akan cenderung akan menambah permintaan. Sebaliknya, jika
pendapan perkurang, pembeli atau konsumen cenderung akan mengurangi
permintaannya.
Berikut
beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan, yaitu :
a.
Intensitas
Kebutuhan
b.
Selera
Masyarakat
c.
Perkiraan
Pendapat
d.
Perkiraan
Harga
e.
Adat
dan Kebiasaan
f.
Harga
Barang Substitusi
g.
Harga
Barang Komplementer
3.
Jenis-Jenis
Permintaan
Berikut
macam-macam permintaan menut\rut daya beli konsumen, jumlah permintaan dan
subjeknya.
A.
Permintaan
menurut daya beli konsumen
1)
Permintaan
Efektif, adalah permintaan yang disertai daya beli masyarakat atau konsumen.
2)
Permintaan
Potensial, alah permintaan yang disertai dengan kemampuan membeli, tetapi belum
melakukan transaksi.
3)
Permintaan
Absolut, adalah permintaan yang tidak disertai daya beli masyarakat atau
konsumen.
B.
Permintaan
menurut jumlah permintaan
Permintaan
individu adalah permintaan yang berasal dari perorangan, selain itu permintaan
menurut jumlah permintaan ada yang disebut permintaan kolektif. Pada dasarnya,
permintaan kolektif adalah permintaan yang merupakan kumpulan dari permintaan
individu.
C.
Permintaan
menurut subjeknya
1)
Permintaan
Konsumen, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, konsumen memerlukan barang dan
jasa. Hal ini akan memunculkan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa.
2)
Permintaan
Produsen, untuk memproduksi barang dan jasa, pengusaha atau produsen akan
memerlukan faktor produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja dan mesin.
3)
Permintaan
Pemerintah, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah
menganggarkan sejumlah uang untuk membiayai pembangunan. Pembangunan yang
dilaksanakan pemerintah akan memunculkan permintaan pemerintah terhadap barang
dan jasa.
4)
Permintaan
Luar Negeri, adanya barang dan jasa dalam negeri dibutuhkan oleh konsumen,
pengusaha, dan pemerintah luar negeri. Permintaan luar negeri menimbulkan
kegiatan ekspor yang banyak mendakangkan devisa negara.
2.5.2
Penawaran
1.
Pengertian
Penawaran
Dalam
ilmu ekonomi, penawaran diartikan kesediaan penjual untuk menjual/menyerahkan
berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu dan
keadaan tertentu.
2.
Macam-macam
Penawaran
Berdasarkan
jumlah barang atau jasa yang ditawarkan, penawaran dapat digolongkan menjadi
penawaran individu dan kolektif.
1.
Penawaran
Individul
Penawaran
individual dalah penawaran yang datang dari penjual/produsen
perorangan/individu.
2.
Penawaran
Pasar
Penawaran
pasar adalah penjumlahan penjumlahan secara horizontal (semata-mata merupakan
gabungan) dari penjual-penjual individu yang ada di pasar.
2.5.3
Harga
Keseimbangan
Pada dasarnya proses terbentuknya harga terjadi ketika
tercapainya tingkat keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Dapat
dikatakan bahwa harga keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price) adalah
harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang
yang ditawarkan. Bila ditunjukkan dalam bentuk kurva, maka harga keseimbangan
merupakan perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Dalam harga keseimbangan berlaku hukum permintaan dan
penawaran yang berbunyi bila jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah
penawaran, maka harga akan naik, sedangkan jika jumlah penawaran lebih besar
dari jumlag permintaan, maka harga akan turun.
2.6
Produksi, Kosumsi dan Distribusi
2.6.1
Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai penciptaan
dan penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa. Berdasarkan dari
pengertian produksi tersebut, terdapat dua konsep mengenai kegiatan produksi
antara lain sebagai berikut :
a.
Kegiatan
menghasilkan barang dan jasa
kegiatan
produksi dalam menghasilkan barang dan jasa adalah menghasilkan barang dan jasa
yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya.
Contohnya adalah usaha pertanian, peternakan dan perikanan.
b.
Kegiatan
menambah nilai guna barang dan jasa
kegiatan produksi dalam menambah nilai guna
barang dan jasa adalah kegiatan yang menambah nilai guna barang dan jasa
sehingga barang dan jasa menjadi lebih tinggi. Contohnya adalah tempe yang
dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat dari singkong, dan pakaian yang dibuat
berasal dari kain.
2. Faktor-Faktor Produksi
Faktor-Faktor Produksi-Jalan kegiatan produksi tergantung dari tersedianya faktor
produksi. Faktor produksi adalah segala sesuatu yang perlukan dalam kegiatan
produksi terhadap suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari
alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian
(skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor-faktor produksi
alam dan tenaga kerja adalah faktor produksi utama (asli), sedangkan modal dan
tenaga kerja merupakan faktor produksi turunan. Berikut penjelasan
faktor-faktor produksi, yaitu :
a.
Faktor
Produksi Alam, adalah semua kekayaan yang ada di alam semesta digunakan dalam
proses produksi. Faktor produksi alam disebut faktor produksi utama atau asli.
Faktor produksi alam terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, dan barang
tambang.
b.
Faktor
Produksi Tenaga Kerja, adalah faktor produksi insani yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi
tenaga kerja sebagai faktor produksi asli. Walaupun kini banyak kegiatan proses
produksi diperankan oleh mesin, namun keberadaan manusia wajib diperlukan.
c.
Faktor
Produksi Modal, adalah faktor penunjang yang mempercepat dan menambah kemampuan
dalam memproduksi. Faktor produksi dapat terdiri dari mesin-mesin, sarana
pengangkutan, bangunan, dan alat pengangkutan.
d.
Faktor
Produksi Keahlian, adalah keahlian atau keterampilan individu mengkoordinasikan
dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
2.6.2
Kosumsi
1. Pengertian Konsumsi
Konsumsi merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan atau
tindakan menghabiskan dan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa.
Jenis kebutuhan manusia:
·
Kebutuhan
biologis untuk hidup
·
Kebutuhan
yang timbul dari budaya peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri
·
Kebutuhan
lain yang khas menurut masing-masing perorangan
2. Perilaku Konsumen
Dugaan-dugaan ilmu ekonomi yang dijadikan dasar
pembahasan perilaku konsumen:
·
Pendapatan
konsumen tetap
·
Barang-barang
pemuas kebutuhan adanya terbatas
·
Konsumen
dengan pendapatan terbatas menghadapi suatu kenyataan bahwa harga barang-barang
tidak pada titik nol
·
Setiap
orang mengetahui preferensi kebutuhannya dengan baik
·
Konsumen
dapat berperilaku rasional dalam melakukan konsumsinya
·
Selera
konsumen tetap
2.6.3
Distribusi
1. Pengertian Distribusi
Distribusi merupakan setiap tindakan atau usaha yang
dilakukan baik oleh orang atau lembaga yang ditujukan untuk menyalurkan
barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Produsen perlu
memikirkan saluran yang bagaimana yang akan dipilih untuk menyalurkan barang
dan jasanya dengan tepat dan biaya murah.
2. Membangun Saluran Distribusi
Secara ekonomi, kegiatan distribusi secara ekonomi
merupakan suatu upaya untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat. Dalam
memutuskan saluran distribusi biasanya melibatkan:
a.
Jumlah
pedagang perantara yang akan dilibatkan
b.
Bagaimana
memelihara saluran-saluran komunikasai antara berbagai tingkat dari pedagang
perantara
c.
Seleksi
pedagang perantara yang khusus
d.
Penempatan
menurut letak geografis dari persediaan barang
e.
Lokasi
dari pusat-pusat distribusi
3. Jenis-jenis Saluran Distribusi
Menurut Vernon dan Jackson, berdasarkan intensitasnya,
jenis saluran distribusi dapat dibagi dalam 3 jenis:
a.
Bentuk
intensif, merupakan jenis saluran yang memanfaatkan banyak pedagang besar dan
kecil
b.
Bentuk
selektif, hanya memanfaatkan beberapa grosir dan sejumlah kecil pengecer
(retailer).
c.
Bentuk
eksklusif, hanya melibatkan satu perantara dalam lingkungan masyarakat tertentu
untuk menangani produk.
4. Saluran Distribusi (Distribution Channel)
a.
Distribusi
langsung dari produsen ke konsumen
Perpindahan
atau pergerakan material dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen.
Contohnya adalah peternak mengirimkan susu ternaknya langsung ke rumah konsumen
atau melalui toko pengecer miliknya sendiri dan melalui pos.
b.
Saluran
tidak langsung
·
Produsen
– pengecer – konsumen
Contoh
barang yang didistribusikan dengan cara semacam ini adalah alat-alat rumah
tangga, furniture, dan alat-alat sekolah. Terkadang produsen membuat
gudang-gudang cabang untuk memenuhi permintaan produk di daerah lain.
·
Produsen
– grosir – pengecer
Barang
yang disitribusikan dengan cara ini adalah yang tahan lama dan mudah didapatkan
seperti barang yang terbuat dari logam, obat-obatan, dan bahan makanan.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
1.
Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usalah manusia dalam memenuhi
kebutuhannya.
2.
Permasalahan
ekomoni, yaitu Pengannguran, Insflasi dan Kemiskinan.
3.
Macam-macam
kebutuhan manusia terbagi atas beberapa kelompok menurut kebutuhan, yaitu
kebutuhan menurut intensitas kegunaan, kebutuhan menurut waktu, kebutuhan
menurut sifatnya dan kebutuhan menurut subjek.
4.
Jenis–jenis
pasar dapat dibedakan menurut dengan bentuk kegiatan, cara bertransaksi,
menurut waktunya, serta menurut jenis barangnya.
5.
Pembentukan
harga terdiri dari permintaan, penawaran dan harga keseimbangan
6.
Produksi
adalah sebagai kegiatan mengenai penciptaan dan penambahan atau utilitas
terhadap suatu barang dan jasa. Konsumsi merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan
atau tindakan menghabiskan dan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau
jasa. Distribusi merupakan setiap tindakan atau usaha yang dilakukan baik oleh
orang atau lembaga yang ditujukan untuk menyalurkan barang-barang dan jasa-jasa
dari produsen ke konsumen. Produsen perlu memikirkan saluran yang bagaimana
yang akan dipilih untuk menyalurkan barang dan jasanya dengan tepat dan biaya
murah.
3.2
Saran
Saran dari penulis terhadap perkonomian khususnya di
Indonesia, bahwa yang terjadi sekarang untuk memenuhi kebutuhan manusia sangat
sulit karena tingginya harga barang, kurangnya ketenagakerjaan yang trampil
atau berpendidikan rendah, kurangnya lapangan kerja sehingga banyaknya
pengangguran. Akibatnya terjadilah kemiskinan dimana seseorang yang tidak dapat
memenuhi bututuhannya karena tingginya harga barang. Untuk mengatasi
pengangguran seseorang bisa memulai usaha sendiri mengan memanfaatkan
lahan-lahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Supriana, Nana. Dkk. 2006. Ilmu
Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi). Jakarta : PT.
Grafindo Media Pratama
Supriyanto, Ali Muhson. 2009. Ekonomi
1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Widjajanta, Bambang.
Widyaningsih, Aristanti. 2001. Mengasah Kemampuan Ekomoni : Untuk Kelas X
SMA/MA. Bandung : Penerbit Citra Praya
https://www.plengdut.com/harga-keseimbanganharga-pasar/734.
Tanggal 25 September 2017 Jam 21.25
https://akupunmenulis.wordpress.com/2009/07/22/produksi-konsumsi-distribusi-dan-ekonomi-kerakyatan/ Tanggal
25 September 2017 Jam 23.13
No comments:
Post a Comment