BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kebutuhan
akan tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi setiap orang. Rumah
atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia (primer)
disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai kebutuhan dasar
karena merupakan unsur yang harus dipenuhi guna menjamin kelangsungan hidup
manusia. Dimana kebutuhan dasar ini akan menentukan taraf kesejahteraan
sekaligus kuailitas hidup manusia itu sendiri karena itu suatu hunian pada
hakekatnya dapat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan orang-orang yang
tinggal didalamnya. Hak bertempat
tinggal ini harus dipenuhi Negara sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 28 H ayat (1), dijelaskan bahwa, setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Perkembangan
pembangunan di Nanggroe Aceh Darussalam sudah menunjukkan angka yang
signifikan, hal ini didukung oleh situasi daerah yang semakin membaik, sehingga
pemerintah berupaya meningkatkan pembangunan di segala bidang, seperti Proyek
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat.
Proyek Pembangunan
rumah diharapkan mampu menjawab segala permasalahan yang dihadapai oleh
masyarakat, seperti halnya keluhan masyarakat terhadap minimnya pemukiman
masyarakat di kota-kota kecil yang ada di aceh.
1.2
Permasalahan
Permasalahan dalam penulisan Rancangan
ini adalah waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk pekerjaan Proyek Kegiatan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat Kabupaten Pidie yaitu :
Money, Material, Man Power, Machine, Metode,Market.
1.3
Metode
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk
meperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadapa pertanyaan penelitian. Jawaban itu perlu diuji secara empiris, dan
untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.
1.4
Teknik
Analisis Data
Teknik analisa data ialah menghitung waktu pelaksanaan
setiap item pekerjaan yang terlampir dalam RAB serta mencari referensi cara
perhitungan di perpustakaan, internet dan sumber-sumber lain.
BAB
II
DASAR
TEORI
2.1
Material
Material
merupakan komponen yang penting dalam menentukan besarnya biaya suatu proyek,
lebih dari separuh biaya proyek diserap oleh material yang digunakan
(Nugraha,1985), pada tahap pelaksanaan konstruksi penggunaan material di
lapangan sering terjadi sisa material yang cukup besar, sehingga upaya untuk
meminimalisasi sisa material penting untuk diterapkan. Material yang digunakan
dalam konstruksi dapat digolongkan dalam dua bagian besar ( Gavilan, 1994),
yaitu :
1. Consumable
Material
Merupakan material yang pada
akhirnya akan menjadi bagian dari struktur fisik bangunan, misalnya : semen,
pasir, kerikil, batu bata, besi tulangan, baja.
2. Non-Consumable
Material
Merupakan material penunjang dalam
proses konstruksi dan bukan merupakan bagian fisik dari bangunan setelah
bangunan tersebut selesai, misalnya : perancah, bekisting, dan dinding penahan
sementara.
2.2
Peralatan
Menurut Djojowirono, S
(1999). Untuk pekerjaan-pekerjaan yang besar atau pekerjaan yang menggunakan
peralatan terutama alat-alat besar, perlu diperhitungkan dengan teliti
kemampuan dari peralatan yang tersedia di tempat pekerjaan. Yang dimaksud
kemampuan dari peralatan juga kapasitas juga kondisi/keadaan dari masing-masing
peralatan yang digunakan.
Setiap jenis pekerjaan yang
menggunakan peralatan, telah diketahui atau dapat diperhitungkan jenis
peralatan yang digunakan dan berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
jenis pekerjaan tersebut. Dari urutan bagian/jenis pekerjaan yang telah disusun
dalam Rencana Kerja, maka dapat pula disusun jadwal waktu kapan peralatan yang
bersangkutan harus disediakan dalam keadaan siap pakai.
2.3
Tenaga
Kerja
Tenaga kerja merupakan istilah yang identik dengan istilah personalia
atau sumber daya manusia. Oleh karena itu, pengertian tenaga kerja dapat
dilihat secara makro maupun mikro. Secara makro, tenaga kerja atau manpower
adalah kelompok yang menduduki usia kerja. Secara mikro, tenaga kerja adalah
karyawan atau employee yang mampu memberikan jasa dalam proses produksi. Jadi,
secara makro pengertian tenaga kerja bersifat kuantitas, yaitu jumlah penduduk
yang mampu bekerja. Mampu bekerja di sini bercirikan batas usia kerja minimal,
misalnya 10 tahun atau 15 tahun. Sedang secara mikro, pengerti an tenaga kerja
bersifat kualitas, yaitu sebagai jasa yang diberikan atau dicurahkan dalam
proses produksi. Dalam konteks pengertian ini, maka tenaga kerja sering
dipandang sebagai human atau intelectual capital perusahaan. Pada prakteknya,
khususnya di Indonesia, istilah tenaga kerja meliputi buruh, karyawan, dan
pegawai (Siswanto, 2002).
2.4
Penjadwalan
Penjadwalan
sangat diperlukan untuk menentapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus
diselesaikan. Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk
seluruh kegiatan proyek.
Yamit
(1996:204) mengartikan penjadwalan adalah gambaran waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas dengan memperhatikan faktor-faktor seperti syarat-syarat
tugas, perkiraan permintaan dan kapasitas yang tersedia.
Pembuatan
jadwal secara keseluruhan atau dalam jumlah besar sangat sulit untuk dilakukan
karena menyangkut aktivitas perusahaan secara keseluruhan. Namun perlu
diketahui bahwaa salah satu kunci kebebrhasilan meningkatkan efesiensi dalam
operasi adalah kemampuan untuk menyusun jadwal secara efektif. Beberapa metode
yang dapat digunakan untuk menyusun jadwal adalah sebagai berikut (Yamit
1996:207).
1.
Metode Jalur
Kritis
Metode ini lebih
cocok untuk penjadwalan pekerjaan proyek yang sekali jalan. Proyek yang
dimaksudkan adalah yang memiliki kegiatan awal dan kegiatan akhir. Metode ini
akan menghadapi kesulitan apabila diterapkan untuk mengatur jadwal produksi
khusus untuk produksi massa atau yang menggunakan sistem kelompok.
2.
Metode
Pendekatan Cabang dan Batas
Metode ini
banyak digunakan untuk membuat jadwal produk kelompok. Alternatif jadwal yang
mungkin dilakukan disajikan dalam bentuk pohon dengan cabang-cabangnya. Untuk
mendapatkan jadwal yang fisibeh harus dilakukan pemeriksaan setiap cabang dan
akhirnya metode ini kurang praktis.
3.
Metode Lini
Keseimbangan
Metode ini
hampir mirip dengan metode jalur kritis bahkan secara historis metode ini
dikembangkan lebih dahulu sebelum metode jalur kritis. Metode ini efektif
digunakan untuk pembuatan jadwal proyek atau jadwal produksi untuk unit tunggal
yang menggunakan sisitem rakitan.
4.
Metode
Perencanaan Kebutuhan Bahan
Metode ini dapat
dikatakan metodologi baru dalam pengendalian produksi.
5.
Metode Tepat
waktu
Metode ini
merupakan sistem produksi yang dikembangkan oleh jepang dan berhasil secara
menyakinkan terutama untuk pekerjaan produksi massa dan berulang dengan
pengendalian yang lebih ketat.
6.
Metode Teknologi
yang Dioptimalkan
Merupakan metode
yang relatif baru dan mempunyai kesamaan dengan metode tepat waktu. Kalau dalam
metode tepat waktu lebih banyak mengendalikan sistem manual, maka metode ini
didukung oleh perangkat lunak komputer.
Manfaat
dari penjadwalan proyek adalah membantu dalam menunjukkan hubungan tiap
kegiatan dengan kegiatan lainnya dan terhadap kebutuhan proyek,
mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan diantara kegiatan,
menunjukkan penurunan biaya dan waktu yang realitas untuk tiap kegiatan serta
membantu penggunaan orang, uang dan sumber daya bahan dengan
mengidentifikasikan battleneckkntis ( hal yang mungkin menghambat suatu proyek)
pada proyek. (Render dan Heizer, 2005:79).
2.4.1
Network
Planning
Menurut Badri, S (1997 : 13) dalam bukunya “Dasar-Dasar
Network Planning”, “Network planning pada prinsipnya adalah hubungan
ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan (variabel) yang digambarkan
/ divisualisasikan dalam diagram network”. Dengan demikian diketahui
bagian-bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila perlu dilembur
(tambah biaya), pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang
lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan
tenaga dapat digeser ke tempat lain demi efesiensi.
Menurut Kajatmo, S (1977: 26) “Network planning
merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan dapat lebih luas dan
lengkapnya perencanaan dan pengawasan suatu proyek”. Adapun definisi proyek
itu sendiri adalah suatu rangkaian kegiatan-kegiatan (aktivitas) yang
mempunyai saat permulaan dan yang harus dilaksanakan serta diselesaikan
untuk mendapatkan tujuan tertentu.Pengertian lainnya yang dikemukakan oleh Ali
TH (1995: 38), “Network planning adalah salah satu model yang digunakan dalam
penyelenggaraan proyek yang produknya adalah informasi mengenai
kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek yang bersangkutan.
Konsep Network Planning
Konsep Analisa Networ
a.
Diperlukan
untuk koordinasi dan pengurutan kegiatan-kegiatan pabrik/proyek yang kompleks, saling berhubungan
dan saling tergantung satu sama lain
b.
Bertujuan
agar perencanaan dan pengawasan semua kegiatan dapat dilakukan secara
sistematis sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja.
Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses
pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan
proses ini perlu adanya informasi yang tepat dan kemampuan pengambilan
keputusan yang tinggi. Proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan
serta proses penyelenggaraan merupakan sistem operasi pada perencanaan proyek.
Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total sistem,
maka penyelenggaraan proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem, yaitu sub
sistem operasi dan sub sistem informasi. Sub sistim operasi menjawab pertanyaan
“bagaimana cara melaksanakan kegiatan” sedang sub sistem informasi menjawab
pertanyaan “kegiatan apa saja yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan”. Network
planningmerupakan sub sistem informasinya.
Bentuk
Network Planning
Network adalah grafik dari suatu rencana produk yang menunjukkan
interelasi dari berbagai aktivitas. Network juga sering disebut diagram
panah, apabila hasil-hasil perkiraan dan perhitungan waktu telah
dibubuhkan pada network maka ini dapat dipakai sebagai jadwal proyek
(project schedulle). Untuk membentuk gambar dari rencana network tersebut
perlu digunakan simbol-simbol, antar lain:
Arrow / anak panah yang menyatakan aktivitas /
kegiatan yaitu suatu kegiatan atau pekerjaan dimana penyelesaiannya
membutuhkan durasi (jangka waktu tertentu) dan resources (tenaga, alat,
material dan biaya). Kepala anak panah menjadi pedoman arah tiap kegiatan,
dimana panjang dan kemiringan tidak berpengaruh.
Node / event, yang merupakan lingkaran bulat yang
artinya saat peristiwa atau kejadian yaitu pertemuan dari permulaan dan
akhir kegiatan.
Dummy /anak panah terputus-putus yang menyatakan
kegiatan semu yaitu aktivitas yang tidak membutuhkan durasi
dan resources.
Double arrow / dobel anak panah yang menunjukkan
kegiatan di lintasan kritis (critical path).
Saat paling awal
peristiwa (hari)
Nomor
Saat paling lambat peristiwa (hari)
Gambar
. Urutan Waktu dalam Network Planning
Cara Menganalisis Network Planning
Cara menganalisis network planning ada 5 tahap yaitu
sebagai berikut :
1.
Saat
Kejadian Paling Pagi ( Earliest Event Time) = ETT
Ialah
waktu terpanjang yang memulai suatu lintasan dari lingkaran permulaan (Nomor
nol) sampai kelingkaran kejadian yang ditinjau.
2.
Saat
Kejadian Paling Lambat (Latest Event Time) = LET
Ialah
kejadian paling lambat, suatu kejadian dapat terjadi tanpa mempengaruhi waktu
pelaksanaan proyek keseluruhan.
3.
Ikhtisar
Analisis
a.
Untuk
menentukan saat kejadian paling pagi (EET)
§ Yang di perhatikan adalah kegiatan yang masuk
lingkaran.
§ Harga yang terbesar yang dipakai untuk menentukan saat
kejadian paling pagi (EET).
b.
Untuk
menentukan saat kejadian paling lambat (LET)
§ Yang diperhatikan adalah kegaiatan-kegaiatan yang
meninggalkan lingkaran.
§ Harga yang terkecil yang dipakai untuk menentukan saat
kejadian paling lambat (LET).
2.4.2
Time
Schedule
Menurut
Djodjowirono, S (1999) rencana kerja (time
schedule) ialah suatu pembagian waktu terperinci yang disediakan untuk
masing-masing bagian pekerjaan, mulai dari bagian-bagian pekerjaan permulaan
sampai dengan bagian-bagian pekerjaan akhir. Time Schedule pada proyek
konstruksi dapat dibuat dalam bentuk:
1. Kurva
S
2. Bar
Chart
3. Network
Planning
4. Schedule
harian, schedule mingguan, bulanan, tahunan, atau waktu tertentu.
5. Pembuatan
Time Schedule dengan bantuan software seperti Ms. Project.
Selanjutnya
Djodjowirono, S (1999) juga menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan rencana kerja,yaitu :
1. Keadaan
lapangan kerja
2. Kemampuan
tenaga kerja
3. Penyediaan
bahan bangunan
4. Alat-alat/peralatan
pembangunan
5. Gambar-gambar
rencana/bestek
6. Kelangsungan
pelaksanaan pekerjaan
Untuk
penyusunan rencana kerjanya sendiri dilaksanakan sebagai beriktu:
1. Daftar
Bagian-bagian Pekerjaan
Daftar
ini berisi semua bagian pekerjaan pokok yang ada dari pembangunan yang akan
dilaksanakan, termasuk di dalamnya perincian jenis-jenis pekerjaan dari
masing-masing pekerjaan.
2. Urutan
Pekerjaan
Dari
daftar bagian-bagian pekerjaan pokok disusun urutan pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan penentuan/pemilihan dari bagian-bagian pekerjaan yang dapat dilaksanakan kemudian.Dalam hal ini
tidak mengesampingkan kemungkinan ada bagian-bagian pekerjaan yang dapat
dikerjakan dalam waktu yang bersamaan.
3. Waktu
Pelaksanaan Pekerjaan
Waktu pelaksanaan
pekerjaan ialah jangka waktu pelaksanaan dari seluruh pekerjaan yang dihitung
dari permulaan pekerjaan sampai dengan seluruh pekerjaan selesai.
Apabila
waktu pelaksanaan dari masing-masing bagian pekerjaan telah dihitung dan
bagian-bagian pekerjaan telah disusun menurut urutan yang sesuai dengan rencana
dalam pelaksanaan pekerjaan, maka akan diperoleh rencana kerja (time schedule) secara menyeluruh dari
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
.
2.4.3
Kurva
Kemajuan Pekerjaan
Menurut
Soeharto I (1990) kurva S adalah suatu grafik yang disusun untuk menunjukkan
hubungan antara nilai kumulatif biaya atau persentase penyelasaian pekerjaan
terhadap waktu. Ini berarti menggambarkan kemajuan volume pekerjaan yang
diselesaikan selama berlangsungnya proyek atau bagian dari proyek.
Barrie,
D. menyebutkan, bentuk kurva S yang khas berasal dari pemaduan kemajuan setiap
satuan dari waktu (hari, minggu, bulan, dan lain-lain) untuk mendapatkan suatu
kemajuan kumulatif. Pada sebagian besar proyek, pengeluaran dari sumber daya
untuk setiap satuan/waktu condong lambat, berkembang ke puncak dan kemudian
berkurang secara berangsur-angsur bila talah mendekat pada ujung akhir. Hal ini
menyebabkan kemiringan dari kurva kumulatif dimulai dengan rencana awal,
meningkat di bagian tengahnya, dan kemudian mendatar bila telah dekat dengan
puncaknya.
BAB
III
PERHITUNGAN
Pada
bab ini penulis akan menghitung waktu pelaksanaan (W) pada Proyek Pembangunan
Rumah Sehat Sederhana Pidie.
3.1 Pekerjaan Persiapan
3.1.1 Pembersihan
Lapangan
Pekerjaan ini meliputi
pembersihan proyek dari kotoran, sampah dan akar akar kayu. Berdasarkan analisa
SNI untuk pekerjaan pembersihan lapangan digunakan harga taksir (Ls).
Volume (V) : 1.00 Ls
Jumlah tenaga kerja yang direncanakan
(N) adalah 2 orang.
Lamanya waktu pelaksanaan untuk
pekerjaan pembersihan lapangan ini adalah 2 hari.
3.1.2
Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
Berdasarkan
analisa untuk pekerjaan pengukuran dan pemasangan bowplank digunakan harga
taksir (Ls).
Volume (V) :
1,00Ls
Jumlahtenaga kerja yang direncanakan (N) adalah3 orang.
Lamanya waktu pelaksanaan untuk pekerjaan
pengukuran dan pemasangan bowplank ini adalah 1 hari.
3.1.3
Administrasi/Dokumentasi
Berdasarkan analisa untuk pekerjaan administrasi dan dokumentasi digunakan harga taksir (Ls).
Volume
(V) : 1,000 Ls
Lamanya
waktu pelaksanaan untuk pekerjaan administrasi dan dokumentasi adalah selama proyek berlangsung.
3.2 Pekerjaan Tanah dan Pondasi
3.2.1 Galian Tanah Pondasi
Volume
(V) : 10,590 M3
Berdasarkan
lampiran, jumlah tenaga kerja untuk tanah lepas dengan keadaaan galian biasa
dinaikkan dari lubang galian yaitu 0,50 m3/jam/1 orang menaikkan,
maka produktivitas tenaga kerja untuk 1 hari adalah 0,50 m3/jam :
Dalam satu hari = 7 jam x 0,50 m3/jam
=
3,50 m3
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 2 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
1,513 = 2 hari
3.2.2 Pekerjaan
Urugan Pasir Bawah Pondasi dan Lantai
Volume
(V) = 2,926 M3
Berdasarkan
lampiran, untuk pekerjaan urugan tanah kembali dengan tanah sedang, maka
produktivitas tenaga kerja untuk 1 orang pekerja adalah 1 m3/jam.
Dalam satu hari = 7 jam x 1 m3/jam
=
7 m3
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 1 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 1 kelompok kerja.
Jadi, W = 
=

=
0,418 = 1 hari
3.2.3 Pekerjaan
Pondasi Batu Gunung/ Batu Kali 1: 4
Volume
(V) = 7,534 M3
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja untuk mencampur beton dengan mesin
pengaduk adalah sebesar 1,57 jam/m2
Untuk 1 m3 = 
=
0,64 m3/jam
Dalam satu hari = 7 jam x 0,64 m3/jam
=
4,48 m3
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 2 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,840 = 1 hari
3.2.4 Pekerjaan
Urugan Kembali Bekas Galian
Volume
(V) = 2,648 M3
Berdasarkan
lampiran, untuk pekerjaan urugan tanah kembali dengan tanah sedang, maka
produktivitas tenaga kerja untuk 1 orang pekerja adalah 1 m3/jam.
Dalam satu hari = 7 jam x 1 m3/jam
=
7 m3
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 1 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 2 orang
pekerja. Maka N = 1 kelompok kerja.
Jadi, W = 
=

=
0,378 = 1 hari
3.2.5 Pekerjaan
Urugan Tanah
Volume
(V) = 7,056M3
Berdasarkan
lampiran, untuk pekerjaan urugan tanah, maka produktivitas tenaga kerja untuk 1
orang pekerja adalah 0,59 m3/jam.
Dalam satu hari = 7 jam x 0,59 m3/jam
=
4,13 m3
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 2 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,854 = 1 hari
3.3 Pekerjaan Beton Bertulang.
3.3.1 Sloof
15/20 cm
Volume
(V) = 1,071 M3
a.
Pekerjaan Bekisting
Berdasarkan
lampiran, produktivitas pekerja menyetel dan memasang cetakan sloof, kapasitas
5 jam dalam 10 m2
Maka
dalam 1 jam = 
=
2 m2/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 2 m2/jam
=
14 m2
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,038 = 1 hari
b.
Membongkar dan membersihkan
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja membongkar cetakan dan menyiram beton,
kapasitas 3 jam dalam 10 m2
Maka
dalam 1 jam = 
=
3,33 m2/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 3,33 m2/jam
=
23,31 m2
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,023 = 1 hari
c.
Pekerjaan pembesian
Untuk
membengkokkan, memotong besi dan membuat kait tulangan, berdasarkan lampiran.
Produktivitas setiap pekerja untuk bengkokan dan kait, kapasitas 4 jam dalam
100 bengkokan dan kait.
Maka dalam 1 jam = 
= 25 kait/jam
Dalam 1 hari = 7 jam x 25 kait/jam
= 175 kait
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 2 0rang pekerja.
Jadi,
W = 
=

=
0,003 = 1 hari
d.
Pekerjaan pengecoran
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja untuk mencampur beton dengan mesin
pengaduk adalah sebesar 1,57 jam/m2
Untuk
1 m3 = 
=
0,64 m3/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 0,64 m3/jam
=
4,48 m3
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari
1 orang pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,119 = 1 hari
Lamanya waktu untuk pekerjaan sloof 15/20
cm adalah :
Pekerjaan bekisting + pekerjaan
membongkar dan membersihkan + pekerjaan pembesian + pekerjaan pengecoran =
0,038 + 0,023 + 0,003 + 0,119 = 0,183 = 1 hari.
3.3.2 Kolom
Teras 20/20 cm
Volume
(V) = 0,228 M3
a.
Pekerjaan bekisting
Berdasarkan
lampiran, produktivitas pekerja menyetel dan memasang cetakan sloof, kapasitas
5 jam dalam 10 m2
Maka
dalam 1 jam = 
=
2 m2/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 2 m2/jam
=
14 m2
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi,
W = 
=

=
0,008 = 1 hari
b.
Membongkar dan membersihkan
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja membongkar cetakan dan menyiram beton,
kapasitas 3 jam dalam 10 m2
Maka
dalam 1 jam = 
=
3,33 m2/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 3,33 m2/jam
=
23,31 m2
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,004 = 1 hari
c.
Pekerjaan pembesian
Untuk
membengkokkan, memotong besi dan membuat kait tulangan, berdasarkan lampiran.
Produktivitas setiap pekerja untuk bengkokan dan kait, kapasitas 4 jam dalam
100 bengkokan dan kait.
Maka dalam 1 jam = 
= 25 kait/jam
Dalam 1 hari = 7 jam x 25 kait/jam
= 175 kait
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 3 kelompok kerja, dimana 1 kelompok terdiri dari 1 orang pekerja.
Maka N = 3 orang pekerja
Jadi,
W = 
=

=
0,0004 = 1 hari
d.
Pekerjaan pengecoran
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja untuk mencampur beton dengan mesin
pengaduk adalah sebesar 1,57 jam/m2
Untuk
1 m3 = 
=
0,64 m3/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 0,64 m3/jam
=
4,48 m3
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari
1 orang pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,025 = 1 hari
Lamanya waktu untuk pekerjaan kolom teras
20/20 cm adalah :
Pekerjaan bekisting + pekerjaan
membongkar dan membersihkan + pekerjaan pembesian + pekerjaan pengecoran =
0,008 + 0,004 + 0,0004 + 0,025 = 0,037 = 1 hari.
3.3.3 Kolom
Praktis 13/13 cm
Volume
(V) = 0,626 M3
a.
Pekerjaan bekisting
Berdasarkan
lampiran, produktivitas pekerja menyetel dan memasang cetakan sloof, kapasitas
5 jam dalam 10 m2
Maka
dalam 1 jam = 
=
2 m2/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 2 m2/jam
=
14 m2
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,022 = 1 hari
b.
Membongkar dan membersihkan
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja membongkar cetakan dan menyiram beton,
kapasitas 3 jam dalam 10 m2
Maka
dalam 1 jam = 
=
3,33 m2/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 3,33 m2/jam
=
23,31 m2
Dalam perhitungan kelompok kerja direncanakan
2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang pekerja. Maka N
= 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,013 = 1 hari
c.
Pekerjaan pembesian
Untuk
membengkokkan, memotong besi dan membuat kait tulangan, berdasarkan lampiran. Produktivitas
setiap pekerja untuk bengkokan dan kait, kapasitas 4 jam dalam 100 bengkokan
dan kait.
Maka dalam 1 jam = 
= 25 kait/jam
Dalam 1 hari = 7 jam x 25 kait/jam
= 175 kait
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 3 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 3 orang pekerja
Jadi,
W = 
=

=
0,001 = 1 hari
d.
Pekerjaan pengecoran
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja untuk mencampur beton dengan mesin
pengaduk adalah sebesar 1,57 jam/m2
Untuk
1 m3 = 
=
0,64 m3/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 0,64 m3/jam
=
4,48 m3
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri
dari 1 orang pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,070 = 1 hari
Lamanya waktu untuk pekerjaan kolom
praktis 13/13 cm adalah :
Pekerjaan bekisting + pekerjaan
membongkar dan membersihkan + pekerjaan pembesian + pekerjaan pengecoran =
0,022 + 0,013+ 0,001 + 0,070 = 0,106 = 1 hari.
3.3.4 Ring
Balok 13/15 cm
Volume
(V) = 0,820 M3
a.
Pekerjaan Bekisting
Berdasarkan
lampiran, produktivitas pekerja menyetel dan memasang cetakan sloof, kapasitas
5 jam dalam 10 m2
Maka
dalam 1 jam = 
=
2 m2/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 2 m2/jam
=
14 m2
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,029 = 1 hari
b.
Membongkar dan membersihkan
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja membongkar cetakan dan menyiram beton,
kapasitas 3 jam dalam 10 m2
Maka
dalam 1 jam = 
=
3,33 m2/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 3,33 m2/jam
=
23,31 m2
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,017 = 1 hari
c.
Pekerjaan pembesian
Untuk
membengkokkan, memotong besi dan membuat kait tulangan, berdasarkan lampiran.
Produktivitas setiap pekerja untuk bengkokan dan kait, kapasitas 4 jam dalam
100 bengkokan dan kait,
Maka dalam 1 jam =
= 25 kait/jam
Dalam 1 hari
= 7 jam x 25 kait/jam
= 175 kait
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 3 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 3 orang pekerja
Jadi,
W = 
=

=
0,001 = 1 hari
d.
Pekerjaan pengecoran
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja untuk mencampur beton dengan mesin
pengaduk adalah sebesar 1,57 jam/m2
Untuk
1 m3 = 
=
0,64 m3/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 0,64 m3/jam
=
4,48 m3
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari
1 orang pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,091 = 1 hari
Lamanya waktu untuk pekerjaan ring balok
13/15 cm adalah :
Pekerjaan bekisting + pekerjaan
membongkar dan membersihkan + pekerjaan pembesian + pekerjaan pengecoran =
0,029 + 0,017 + 0,001 + 0,091 = 0,138 = 1 hari.
3.3.5 Top
Gevel 13/15 cm
Volume
(V) = 0,374 M3
a.
Pekerjaan Bekisting
Berdasarkan
lampiran, produktivitas pekerja menyetel dan memasang cetakan sloof, kapasitas
5 jam dalam 10 m2
Maka
dalam 1 jam = 
=
2 m2/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 2 m2/jam
=
14 m2
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,013 = 1 hari
b.
Membongkar dan membersihkan
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja membongkar cetakan dan menyiram beton,
kapasitas 3 jam dalam 10 m2
Maka
dalam 1 jam = 
=
3,33 m2/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 3,33 m2/jam
=
23,31 m2
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,008 = 1 hari
c.
Pekerjaan pembesian
Untuk
membengkokkan, memotong besi dan membuat kait tulangan, berdasarkan lampiran.
Produktivitas setiap pekerja untuk bengkokan dan kait, kapasitas 4 jam dalam
100 bengkokan dan kait,
Maka dalam 1 jam =
= 25 kait/jam
Dalam 1 hari = 7 jam x 25 kait/jam
= 175 kait
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 3 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 1 orang
pekerja. Maka N = 3 orang pekerja
Jadi,
W = 
=

=
0,0007 = 1 hari
d.
Pekerjaan pengecoran
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja untuk mencampur beton dengan mesin
pengaduk adalah sebesar 1,57 jam/m2
Untuk
1 m3 = 
=
0,64 m3/jam
Dalam
1 hari = 7 jam x 0,64 m3/jam
=
4,48 m3
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari
1 orang pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi,
W = 
=

=
0,042 = 1 hari
Lamanya waktu untuk pekerjaan top gevel
13/15 cm adalah :
Pekerjaan bekisting + pekerjaan
membongkar dan membersihkan + pekerjaan pembesian + pekerjaan pengecoran =
0,013 + 0,008 + 0,0007 + 0,042 = 0,064 = 1 hari.
3.4 Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
3.4.1 Pasangan
Bata 1 : 4
Volume
(V) = 102,460M2
Berdasarkan
produktivitas setiap pekerja untuk setiap pasangan dinding batu bata setiap
kelompok adalah sebesar 5 m3/jam.
Dalam 1 hari = 7 jam x 5 m3/jam
=
35 m3
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri
dari 2 orang pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
1,464= 2 hari
3.4.2 Plesteran
1 : 4
Volume
(V) = 192,520M2
Berdasarkan
produktivitas setiap pekerja untuk setiap plasteran dinding batu bata setiap
kelompok adalah sebesar 4,8 m3/jam.
Dalam 1 hari = 7 jam x 4,8 m3/jam
=
33,6 m3
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri
dari 2 orang pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
2,865 = 3 hari
3.5 Pekerjaan Lantai
3.5.1 Lantai
Beton Cor 1 : 3 : 5
Volume
(V) = 2,470 M3
Berdasarkan
lampiran, produktivitas setiap pekerja untuk mencampur beton dengan mesin
pengaduk adalah sebesar 0,74 jam/m2
Untuk 1 m3 = 
=
1,35 m3/jam
Dalam satu hari = 7 jam x 1,35 m3/jam
=
9,45 m3
Dalam perhitungan kelompok kerja
direncanakan 2 kelompok kerja, dimana 1 kelompok kerja terdiri dari 2 orang
pekerja. Maka N = 2 kelompok kerja
Jadi, W = 
=

=
0,131 = 1 hari
3.6
Pekerjaan Atap
dan Plafond
3.6.1 Pekerjaan Kuda-Kuda
Baja Ringan Galvanized
Volume (V) = 70,056 m2
Produktivitas setiap
pekerjaan untuk rangka kuda-kuda baja ringan terpasang setiap kelompok adalah
sebesar 3,23/10 m2.
Dalam 1 hari = 7 jam x 3,23 m2
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 2 kelompok kerja, di mana 1 kelompok kerja terdiri
dari 2 orang pekerja, makan N = 2 kelompok kerja.
Jadi, W = 
= 
= 10,85 = 11 hari
3.6.2 Pekerjaan Rangka Plafond
Volume (V) = 55,254 m2
Produktivitas setiap
pekerja untuk listplank kelompok adalah sebesar 10 m2/hari.
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 3 pekerja. Maka N = 3 pekerja.
Jadi, W = 
= 
= 1,841 = 2 hari
3.6.3 Pemasangan Penutup Atap Galvanized T=0,25 mm
Volume (V) = 70,056 m2
Produktivitas setiap
pekerja untuk listplank kelompok adalah sebesar 10 m2/hari.
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 3 pekerja. Maka N = 3 pekerja.
Jadi, W = 
= 
= 2,335 = 3 hari
3.6.4 Pemasangan Listplank Papan 2/20
V =
34,060 m1
Produktivitas setiap
pekerja untuk listplank kelompok adalah sebesar 10 m2/hari.
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 3 pekerja. Maka N = 3 pekerja.
Jadi, W = 
= 
= 1,135 = 2 hari
3.6.5 Pemasangan Plafond Multipleks T=4 mm
V = 55,254 m2
Produktivitas setiap
pekerja untuk listplank kelompok adalah sebesar 10 m2/hari.
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 2 pekerja. Maka N = 2 pekerja.
Jadi, W = 
=

= 2,763 = 3 hari
3.6.6 Pemasangan List Profil Plafond
Volume (V) = 86,000 m2
Produktivitas setiap
pekerja untuk listplank kelompok adalah sebesar 10 m2/hari.
Dalam perhitungan
kelompok kerja direncanakan 4 pekerja. Maka N = 4 pekerja.
Jadi, W = 
= 
= 2,15 = 3 hari
3.7
Pekerjaan Kusen
Pintu, Jendela dan Kunci
3.7.1
Pemasangan
Kayu Pintu, Jendela + Jalusi
Volume (V) =
0,475 m3
Jumlah pekerja = 2 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 0,08 m/hari
Jadi, W =

= 
= 0,297 = 1 hari
3.7.2
Pemasangan
Daun Pintu Panel Uk. 80 x 200 cm
Volume (V) =
4,000 buah
Jumlah pekerja = 2 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 0,08 m/hari
Jadi, W =

= 
= 2,5 = 3 hari
3.7.3
Pemasangan
Pintu Kamar Mandi PVC (lengkap)
Volume (V) =
1,000 buah
Jumlah pekerja = 2 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 0,08 m/hari
Jadi, W =

= 
= 0,625 = 1 hari
3.7.4
Pemasangan
Daun Jendela Kaca Uk. 50 x 120 cm
Volume (V) =
7,000 buah
Jumlah pekerja = 3 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 0,08 m/hari
Jadi, W =

= 
= 2,917 = 3 hari
3.7.5
Pemasangan
Engsel Pintu
Volume (V) =
8,000 buah
Jumlah pekerja = 2 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 0,08 m/hari
Jadi, W =

= 
= 5 hari
3.7.6
Pemasangan
Engsel Jendela
Volume (V) =
14,000 buah
Jumlah pekerja = 4 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 0,08 m/hari
Jadi, W =

= 
= 4,375 = 5 hari
3.7.7
Pemasangan
Pacok Jendela
Volume (V) =
14,000 buah
Jumlah pekerja = 4 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 0,08 m/hari
Jadi, W =

= 
= 4,375 = 5 hari
3.7.8
Pemasangan
Hak Angin
Volume (V) =
14,000 buah
Jumlah pekerja = 4 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 0,08 m/hari
Jadi, W =

= 
= 4,375 = 5 hari
3.7.9
Pemasangan
Kunci Pintu
Volume
(V) =
4,000 buah
Jumlah
pekerja = 2 orang
Produktivitas
kerja (Pk) = 0,08 m/hari
Jadi,
W = 
= 
= 2,5 = 3
hari
3.7.10 Pemasangan Handel Jendela
Volume
(V) =
7,000 buah
Jumlah
pekerja = 3 orang
Produktivitas
kerja (Pk) = 0,08 m/hari
Jadi,
W =

= 
= 2,917 = 3 hari
3.8
Pekerjaan Pengecatan
3.8.1 Cat Tembok
Volume (V) = 192,520 m2
Jumlah pekerja = 8 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 18,8 = 19 hari
3.8.2 Cat Plafond
Volume (V) = 55,254 m2
Jumlah pekerja = 6 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 7,195 = 8 hari
3.8.3 Cat Mengkilat
Kusen Pintu dan Jendela
Volume (V) = 16,590 m2
Jumlah pekerja = 3 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 4,320 = 5 hari
3.8.4 Cat Listplank
Kayu
Volume (V) = 13,600 m2
Jumlah pekerja = 4 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 2,656 = 3 hari
3.8.5 Cat Ambang
Pintu dan Jendela
Volume (V) = 15,000 m2
Jumlah pekerja = 4 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 2,930 = 3 hari
3.8.6 Cat Jalusi
Kayu
Volume (V) = 7,070 m2
Jumlah pekerja = 2 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 2,761 = 3 hari
3.9
Pekerjaan Instalasi
Listrik
3.9.1 Pemasangan Box Zekering MCB 2 Group
Volume (V) = 1,000 buah
Jumlah pekerja = 2 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 0,390 = 1 hari
3.9.2 Pemasangan Lampu Hemat Energi 18 watt
Volume (V) = 3,000 buah
Jumlah pekerja = 2 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 1,172 = 2 hari
3.9.3 Pemasangan Lampu Hemat Energi 10 watt
Volume (V) = 2,000 buah
Jumlah pekerja = 2 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 0,781 = 1 hari
3.9.4 Pekerjaan Titik Api/Cahaya + Instalasi
Volume (V) = 8,000 titik
Jumlah pekerja = 4 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 1,562 = 2 hari
3.9.5 Pemasangan Stop Kontak
Volume (V) = 3,000 buah
Jumlah pekerja = 2 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 1,172 = 2 hari
3.9.6 Pemasangan Saklar Ganda
Volume (V) = 1,000 buah
Jumlah pekerja = 2 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 0,390 = 1 hari
3.9.7 Pemasangan Saklar Tunggal
Volume (V) = 3,000 buah
Jumlah pekerja = 2 orang
Produktivitas kerja
(Pk) = 1,28 m2/hari
Jadi, W =

= 
= 1,172 = 2 hari
3.10
Pekerjaan Sanitasi
Air
3.10.1 Pemasangan Bak Mandi Fiber Glass (terpasang)
Volume
(V) =
1,000 buah
Jumlah
pekerja = 4 orang
Produktivitas
kerja (Pk) = 3 m2/hari
Jadi,
W =

= 
= 0,08 = 1
hari
3.10.2 Pemasangan Kloset Jongkok (terpasang)
Volume
(V) =
1,000 buah
Jumlah
pekerja = 4 orang
Produktivitas
kerja (Pk) = 3 m2/hari
Jadi,
W =

= 
= 0,08 = 1
hari
3.10.3 Pemasangan Kran Air + Instalasi (terpasang)
Volume
(V) =
1,000 buah
Jumlah
pekerja = 4 orang
Produktivitas
kerja (Pk) = 3 m2/hari
Jadi,
W =

= 
= 0,08 = 1
hari
3.10.4 Pemasangan Floor Drain + Pipa Pembuang (terpasang)
Volume
(V) =
1,000 buah
Jumlah
pekerja = 4 orang
Produktivitas
kerja (Pk) = 3 m2/hari
Jadi,
W =

= 
= 0,08 = 1
hari
3.10.5 Pekerjaan Septitank + Peresapan + Instalasi (terpasang)
Volume
(V) =
1,000 buah
Jumlah
pekerja = 4 orang
Produktivitas
kerja (Pk) = 3 m2/hari
Jadi,
W =

= 
= 0,08 = 1
hari
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pengawasan di
lapangan pada proyek Pembangunan Rumah
Sehat Sederhana ini, dapat diambil beberapa
kesimpulan, antara lain:
1. Lamanya waktu pekerjaan adalah 87 hari.
2. Penentuan tenaga kerja direncanakan
sesuai dengan item pekerjaan dan volume pekerjaan.
3. Pengawas pekerjaan mempunyai tanggung jawab yang besar
dalam menjaga standar mutu proyek yang telah ditetapkan.
4. Ada beberapa kendala yang mempengaruhi
proyek yang mengakibatkan tidak sesuainya pelaksanaan pembangunan dengan Kurva
S yang direncanakan, yaitu :
-
Kondisi
alam yang tidak menentu
-
Keterlambatan
datangnya bahan
-
Penempatan
material yang tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya dilakukan
4.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa
pelaksanaan dan pengawasan penulis pada proyek Pembangunan Rumah Sehat Sederhana ini harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya mungkin dengan mendominasi pada analisa
waktu, mutu dan tenaga kerja, sehingga proyek tersebut selesai pada waktu yang
telah direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, TH, 1995. “Prinsip-prinsip
Network Planning”,
Gramedia,Jakarta.
Badri, S. 1997. “Dasar-Dasar
Network Planning”. Rineka Cipta : Jakarta.
Djojowirono,
S, 1999 , Management
Konstruksi, Teknik Sipil Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Gavilan.
1994. “ Analisi Penggunaan”.[Online](Https:digital_123073-R01087-
Analisa Penggunaan. Literatur. Pdf.
Kajatmo,
S. 1977. “ Dasar-Dasar Network Planning”. Badan Penerbit : Jakarta.
Nugraha.
1985. “ Analisi Penggunaan”.[Online](Https: //digital_123073-R01087-
Analisa Penggunaan. Literatur. Pdf.
Siswanto.
2002. “ Mengelola Tenaga Kerja”.[Online](Https://Cah-mbudur . blogspot.
Com. id.
Soeharto. I 1990, , Management Konstruksi, Jakarta.
Yamit
(1996:204). “ Penjadwalan”. [Online]( Https:core.ac.uk/download/
files/478/16506610.pdf.
No comments:
Post a Comment